Makalah Beternak Itik

10 min read

Beternak Itik

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Bebek adalah hewan penurut,Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi.

Pada umumnya tujuan pemeliharaan itik adalah untuk menghasilkan telur.Pemeliharaan itik dari masa ke masa, profilnya adalah peternakan itik rakyat atau itik kampung, yang skala pemeliharaannya kecil dan umumnya diumbar.Itik mempunyai karakteristik khas unggas petelur termasuk dalam tipe petelur ini antara lain berasal darijenis : Indian Runner, Khaki Khampbel dan Buff Orpington atau itik Buff. Dalam perkembangannya di Indonesia, Indian Runner banyak dipelihara di wilayah tertentu, misalnya di Kalimantan Selatan dikenal itik Alabio,di daerah Tegal disebut itik Tegal dan di Bali disebut Itik Bali. Kemampuan bertelurnya bila dipelihara intensif hingga 300 butir pertahun dan bila dipelihara semi insentif berkisar 90 – 100 butir saja.Prospek dari usaha pemeliharaan itik cukup baik mengingat konsumsi telur dari tahun ke tahun terus meningkat, pemeliharaannya sudah mengarah pada semi insentif maupun kearah insentif.

Usaha peternakan itik di Indonesia  telah  lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal  bagi  pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik.

Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).

B. Tujuan

Adapun tujuan dari karya ilmiah tentang peternakan itik adalah:

  1. Memberikan bayangan ataupun gambaran tentang cara berternak itik,
  2. Manajemen pemeliharaan ternak itik yang meliputi:
    • Pemeliharaan bibit
    • Perkandangan
    • Pemberian pakan
    • Pencegahan penyakit
    • Pengelolaan Reproduksi
  3. Usaha ternak itik sebagai peluang bisnis yang menjanjikan
  4. Sebagai wadah pembelajaran ataupun pemahaman tentang meningkatkan kesejahteraan peternakan, khusnya bagi masyarakat yang Mengusahakan peternakan itik tersebut.

1.3 MANFAAT PENULISAN

1.      Mengetahui cara beternak itik

2.      Mengetahui manajemen pemeliharaan beternak itik

3.      Mengetahui bahwa usaha beternak itik merupakan bisnis yang menjanjikan

4.      Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengusaha peternak itik

Bab II. Pembahasan

A. Pedoman Budidaya Ternak Bebek / Itik

1. Letak tempat ataupun sarana dalam beternak itik

Dalam beternak itik perlu memperhatikan letak tempat/kondisi lingkungan disekitarnya serta sarana-sarana untuk beternak,karena hal tersebut sangat mendukung untuk berhasilnya dalam beternak itik.Adapun tempat dan sarana yang perlu diperhatikan untuk beternak itik adalah:

a. Lokasi

  • Tak bertentangan dengan RUTR dan RDTR
  • Letak dan ketinggian lokasi dengan wilayah sekitarnya harus memperhatikan lingkungan dan topografi

b. Lahan Lahan harus jelas, sesuai degan peruntukannya menurut peraturan perundangan yang berlaku

c. Penyediaan Air dan Alat Penerang Air yang digunakan harus memenuhi baku mutu air yang  sehat yang dapat diminum oleh manusia dan ternak serta tersedia sepanjang tahun, dan hendaknya menyediakan alat penerangan (listrik) yang cukup sesuai kebutuhan.

2.      Perkandangan

        Lokasi Kandang yang baik adalah: jauh dari keramaian,ada atau dekat dengan sumber air,tidak terlalu dekat dengan rumah,dan mudah dalam pengawasan.   

        Persyaratan kandang yang harus dipenuhi adalah : mudah dibersihkan, sirkulasi uadara lancar dan cukup mendapatkan sinar matahari.Beberapa tipe kandang yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemeliharaannya seperti:

a.       Kandang sistim terkurung atau postal

•         Lantai kandang terbuat dari tanah yang dipadatkan dan dialasi/bagian atas dilapisi sekam/serbuk gergaji dicampur dengan serbuk kapur.

