Makalah Asam Urat

14 min read

Asam Urat

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Penyakit ini juga disebut “penyakit para raja” karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak.   Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di Indonesia adalah penyakit asam urat. Asam urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang-orang  yang masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini.

Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristalkristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti selsel tubuh.

Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.

Konsumsi purin tinggi merupakan salah satu faktor penyebab dari hiperurisemia. Sejauh ini kebiasaan makan masyarakat Bali faktanya sering dari sumber makanan tinggi purin seperti lawar babi yang diolah dari daging babi, betutu ayam atau itik, pepes ayam atau babi, sate babi, babi guling.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian asam urat ?
  2. Bagaimana sifat dan struktur kimia asam urat ?
  3. Apa ciri-ciri asam urat ?
  4. Apa saja macam-macam pemeriksaan asam urat ?
  5. Apa penyebab asam urat ?
  6. Bagaimana faktor resiko asam urat ?
  7. Bagaimana gejala klinis asam urat ?
  8. Bagaimana pencegahan dan pengobatan asam urat ?

C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahani tentang asam urat.

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil  akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu  komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.   Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan  dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni  makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan  sarden). (indriawan,2009).

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolisme atau pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden Francis H. 2000).

Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 – 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 – 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W. 1994).

Asam urat atau uric acid adalah asam hasil metabolisme protein berupa asam-asam inti yang terdapat dalam inti sel. Setelah mengalami berbagai macam proses biokimia akan menjadi oksida purin. Purin sendiri merupakan salah satu turunan asam amino. Oksida purin ini dimetabolisme lagi oleh suatu enzim dan menghasilkan asam urat. Jadi asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin.

  1. SIFAT DAN STRUKTUR KIMIA ASAM URAT

Asam urat merupakan asam lemah dengan pKa 5,8. Asam urat cenderung berada di cairan plasma ekstraselular. Sehingga membentuk ion urat pada pH 7,4. ion urat mudah disaring dari plasma. Kadar asam urat di darah tergantung usia dan jenis kelamin. Kadar asam urat akan meningkat dengan bertambahnya usia dan gangguan fungsi ginjal (McCrudden Francis H, 2000). Di bawah mikroskop kristal urat menyerupai jarum-jarum renik yang tajam, berwarna putih, dan berbau busuk.

Gambar. Struktur kimia asam urat

Gambar . Penguraian Basa Purin (A. Swanson, dkk. 2007)

Metabolisme asam urat

Pembentukan asam urat dalam darah juga dapat meningkat yang disebabkan oleh factor dari luar tertama makanan dan minuman yang merangsang pembentukan asam urat. Adanya gangguan dalam proses ekskresi dalam tubuh akan menyebabkan penumpukan asam urat di dalam ginjal dan persendian. Jalur kompleks pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phosphate, suatu pentose yang berasal dari glycidic metabolism, dirubah menjadi PRPP (phosphoribosyl pyrophosphate) dan kemudian phosphoribosilamine, lalu ditransformasi menjadi inosine monophosphate (IMP). Dari senyawa perantara yang berasal dari adenosine monophosphate (AMP) dan guanosine monophosphate (GMP), purinic nucleotides digunakan untuk sintesis DNA dan RNA, serta inosine yang kemudian akan mengalami degradasi menjadi hypoxanthine, xanthine dan akhirnya menjadi uric acid (McCrudden Francis H.2000).

  1. CIRI-CIRI ASAM URAT

Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan kriteria diagnostik untuk asam urat adalah :

1.      Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.

2.      Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.

3.      Lebih dari sekali mengalami serangan artthritis akut.

4.      Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.

5.      Oligorthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).

6.      Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.

7.      Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak.

8.      Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama.

9.      Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).

10.  Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.

11.  Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL).

12.  Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).

13.  Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.

14.  Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesikatau NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.

15.  Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).

  1. MACAM-MACAM PEMERIKSAAN ASAM URAT

a.       Pemeriksaan Holistik

Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh dimana pemeriksaan dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimanam dapat terjadinya nyeri. Setelah itu dilihat riwayat kesehatan, baru di tegakkan diagnosis (Pusdiknas, 1980).

b.      Pemeriksaan Enzimatis

Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric – acid yang bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah katalisis peroksiadase dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4 aminophenazone memberikan reaksi warna violet dengan indikator Quinollmine (Bishop L. Michael).

  1. PENYEBAB ASAM URAT

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.Beberapa factor lain yang mendukung, seperti:

1.      Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.

2.      Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia.

3.      Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat sepertiaspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.

4.      Mengkomsumsi makanan yang  mengandung kadar purin yang tinggi adalah jeroan yang dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi, kambing dan kerbau.

  1. FAKTOR RESIKO ASAM URAT

Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat. Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah (Indriawan,2009).

Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea f ood: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat.

Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan. Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal. Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain (Indriawan,2009).

  1. GEJALA KLINIS ASAM URAT

Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa nyeri, bengkak, merah, panas bila diraba, dan terganggunya fungsi sendi hanya pada satu tempat, yakni pada pangkal ibu jari kaki (70-80%). Meskipun demikian serangan ini bisa juga terjadi pada persendian lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, tangan atau jari tangan. Selain pada sendi, serangan bisa juga terjadi pada jaringan dalam yakni ginjal, yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit kencing batu.

Pada tahap yang lebih parah (timbunan kristal urat atau tophi semakin banyak) selain bisa menyebabkan hancurnya struktur sendi juga bisa merusak struktur jaringan di bawah kulit. Tophi tampak seperti benjolan kecil berwarna pucat yang muncul pada daun telinga, bagian punggung lengan, bagian samping mangkok sendi lutut, dan pada tendon achilles. Bila kadar asam urat darah tidak terkontrol, tophi bisa makin membesar dan menyebabkan kerusakan sendi serta koreng. Koreng yang muncul bisa mengeluarkan cairan kental sperti kapur yang mengandung kristal MSU (monosodium urat monohidrat). Umumnya tophi muncul pada tahap kronik, yakni bila penderita telah menderita rematik gout lebih dari sepuluh tahun dan tidak mendapat pengobatan yang baik sehingga kadar asam urat darahnya sering dalam kondisi tinggi.

  1. JALUR TERJADINYA ASAM URAT

Mempelajari jalur asam urat disarankan memahami dahulu komposisi asam inti dan peristiwa pelepasan (pembongkaran) Nitrogen yang ada dalam protein. Manusia mengubah nukleosida purin yaitu adenosin dan guanosin melalui senyawa-senyawa dengan reaksi yang beraneka menjadi produk akhir berupa asam urat yang diekskresikan bersama urin. Penjelasan singkatnya sebagai berikut :

Adenosin mengalami deaminasi dengan bantuan enzim adenosin deaminase menjadi inosin.   Inosin difosforilasi oleh enzim nuklesida purin fosforilase menjadi hipoxantin dan sambil melepaskan ribosa 1-fosfat dan Basa Nitrogen. Selanjutnya hipoxantin dan guanin membentuk xantin dengan katalisis enzim xantin oksidase. Xantin selanjutnya menjadi asam urat.

Asam urat terbentuk dari katabolisma basa nitrogen purin yaitu adenin dan guanin. Ingat masih ada basa nitrogen lain yaitu pirimidin (Timin, Sitosin, dan Urasil). Asam Urat dikeluarkan melalui atau bersama urin. Jumlah netto asam urat manusia adalah 400-600 mg dalam 24 jam. Adanya kandungan asam urat di atas normal (normal wanita 2.5 sampai 7.5 mg/dL atau setara 0.15 sampai 0.45 mmol/L, sedang laki-laki 3 sampai 9 mg/dL atau setara 0.18 sampai 0.54 mmol/L) mengindikasikan adanya penyakit encok biasa (Penyakit Asam Urat. Istilah klinis hiperurisemia). Kemungkinan timbulnya penyakit tersebut ada dua sebab yaitu:

1.      Adanya peningkatan laju pembentukan asam urat

2.      Kerusakan sistem katabolisme tubuh.

Peningkatan kadar asam urat dalam darah akan dideposit pada sendi-sendi. Ini yang menyebabkan persendian mengalami sakit (kesemutan, linu, atau mati rasa dan sulit digerakkan karena persendian mengalami arthritis). Obat yang cocok adalah obat yang dapat menghalangi pembentukan xantin, yaitu obat jenis alopurinal. Obat ini menghambat biosintesis purin khususnya  pada reaksi perubahan hipoxantin menjadi xantin oleh enzim xantin oksidase.  Struktur molekul obat ini mirip dengan struktur Enzim xantin oksidase sehingga dapat menyainginya dan menghambat produksi asam urat. Transport lipid dalam plasma, biosintesis lipid, metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak, lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup, fungsi lemak tak jenuh, metabolisme, lipoprotein plasma, peranan hati dalam metabolisme lipid, proses xetogenesis dan terjadinya ketosis, metabolisme kolesterol.

  1. PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN ASAM URAT

1.      Pencegahan Asam urat

Ada berbagai langkah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah asam urat yaitu :

a)      Mengatur pola hidup dengan baik dan teratur.

b)      Menggurangi kebiasaan buruk yaitu bagi perokok aktif.

c)      Menghindari konsumsi yang mengandung lemak jenuh.

d)     Jangan mandi pada malam hari.

e)      Berolahraga yang rutin minimal 2-3 kali dalam seminggu.

Pencegahan lain yaitu tidak memakan makanan yang terdapat ditabel ini karena makanan yang ada di dalam tabel mengandung asam urat .

NONAMA MAKANANKADAR PURIN PER 100 GRAM BMSARAN
1.Hati, ginjal, jantung, limpa, paru-paru, otak, sarden, kaldu daging,150 -18 mg purintidak boleh disantap
2.Daging, ikan, kerang, kacang-kacangan, buncis, kembang kol, bayam, asparagus, Melinjo /emping, daun melinjo, dan jamur50 – 150 mg purinharus dibatasi
3.Sayuran, buah-buahan, susu atau keju, telur, dan serealia0 – 15 mg purinSangat disarankan

2.      Pengobatan Asam urat

Pengobatan asam urat ada 2 yaitu

a.      Secara medis

Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan asam urat yaitu :

1)      Allopurinol

a)      Komposisi : tiap tablet menggandung Allopurinol 100 mg

b)      Indikasi : gout dan hiperurisemia

c)      Kontra indikasi : alergi dan penyakit hati

d)     Cara kerja obat

Allopurinol adalah obat penyakit pria yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Allopurinol bekerja dengan menghambat xantin oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin, selanjutnya mengubah xantin menjadi asam urat. Dalam tubuh Allopurinol mengalami metabolisme menjadi oksipurinol yang juga bekerja sebagai penghambat enzim xantin oksidase. Mekanisme kerja senyawa ini berdasarkan katabolisme purin dan mengurangi produksi asam urat, tanpa mengganggu biosintesa purin.

e)      Dosis

Dewasa

i.           Dosis awal 100 mg sehari dan ditingkatkan setiap minggu sebesar 100 mg sampai dicapai dosis optimal.

ii.         Dosis maksimal yang dianjurkan 800 mg sehari.

iii.       Pasien dengan gangguan ginjal 100-200 mg sehari.

Anak 6-10 tahun

i.         Bila disertai penyakit kanker, dosis maksimal 300 mg sehari.

ii.       Anak dibawah 6 tahundosis maksimal 150 mg sehari, dosis tergantung individu sebaiknya diminum sesudah makan.

2)      Prednisone

a)      Indikasi : Artritis reumatoid, asma bronkhial, lupus eritematosus sistemik, demam reumatik yang berhubungan dengan karditis.

b)      Kontra indikasi : Tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, penyakit infeksi sistemik, gagal ginjal, kronis, uremia, hamil, turberkulosa aktif dan hipersensitif.

c)      Dosis : 1-4 tablet 5 mg/hari setelah makan dan sebelum tidur.

d)     Interaksi obat : Rifampisin, barbiturat.

e)      Perhatian : Tidak untuk terapi awal artritis reumatoid, dan menyusui

f)       Efek samping : Mual, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, gelisah, edema, hipokalemia dan iritasi lambung

3)      Natrium diklofenak

a)      Pengertian

Natrium diklofenak adalah obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang mempunyai efek antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik.

