Laporan Praktikum SFPT – Sel Pada Tumbuhan

15 min read

Sel Pada Tumbuhan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sel adalah bagian terkecil dari makluk hidup. Nama sel diambil dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong. Sedangkan “cell” dalam bahasa latin yang berarti ruang kosong. Berdasarkan jumlah sel penyusun tubuh terdapat makluk hidup bersel satu dan bersel banyak. Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. (Sumarjito, 2007). Robert Hock pada waktu itu hanya menemukan dinding selnya saja. Banyak ahli lainnya pada waktu itu yang tertarik untuk melakukan penelitian terutama tentang isi sel dan fungsi sel (Ibayati, 2004). Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya. Sel tumbuhan meliputi berbagai organel seperti dinding sel, sitoplasma, membran plasma, retikulum endoplasma, badan golgi, vakuola, badan mikro, sferosom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastida dan nukleus. Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Fotosintesis, metabolisme, pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan merupakan aktivitas sel-sel tumbuhan. Misalnya organel plastida yang berperan dalam fotosintesis tumbuhan. Untuk lebih memahami organel pada tumbuhan kami melakukan pengamatan tentang “Sel pada Tumbuhan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana mengidentifikasi organel sebagai ciri khas sel tumbuhan ?
  2. Bagaimana mendeskripsikan vakuola, kristal dan noktah ?
  3. Bagaimana mendeskripsikan perbedaan antara kromoplas, kloroplas dan amiloplas ?
  4. Bagaimana mendeskripsikan kaitan antara organel beserta fungsi atau peranannya pada tumbuhan ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

1.         Mengidentifikasikan organel sebagai ciri khas sel tumbuhan.

2.         Menggambar dan mendeskripsikan vakuola, kristal, dan noktah.

3.         Mendeskripsikan perbedaan antara kromoplas, kloroplas dan amiloplas berdasarkan spesimen yang diamati.

4.         Mendeskripsikan kaitan antara organel beserta fungsi atau perananya pada tumbuhan.

D.    Manfaat

Bagi penulis :

1.         Dapat menambah pengetahuan mengenai sel-sel pada tumbuhan.

2.         Dapat mengetahui dengan pasti bentuk dan struktur dari sel-sel pada tumbuhan.

3.         Dapat membedakan struktur plastida pada tumbuhan seperti kloroplas, kromoplas dan amiloplas.

4.         Dapat mendeskripsikan struktur dari vakuola, kristal dan noktah.

Bagi pembaca :

1.         Dapat mengetahui struktur sel tertentu sebagai karakteristik dari sel tumbuhan.

2.         Dapat mengetahui perbedaan struktur sel pada tumbuhan.

BAB II

KAJIAN TEORI

A.    Pengertian

Sel tumbuhan merupakan kesatuan struktur terkecil dari organisme hidup. Sel tumbuhan terdiri dari protoplasma yang dikelilingi dinding sel. Biasanya dinding sel dianggap sebagai bagian yang mati dari sel.

Protoplasma diartikan sebagai zat dalam sel , merupakan koloid berstruktur kompleks, sedangkan protoplasma lebih diartikan sebagai keseluruhan isi sel. Jadi, protoplasma terdiri dari sitoplasma yang didalamnya tercakup plastid, mitokondria, dan inti. Bagian bukan protoplasma (nonprotoplasmik) terdiri atas vakuola dan zat ergastik (melusion). Sitoplasma merupakan cairan yang lebih pekat (viscous) daripada air dan bening dengan susunan kimia dan susunan fisik yang amat kompleks. Zat-zat pembentuknya terutama adalah protein, lipida, dan karbohidrat. Sedangkan senyawa-senyawa yang terutama terdapat dalam sel tumbuhan tinggi adalah fosfat, klorida, sulfat, karbon dan Mg, K, Na, dan Ca

Contoh karakteristik yang menonjol pada protoplasma hidup adalah aliran plasma (siklosis) yang dapat berlangsung dalam satu arah (rotasi) atau lebih dari satu arah (siklosis). Hal ini dapat diamati dengan mengikuti organela dalam sitoplasma seperti plastid, inti, dan mitokondria.

