Logika adalah ilmu yang sejatinya tidak dimiliki golongan tertentu saja, dengan demikian pula dari pandangan Islam. Logika dalam Filsafat Islam.
Daftar isi
Logika dalam Islam
Ilmu Logika atau yang dalam islam lebih dikenal dengan istilah Ilmu Mantiq adalah ilmu yang mempelajari tentang metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari yang salah. Istilah ‘logika’ dipergunakan pertama kali oleh Zeno dari Citium. Kaum Sofis, Socrates, dan Plato dicatat sebagai perintis lahirnya Logika. Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus dan kaum Tsoa.
Dalam ranah Islam Logika mulai diminati sejak abad II Hijriyah. Pada saat itu umat islam mulai melakukan penerjemahan kitab-kitab Yunani secara besar-besaran kedalam Bahasa Arab. Termasuk diantaranya adalah kitab-kitab buah karya filosof besar seperti Socrates, Plato, Aristoteles dan lain lain.
Asas-Asas Pemikiran
Dalam logika yang dicari sebenarnya adalah kebenaran. Kebenaran sendiri pada dasarnya adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan. Kita akan mengatakan bahwa proposisi ini benar bila antara kenyataan dan pikiran terjadi persesuaian. Misalkan, di Desa Tegalsari berdasarkan data kependudukan ternyata seluruh penduduknya adalah muslim, Dausat Al Baihaqi adalah penduduk desa tersebut. Maka, Dausat Al Baihaqi adalah muslim.
Berbeda dengan pernyataan Ali adalah orang tunawicara yang pandai berdebad. Dari pernyataan kedua tersebut nanpak jelas suatu keganjilan, manamungkin ada seorang yang tunawicara mampu berdebat sedangkan untuk berbicara saja dia tidak bisa. Berbeda dengan pernyataan pertama yang memberikan kesimpulan bahwa Dausat Al Baihaqi adalah muslim, kesimpulan ini didasarkan pada validitas data kependudukan yang ada.
Disinilah pentingnya logika dalam kehidupan sehari-hari, dia mencari sebuah kebenaran umum yang dapat diterima oleh akal sehat berdasarkan data-data yang valid, Ilmu Priori. Dia tidak mendasarkan pikirannya pada hal yang bersifat empiris
Dalam aktivitas berfikir untuk memperolth suatu kebenaran, kita tidak boleh melalaikan patokan pokok yang oleh logika disebut dengan Asas Berfikir. Asas–asas tersebut adalah sebagai berikut:
- Asas Identitas – principium identitatis
- Asas Kontradiksi – principium contradictoris
- Asas Penolakan Kemungkinan Ketiga – principium exclusi tertii
Analisis
Ilmu logika atau ilmu mantiq secara global menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mandapatkan kebenaran, terlepas dari segalal kepentingan dan keinginan perorangan. Ia merumuskan serta menerapkan hukum-hukum dan katokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berfikirbenar, efisiendan teratur. Dengan demikian ada dua obyek penyelidikan logika, pertama, obyek material dan kedua, obyek formal.