Daftar isi
Pengantar Bahasa Pemrograman Phyton
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Saat ini, informatika memiliki perkembangan yang sangat pesat. Informatika sendiri yaitu disiplin ilmu teknik yang menangani masalah transformasi atau pengolahan fakta simbolik dengan menggunakan komputer melalui proses-proses logika. Dalam informatika, hal yang paling berhubungan adalah bahasa pemograman atau bahasa komputer .
Bahasa pemograman juga dibagi dalam empat kelompok namun dari sumber lain ada yang hanya menyebutkan tiga kelompok bahasa pemograman. Empat jenis bahasa pemograman, yaitu Object Oriented Language, high level, middle level, low level. Sebenarnya, keempat pengelompokkan bahasa tersebut sama saja intinya. Seperti bahasa manusia yang memiliki bermacam-macam bahasa namun sebenarnya bermakna sama, yang membedakan adalah simbol atau istilah yang dipakai.
Adapun bahasa berorentasi object salah satunya yaitu Python, Phyton adalah bahasa pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali digunakan sebagai bahasa skrip dengan interpreter yang teintergrasi dalam sistem operasi. Saat ini kode python dapat dijalankan pada sistem berbasis Linux/Unix, Windows, Mac OS X, Java Virtual Machine, OS/2, Amiga, Palm, dan Symbian (untuk produk-produk Nokia) Python didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa versi. Lihat sejarahnya di Python Copyright. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Lisensi Python tidak bertentangan baik menurut definisi Open Source maupun General Public License (GPL).
B. Rumusan Masalah
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bahasa pemograman yang meliputi :
- Bagaimana sejarah dan perkembangan Pemograman Bahasa phyton?
- Cara Mengisnstal dan menjalankan Program Phyton
- Bentuk Dasar Pada Bahsa Phyton
- Kelebihan dan kekurangan Bahasa Pemograman Phyton
C. Tujuan
Untuk memahami kegunaan dan dasar pada bahasa Pemograman Phyton juga Python memungkinkan kita untuk membagi-bagi program menjadi modul-modul yang dapat di gunakan kembali dalam program python lainnya.python mempunyai koleksi besar modul-modul standar yang dapat anda gunakan sebagai dasar bagi program atau sebagai contoh untuk awal mempeljari cara memprogram dengan python. terdapat juga modul build-in yang menyediakan Fasilitas,seperti I/O file,system call,socket,dan bahkan antarmka untuk GUI toolkit seperti tkinter
Bab II. Pembahasan
A. Sekilas dan Sejarah tentang Bahasa Pemograman Pyhton
Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.
Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.
Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan Guido pada acara televisi Monty Python’s Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna. Tidak seperti bahasa lain yang susah untuk dibaca dan dipahami, python lebih menekankan pada keterbacaan kode agar lebih mudah untuk memahami sintaks. Hal ini membuat Python sangat mudah dipelajari baik untuk pemula maupun untuk sudah menguasai pemoraman lain.
Dengan kode yang simpel dan mudah diimplementasikan, seorang programmer dapat lebih mengutamakan pengembangan aplikasi yang dibuat, bukan malah sibuk mencari syntax error.
B. Instalasi Phyton
Sebelum Anda menggunakan Python, Anda harus menginstalnya terlebih dahulu sistem operasi komputer Anda
1. OS Windows
Buka browser, kunjungi http://www.python.org/downloads/windows/
ATAU,klikdirect link Python 3.6.1
Buka (klik 2x) file installer python yang baru saja di download
Ikuti langkah instalasi sampai selesai
Jika Anda belum ingin menginstal Python di komputer, Anda bisa menggunakan online console yang sudah disediakan PythonAnywhere dibawah ini. Dengan console Python ini Anda bisa mempelajari bahasa pemrograman Python dengan praktis.
CONSOLE PADA PYHTON ONLINE
IDE adalah sebuah software aplikasi yang memberikan Anda fasilitas bermanfaat ketika membuat program. Biasanya sebuah IDE terdiri dari source code editor build automation tools dandebugger.
Untuk menulis sebuah program, bisa menggunakan text editor atau IDE nya. Bagi yang sudah mahir, menulis program deng an text editor bukanlah menjadi masalah. Tetapi untuk pemula akan lebih mudah menggunakan IDE
IDE untuk Python sangatlah banyak, tersedia bermacam-macam IDE dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Beberapa IDE untuk Python yang cukup populer adalah :
– Komodo
– LiClipse
– NetBeans
– PyCharm
– KDevelop
– PyDev
– Wing IDE
dan masih banyak lainnya (http://wiki.python.org/moin/IntegratedDevelopmentEnvironments).