B.     Karakteristik Sel pada Tumbuhan

1.      Plastida

Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Organel ini hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Terdapat 3 macam plastida, yaitu :

a.       Kloroplas

Kloroplas merupakan plastida yang menghasilkan warna hijau daun dan disebut klorofil. Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil, karotenoid dan pigmen fotosintesis lain. Adapun macam-macam klorofil adalah sebagai berikut:

–          menghasilkan warna hijau biru

–          menghasilkan warna hijau kekuningan

–          menghasilkan warna hijau coklat

–          menghasilkan warna hijau merah

Selubung kloroplas terdiri atas dua membran. Dalam kloroplas terdapat sistem membran lain berupa kantong-kantong pipih yang disebut Tilakoid. Tilakoid tersusun bertumpuk membentuk struktur yang disebut grana (jamak granum). Di dalam tilakoid inilah terdapat pigmen fotosintesis yaitu klorofil dan karoten. Ruangan di antara grana disebut stroma.

Proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Di dalam tilakoid pigmen klorofil berperan dalam penangkapan energi sinar yang akan diubah menjadi energi kimia melalui suatu proses yang disebut reaksi terang. Reaksi selanjutnya adalah reaksi gelap yaitu proses pembentukan glukosa. Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma dengan menggunakan energi kimia hasil reaksi terang.

b.      Leukoplas

Leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna. Terdapat 3 jenis leukoplas yang dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu :

–          Amiloplas, bentuknya semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk tepung, seperti akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.

–          Elaioplas, bentuknya semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)

–          Proteoplas, bentuknya semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.

c.       Kromoplas

Kromoplas adalah plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis atau warna selain hijau. Macam-macam warna tersebut adalah sebagai berikut:

–          Karotin        : Berwarna kuning, misalnya pada wortel

–          Xantofil      : Berwarna kuning pada daun yang tua

–          Fikosantin   : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta

–          Fikosianin   : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta

–          Fikoeritrin   : Berwarna merah pada ganggang Rhodophyta

–          Antosianin  : Memberi warna merah sampai kuning pada bunga

2.      Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan yang berupa rongga yang diselaputi membran (tonoplas). Cairan ini adalah air dan di dalamnya terlarut zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, dan gas. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.

Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan.

Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.

Fungsi vakuola antara lain :

a.        Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa

b.        Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah)

c.        Tempat penyimpanan minyak atsirik (golongan minyak yang memberikan bau khas seperti minyak kayu putih)

d.       Mengatur tirgiditas sel (tekanan osmotik sel)

e.        Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit

Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresiyang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.

3.      Kristal

Kristal bervariasi bentuk dan ukurannya. Biasanya kristal tersusun dari kalsium karbonat dan kalsium oksalat atau silika. Kristal kalsium karbonat bisa hanya disebut sistolit. Biasanya terdapat pada sel epidermis daun banyak tumbuhan bunga,misalnya yang termasuk family Moraceae, Urticaceae, Acanthaceae dan Cucurbitaceae. Kristal kalsium oksalat, merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi dalam sitoplasma. Kristal kalsium oksalat ini terdapat dalam plasma sel atau dalam vakuola, tidak larut dalam asam lemah (seperti asam cuka) tetapi larut dalam asam kuat (seperti asam klorida). Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karena itu diendapkap berupa garam kalsium oksalat.

Kristal kalsium oksalat merupakan hasil akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oxalat bebas merupakan racun bagi tanaman diendapkan berupa garam Ca-oksalat. Kristal-kristal ini tidak larut dalam asam cuka, tetapi larut dalam asam kuat. Bentuk-bentuk kristal Ca-oksalat :

1)     Kristal pasir : berbentuk piramida kecil, biasanya ditemukan dalam jumlah besar. Misalnya pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp.), tangkai daun tembakau (Nicotiana tabacum) dan Begonia (Begonias sp.).

2)     Kristal tunggal besar : berbentuk prismoa/poliedris, contohnya pada daun jeruk (Citrus).

3)     Rafida : berbentuk seperti jarum /sapu lidi, terdapat pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), batang dan akar lidah buaya (Aloe sp.), daun nanas (Annanas squomosus).

4)     Kristal sferit : berbentuk kristal tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara radier, terdapat pada batang Phyllococtus.