b)      Indikasi: untuk penyakit rheumatoid arthritis, osteoasthritis, ankylosing apondylitis, rematik non artikular, dan serangan akut dari gout.

c)      Efek samping : gangguan pencernaan, sakit perut, mata terasa pedas, mengantuk, pusing, sakit kepala, diare, penggunaan jangka panjang menyebabkan terjadinya anemia sekunder, retensi cairan, dan kenaikan tekanan darah.

d)     Mekanisme kerjanya  adalah dengan penghambatan sintesa prostaglandin. Natrium diklofenak diabsorbsi secara cepat dan lengkap setelah pemberian peroral dan kadar puncak dalam plasma dicapai dalam 2 – 3 jam. obat ini 99% terikat pada protein plasma. metabolisme sebagian besar terjadi di dalam hati dan metebolit-metabolitnya diekskresikan dalam urin sebesar 65% dan di dalam empedu sebesar 35%.

4)      Indomentacin

Indomentacin merupakan obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang dan membantu meringankan gejala arthritis misalnya osteoarthritis dan rheumatoid arthritis atau asam urat seperti peradangan, kekakuan, bengkak dan nyeri sendi.

a)            Sediaan obat yaitu kapsul, suspensi, extended release

b)            Indikasi : Rheumatoid arthritis sedang hingga parah, Ankylosing spondylitis sedang hingga parah, Osteoarthritis sedang hingga parah, Bursitis dan tendintis akut dan Acute gouty arthritis

c)            Kontra indikasi: Pasien yang hipersensitif terhadap obat ini yaitu asma, urtikaria dan Pasien yang memiliki riwayat alergi dengan obat NSAID

d)           Dosis

i.                    Untuk Acute gouty arthritis

·         Dewasa : 50 mg 3 kali sehari.

·         Anak-anak diatas usia 15 tahun : dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter.

·         Anak-anak dibawah usia 14 tahun : dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter.

ii.                  Untuk bursitis dan tendintis akut

·         Dewasa : 75-150 mg per hari, dibagi menjadi 3 atau 4 dosis sama, selama 1-2 minggu seperti yang ditentukan oleh dokter.

·         Anak-anak diatas usia 15 tahun : dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan dokter.

·         Anak-anak dibawah usia 14 tahun : dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan dokter.

iii.                Untuk Ankylosing spondylitis atau Rheumatoid arthritis

·         Dewasa : 25 mg 2 atau 3 kali sehari. Dokter mungkin juga meningkatkan dosis menjadi 25 atau 50 mg per hari, sesuai kebutuhan. Namun dosis total biasanya tidak lebih dari 200 mg per hari.

·         Anak-anak diatas usia 15 tahun : dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan dokter.

·         Anak-anak dibawah usia 14 tahun : dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan dokter.

b.      Secara tradisional

Obat yang digunakan untuk mengobati asam urat yaitu :

1)      Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan atau minum tiap hari

2)       Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air kemudian diminum pagi dan sore

3)      Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.

4)      Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat -/ 50 cc dan diminum selama 1 minggu pagi bangun tidur dan kalau mau tidur malam.

5)      Kentang mentah dan apel malang di juice.

6)      Tumbuhan yang tepat untuk pengobatan asam urat adalah Sidaguri atau Sida rhombifolia L.

Deskripsi

Di Indonesia tanaman sidaguri belum terlalu banyak dibudidayakan oleh karenanya tanaman sidaguri masih banyak tumbuh secara liar di pinggir-pingir jalan, pinggir selokan, pinggir sungai serta di daerah-daerah ladang yang tak terurus. Proses regenerasi tanaman sidaguri terjadi secara alami yaitu dengan cara tumbuh tunas-tunas baru dari kecambah yang dihasilkan tanaman induknya. Proses regenerasi tanaman sidaguri juga terjadi melalui bantuan angin yang membawa kecambah-kecambah tsb untuk tumbuh dan berkembang di tempat lain.