Beberapa IDE untuk Python yang cukup populer adalah :
Syntax Dasar
Dibawah ini adalah contoh fungsi Python yang digunakan untuk mencetak. Di Python untuk mencetak cukup gunakan fungsi print() , dimana sesuatu yang akan dicetak harus diletakkan diantara kurung buka dan kurung tutup, bahkan di Python versi 2.x Anda tidak harus menggunakan tanda kurung kurawal, cukup pisahkan dengan spasi.
Jika ingin mencetak tipe data String langsung, Anda harus memasukanya ke dalam tanda kutip terlebih dahulu.
2.3 Phyton Dasar
2.3.1 Komentar Pyhton
Komentar (comment) adalah kode di dalam script Python yang tidak dieksekusi atau tidak dijalankan mesin. Komentar hanya digunakan untuk menandai ataumemberikan keterangan tertulis pada script.
Komentar biasa digunakan untuk membiarkan orang lain memahami apa yang dilakukan script. atau untuk mengingatkan kepada programmer sendiri jika suatu saat kembali mengedit scripttersebut.
Untuk menggunakan komentar anda cukup menulis tanda pagar #, diikuti dengan komentar Anda.
Dibawah ini adalah contoh penggunaan komentar pada Python
B. Variable Phyton
Variabel adalah lokasi memori yang dicadangkan untuk menyimpan nilai-nilai. Ini berarti bahwa ketika Anda membuat sebuah variabel Anda memesan beberapa ruang di memori. Variabel menyimpan data yang dilakukan selama program dieksekusi, yang natinya isi dari variabel tersebut dapat diubah oleh operasi – operasi tertentu pada program yang menggunakan variabel.
Variabel dapat menyimpan berbagai macam tipe data. Di dalam pemrograman Python, variabel mempunyai sifat yang dinamis, artinya variabel Python tidak perlu didekralasikan tipe data tertentu dan variabel Python dapat diubah saat program dijalankan.
Penulisan variabel Python sendiri juga memiliki aturan tertentu, yaitu :
1. Karakter pertama harus berupa huruf atau garis bawah/underscore _
2. Karakter selanjutnya dapat berupa huruf, garis bawah/underscore _ atau angka
3. Karakter pada nama variabel bersifat sensitif (case-sensitif). Artinya huruf kecil dan huruf besar dibedakan. Sebagai contoh, variabel namaDepan dan namadepan adalah variabel yang berbeda.
Untuk mulai membuat variabel di Python caranya sangat mudah, Anda cukup menuliskan variabel lalu mengisinya dengan suatu nilai dengan cara menambahkan tanda sama dengan = diikuti dengan nilai yang ingin dimasukan.
Dibawah ini adalah contoh penggunaan variabel dalam bahasa pemrograman Python
2.3.3 Operator Phyton
Operator adalah konstruksi yang dapan memanipulasi nilai dari operan.
Sebagai contoh operasi 3 + 2 = 5. Disini 3 dan 2 adalah operan dan + adalah operator.
Bahasa pemrograman Python mendukung berbagai macam operator, diantaranya :
– Operator Aritmatika (Arithmetic Operators)
– Operator Perbandingan (Comparison (Relational) Operators)
– Operator Penugasan (Assignment Operators)
– Operator Logika (Logical Operators)
– Operator Bitwise (Bitwise Operators)
– Operator Keanggotaan (Membership Operators)
– Operator Identisas (Identity Operators)
Contoh dari perhitungan aritmatika phyton
2.3.4 Tipe Data Phyton
Pyhton adalah salah satu bahasa pemrograman yang bertipe Loosely Typed Language, Artinya tidak membutuhkan atau menyertakan tipe data sewaktu Anda membuat sebuah variable. Tipe data pada bahasa pemrograman Python mirip dengan tipe data pada bahasa pemrograman
Tetapi secara dasar, Python memiliki beberapa tipe data, yaitu:
Tipe Data String
Tipe Data Number
Tipe Data Boolean
Tipe Data Tuples
Tipe Data List
dan Tipe Data Dictionary
Keenam tipe data diatas akan kita bahas satu persatu pada tutorial ini.
Tipe Data String
Tipe data string adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan nilai atau value yang berupa string atau karakter atau huruf.
Pada bahasa pemrograman Python, tipe data string dapat dibentuk dengan menggunakan petik tunggal (single quote), petik ganda (double quote), dan petik tiga (tipple quote). Khusus untuk triple quote, Anda dapat menggunakan beberapa baris string tanpa menggunakan escape character ‘\n’ (new line).
Contoh Program
Di bawah ini adalah contoh implementasi tipe data string pada program.
# string_datatype.py
x = “Selamat Datang”
y = ‘Selamat Belajar Python’
z = “””
belajar
bahasa python
sangat
menyenangkan
“””
print (x)
print (y)
print (z)
Apabila Anda jalankan program diatas, maka akan menghasilkan output seperti berikut:
Selamat Datang
Selamat Belajar Python
belajar
bahasa python
sangat
menyenangkan
Tipe Data Number
Tipe Data Number digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk numerik seperti int (integer), long, float, dan bilangan kompleks (complex number).
