Daftar isi
Pengenalan Komponen Elektronika
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti alat elektronika dan lain sebagainya. Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor, dan sirkuit terpadu (IC). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison menemukan bahwa elektron bias berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa. Elektronika sendiri mempunyai beberapa komponen yang sifatnya mengatur segala aliran elektron yang melewati rangkaian elektronika.
Komponen elektronika merupakan sebuah alat yang berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunannya. Komponen elektronika terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
Pengenalan komponen elektronika sangat penting dipelajari karena merupakan dasar untuk melakukan percobaan selanjutnya. Karena tanpa mengenal bentuk dan kegunaan dari komponen elektronika kita tidak dapat melakukan percobaan selanjutnya. Komponen elektronika meliputi 3 komponen yaitu, komponen aktif, komponen pasif, dan komponen penunjang. Komponen aktif merupakan komponen yang dalam pengoperasiannya membutuhkan sumber tegangan, meliputi Dioda, Transistor dan Integrated Circuit.
Komponen pasif merupakan komponen yang pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan yang meliputi Resistor, Induktor dan Kapasitor. Komponen penunjang merupakan komponen yang tidak harus ada dalam rangkaian meliputi Saklar, Baterai, konektor. Komponen penunjang juga dapat diketahui kondisinya apabila berada dalam suatu rangktoraian.
B. Rumusan Masalah
- Apa saja yang termasuk komponen aktif, komponen pasif dan komponen penunjang?
- Bagaimana cara menguji komponen elektronika dengan menggunakan multimeter?
C. Tujuan Praktikum
- Untuk mengetahui komponen yang termasuk dalam komponen aktif, komponen pasif dan komponen penunjang.
- Untuk mengetahui bagaimana cara menguji komponen elektronika dengan menggunakan multimeter.
Bab II. Kajian Pustaka
Elektronika adalah cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari teori dan penggunaan kelas peralatan dimana terjadi penyaluran elektron lewat hampa,gas, atau semikonduktor. Tabung- tabung hampa, tabung berisi gas, transistor dan sebagainya merupakan contoh dari alat-alat tersebut dan dikenal sebagai peralatan elektronika. Gerakan electron dari alat-alat ini biasanya dikendalikan oleh penggunaan medan listrik (Chattopadyay,1989).
Terdapat 3 komponen pada komponen elektronika yang meliputi, komponen pasif, komponen aktif dan komponen penunjang.
A. Komponen Elektronika Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen pasif pada umumnya digunakan sebagai pembatas arus, pembagi tegangan, tank circuit dan filter pasif. Komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantarnya adalah resistor, kapasitor, induktor (Kho, 2016). Komponen –komponen pasif meliputi:
I. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda (Ahmad, 2007).
II. Kapasitor
Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain (Ahmad, 2007).
III. Induktor
Induktor atau kumparan adalah komponen elektronika yang dibuat dari kawat email yang dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki nilai reaktansi. Induktor dapat digunakan untuk menahan arus AC dan melewatkan arus DC. Karakteristik- karakteristik listrik dari sebuah inductor ditentukan oleh sejumlah factor diantaranya bahan inti, jumlah lilitan, dan dimensi fisik kumparan.
Dalam prakteknya setiap kumparan memiliki baik induktansi (L) maupun reaktansi (XL). Jika pada ujung-ujung inductor diberi sumber tegangan luar, maka arus akan mengalir seiring dengan berpindahnya energy dari sumber untuk membangkitkan medan magnetic (Bakri,2008).
B. Komponen Elektronika Aktif
Komponen aktif merupakan komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus dari luar (Bakri,2008)
I. Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang dibuat dari bahan semikonduktor. Dioda berfungsi untuk mengalirkan arus listrik DC dalam satu arah saja. Dioda dibangun menggunakan dua lempeng bahan semikonduktor tipe P dan tipe N. Dioda memiliki 2 kaki yaitu kaki Anoda dan Kaki Katoda, pada prinsipnya dioda akan mengalirkan arus DC dari Anoda ke Katoda. Pada aplikasi lain dioda dapat berfungsi sebagai penyearah gelombang AC.