Tanaman daun sidaguri memiliki nama ilmiah (nama latin) Sida rhombifolia Linn, namun selain nama ilmiah tanaman sidaguri juga memiliki nama-nama lokal di daerah. Orang Jawa sudah biasa menyebut tanaman ini dengan nama sadagori, sidaguri, otok-otok, taghuri, sidagori. Di daerah Maluku tanaman ini dikenal dengan sebutan hutu gamo, bitumu, digo, sosapu. Di daerah Nusa Tenggara orang lebih mengenalnya dengan nama kahindu, dikira. Masyarakat Sumatera mengenal tanaman ini dengan sebutan guri, sidaguri, atau saliguri

Kandungan kimia

Zat kimia yang terkandung dalam tanaman sidaguri yaitu :

1)      Kandungan daun tanaman sidaguri

Pada bagian daun tanaman sidaguri terdapat kandungan alkaloid, kandungan kalsium oksalat, kandungan tannin, kandungan saponin, kandungan fenolasam amino serta terdapat kandungan minyak atsiri.

2)      Kandungan batang  tanaman sidaguri

Pada bagian batang tanaman sidaguri ditemukan adanya kandungan kalsium oksalat serta terdapat kandungan tannin.

3)      Kandungan akar tanaman sidaguri

Pada bagian akar tanaman sidaguri ditemukan adanya kandungan alkaloid, kandungan steroid serta kandungan ephedrine.

Manfaat

Sifat-sifat biologi yang dimiliki tanaman sidaguri adalah tanaman ini mempunyai sifat dan karakteristik sebagai anti radang, mempunyai sifat anti inflamasi, mempunyai sifat deuretik serta analgesik. Pada kebiasaan masyarakat dahulu tanaman sidaguri secara tradisional sering digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit yang sering diderita oleh masayarakat waktu itu, seperti untuk mengobati penyakit rematik, demam, disentri, bisul, ketombe serta membasmi keberadaan cacing kremi di dalam perut. Namun seiring dengan terjadinya perkembangan jaman pada masyarakat moderen seperti sekarang ini tanaman sidaguri banyak dimanfaatkan dan dipercaya oleh masyarakat sabagai tanaman obat tradisional alami yang berkhasiat untuk mengobati keluhan penyakit asam urat.

Cara pengolahannya

Siapkan satu batang tanaman sidaguri berikut denga akarnya (100 gr/tanaman). Cucilah batang dan akar tanaman sidaguri dengan air bersih sampai batang dan akar yang mau diolah tsb benar-benar bersih. Kemudian rebuslah batang dan akar dengan air bersih sebanyak kira-kira 1 liter. Tunggu sampai air rebusan mendidih, kemudian angkat dan dinginkan ketika air rebusan tersisa menjadi setengahnya untuk selanjutnya lakukan penyaringan biar ampasnya terpisah. Untuk menghilangkan rasa air rebusan sidaguri yang agak langu bisa juga ditambahkan gula pasir atau gula merah secukupnya sesuai selera. Minumlah secara rutin untuk mendapatkan khasiat dan manfaat tanaman sidaguri sebagai obat asam urat.

BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin.

2.      Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa.

3.      Pemeriksaan asam urat ada dua yaitu pemeriksaan Holistik dan pemeriksaan enzimatis.

4.      Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa nyeri, bengkak, merah, panas bila diraba, dan terganggunya fungsi sendi hanya pada satu tempat, yakni pada pangkal ibu jari kaki (70-80%). Meskipun demikian serangan ini bisa juga terjadi pada persendian lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, tangan atau jari tangan. Selain pada sendi, serangan bisa juga terjadi pada jaringan dalam yakni ginjal, yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit kencing batu.

5.      Pengobatan asam urat ada secara medis dan tradisional.

  1. SARAN

1.      Penderita asam urat atau arthritis gout harus benar-benar menjaga pola makan sehari-hari agar kadar asam urat dalam tubuh bisa terkendali. Dan hindari makanan bahan makanan yang mengandung banyak mengandung purin karena dapat memicu meningkatnya kadar asam urat dalam darah.

2.      Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan, pengaturan pola makanan dapat dijadikan pilihan untuk mengatasi masalah asam urat. Menu makanan diatur sedemikian rupa agar lebih banyak makanan dengan kandungan nukleotida purin yang rendah.