Contoh Program
Di bawah ini adalah contoh program penggunaan tipe data number:
# Nama File: number_datatype.py
#integer number
_int1 = 100
_int2 = -600
_int3 = 0x69
print (“==== Integer Number ====”)
print (_int1)
print (_int2)
print (_int3)
#Float number
print (“\n==== Float Number ====”)
_float1 = 0.0
_float2 = -21.9
_float3 = 70.2E-29
print (_float1)
print (_float2)
print (_float3)
#complex number
_complex1 = 3.14j
_complex2 = .876j
_complex3 = 4.53e-7j
print (“\n==== Complex Number ====”)
print (_complex1)
print (_complex2)
print (_complex2)
Jika Anda jalankan program diatas, maka akan menghasilkan output sebagai berikut:
==== Integer Number ====
100
-600
105
==== Float Number ====
0.0
-21.9
7.02e-28
==== Complex Number ====
3.14j
0.876j
0.876j
Tipe Data Boolean
Tipe data Boolean digunakan menyimpan data yang mempunyai nilai true atau false.
Tipe Data Tuples
Tipe data Tuples adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan data koleksi (kumpulan dari beberapa tipe data). Ciri dari tipe data tuples adalah memiliki tanda kurung buka dan kurung tutup “( )”.
Contoh Program
Di bawah ini adalah contoh implementasi tipe data tuples pada program Python:
# Nama File: tuples_datatype.py
tuple1 = ( ‘vwxyz’, 123 , 1.15, ‘Nursalim’, 70.2 )
tuple2 = (123, ‘Al Farizi’)
print ( tuple1 ) # Menampilkan semua data pada tuple
print ( tuple1[0] ) # Menampilkan elemen pertama pada tuple
print ( tuple1[1:3] ) # Menampilkan data dari elemen kedua sampai ketiga
print ( tuple1[2:] ) # Menampilkan data dimulai dari elemen ketiga
print ( tuple2 * 2 ) # Menampilkan data tupe dua kali
print ( tuple1 + tuple2 ) # Menggabungkan tuple1 sama dengan tuple2
Jika Anda jalankan program diatas, maka akan menampilkan output seperti berikut:
(‘vwxyz’, 123, 1.15, ‘Nursalim’, 70.2)
vwxyz
(123, 1.15)
(1.15, ‘Nursalim’, 70.2)
(123, ‘Al Farizi’, 123, ‘Al Farizi’)
(‘vwxyz’, 123, 1.15, ‘Nursalim’, 70.2, 123, ‘Al Farizi’)
Tipe Data List
Tipe Data List adalah tipe data yang mirip dengan tipe data tuples, yaitu untuk menyimpan data koleksi (kumpulan data beberapa tipe data). Ciri dari tipe data tuples adalah memiliki tanda kurung siku “[ ]”.
Contoh Program
Di bawah ini adalah contoh implementasi tipe data list pada program Python:
# Nama File: list_datatype.py
list1 = ( ‘vwxyz’, 123 , 1.15, ‘Nursalim’, 70.2 )
list2 = (123, ‘Al Farizi’)
print ( list1 ) # Menampilkan semua data pada list
print ( list1[0] ) # Menampilkan elemen pertama pada list
print ( list1[1:3] ) # Menampilkan data dari elemen kedua sampai ketiga
print ( list1[2:] ) # Menampilkan data dimulai dari elemen ketiga
print ( list2 * 2 ) # Menampilkan data list dua kali
print ( list1 + list2 ) # Menggabungkan list1 sama dengan list2
Jika Anda jalankan program diatas, maka akan menghasilkan output sebagai berikut:
(‘vwxyz’, 123, 1.15, ‘Nursalim’, 70.2)
vwxyz
(123, 1.15)
(1.15, ‘Nursalim’, 70.2)
(123, ‘Al Farizi’, 123, ‘Al Farizi’)
(‘vwxyz’, 123, 1.15, ‘Nursalim’, 70.2, 123, ‘Al Farizi’)
Tipe Data Dictionary
Tipe data Dictionary adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk pasangan key dan value. Tipe data ini mirip dengan Map pada bahasa pemrograman Java.
Contoh Program
Dibawah ini adalah contoh implementasi tipe data dictionary pada program Python:
# Nama File: dictionary_datatype.py
dict = {}
dict[‘one’] = “Ini elemen pertama”
dict[2] = “Ini elemen kedua”
tinydict = {‘nama’: ‘Nursalim’,’employeeid’:6734, ‘departemen’: ‘IT’}
print ( dict[‘one’] ) # Prints value for ‘one’ key
print ( dict[2] ) # Prints value for 2 key
print ( tinydict ) # Menampilkan semua data pada dictionary
print ( tinydict[‘nama’] ) # Menampilkan nilai dari key nama
print ( tinydict.keys() ) # Menampikan semua key
print ( tinydict.values() ) # Menampilkan semua value
Jika Anda jalankan program diatas, maka akan menghasilkan output sebagai berikut:
Ini elemen pertama
Ini elemen kedua
{‘departemen’: ‘IT’, ’employeeid’: 6734, ‘nama’: ‘Nursalim’}
Nursalim
dict_keys([‘departemen’, ’employeeid’, ‘nama’])
dict_values([‘IT’, 6734, ‘Nursalim’])
2.3.5 Kondisi If
Pengambilan keputusan (kondisi if) digunakan untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi saat jalanya program dan menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi.
Pada python ada beberapa statement/kondisi diantaranya adalah if, else dan elif Kondisi if digunakan untuk mengeksekusi kode jika kondisi bernilai benar.
Jika kondisi bernilai salah maka statement/kondisi if tidak akan di-eksekusi
Di bawah ini adalah contoh penggunaan if pada phyton
2.3.6 Kondisi If Else
Pengambilan keputusan (kondisi if else) tidak hanya digunakan untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi, tetapi juga digunakan untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil/dijalankan jika kondisi tidak sesuai.
Pada python ada beberapa statement/kondisi diantaranya adalah if, else dan elif Kondisi if digunakan untuk mengeksekusi kode jika kondisi bernilai benar.
Kondisi if else adalah kondisi dimana jika pernyataan benar (true) maka kode dalam if akan dieksekusi, tetapi jika bernilai salah (false) maka akan mengeksekusi kode di dalam else.
Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi if else pada Python
2.3.7 Kondisi Elif
Pengambilan keputusan (kondisi if elif) merupakan lanjutan/percabangan logika dari “kondisi if”. Dengan elif kita bisa membuat kode program yang akan menyeleksi beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Hampir sama dengan kondisi “else”, bedanya kondisi “elif” bisa banyak dan tidak hanya satu.
Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi elif pada Python
2.3.8 Pengulangan Phyton
Pengambilan keputusan (kondisi if elif) merupakan lanjutan/percabangan logika dari “kondisi if”. Dengan elif kita bisa membuat kode program yang akan menyeleksi beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Hampir sama dengan kondisi “else”, bedanya kondisi “elif” bisa banyak dan tidak hanya satu.
Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi elif pada Python
2.3.9 Tipe Data Phyton bagian 2
Single Quote atau Double Quotes?
String merupakan salah satu tipe data yang sering digunakan dalam pemrograman Python. Sebuah string dapat dinyatakan sebagai kumpulan karakter yang dibatasi oleh satu atau dua tanda petik. Inilah contohnya,
>>> nama = “Klinik Python Indonesia”
>>> nama
‘Klinik Python Indonesia’
>>> slm = ‘Salam Python Dahsyat!’
>>> slm
‘Salam Python Dahsyat!’
>>> print slm
Salam Python Dahsyat!
Dari contoh di atas, ketika kita memanggil variabel secara langsung maka akan ditampilkan isi dari variabel tersebut dengan sebuah tanda petik. Namun jika kita menggunakan pernyataan print, maka tanda petik tersebut akan dihilangkan.
Menampilkan Tanda Petik Sebagai String
Di dalam sebuah string tidak dapat berisi tanda petik yang sama dengan tanda petik yang digunakan oleh string tersebut. Misalkan, ketika kita menuliskan ‘Py’thon’ maka akan muncul pesan kesalahan (syntax error). Agar tidak muncul pesan kesalahan, kita bisa mengganti tanda petik luarnya dengan tanda petik ganda, misalnya “Py’thon”. Tanda petik juga dapat ditulis setelah tanda backslash (\) agar dapat ditampilkan sebagai string.
>>> str = “Py’thon”
>>> str
“Py’thon”
>>> str2 = ‘Py”thon’
>>> str2
‘Py”thon’
>>> “\”OK, \” sampai ketemu lagi.”
‘”OK, ” sampai ketemu lagi.’
Kode \n atau Triple Quotes Juga Boleh!
Jika kita ingin menuliskan string yang panjang dalam beberapa baris, maka kita perlu menambahkan tanda backslash diikuti huruf n (\n) sebagai tanda baris baru.
>>> teks = “Python adalah bahasa pemrograman yang powerfull.\nTerbukti Python bisa dijalankan di segala platform OS.\nJadi, saatnya kita menggunakan Python sebagai bahasa permrograman \nsehari-hari. Salam Python Dahsyat!”
Tanda \n akan memberikan perintah membuat baris baru jika kita memanggil teks dengan pernyataan print.
>>> print teks
Python adalah bahasa pemrograman yang powerfull.