II. Transistor
Transistor merupakan komponen aktif dengan arus, tegangan atau daya keluarannya dikendalikan oleh arus masukan. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat sinyal dan dapat juga berfungsi sebagai saklar elektronik. Transistor terdiri dari dua tipe yaitu transisor NPN dan PNP. Kemudian dari dua tipe tersbut transistor dibagi lagi mejadi dua jenis menjadi transistor bipolar dan transistor unipolar. Transistor bipolar memiliki 3 kaki yaitu basis, colektor dan emitor, sedangkan transistor unipolar memiliki tiga kaki yaiut gate, source dan drain (Blocher,2003).
III. Integrated Circuit
IC (Integrated Circuit) berfungsi ebagai penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan, sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika (Kho, 2016).
C. Komponen Elektronika Penunjang
Komponen penunjang adalah komponen yang tidak harus ada dalam rangkaian. Komponen penunjang meliputi Saklar, Baterai dan Relay (Bakri,2008).
I. Saklar
Saklar adalah komponen elektronika yang bekerja sebagai pemutus atau pemilih sinyal secara mekanik. Saklar memiliki dua bagian utama yaitu kontaktor dan tuas saklar (Blocher,2003).
II. Baterai
Alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik (Kho,2016).
III. Relay
Adapun fungsi dari adalah Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function), Untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function), Untuk mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan dari signal tegangan rendah. Untuk melindungi motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan tegangan ataupun hubung singkat (Kho,2015).
Bab III. Metode Praktikum
A. Alat dan Bahan
- Multimeter digital (1 buah)
- Resistor Batu (1 buah)
- Resistor Cincin (1 buah)
- Resistor Variabel (1 buah)
- Kapasitor (1 buah)
- Dioda Penyearah (1 buah)
- Dioda Zener (1 buah)
- LED (1 buah)
- Integrited Circuit (1 buah)
- Transistor (1 buah)
- Transistor Top (1 buah)
- Konektor (1 buah)
- Baterai (1 buah)
- Saklar (1 buah)
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
A .Hasil Pengamatan
I. Komponen Aktif
NO | Nama Komponen | Spesifikasi | Kondisi | Nilai Terukur | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
1. | Transistor | 3N3055 | baik | 0,501 | Termasuk dalam |
M0252 | 0,504 | komponen ( NPN) | |||
2. | Transistor topi | M32955 | baik | 0,513 | Komponen (NPN) |
M0333 | 0,539 | ||||
3. | Dioda penyearah | NE404 | baik | 0,470 | Memiliki polaritas |
4. | Dioda zener | 4730APE | baik | 0,672 | Memiliki polaritas |
5. | IC | 23232EK | rusak | – | Kaki(kurang lengkap) |
6. | LED | – | baik | – | Lampu menyala |
II. Komponen Pasif
NO | Nama Komponen | Spesifikasi | Kondisi | Nilai Terukur | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
1. | Resistor cincin | 68,0 ± 5% | baik | 68,0 | Layak pakai |
2. | Resistor batu | 10w6,8WJ | rusak | 8,1W | Nilai yang terukur melebihi nilai toleransi |
3. | Resistor variabel | B10K | baik | 9,87 | Kaki kakinya ketika diputar berlawanan arah jarum jam |
4. | Kapasitor | 3,3 μF2,5V | baik | 3,4 μF | Nilai yang terukur mendekati nilai spesifikasi dan tidak berpengaruh banyak |
III. Komponen Penunjang
No | Nama Komponen | Spesifikasi | Kondisi | Nilai Terukur | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
1 | Konektor | – | Tidak layak | – | Ada kawat yang putus |
2 | Sakelar | – | Baik/ layak | – | Layak digunakan |
B. Pembahasan
Sebelum kita melakukan pengujian terhadap komponen maka perlu mengetahui probe yang ada pada multimeter. Probe yang berwarna merah menandakan positif dan probe yang berwarna hitam menandakan negatif. Selain dilakukan pengujian terhadap komponen, pada praktikum ini kita juga menuliskan spesifikasi yang terdapat pada komponen. Adapun komponen yang diuji adalah komponen aktif, komponen pasif, dan komponen penunjang.