•         Seluruh ruangan kandang dinaungi atap.

•         Apabila sampai dewasa (produksi) kepadatannya dapat mencapai 4 ekor /m²

b)      Kandang sistim koloni

                        Yakni perpaduan atau kombinasi antara terkurung dengan sistim dilepas,          yang bercirikan :

•         Lantai kandang dapat terbuat dari tanah yang dipadatkan ataupun disemen dan dialasi dengan litter (dapat berasal dari sekam, kulit padi atau bekas serutan kayu/serbuk gergaji).

•         Atap kandang menggunakan sistim atap berlubang

•         Umbaran atau pekarangannya dibuatkan pagar setinggi ± 75 cm, yang dilengkapi dengan peralatan kandang (tempat makan dan minum)

•         Dinding dari bambu atau kayu.

c)       Kandang sistem batere

•         Satu kotak untuk satu ekor itik (dengan ukuran 45 x 35 x 60), bahan kotaknya dapat dibuat dari bambu atau kawat.

•         Lantai kandang sedikit miring (agar telur mudah menggelinding keluar).

•         Tempat makan dan minum diusahakan diluar kotak(dibagian depan)

•         Semua kotak/kandang betere dikumpulkan pada satu tempat dan diberi atap serta dindingnya dipagar dengan anyaman bambu atau kawat.

•         Untuk anak itik digunakan indukan sebagaimana untuk anak ayam.

•         Luasan lantai kandang yang diperlukan untuk anak itik sebagai berikut :

Ø  Umur 1 hari – 1 minggu, kepadatannya 20 ekor/m².

Ø  Umur 1 – 2 minggu, kepadatannya 18 ekor/ m².

Ø  Umur 2 – 3 minggu, kepadatannya 15 ekor/m².

Ø  Umur 5 – 6 minggu, kepadatannya 10 ekor/ m².

            Konstruksi Bangunan Memenuhi daya tampung untuk menjamin masuknya udara dengan leluasa ke dalam kandang dan keluarnya udara kotor (suhu optimal 26,5 oC dengan kelembaban maksimum 90%) memiliki saluran pembuangan limbah , bahan yang ekonomis.

Tabel 1.luas kandang yang diperlukan untuk anak itik petelur

UmurLuas kandang (m/ekor)
1 hari- 1 minggu2-3 minggu3-4 minggu4-5 minggu6-8 minggu0,030,070,090,110,15

3.      Pemeliharaan anak itik

        Sebelum anak itik ditempatkan setelah menetas, yaitu pada lingkaran yang terbuat dari tripleks, harus dilakukan persiapan sebelumnya seperti penyemprotan kandang agar bersih dengan menggunakan Biotama 3 (2 – 3 tutup botol Biotama 3 dilarutkan dalam 1 liter air). Pengaturan lampu pemanas dalam lingkaran tripleks tersebut agar kesehatan anak itik terjamin.


                        Untuk menghindari angin yang masuk, mengingat bulu anak itik masih halus dan tidak tahan udara dingin, usahakan dinding kandang ditutup dengan tirai plastik. Seelah 4 hari, tirai plastik dapat dibuka pada siang hari, dan pda malam hari ditutup kembali. Pada umur 4 minggu tirai plastik dapat dilepas semua sebab anak itik sudah memiliki bulu yang cukup tebal, namun kalau ada hujan lebat atau ada angin kencang, tirai plastik masih diperlukan. Induk buatan dengan alat pemanas lampu minyak atau lampu listrik sangat diperlukan sampai umur 3 minggu.