5)     Kristal majemuk : berbentuk seperti inang / roset dan disebut kristal drussen yang hanya terdapat pada sel-sel tertentu dengan bentuk yang tidak teratur (dapat berbentuk bintang atau lainnya). Kristal ini terdapat pada korteks batang melinjo (Gnetum gnemon), daun kecubung (Datura metel), tangkai daun begonia, korteks batang delima (Punica granatum) dan batang jarak (Riccinus communis).

4.      Noktah

Di antara dinding sel yang mengalami penebalan, terdapat bagian-bagian tertentu yang tidak ikut  menebal yang disebut noktah. Di dalam noktah kadang-kadang dijumpai plasmodesmata, yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dan makanan dari 1 sel ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami penebalan maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma tidak ikut menebal.

Berdasarkan bentuknya noktah dibedakan menjadi 2, yaitu noktah biasa dan noktah berhalaman.

a.       Noktah Biasa (noktah sederhana)

–          Noktah sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada sel yang berdampingan dan masing-masing mengadakan penebalan dinding yang sama. Terdapat pada 2 sel yang sejenis.

–          Noktah tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah yang terdapat di antara 2 sel, di mana penebalan dinding masing-masing sel tidak sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal : sklerenkim – parenkim.

–          Noktah buta, yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel.

–          Noktah majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya melebar, yang berhadapan dengan noktah-noktah yang kecil-kecil

–          Noktah ramiform, yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang kecilkecil dan kemudian bersatu.

b.      Noktah Berhalaman :

Yaitu noktah yang salurannya melebar menjadi suatu ruangan yang disebut halaman noktah. Terdapat pada sel-sel trakea dan trakeid (xylem). Bagian-bagian noktah berhalaman :

1.      Mulut noktah, terdiri dari :

–   mulut dalam menghadap ruang sel

–   mulut luar menghadap lamela tengah

2.      Lamela tengah, terdiri dari :

–   torus yaitu bagian lamela tengah yang menebal

–   margo yaitu bagian lamela tengah yang tidak menebal dan bersifat elastis, berguna untuk mengatur aliran zat hara.

Noktah berhalaman dibedakan atas :

1.      Noktah berhalaman sempurna :

Saluran noktah suatu sel yang berdinding tebal berhadapan dengan saluran noktah sel di sebelahnya yang juga berdinding tebal.

2.      Noktah setengah halaman :

Saluran noktah yang bermulut melebar berhadapan dengan dinding tipis dari sel di sebelahnya (n. biasa). Misal : xylem – parenkim kayu

Noktah pada Tempurung Kelapa :

Kelapa (Cocos nucifera) memiliki bagian yang berfungsi sebagai pelindung inti buah yang disebut tempurung kelapa. Tempurung kelapa terletak di bagian dalam kelapa setelah sabut, dan merupakan lapisan yang keras dengan ketebalan 3-5 mm. Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras dengan kadar air sekitar sembilan sampai sepuluh persen(dihitung berdasarkan berat kering). Karena termasuk golongan kayu keras, tempurung kelapa secara kimiawi memiliki komposisi kimiawi yang hampir mirip dengan kayu yaitu tersusun dari lignin, cellulose dan hemicellulose,dengan komposisi yang berbeda-beda.

Tempurung kelapa merupakan endocarp pada buah kelapa itu sendiri yang merupakan bagian keras dan kaku karena tersusun atas jaringan sklereida (sel batu) yang mengandung banyak zat lignin (zat kayu) sehingga tahan terhadap tekanan. Pada praktikum kali ini, bahan yang digunakan untuk melihat noktah atau pit pada dinding sel adalah tempurung kelapa (Coccos nucifera) yang masih muda. Sebelum tempurung kelapa dijadikan preparat pengamatan, tempurung kelapa tersebut direndam pada air semalaman (sekitar 12 jam) agar tempurung kelapa tersebut sedikit lebih lunak sehingga lebih mudah untuk dijadikan preparat. Ukuran dan struktur noktah beragam, namun terdapat 3 jenis noktah pada tanaman, yang pertama adalah noktah sederhana yaitu noktah yang dinding sekundernya berakhir tepat di tepi cekungan yang dibentuk oleh lapangan noktah primer. Kombinasi dua buah noktah sederhana disebut pasangan noktah sederhana. Dinding sekunder dapat melebihi tepi cekungan lapangan noktah primer sehingga terdapat bagian terlingdung atau bertepi khusus. Noktah seperti itu disebut noktah terlindung danpasangannya adalah pasangan noktah terlindung. Ruang noktah yangterlindung oleh tepi tersebut bermuara di lumen sel melalui lubang noktah terlindung di satu sisi dan di sisi lain, dinamakan pasangan noktah setengah terlindung. Noktah seperti itu terdapat dalam xylem.

