Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah

5 min read

Ruang dan Waktu dalam pandangan sejarah

Konsep ruang dan waktu dalam sejarah adalah hal penting yang menjadi objek dalam sejarah itu sendiri. Konsep ini memudahkan klarifikasi atas peristiwa yang terjadi di masa lalu terkait dengan time line, lokasi dan pihak-pihak yang dilibatkan.

Ruang dan Waktu dalam Sejarah

A. Konsep Ruang dalam Sejarah

Ruang didefenisikan sebagai area atau tempat yang menjadi bagian dari objek yang diamati. Hal sejarah, objek yang diamati tidak lain adalah kejadian yang terjadi di masa lampau.

Objek sejarah dalam hal ini perisitiwa yang terjadi di masa lampau, maka defenisi ruang dibatasi menjadi seluruh tempay yang ada dipermukaan Bumi baik secara parsial maupun seluruhnya (Sumaatmadja, 1981). Ruang mencakup area yang ada dipermukaan bumi baik itu daratan, udara dan bahwa laut.

Beberapa peristiwa sejarah juga diamati melalui jejak-jejak yang ditinggalkan dan tertimbun di bawah tanah. Dengan demikian ruang juga mencakup area lapisan di bawah tanah.


Contoh dari keterkaitan karakteristik antar ruang misalnya sebagai berikut:

  1. Peristiwa banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang terserap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya sebagian besar berasal dari wilayah Bogor.
  2. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industry, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. penduduk desa tidak menghasilkan produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran makanan dari desa ke kota.
  3. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa sangat terbatas, hanya berada di sector pertanian saja. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.
  4. Keterbatasan persediaan kayu di daerah perkotaan dan perbatasan sekitarnya membuat para pengusaha kayu untuk melakukan penebangan liar di daerah pedalaman wilayah Indonesia. Hal ini mengkibatkan terganggunya ekosistem di dalam wilayah pedalaman tersebut.
  5. kurangnya tenaga pengajar di daerah Nusa Tenggara Timur mengakibatkan pemerintah mengirimkan guru dari daerah DKI Jakarta. Guru-guru dari DKI Jakarta sudah dididik terlebih dahulu sehingga mereka akan lebih berkompeten daripada guru yang tinggal di daerah Nusa Tenggara Timur.

Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antarruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada ruang yang lainnya. Selain terikat oleh ruang, suatu gejala peristiwa juga terikat oleh waktu. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan berkembangnya hingga saat ini.

Konsep waktu dalam mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu, misalnya sebagai berikut :

  1. Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa tengah, 21 April 1879.
  2. Pemilukada di Sumatera Selatan diselenggarakan tanggal 6 Juni 2013
  3. Pilpres di Indonesia diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014
  4. Perang dunia I berlangsung dari tahun 1914-1918.
  5. Perang dunia II berlangsung dari tahun 1939-1945.
  6. Hirosima dijatuhi Bom atom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945.

Jika diperhatikan, dua contoh diatas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang) dan tanggal (waktu). Demikian kita memahami tempat (ruang) dan waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

B. Konsep Waktu dalam Sejarah

Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna yanki makna denotatif dan makna konotatif . makna waktu secara denotatif adalah merupakan satu kesatuan : detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan sebagainya. Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waku sebagai suatu konsep. Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa alam  maupun peristiwa social dan peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu. Manusia (dimensi manusia) adalah pelaku dalam peristiwa social dan peristiwa sejarah. dengan demikian ketiga konsep tersebut, yaitu ruang, waktu, dan manusia merupakan tiga unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya.

Suatu peristiwa dipengaruhi oleh kekuatan yang ada di luar manusia, yaitu berupa kekuatan fisik-material (dimensi alam). Kekuatan tersebut merupakan potensi terjadinya suatu peristiwa. Terwujudnya kemungkinan tersebut dapat tercermin dalam suatu peristiwa yang membawa perubahan terhadap manusia dalam dimensi ruang dan dimensi waktu secara fungsional dan terhubung. Proses terjadinya suatu peristiwa dan perubahannya berlangsung dalam batas ruang dan waktu. Dengan batas ruang diadakan pengkajian tentang peristiwa dan perkembangannya. Namun demikian, berkembangnya IPTEK dalam bidang komunikasi, batas ruang tidak berarti karena suatu peristiwa akan mudah menyebar ke ruang yang lebih luas seolah-olah ruang tempat terjadinya tersebut bergerak.

Suatu kejadian dapat diamati berdasarkan dimensi ruang, waktu, dan manusia. Berdasarkan dimensi ruang, suatu peristiwa memiliki batas-batas tertentu. Dalam ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian pada waktu yang bersamaan. Berdasarkan dimensi manusia, manusia menjadi objek dan subjek dari peristiwa tersebut. Setiap peristiwa membawa pengaruh terhadap perubahan pada dimensi manusia, baik secara objek maupun secara subjek. Perubahan tersebut diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk itu, diperlukan kesadaran manusia dalam memaknai setiap peristiwa.