I. Komponen Aktif
Adapun komponen aktif yang kami uji yaitu:
a. Transistor dengan spesifikasi 3N3055 M0252 jenis spesifikasi tersebut merupakan kode produksi dari transistor tersebut. Setelah diuji menggunakan multimeter digital transistor tersebut diperoleh nilai 0,501 dan 0,504 Ω dapat diketahui bahwa transistor tersebut merupakan jenis NPN. Cara menentukannya yaitu probe merah dihubungkan pada basis dan probe hitam dihubungkan pada kolektor, muncul nilai tegangan pada multimeter. Kemudian probe hitam dipindahkan ke emitor dan muncul nilai tegangan pada multimeter. Jenis transistor tersebut adalah NPN karena pada basis yang dihubungkan adalah probe merah (+) dan muncul nilai tegangan pada multimeter. Jenis transistor tipe NPN (transistor positif), yaitu transistor hanya dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif. Transistor tersebut baik karena kaki – kakinya masih lengkap dan di layar multimeter muncul nilai tegangan tertentu
b. Transistor topi dengan spesifikasi M32955 M03333 jenis spesifikasi tersebut merupakan kode produksi dari transistor tersebut. Setelah diuji menggunakan multimeter digital, diperoleh nilai 0,513 dan 0,539 Ω dapat diketahui bahwa transistor tersebut merupakan jenis NPN. Cara menentukannya yaitu probe merah dihubungkan pada basis dan probe hitam dihubungkan pada kolektor, muncul nilai tegangan pada multimeter. Kemudian probe hitam dipindahkan ke emitor dan muncul nilai tegangan pada multimeter. Jenis transistor tersebut adalah NPN karena pada basis yang dihubungkan adalah probe merah (+) dan muncul nilai tegangan pada multimeter. Jenis transistor tipe NPN (transistor positif), yaitu transistor hanya dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif. Transistor tersebut baik karena kaki – kakinya masih lengkap dan di layar multimeter muncul nilai tegangan tertentu
c. Dioda penyearah dengan spesifikasi N0404 jenis spesifikasi tersebut merupakan kode produksi dari dioda tersebut. Untuk mengetahui kondisi dari dioda penyearah maka dilakukan pengujian dengan menggunakan multimeter digital. Pada saat menggunakan multimeter digital kabel yang negative dihubungkan dengan katoda dan kabel yang positif dihubungkan dengan anoda, kemudian baca hasil hasilnya yaitu 0,470 V. Dioda tersebut termasuk jenis dioda silikon. Apabila kabel yang negatif dihubungkan dengan anoda dan kabel positif dengan katoda terdapat nilai tegangan pada multimeter sehingga dapat disimpulkan bahwa dioda dalam kondisi yang baik.
d. Dioda zener dengan spesifikasi 4730AP jenis spesifikasi tersebut merupakan kode produksi dari dioda tersebut. Untuk mengetahui kondisi dari dioda zener maka dilakukan pengujian dengan menggunakan multimeter digital. Pada saat menggunakan multimeter digital kabel yang negative dihubungkan dengan katoda dan kabel yang positif dihubungkan dengan anoda, kemudian baca hasilnya yaitu 0,672 V. Dioda tersebut termasuk jenis dioda silikon. Dioda tersebut bersifat polaritas.
e. LED Untuk mengetahui kondisi dari LED maka dilakukan pengujian dengan menghubungka LED dengan baterai, LED tersebut menyala dapat dikatakan bahwa keadaannya masih baik.
f. Integrated Circuit dengan spesifikasi 23232. Pada IC tidak diuji menggunakan multimeter, melainkan memeriksa kakinya apakah dalam kondisi baik atau kakinya tidak patah.
2. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Adapun pada praktikum ini komponen pasif yang diuji adalah:
a. Resistor cincin dengan spesifikasi 68,0 . Pada resistor ini nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Dengan spesifikasi 68,0 artinya resistor ini memiliki resistansi sebesar 68,0 dengan toleransi sebesar 5 %. Hal ini dapat dilihat dari kode warnanya yaitu biru, abu-abu, hitam, dan emas. Adapun hasil yang didapatkan dengan menggunakan multimeter digital yaitu 68,0 Ω yang artinya sama nilai resistansi dari resistor sehingga dapat dikatakan bahwa resistor ini dalam kondisi yang baik.
b. Resistor batu dengan spesifikasi 10W6,8ΩJ. Arti dari spesifikasi tersebut bahwa kapasitas daya pada resistor ini memiliki nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor sebesar 10 watt dengan resistansi sebesar 6,8 Ω dan huruf J bermakna toleransi sebesar 5%. Pada saat dilakukan pengukuran, probe dihubungkan kearah kutub resistor tanpa memperhatikan kutub positif atau kutub negatifnya. Pada multimeter digital apabila nilai yang didapatkan mendekati nilai dari resistansinya maka bisa dikatakan resistor tersebut dalam keadaan baik. Tapi dari percobaan yang kami lakukan, nilai yang kami dapatkan 8,1 Ω nilai tersebut tidak mendekati dari nilai resistansi dari resistor tersebut, jadi bisa dikatakan bahwa resistor tersebut rusak.
c. Resistor variabel dengan spesifikasi B10K. Arti dari spesifikasi tersebut bahwa B itu adalah tipe linier dan kode angkanya ialah 10k artinya sama dengan 10.000 Ohm (Ω), 10.000 Ω dapat kita persingkat dengan menambah huruf KΩ, jadi 10KΩ. Namun penulisannya sering disingkat menjadi 10K. Pada multimeter digital apabila nilai yang didapatkan mendekati nilai dari resistansinya maka bisa dikatakan resistor tersebut dalam keadaan baik. Dari percobaan yang kami lakukan, nilai yang kami dapatkan 9,87Ω nilai tersebut tmendekati dari nilai resistansi dari resistor tersebut, jadi bisa dikatakan bahwa resistor tersebut baik.
d. Kapasitor dengan spesifikasi 3,3 μF2,5V. Arti dari spesifikasi tersebut yaitu nilai kapasitor itu adalah 3,3 µF dan bisa bekerja pada tegangan maximal 2,5 V. Untuk melakukan pengujian terlebih dahulu kita perlu mengetahui yang mana kutub positif dan kutub negatifnya. Kutub positif ditandai dengan kaki yang panjang dan kutub negative yang memiliki kaki yang lebih pendek. Pada saat pengujian dprobe positif diletakkan pada kutub positif dan probe negative diletakkan pada kutub negative. Adapun hasil yang didapatkan dengan multimeter digital 3,4 nF. Komponen dianggap layak karena nilai yang terukur menghampiri nilai spesifikasi dan tidak berpengaruh banyak.
3. Komponen Penunjang
a. Konektor dalam kondisi tidak baik karena kawat yang ada di dalam konektor tersebut putus.
b. Saklar dalam kondisi baik karena pada saat di uji multimeter berbunyi
KESIMPULAN
1. Adapun yang termasuk komponen aktif yaitu Dioda, Transistor, IC, LED. Komponen pasif meliputi Resistor,Kapasitor,Transformator, dan yang termasuk komponen penunjang adalah Konektor, Saklar, dsb.
2. Adapun cara menguji kondisi komponen dengan multimeter yaitu hubungkan probe dengan komponen dan perhatikan apabila komponen tersebut berpolaritas perhatikan kutubnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Jayadin. 2007. Ilmu Elektronika. Jakarta: WordPress
Bakri, A. Haris.2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar: UNM
Blocher,Richard.2003.Dasar Elektronika.Yogyakarta:Andi Yogyakarta
Chattopadyay,D. 1989. Foundation of Electronic.Calcutta Citty: University of
Calcutta
Kho, Dhikson.2016 ”jenis-jenis komponen elektronika beserta fungsi dan simbolnya”
http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/ Share