Gambar noktah pada tempurung kelapa

BAB IV

DATA, ANALISIS, PEMBAHASAN

A.    Data

No.GambarDeskripsi
1. –   Kloroplas pada bunga Zinia (bunga kertas)-   Irisan melintang.-   Perbesaran 100x.
2. –   Amiloplas pada endosperm Riccinus–   Irisan melintang-   Perbesaran 100x
3. –   Kloroplas pada cabai hijau.-   Irisan membujur.-   Perbesaran 100x.
4.–   Kromoplas pada cabe yang telah memerah-   Irisan membujur-   Perbesaran 400x
5.–   Vakuola berpigmen  pada epidermis bawang merah-   Irisan melintang-   Perbesaran 100x
6.–   Vakuola yang berisi tanin pada daun pinus-   Irisan melintang-   Perbesaran 100x
7.–   Kristal pada tangkai daun bayam.-   Irisan melintang.-   Perbesaran 100x.
8.–   Noktah tempurung kelapa-   Irisan membujur-   Perbesaran 100x
9.–   Noktah terlindung pada ranting pinus-   Irisan membujur-   Perbesaran 100x

B.     Analisis

Lembar 1-1 :

Pada pengamatan yang kami lakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x, kami menemukan kloroplas pada bunga Zinia yang berwarna hijau dengan irisan melintang. Selanjutnya, kami juga menemukan amiloplas pada endosperm Riccinus yang tak berwarna (putih) dengan irisan melintang pada perbesaran 100x.

Lembar 1-2 :

 Pada pengamatan yang kami lakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x, kami menemukan kloroplas pada cabai hijau yang berwarna hijau dengan irisan membujur. Selanjutnya, kami juga menemukan kromoplas pada cabai yang telah memerah dengan irisan membujur pada perbesaran 400x.

 Lembar 1-3 :

Pada pengamatan yang kami lakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x, kami menemukan vakuola berpigmen pada epidermis bawang merah dengan irisan melintang. Pigmen yang dimiliki yaitu merah. Selanjutnya kami juga menemukan vakuola yang berisi tanin pada daun pinus dengan irisan melintang dan perbesaran 100x. Namun vakuola pada daun pinus ini tidak memiliki pigmen.

Lembar 1-4 :

Pada pengamatan yang kami lakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x, kami hanya menemukan kristal pada tangkai daun bayam dengan irisan melintang. Kami tidak menemukan kristal pada tangkai daun Begonia.

Lembar 1-5 :

 Pada pengamatan yang kami lakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x, kami menemukan noktah tempurung kelapa dengan irisan melintang. Selanjutnya kami juga menemukan noktah terlindung pada ranting pinus dengan irisan membujur pada perbesaran 100x.

C.    Pembahasan

Lembar 1-1 :

Pengamatan tentang struktur kloroplas pada mesofil daun Zinnia dan amiloplas pada endosperm Riccinus telah kami lakukan. Pada dasarnnya, kloroplas dan amiloplas merupakan plastida yakni organel sel yang berpigmen. Perbedaannya adalah kloroplas merupakan plastida yang memiliki pigmen klorofil (zat hijau) untuk tempat berlangsungnya proses fotosintesis, sedangkan amiloplas merupakan plastida yang berwarna putih sebagai tempat penyimpan makanan yakni  amilum. Kloroplas bisa terdapat di semua bagian tumbuhan termasuk pada daun, batang dan buah yang belum matang. Dalam pengamatan ini, kami mengamati kloroplas pada bagian daunnya. Dan terlihat pula struktur kloroplas berwarna hijau. Hal ini sesuai dengan warna kloroplas yang sebenarnya. Amiloplas biasanya terletak pada bagian tumbuhan yang tidak terkena cahaya matahari misalnya pada tempat penyimpan cadangan makanan. Dalam pengamatan ini, amiloplas yang kami amati memang berasal dari endosperm Riccinus, dimana endosperm sendiri merupakan tempat penyimpan cadangan makanan (amilum). Dan terlihat pula strukturnya berwarna putih. Sehingga amiloplas yang kami amati sesuai dengan yang sebenarnya.