Terbukti Python bisa dijalankan di segala platform OS.
Jadi, saatnya kita menggunakan Python sebagai bahasa permrograman
sehari-hari. Salam Python Dahsyat!
Kita juga dapat menggunakan tanda petik tiga (triple quotes), “”” atau ”’, untuk menuliskan sebuah string yang panjang dalam beberapa baris.
>>> teks = “””Python adalah bahasa pemrograman yang powerfull.
… Terbukti Python bisa dijalankan di segala platform OS.
… Jadi, saatnya kita menggunakan Python sebagai bahasa pemrograman
… sehari-hari. Salam Python Dahsyat!”””
Tampilan teks dengan pernyataan print seperti di bawah ini,
>>> print teks
Python adalah bahasa pemrograman yang powerfull.
Terbukti Python bisa dijalankan di segala platform OS.
Jadi, saatnya kita menggunakan Python sebagai bahasa pemrograman
sehari-hari. Salam Python Dahsyat!
Menggabungkan String
Untuk menggabungkan dua buah string atau lebih, kita dapat menggunakan operator +.Sedangkan untuk menggandakan string, kita gunakan operator *.
>>> blog = ‘Klinik’ + ‘Python’
>>> blog
‘KlinikPython’
>>> newblog = blog*5
>>> newblog
‘KlinikPythonKlinikPythonKlinikPythonKlinikPythonKlinikPython’
>>> blog *= 4
>>> print blog
KlinikPythonKlinikPythonKlinikPythonKlinikPython
Jika dua string ditulis secara berurutan, maka secara langsung kedua string tersebut akan digabungkan.
>>> blog = ‘Klinik”Python’
>>> blog
‘KlinikPython’
Menentukan Panjang String
Panjang dari sebuah string dapat kita temukan dengan menggunakan fungsi len().
>>> len(blog)
12
Memecah String
Tidak seperti bahasa lainnya, Python tidak mendukung tipe Karakter. Untuk mengambil satu karakter atau lebih dari sebuah string, kita dapat memecah string tersebut menggunakan indeks (disebut Metode Irisan). Irisan terdiri dari dua indeks yang dipisahkan tanda koma.
>>> buah = ‘Nanas’
>>> buah[0]
‘N’
>>> buah[0:2]
‘Na’
>>> buah[0:4]
‘Nana’
>>> buah[0:5]
‘Nanas’
Dari contoh di atas, panjang string buah adalah 5. Ketika kita menghitung maju, indeks bernilai 0 sampai (panjang-string – 1) dimulai dari kiri ke kanan. Maka dari itu, kita dapat mengakses setiap karakter dalam range 0 sampai 4.
Sebuah string juga dapat dihitung mundur, dengan indeks -1 sampai (negatif panjang-string) dimulai dari kanan ke kiri. Berikut gambaran lengkapnya, baik itu penghitungan maju atau mundur.
0 | 1 | 2 | 3 | 4 |
N | a | n | a | s |
-5 | -4 | -3 | -2 | -1 |
Contoh penggunaan penghitungan mundur,
>>> buah[-1]
‘s’
>>> buah[-5]
‘N’
>>> buah[-5:-1]
‘Nana’
>>> buah[1:-1]
‘ana’
Jika kita lupa berapa nilai indeks awala atau indeks akhir, kita dapat kosongkan indeks tersebut.
>>> buah[:3]
‘Nan’
>>> buah[2:]
‘nas’
Pengosongan indeks akan menyebabkan semua string ditampilkan.
>>> buah[:]
‘Nanas’
String Bersifat Immutable
Tipe data String pada Python bersifat immutable, yang artinya sekali dibuat maka tidak dapat diubah kembali. Ada pertanyaan bagus, jika string bersifat immutable, mengapa kita bisa mengubah nilai dari variabel string tersebut? Jawabannya sangat sederhana. Ketika kita memberikan nilai yang berbeda pada variabel string, sebuah obyek baru berhasil kita buat. Lihat contoh berikut,
>>> nama = “Klinik”
>>> nama
‘Klinik’
>>> id(nama)
3076962016L
>>> nama = “Python”
>>> id(nama)
3077289888L
Catat bahwa ketika string nama telah kita buat, maka identitas dari variabel ini dapat kita ketahui dengan menggunakan fungsi id(). Jika kita ubah nilai dari variabel nama tersebut, maka identitasnya juga berubah. Hal ini menandakan bahwa obyek baru telah dibuat. Penggantian nilai pada string pada posisi indeks tertentu akan menghasilkan pesan kesalahan.
>>> nama[0] = ‘K’
Traceback (most recent call last):
File “”, line 1, in
TypeError: ‘str’ object does not support item assignment
Kita juga dapat menambahkan sebuah string baru pada string lama.