        Anak itik yang baru di beli dari Poulty Shop atau dari tempat yang cukup jauh, setelah dimasukkan dalam pelingkar tadi jangan tergesa-gesa diberi makan. Akan tetapi diberikan dahulu minuman segar, berupa susu atau air gula. Hal ini untuk menghindari “stress” karena perpindahan tempat. Setelah lebih kurang 1 jam, itik diberi makan sedikit demi sedikit tetapi sering agar makanan tidak terbuang dan diacak-acak. Setelah 1 minggu pertama, berilah air segar yang dicampur “antibiotika alami” yaitu Biotama 5 , kunyit dan asam jawa. 1 ruas kunyit ditambah 1 cm asam jawa potongan (haluskan) tambahkan 1 -2 tutup botol Biotama 5 dan air hingga 1000 ml. Masukkan dalam botol aqua besar, tutup rapat lalu kocok kocok. Minuman segar ini bisa disebut dengan ”jamu ternak”. Berikan minuman ini 1 minggu sekali.

Hal ini untuk merangsang nafsu makan dan pertumbuhan yang seragam, juga untuk menghindari kepekaan terhdap gangguan penyakit selama pemeliharaan.

4.      Seleksi bibit itik

                        Untuk tujuan penghasil telur maka hendaknya dipilih itik-itik yang bercirikan :

•         Tubuh ramping (tidak gemuk) dan bentuk seperti botol, leher kecil,

panjang dan bulat seperti rotan.

•         Kepala kecil, mata bersinar (terletak dibagian atas kepala).

•         Sayap menutup badan secara rapat, dengan ujung sayap tersusun rapi

dipangkal ekor, bulu halus, rapi dan tidak kusut.

•         Kaki berdiri kokoh (induk yang produksi telurnya tinggi antara alin itik

Tegal, Khaki Khampbell dan itik Bali).

5.      Pemberian pakan

                        Pada dasarnya pemberian pakan untuk itik memerlukan kandungan protein yang tinggi dan pemberian pakannya ada 2 macam cara yakni :

a.       Pakan lengkap dari satu jenis saja, dapat dalam bentuk all mash, pellet

 atau crumble yang sudah lengkap semua unsur nutrisinya (cara ini biasanya untuk suatu    peternakan besar).

b.      Pakan lengkap dari beberapa jenis seperti campuran dedak padi, jagung, bungkil kedele dsb. (cara ini yang umum dipakai oleh peternak rakyat).Jumlah/konsumsi pakan untuk berbagai periode :

–          Anak itik rata-rata 58,3 gram/hari

–          Itik dara rata-rata 80 gram/hari

–          Dewasa (masa produktif) rata-rata 180 gram/hari

c.       Kebutuhan protein untuk berbagai periode :

–          Anak itik (0 – 6 minggu) 20 – 22%

–          Itik dara (6 – 13 minggu) 16 – 18%

–          Dewasa (> – 13 minggu) 15 – 16%

d.      Bahan-bahan makanan sumber protein antara lain :

–          Bungkil kedele (protein 42 – 50%)

–          Bungkil kelapa (protein 19 – 23%)

–          Bungkil kacang (protein 0 – 15%)

–          Tepung ikan (protein 42,3 – 68,8%)

e.       Hal lain yang perlu diperhatikan antara lain :

–          Bahan pakan yang akan diberikan hendaknya tidak berbau tengik, tidak berjamur dan tidak    berlebihan jumlahnya.

–          Selalu disediakan air minum dan ditempatkan agak lebih tinggi dari tempat pakan.

–          Kesehatan itik perlu diketahui, biasanya diawal terserang penyakit cenderung menurunkan gairah makan dan lambat laun konsumsi makannya berkurang.

–           

Tabel 2.formula ransum itik (%)

BahanAnak itik(0-6 minggu)Dara(7-22 minggu)Petelur(>23 minggu)
Jagung giling Bakatul Bungkil kelapa Bungkil kedelai Tepung dan lamtoro Tepung ikan Rumput keringTepung kulit kerangTepung tulangGaram40154,5205103110,540154,5205102210,54020101059,5-410,5
Jumlah100100100

6.      Pencegahan penyakit

                        Melakukan pencegahan penyakit adalah lebih baik dari pada mengobatinya dan perlu diingat bahwa setiap penyakit belum tentu menyebabkan kematian, tetapi mungkit hanya menurunkan produksinya saja. Beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang itik diantaranya.

•         Salmonellosis (Pullorum + Berak kapur)

                 Penyebabnya bakteri Salmonella pullorum, bila menyerang itik umur 3-15 hari berakibat kematian tinggi. Tanda penyakit yang nampak adalah adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengahengah, bulu kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi itik yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.

•         Penyakit Cacing

                 Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas. Tanda penyakit adalah nafsu makan berkurang, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Pencegahan harus dijaga kebersihan kandang jaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. Pengobatan dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali.

•         Penyakit Botulismus

                 Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium botulinum, yang sering ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk. Itik yang digembalakan sering memakannya Tanda penyakit adalah itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap, nampak mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan sempoyongan, bulu mudah rontik. Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan hindari makanan basi/sudah membusuk dan tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar. Pengobatan dapat  dicoba dengan obat laxanitia.pencahar (garam espon).

·          Lumpuh.

                 Penyebab : Kekurangan vitamin B.Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.

7.      Produksi telor

Tabel 3.kemampuan produksi telur dan bobot telur beberapa jenis itik petelur unggul

Jenis itikJumlah telur(butir/th)Bobot telur(gram/butir)
Itik thaki campbellItik tegalItik majo sariItik alabioItik baliItik BPT AKItik BPT KATItik BPT KA300-330150-250200-266130-250153-2502972822746065-707065-7059-65707070

8.       Pasca panen

        Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:

a)Pengawetan dengan air hangat

Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.


b) Pengawetan telur dengan daun jambu biji Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.


c) Pengawetan telur dengan minyak kelapa Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.


d) Pengawetan telur dengan natrium silikat Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.

e) Pengawetan telur dengan garam dapur Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

                        Kunci keberhasilan usaha produksi ternak itik terletak pada pelaksanaan program tata laksana pemeliharaan itik sampai umur 22 minggu.

                        Kesalahan nutrisi pada masa pertumbuhan ini bisa menyebabkan itik terlambat mencapai kedewasaan kelamin sehingga itik tidak bisa berproduksi pada umur yang diharapkan.


                 Dalam usaha ternak itik secara intensif, ada tiga evaluasi pokok yang memiliki andil keberhasilan yakni:

1.      Bibit itik; karakteristik ekonominya dalam menunjang keberhasilan usaha adalah 20%.

2.      Makanan itik; dalam menunjang keberhasilan usaha mempunyai andil sebesar 30%.

3.      Tata laksana pemeliharaan, termasuk kandang, cara pemeliharaan dan ketrampilan, memegang    peranan yang sangat besar

3.2 SARAN

                        Dalam beternak itik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

·          Letak tempat peternakan itik

·          Sarana dan prasarananya harus memadai

·          Kandang harus sesuai dengan jumlah ternak

·          Bibit harus benar-benar bagus

·          Kebersihan harus dijaga supaya terhindar dari penyakit

DAFTAR PUSTAKA

            Anggrorohadi, Pemadi dan Sudawonadi S.1993.Sumber Daya Sarana dan Prasaran Peternakan Bandung:Balai penelitian peternakan

Hendro, Sunarjono.1989.Kiat Sukses Beternak Itik.Jakarta:Balai Penyluhan Peternakan

Abdi,Sucipto.1987.Perawatan Dalam Beternak Itik.Jogja:Balai Penyuluhan Peternakan

http://research.amikom.ac.id/index.php/KIM/article/view/2736

Teori-Teori Psikologi Sosil

Teori Dalam Psikologi Sosil A. Teori Genetik Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak lahir atas tingkah laku sosial. Bahwa “manusia adalah binatang sosial” menjadi...
Ahmad Dahlan
9 min read

Usaha Mengurangi Prasangka Sosial

Ada beberapa usaha untuk mengurangi prasangka sosial yaitu (dalam Gerungan, 2004:190-191; dalam Ahmadi, 2002:215-216; dalam Sears, 1985:254-256): Mengurangi prasangka bisa dilakukan melalui:
Wahidah Rahmah
55 sec read

Aliran-Aliran dalam Psikologi Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekata n fungsionalisme...
Wahidah Rahmah
2 min read

Leave a Reply