Farmakognosi diambil dari bahasa Yunani yakni Pharmakon yang berarti Obat dan Gnosis yang berarti Ilmu atau pengetahuan. Secara etimologi, Definisi Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang Obat.
Daftar isi
Farmakognosi dan Obat-obatan
Fluckiger mendefinisikan Farmakognosi sebagai pengetahuan secara holistik tentang berbagai macam cabang ilmu dan pengetahuan tentang obat-obat. Farmakognosi tidak hanya sebatas pengetahuan tentang bahan dalam membuat obat tapi juga dosis yang dibutuhkan.
Ada beberapa definisi tentang obat misalnya :
- Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah manusia atau hewan dan untuk memperelok bagian badan manusia.
- Obat Tradisional (OT) adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan tersebut yang telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan turun temurun.
- Obat Jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria atau bentuk yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku- buku lain yang ditetapkan pemerintah.
- Obat Paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
- Obat Baru adalah obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat atau kemurniannya.
Ruang Lingkup Farmakognosi
Farmakognosi sebagai bagian dari :
- Biofarmasi
- Biokimia
- Kimia Sintesa
Sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Farmakognosi meliputi segi :
- Pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptik
- Identifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa bahan obat.
SIMPLISIA adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Tahap pembuatan simplisia :
- Pengumpulan bahan
- Sortasi basah
- Pencucian
- Perajangan
- Pengeringan
- Sortasi Kering
- Pengemasan
- Penyimpanan
Tujuan pengeringan simplisia :
- Untuk mengurangi kadar air sehingga menjamin mutu dalam penyimpanan.
- Mencegah pertumbuhan jamur.
- Mencegah proses / reaksi enzimatik yang dapat menurunkan mutu.