>>> ‘Si’ + nama[0]
‘SiP’
>>> ‘J’ + nama[1:]
‘Jython’
2.3.10 Dictonary Pyhton
Dictionary
menggunakan beberapa kunci untuk mengindeks nilai-nilai yang ada di dalamnya. Kunci tidak harus berupa angka. Kunci dapat berupa tipe data immutable lainnya, yaitu String
, Number
, dan Tuple
. Tuple
dapat digunakan sebagai kunci jika di dalam Tuple
tersebut tidak terdapat obyek yang bersifat mutable. Dengan kata lain, Dictionary Python
merupakan kumpulan pasangan kunci:nilai (selanjutnya kita sebut: key-value) yang tidak berurutan. Dictionary Python
ini sama halnya dengan array-asosiatif atau hash-table di pemrograman Perl
.
Suatu kunci (key
) pada Dictionary
bersifat unik, yang artinya satu kunci hanya mempunyai satu nilai. Aturan penulisannya berupa key:value
. Sebuah Dictionary
ditandai dengan kurung kurawal “{}”. Setiap pasangan key:value
dipisahkan dengan tanda koma. Berikut contohnya,
>>> kamus = {}
>>> kamus1 = {'nama':'azzam', 'nim':1234, 'jurusan':'fisika'}
>>> kamus1
{'nama': 'azzam', 'jurusan': 'fisika', 'nim': 1234}
>>> kamus
{}
Pada contoh di atas, kita membuat sebuah Dictionary
kosong kamusyang hanya ditandai oleh tanda kurung kurawal dan sebuah Dictionary
kamus1berisi tiga pasang key:value
yang dipisahkan dengan tanda koma.
Untuk mengakses sebuah value
dari Dictionary
, kita dapat menggunakan key
yang berhubungan dengan value
tersebut. Berikut contohnya,
>>> kamus1['jurusan']
'fisika'
>>> kamus1['nim']
1234
Pada contoh di atas, terlihat jelas bahwa value
‘fisika’ dapat diakses dengan menggunakan key
‘jurusan’. Ketika kita menggunakan sebuah key
dalam Dictionary
, maka value
yang sesuai akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita bisa mengakses data dari Dictionary
dengan menggunakan suatu key
yang berhubungan dengan data tersebut. Jika kita mencoba menggunakan key
yang tidak ada dalam Dictionary
, maka pesan kesalahan akan dimunculkan. Berikut contohnya,
>>> kamus1['alamat']
Traceback (most recent call last):
File "", line 1, in
kamus1['alamat']
KeyError: 'alamat'
Dictionary
bersifat mutable. Pasangan key:value
dapat dengan mudah kita tambahkan berulang kali. Pada Dictionary
, sebuah value
baru dapat ditambahkan atau diubah dengan cara mengakses sebuah key
dan memberinya value
baru.
>>> kamus1['alamat'] = 'malang'
>>> kamus1
{'nama': 'azzam', 'alamat': 'malang', 'jurusan': 'fisika', 'nim': 1234}
Pada contoh di atas, karena ‘alamat’ bukanlah key
yang terdapat dalam kamus1, maka pasangan key:value
akan ditambahkan ke kamus1dengan key
= ‘alamat’ dan value
= ‘malang’.
Semua key
yang ada dalam Dictionary
tidak harus mempunyai tipe data yang sama. Marilah kita lihat contoh di bawah ini dimana key
yang ada saling berbeda tipe datanya.
>>> tesDict = {'2':1234, 2:'abc', 6.5:'cukup'}
>>> tesDict
{2: 'abc', '2': 1234, 6.5: 'cukup'}
Dari contoh di atas, key
pertama yaitu ‘2’ merupakan string yang dihubungkan dengan value
1234 yang bertipe integer, key
kedua yaitu 2 bertipe integer dan dihubungkan dengan sebuah string ‘abc’, dan key
yang ketiga adalah sebuah bilangan real 6.5 yang dipasangkan dengan sebuah string ‘cukup’.
Jika kita ingin mengambil semua key
yang ada dalam Dictionary
, kita dapat menggunakan metode keys(). Metode keys() akan mengembalikan sebuah list key
. Berikut contohnya,
>>> tesDict.keys()
dict_keys([2, '2', 6.5])
Panjang sebuah Dictionary
sama dengan banyaknya pasangan key:value
yang ada di dalamnya.
>>> len(tesDict)
3
Elemen-elemen yang ada di dalam Dictionary
dapat kita hapus dengan menggunakan pernyataan del
. Kita juga bisa menggunakan pernyataan del
untuk menghapus Dictionary
secara keseluruhan. Kita juga bisa membersihkan Dictionary
dengan menggunakan metode clear().
>>> del kamus1['nim']
>>> kamus1
{'nama': 'azzam', 'alamat': 'malang', 'jurusan': 'fisika'}
>>> kamus1.clear()
>>> kamus1
{}
>>> del kamus1
>>> kamus1
Traceback (most recent call last):
File "", line 1, in
kamus1
NameError: name 'kamus1' is not defined
2.3.11 For Phyton
Pengulangan for pada pemrograman Python mempunyai kemampuan untuk melakukan iterasi data-data yang berurutan, seperti list atau string. Syntax umumnya adalah,
12 | for variabel in urutan: pernyataan_yang_diulang |
Jika urutan berupa sebuah list, maka urutan tersebut akan diuji dahulu. Kemudian data-data dari urutan tersebut akan dijadikan sebagai variabel. Selanjutnya, blok pernyataan_yang_diulangakan dieksekusi. Berikut akan diperlihatkan bagaimana pengulangan for bekerja dalam tipe urutan yang berbeda,
12 | >>> for huruf in ‘Indonesia’:… print “Huruf: “, huruf |
Keluaran yang ditampilkan dari kode di atas adalah:
Huruf: I
Huruf: n
Huruf: d
Huruf: o
Huruf: n
Huruf: e
Huruf: s
Huruf: i
Huruf: a
Ketika pengulangan for untuk iterasi string, variabel iterasi diasumsikan sebagai nilai dari setiap karakter pada string. Keluaran dari pengulangan for dalam bentuk satu karakter mengindikasikan bahwa urutan iterasi yang digunakan berupa string, bukan berupa obyek seperti list.
Jika kita ingin menampilkan sebuah daftar nama orang diikuti dengan panjangnya nama tersebut, maka lebih cocok kita menggunakan pengulangan for menggunakan urutan bertipe list. Berikut contohnya,
123 | >>> nama = [‘Fahmi’, ‘Dodit’, ‘Agus’, ‘Biggie’]>>> for x in nama:… print “Nama %-3s panjangnya %d karakter” %(x, len(x)) |
Pada kode di atas, bentuk % digunakan untuk memformat keluaran dan fungsi len() digunakan untuk menghitung panjang dari tiap-tiap item dalam daftar nama. Keluarannya seperti berikut,
Nama Fahmi panjangnya 5 karakter
Nama Dodit panjangnya 5 karakter
Nama Agus panjangnya 4 karakter
Nama Biggie panjangnya 6 karakter
2.3.13 While Phyton
Untuk melakukan pengulangan atau loop di bahasa Python, kita bisa menggunakan pernyataan while atau for. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang penggunaan pengulangan menggunakan pernyataan while. Berikut penjelasannya…
Pengulangan While
Pengulangan while akan berhenti jika pengujian suatu kondisi sudah tidak sesuai alias False. Yang mana, pengujian kondisi ini menggunakan pengujian logika dan akan memberikan nilai benar atau salah. Syntax umum dari pengulangan while adalah sebagai berikut,
12 | while pengujian_kondisi: pengulangan_kode |
Berikut contoh penggunaan while,
123456789101112 | angka = input(“Masukkan sebuah angka yang lebih besar dari 1: “)bilangan_1 = 0bilangan_2 = 1print bilangan_1while(bilangan_2 < angka): print bilangan_2 bilangan_2 = bilangan_1 + bilangan_2 bilangan_1 = bilangan_2 – bilangan_1 |
Hasil dari program di atas jika kita memasukkan angka 200 adalah,
Masukkan sebuah angka yang lebih besar dari 1: 200
0
1
1
2
3
5
8
13
21
34
55
89
144
Pada contoh di atas, bagian pengulangan_kode pada pengulangan while akan diulang beberapa kali sampai nilai bilangan_2 lebih besar daripada nilai angka. Pada setiap iterasi (pengulangan), nilai bilangan_2 akan bertambah sebesar bilangan_1, dan nilai bilangan_1 akan diubah menjadi selisih antara bilangan_2 dengan bilangan_1 itu sendiri
2.3.14 Break dan Continue Phyton
BREAK adalah sebuah pernyataan yang akan membuat sebuah program berhenti atau keluar dari suatu blok pengulangan. Dan semua kode setelah pernyataan break akan diabaikan. Pernyataan break ini dapat kita gunakan pada pengulangan while dan for. Berikut contoh sederhananya,
1234567891011121314151617 | # penggunaan break pada whileangka = input(“Masukkan sebuah bilangan bulat: “)bil_1 = 0bil_2 = 1print bil_1while (bil_2 < angka): print bil_2 bil_2 = bil_1 + bil_2 bil_1 = bil_2 – bil_1 if bil_2 == 89: break |
Pada kode di atas, ketika bil_2 sudah bernilai 89, maka program langsung keluar. Hal ini disebabkan oleh pernyataan break yang kita letakkan pada blok if. Berikut hasil keluaran dari program ini,
Masukkan sebuah bilangan bulat: 200
0
1
1
2
3
5
8
13
21
34
55
123456789 | # penggunaan break pada fornama = [“Ahmad”, “Azzam”, “Avika”, “Ari”, “Ardhana”]for i in range(len(nama)): if len(nama[i]) > 6: break print i, nama[i] |
Pada kode di atas, program akan berhenti ketika panjang sebuah nama melebihi 6 karakter. Jadi ketika i menunjuk pada nama “Ardhana“, yang panjangnya 7 karakter, program secara otomatis terhenti karena ada break. Berikut hasil dari program ini,
0 Ahmad
1 Azzam
2 Avika
3 Ari
Apa Itu CONTINUE?