Berdasarkan dimensi waktu, suatu peristiwa merupakan sebuah proses. Artinya, peristiwa tersebut mengalami perubahan sejalan dengan waktu. Waktu  itu ada dan terus berjalan (continuity). Waktu dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang memiliki kesadaran bahwa waktu itu terus berjalan. Jadi, hanya manusia yang dapat memanfaatkan waktu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Tiap masyarakat memiliki pandangan yang relatif berbeda dengan waktu yang mereka jalani. Contohnya, masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis urus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain, sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, sekarang, dan waktu yang akan datang.

D. Pentingnya waktu dalam sejarah

Menurut Ismaun (1988), manusia adalah pelaku sejarah. jadi hanya manusia yang mempunyai sejarah (zoon historikon). Tugas utama ilmu sejarah adalah membuka tabir masa lampau umat manusia. Sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa atau kejadian di dalam masyarakat manusia yang terjadi pada masa lampau. Peristiwa atau kejadian pada masyarakat manusia pada masa lampau adalah sesuatu yang penting dalam sejarah. kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi 4 hal berikut :

a.       Perkembangan

Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain. biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contoh paling jelas adalah perkembangan demokrasi Amerika Serikat yang mengikuti perkembangan kota. Perkembangan masyarakat manusia dari masa lampau sampai sekarang.

b.      Kesinambungan

Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Dikatakan bahwa pada mulanya kolonialisme adalah kelajutan dari patrionalisme. Demikianlah, kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan lama.

c.       Pengulangan

Pengulangan terjadi bila peristtiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa yang selanjutnya, misalnya ; jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa. Peristiwa ini kembali terjadi, dimana presiden Soeharto lengser akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa.

d.      Perubahan

Perubahan  terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran dan perkembangan. Akan tetapi, asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar. Contohnya, gerakan Padri di Sumatera Barat yang menentang kaum Adat sering dianggap sebagai hasil pengaruh gerakan Wahabi di Arab yang ditularkan lewat para haji sepulang dari Mekkah, dan tidak puas dengan kekuasaan kaum Adat.

D. Keterkaitan Antara Waktu dengan Pembabakan Sejarah

Proses dalam sejarah memperlihatkan perubahan, peralihan, dan pergantian. Untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang sejarah, yakni mendapatkan gambaran yang bermakna mengenai masa lampau kehidupan dan masyarakat manusia, maka sejarah harus diberi bentuk tertentu berupa cerita sejarah. sejarah diberi bentuk dengan mengadakan pelukisan peristiwa sejarah. salah satu pelukisan peristiwa sejarah melalui penggolongan sejarah berdasarkan 3 kategori sebagai berikut:

  1. Kategori waktu
  2. Kategori ruang
  3. Kategori kehidupan

Peristiwa masa lampau tidak pernah terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah sebuah kontinuitas (kesinambungan). Waktu dalam ilmu sejarah menghasilkan pembagian waktu, yaitu periode, zaman, babakan waktu atau masa, dan kini. Sedangkan kurun adalah satu kesatuan waktu yang isi, bentu, dan waktunya tertentu.

Sejarah dapat dikenal menurut zaman-zaman tertentu dengan pola tertentu dalam goligasi fakta sejarah, struktur masyarakat, dan jiwa tertentu dalam kebudayaanya. Pada hakikatnya, sejarah itu berkaitan dengan konsep waktu (time). Proses kelangsungan atau perjalanan waktu adalah kesinambungan (continuity) dengan satuan berlangsungnya waktu (duration) dengan perubahan yang mengurangi ruang geografis. Ruang geografis tersebut berisi berbagai peristiwa mengenai segala aktivitas dan hasil karya manusia dalam perjalanan waktu yang berkesinambungan.

Kurun waktu memiliki tiga dimensi yaitu sebagai berikut :

  1. Waktu yang lalu (the past)
  2. Waktu sekarang (the present)
  3. Waktu yang akan datang (the future)

Dengan demikian, jalannya waktu sebagai proses bergerak menurut garis lurus yang bergerak terus dari awal menuju masa depan. Jadi, penggambaran proses jalur waktu itu selalu lurus (linear)

Daftar Pustaka

Nursid Sumaatmadja, 1981. Studi Geografi : Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni

Tokoh Pendiri Syiah – Abdullah bin Saba’

Abdullah bin Saba’ (600 M) juga dikenal sebagai Ibnu Saudah merupakan mantan Rabbi Yahudi sebelum masuk Islam. Ibnu Saudah masuk Islam pada masa Khalifah...
Wahidah Rahmah
9 min read

Leave a Reply