Lembar 1-2 :

Pengamatan tentang kloroplas pada cabai hijau dan kromoplas pada cabai yang memerah telah kami lakukan. Kloroplas dan kromoplas merupakan plastida yakni organel yang berpigmen. Perbedaan dari kedua organel tersebut adalah kloroplas merupakan plastida yang memiliki pigmen hijau sedangkan kromoplas merupakan plastida yang memiliki pigmen merah. Struktur kloroplas memiliki bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran disebut lokuli. Kloroplas berwarna hijau dikarenakan sebagai tempat untuk berlangsungnya fotosintesis. Berdasarkan pengamatan ini, struktur kloroplas pada cabai hijau memang berwarna hijau. Kromoplas, plastida yang mengandung pigmen nonfotosintetik yakni merah, umumnya berada pada mahkota bunga. Namun kromoplas yang kami amati berasal dari cabai yang memerah dan tentunya hal ini sesuai dengan kromoplas yang sebenarnya karena pigmen pada cabai tersebut adalah merah. Suatu tumbuhan sebenarnya terdiri dari berbagai jenis pigmen yang akhirnya hanya pigmen yang dominan saja yang muncul. Oleh karena itu setiap jenis tumbuhan memiliki warna yang berbeda seperti pada cabai yang kami amati ini. Warna yang dimiliki oleh tumbuhan ini karena adanya kemampuan ikatan kimia suatu pigmen untuk menyeleksi gelombang cahaya yang diserap dan dipantulkan.

Lembar 1-3 :

Pengamatan sel-sel yang vakuolanya berpigmen (epidermis bawang merah) dan vakuola yang berisi tanin (daun pinus) telah kami lakukan.  Vakuola merupakan ruang antar sel yang berisi cairan. Sebuah vakuola tumbuhan berisi larutan garam mineral, gula, asam amino, bahan sisa (seperti tanin) dan beberapa pigmen seperti antosianin. Setiap sel tumbuhan memiliki bentuk vakuola yang amat beragam. Vakuola memiliki berbagai fungsi yakni sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan ion anorganik seperti gula, protein, kalium, dan klorida; sebagai osmoregulator yakni penjaga nilai osmotik sel dan berperan dalam proses sekresi hasil sisa metabolisme yang membahayakan sel. Vakuola yang kami amati pada epidermis bawang merah memang memiliki pigmen yakni warna merah. Sedangkan vakuola pada daun pinus berwarna putih, Hal ini menandakan vakuola tersebut tidak berpigmen tetapi berisi tanin. Dari strukturnya juga berbeda. Pada bawang merah, struktur vakuolanya memanjang sedangkan pada daun pinus struktur vakuolanya tersebar.

Lembar 1-4 :

Pengamatan kristal pada tangkai daun Begonia dan tangkai daun bayam, hanya dapat kami lakukan pada tangkai daun bayam. Kristal pada tangkai daun bayam merupakan kristal kalsium oksalat, namun bentuknya tidak dapat dipastikan karena gambar yang kami dapatkan kurang jelas. Namun berdasarkan teorinya, kristal pada tangkai bayam ini berbentuk pasir kristal (Cristal sands) yang berupa butiran pasir berbentuk kristal. Pasir-pasir kristal ini dikelilingi oleh kloroplas. Kristal kalsium oksalat yang dimiliki tangkai daun bayam ini merupakan endapan dari garam oksalat yang jika terakumulasi terlalu banyak akan bersifat racun pada tumbuhan, sehingga dapat digunakan untuk melindungi diri. Berbagai bentuk kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan tinggi, kristal kalsium oksalat paling umum di temukan. Kalsium karbonat dan kalsium malat agak langka. Tidak semua tumbuhan mengandung kristal kalsium oksalat, tapi bila dalam keadaan bebas dalam sel kalsium oksalat ini dapat bersifat racun (banyak terdapat pada tanaman bayam ). Kristal yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal kalsium oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.

Lembar 1-5 :

Pengamatan noktah sederhana pada tempurung kelapa dan noktah terlindung pada ranting pinus telah kami lakukan. Noktah merupakan bagian diantara dinding sel yang tidak mengalami penebalan sehingga memungkinkan adanya hubungan antara suatu sel dengan sel-sel yang ada disekitarnya. Tempurung kelapa berfungsi sebagai pelindung inti buah dan termasuk golongan kayu keras yang secara kimiawi memiliki komposisi hampir mirip dengan kayu yaitu tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa. Tempurung kelapa merupakan endocarp pada buah kelapa itu sendiri yang memiliki bagian keras dan kaku karena tersusun atas jaringan sklereid (sel batu).  Rongga noktah pada sklereid sering kali berbentuk saluran bercabang-cabang yang diakibatkan bertambah tebalnya dinding sel. Noktah pada tempurung kelapa ini disebut dengan noktah sederhana (noktah biasa). Noktah sederhana adalah noktah yang dinding sekundernya berakhir tepat di tepi cekungan yang dibentuk oleh lapangan noktah primer. Berbeda dengan noktah pada ranting pinus. Pada ranting pinus memiliki noktah yang disebut noktah terlindung (noktah berhalaman). Dinamakan noktah terlindung jika dinding sekunder dapat melebihi tepi cekungan lapangan noktah primer sehingga terdapat bagian terlindung atau bertepi khusus. Jika dilihat berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, memang sangat berbeda bentuk noktah dari tempurung kelapa dan ranting pinus. Berdasarkan bentuknya serta disesuaikan dengan teori, noktah pada tempurung kelapa termasuk noktah sederhana. Sedangkan noktah pada ranting pinus yang kami amati kurang begitu jelas sehingga sulit menemukan noktahnya. Namun jika mengamati lebih jelas, noktah ini memang sama dengan noktah terlindung karena terdapat halaman-halaman yang merupakan pelebaran saluran sehingga menjadi suatu ruangan.

Lembar 1-6 :

Berdasarkan pengamatan sel-sel pada tumbuhan yang kami lakukan, kami bisa menyimpulkan bahwa terdapat beberapa bagian penyusun unik dan spesifik yang hanya dijumpai pada sel tumbuhan, yakni plastida, vakuola, kristal, noktah.

 Plastida yang terdiri dari beberapa macam yakni kloroplas, kromoplas, amiloplas dan sebagainya. Hal ini tentunya sangat berfungsi dalam suatu tumbuhan. Tanpa adanya kloroplas, tumbuhan akan kesulitan untuk melakukan fotosintesis karena perlu adanya klorofil agar fotosintesis dapat berlangsung. Dan klorofil sendiri berada pada kloroplas. Kromoplas juga penting perananya dalam tumbuhan karena kromoplas merupakan plastida yang berpigmen merah, jingga atau kuning. Jadi peranan dari kromoplas adalah dapat memberikan warna pada bunga atau buah dan membantu menyerap cahaya dalam proses fotosintesis. Tanpa adanya kromoplas, tumbuhan tidak akan memiliki warna yang menarik seperti warna merah pada cabai. Selain itu tanpa adanya amiloplas, tumbuhan tidak akan memiliki tempat sebagai penyimpan cadangan makanan seperti amilum. Plastida-plastida tersebut berperan sangat penting dalam suatu tumbuhan.

Selain plastida, karakteristik pada tumbuhan yakni adanya vakuola. Vakuola berisi air yang terlarut di dalamnya sebagai mineral, gula asam-asam organik dan bahan-bahan lain. Vakuola memiliki peranan penting yakni untuk menjaga turgor dan menyimpan cadangan makanan. Pada tumbuhan yang hidup di darat, tanpa adanya vakuola tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan maksimal karena tidak ada tempat untuk menyimpan mineral dan zat penting lainnya yang berguna untuk tumbuhan. Pada tumbuhan juga terdapat kristal dan noktah. Kristal berada pada vakuola yakni kristal kalsium oksalat. Kristal kalsium oksalat dapat digunakan untuk melindungi diri karena kristal ini dapat bersifat racun. Sedangkan noktah memiliki peranan penting karena jika noktah ini tidak ada maka hubungan antara satu sel dengan sel yang lain akan kesulitan.

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan tentang “Sel pada Tumbuhan” dapat disimpulkan sebagai berikut :

–          Mengidentifikasi organel sebagai ciri khas sel pada tumbuhan dilakukan dengan cara mengamati dibawah mikroskop sayatan melintang atau membujur dari berbagai jenis tumbuhan seperti daun Zinnia, endosperm Riccinus, cabai hijau, cabai yang telah memerah, bawang merah, tangkai daun bayam, tempurung kelapa, ranting pinus dan daun pinus, kemudian menggambarnya untuk diidentifikasi nama organelnya.

–          Mengidentifikasi vakuola dilakukan pada sayatan epidermis bawang merah dan daun pinus. Vakuola bawang merah memiliki pigmen merah, bentuknya memanjang sedangkan vakuola daun pinus tidak berpigmen tetapi berisi tanin dan vakuolanya tersebar.

–          Mengidentifikasi kristal dilakukan pada sayatan tangkai daun bayam. Kristal daun bayam merupakan kristal kalsium oksalat berbentuk pasir kristal.

–          Mengidentifikasi noktah dilakukan pada tempurung kelapa dan ranting pinus. Noktah tempurung kelapa termasuk noktah sederhana sedangkan noktah ranting pinus termasuk noktah terlindung (noktah berhalaman).

–          Perbedaan kloroplas, kromoplas dan amiloplas adalah kloroplas memiliki pigmen hijau yakni pada daun Zinnia dan cabai hijau, kromoplas memiliki pigmen merah yakni pada cabai yang memerah, sedangkan amiloplas tidak berpigmen tetapi berisi amilum yakni pada endosperm Riccinus.

–          ­Kaitan antara organel dengan fungsi atau peranan pada tumbuhan adalah bahwa organel yang dimiliki tumbuhan memberikan pengaruh terhadap proses kelangsungan hidup tumbuhan. Misalnya tanpa kloroplas tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis, tanpa amiloplas tumbuhan tidak bisa menyimpan amilun, tanpa vakuola tumbuhan tidak ada tempat untuk menyimpan mineral dan zat penting lainnya.

B.     Saran

Setelah kami melakukan pengamatan terhadap sel tumbuhan, kami menyarankan agar memperhatikan dan teliti ketika melakukan penyayatan bagian pada tumbuhan. Penyayatan bagian tumbuhan harus dilakukan setipis mungkin sehingga bisa diperoleh gambar organel yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Vakuola (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola, diakses tanggal 8 Maret 2015).

Anonim. 2013. Noktah pada Tumbuhan (online), (http://www.pusatbiologi.com/2013/01/noktah-pada-tumbuhan.html, diakses tanggal 8 Maret 2015).

Campbell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan EdisiKe 3.Yogyakarta: UGM Press.

Soni, Rika. 2014. Pengertian Organ Sel Plastida (online), (http://www.g-excess.com/pengertian-organ-sel-plastida.html, diakses tanggal 8 Maret 2015)

Tjitrosoepomo, Gembong. 2012. Morfologi Tumbuhan.  Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Makalah Filsafat Idealisme

Filsafat Idealisme Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Filsafat dan filosof berasal dari kata Yunani “philosophia” dan “philosophos”. Menurut bentuk kata, seorang philosphos adalah...
Ahmad Dahlan
5 min read

Potsulat, Dalil, Aksiomal, Hipotesis, Paradigma dan Teori

Potsulat, Dalil, Aksiomal, Hipotesis, Paradigma dan Teori A. Potsulat Postulat adalah pernyataan yang diterima tanpa ada yang menyamakan postulat dengan aksioma sehingga mereka dapat dipertukarkan....
Ahmad Dahlan
5 min read

Mengawali langkah Dengan Nirmana

A. Menggabar Ekpresi. Pada hakikatnya, gambar merupakan pengungkapan secara mental dan visual dari seseorang terhadap apa yang dialaminya dalam bentuk-bentuk garis (goeresan) dan warna....
Ahmad Dahlan
4 min read

Leave a Reply