Berbeda dengan pernyataan break, pernyataan continue akan melakukan pengulangan mulai dari awal lagi. Dan akan mengabaikan semua kode yang tersisa pada loop untuk menuju awal loop lagi. Berikut contohnya,
1234567891011121314 | # penggunaan continue pada whilebilangan = 0pilihan = ‘y’while (pilihan != ‘n’): bilangan = int(raw_input(“Masukkan bilangan di bawah 100: “)) if (bilangan > 100): print “Bilangan melebihi angka 100. Coba lagi.” continue print “Pangkat dua dari bilangan ini adalah”, bilangan*bilangan pilihan = raw_input(“Apakah Anda ingin mengulangi lagi (y/n)?”) |
Pada kode di atas, ketika kita memasukkan nilai di atas 100 maka program akan mengulang lagi dari awal untuk meminta masukan. Berikut hasil keluaran dari listing di atas,
Masukkan bilangan di bawah 100: 24
Pangkat dua dari bilangan ini adalah 576
Apakah Anda ingin mengulangi lagi (y/n)?y
Masukkan bilangan di bawah 100: 201
Bilangan melebihi angka 100. Coba lagi.
Masukkan bilangan di bawah 100: 25
Pangkat dua dari bilangan ini adalah 625
Apakah Anda ingin mengulangi lagi (y/n)?n
12345678910111213141516171819202122 | # penggunaan continue pada forstatus = Falsei = 3daftar_password = [‘kacab’, ‘keuangan’, ‘akademik’]while i > 0: pwd = raw_input(“Masukkan password Anda: “) for password in daftar_password: if pwd == password: print “Password Benar” status = True break if not status: print “Password Salah” i = i – 1 continue else: break |
Pada kode di atas, jika kita salah memasukkan password sebanyak 3 kali, maka program akan keluar. Jika kita memasukkan pasword yang salah untuk yang pertama dan kedua, maka program akan mengulang lagi dari awal yaitu meminta masukan password dari kita. Berikut keluaran dari listing di atas,
Masukkan password Anda: admin
Password Salah
Masukkan password Anda: kacab
Password Benar
2.4 Kelebihan dan kekurangan Phyton
Kelebihan Pemograman Bahsa Phyton
1. Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga kecepatan perubahan pada masa pembuatan system aplikasi meningkat.
2. Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana, singkat, dan fleksible.
3. Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan sampah memori sehingga dapat menghindari
pencatatan kode
4. Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan system aplikasi menggunakan objek yang telah ada
5. Pemrograman berorientasi objek
6. Pelekatan dan perluasan dalam C
7. Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan pemrograman skala besar secara modular
8. Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan berkas biner yang kecil
9. Pemuatan kembali secara dinamis modul phyton seperti memodifikasi aplikasi tanpa
menghentikannya
10. Model objek universal kelas Satu
11. Konstruksi pada saat aplikasi berjalan
12. Interaktif, dinamis dan alamiah
13. Akses hingga informasi interpreter
14. Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports
15. Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi bertambah dan melindungi kode sumber
16. Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat Bantu system, GUI, persistence, database, dll
Kekurangan Pemograman Bahasa Phyton
1. Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai statis, tidak seperti bahasa pemrograman kompilasi seperti bahasa C.
2. Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan perangkat bantu terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.
3. Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian depan skrip antarmuka untuk mereka.
4. Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak memberikannya secara menyeluruh. Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan, bersama dengan perangkat bantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan dengan bahasa pemrograman lainnya.
Banyak terdapat referensi lama terutama dari pencarian google, python adalah pemrograman yang sangat lambat. Namun belum lama ini ditemukan bahwa Google, Youtube, DropBox dan beberapa software sistem banyak menggunakan Python. Bahkan terakhir Google merilis big Data Processing API enginenya (MapReduce) di Java dan Python (Link). Meski yang “katanya” Python adalah pemrograman yang lambat dari beberapa bechmark, tetapi tidak begitu terbukti mempengaruhi kemudahan dalam penggunaannya.
BAB III PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna dengan filosofi perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas, dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif.
Python mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak dibatasi; pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan pemrograman fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa pemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya, python umumnya digunakan sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.