Ciri-Ciri Karangan Ilmiah

3 min read

Ciri-ciri Karangan Ilmiah terdiri dari

Ciri-ciri Karangan Ilmiah

  1. Menyajikan fakta objektif secara sistematis.
  2. Pernyataannya cermat, tepat, tulus, dan benar serta tidak memuat terkaan.
  3. Penulisnya tidak mengejar keuntungan pribadi.
  4. Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan prosedural.
  5. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta.
  6. Tidak emotif menonjolkan perasaan.
  7. Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.

Menurut Haryanto, ciri-ciri karangan ilmiah dapat disimpulkan bahwa penyajiannya berdasarkan fakta, sistematis, tepat, tidak mengejar keuntungan pribadi.

2. Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah (Noerzisri A. Nazar, Bahasa Indonesia Karangan Ilmiah, Humaniora, Bandung, 2006, hal. 9)

  1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
  2. Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta atau dapat diterima akal sehat (logis).
  3. Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif.
  4. Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya.
  5. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus padat isi atau bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dan kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tetap.
  6. Penggunaan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran.
  7. Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis.
  8. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.

Menurut Noersizri dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri bahasa ragam ilmiah meliputi bahasa yang baku, fakta, ketepatan dalam memilih kata, serta kalimat yang digunakan harus efektif.

3. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah (Zainal Aqip, Karya Tulis Ilmiah, CV. Yrama Widya, Bandung, 2004, hal. 14).

  1. Karya tulis ilmiah memiliki ciri khas yaitu: kebenarannya, metode kajiannya, dan tata cara penulisannya bersifat keilmuan.
  2. Tidak semua karya tulis itu merupakan karya tulis ilmiah (ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan). Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku maupun terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah apabila sedikitnya memiliki tiga syarat, yaitu:
    1. Isi kajiannya pada lingkup pengetahuan ilmiah.
    2. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah (metode berpikir ilmiah).
    3. Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.

Menurut Zainal dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri karya tulis ilmiah kajiannya pada lingkup pengetahuan ilmiah, pengerjaannya menggunakan metode ilmiah, serta tampilannya sesuai persyaratan ttulisan ilmiah.

4. Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah (Sri Ningsih, dkk, Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa, C.V Andi, Yogyakarta, 2007, hal. 12-14).

  1. Ciri umum (bahasa yang digunakan harus bersifat ilmiah, artinya sesuai dengan kaidah tata bahasa baku).
  2. Ciri khusus, yaitu:
  3. Cendikia

Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mampu mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis, artinya teratur runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis.

b. Lugas dan logis

     Lugas artinya bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus bermakna harafiah dan tidak bermakna ganda, sedangkan ciri logis adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan ilmiah sesuai dengan logika atau dapat diterima oleh akal sehat. Hal itu membantu penulis dalam mengungkapkan pola pikir atau gagasannya dan membantu pembaca dalam memahami gagasan atau pola pikir penulis.

c. Jelas

Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah memiliki struktur kalimat dan makna yang jelas.

d. Padat dan ringkas

     Padat artinya gagasan atau pola pikir yang akan diungkapkan tidak tercampur unsur-unsur lain yang tidak ada hubungannya atau tidak diperlukan. Ringkas artinya bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus singkat, tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan atau kata-katanya yang berlebihan (mubazir).

e. Formal dan Obyektif

     Formal mengacu pada pandangan bahwa komunikasi ilmiah melalui tulisan ilmiah merupakan komunikasi formal atau sesuai sehingga bahasa yang dgunakannya haruslah bahasa yang formal. Artinya, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang berlaku dalam situasi formal atau resmi pada struktur bahasa yang mencakup seluruh tataran struktur kebahasaan. Penggunaan bahasa seperti itulah yang menunjukkan ciri obyektif, yaitu dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum.

f. Gagasan sebagai pangkal tolak

     Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berorientasi pada gagasan atau pola pikir, bukan pada penulis. Artinya,penggunaan bahasa tersebut secara dominan harus bertolak pada obyek yang dibicarakan dan bukan pada penulis secara pribadi. Oleh karena itu, objektivitas harus ditandai dengan upaya penulis untuk menghindari penggunaan kata saya, kami, dan kita.

g. Penggunaan istilah teknis

     Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berfungsi sebagai wacana teknis, artinya sesuai dengan bidang keilmuannya yang dilengkapi dengan  peristilahan teknis yang meliputi penulisan angka, lambang, dan istilah sesuai dengan bidang ilmu.

h. Konsisten

     Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mulai dari tataran terkecil sampai dengan tataran terbesar dan terluas (keseluruhan struktur bahasa) harus ajeg. Arti ajeg adalah taat asas atau selalu menggunakan bentuk-bentuk atau unsur-unsur tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan.

Menurut Sri Ningsih dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yaitu bahasa yang digunakan harus tepat, lugas, logis, jelas, padat, bahasa baku, bahasa yang berorientasi pada gagasan atau pola pikir bukan pada penulis, adanya penggunaan istilah teknis artinya sesuai dengan bidang keilmuan, dan konsisten.

5.  Ciri-Ciri Karya Ilmiah (Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa, 2001, Jakarta: PT Gramedia Utama, hal. 61-62)

Menurut Soeparto (1997:51), suatu karangan boleh disebut karangan ilmiah jika mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

a.       Masalah diungkapkan dan dipecahkan secara ilmiah. Pengetahuan ilmiah (disebut pula ilmu) adalah pengetahuan yang disajikan secara sistematis. Itu sebabnya, karangan ilmiah mesti berisi pengetahuan yang dikemukakan secara sistematis. Landasan kesistematisannya terletak pada penggunaan pola pikir yang logis, fakta atau evidensi yang terpercaya, serta analisis yang objektif.

b.      Mengungkapkan pendapat berdasarkan fakta, agar tidak terjerumus ke dalam subyektivitas.

c.       Bersifat tepat, lengkap,dan benar. Itu sebabnya, sebelum menulis, kita mesti meneliti tepat tidaknya masalah yang akan dikemukakan, baik dari segi permasalahannya maupun bidang ilmiahnya.

d.      Bagian-bagian tulisan dikembangkan secara runtut, sistematis, dan logis. Agar, tulisan yang dihasilkan membentuk suatu kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koheren).

e.       Bersifat tidak memihak (obyektif). Aspek pribadi atau emosional sebaiknya ditinggalkan, karena akan membuat tulisan kita diwarnai prasangka atau kepentingan pribadii. Sehingga, kader keilmiahannya menjadi pudar.

Menurut Soeparto dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri karya ilmiah yaitu disajikan secara sistematis, berdasarkan fakta, bersifat tepat, lengkap dan benar, tulisannya bersifat kohesif dan koheren, dan obyektif.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply