Makalah Tata Rias dan Busana

7 min read

Tata Rias dan Busana

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Seni adalah kekuatan pribadi seseorang yang kreatif, ditambah dengan keahlian yang bersangkutan dalam menampilkan tugas pekerjaanya. Seperti ungkapan George R. Terry (1964) yaitu;  Art is personal creative power plus skill in performance. Jadi seni merupakan kemampuan dan kemahiran seseorang untuk mewujudkan cipta, rasa dan karsa yang dimiliki oleh yang bersangkutan dalam tugas dan fungsinya sebagai seniman. Seni bisanya adalah bakat alamiah yang dibawa sejak seseorang dilahirkan, sebagai karunia Allah. Tetapi dapat pula seni diperoleh dari lingkungan seperti; pendidikan, agama, pergaulan, pengalaman, praktek sehari-hari suatu kelompok etnis.

Mengkaji citarasa seni seseorang secara filosofis, berarti mendalami bagaimana seorang itu dengan keahliannya mempu menyelenggarakan, menciptakan, mengkarsakan dan merasakan secara indah misalnya membuat sesuatu yang berpengaruh, menjadikan pekerjaannya, penciptaannya dan idealismenya sebagai perwujudan yang dapat dinikmati orang lain, bagaimana seorang itu menyampaikan kehalusan, keindahan, kebagusan, keelokan, kecaantikan warna dan bentuk yang menggugaah, sehingga tercapai penyelenggara seni yang berdayaguna. Kehadiran sesuatu yang indah dalam hidup seseorang, menjadikan perjalanan hidupnya penuh warna, harmonis, ada rasa nikmat yang memuaskan hatinya, ada sesuatu makna hidup dan perasaan haru yang mendalam, yang seringkali membawa seseorang pada suatu perasaan yang rendah hati, ada semangat dan harapan hidup, sehingga kehidupannya berjalan secara kreatif. 

Jadi sebenarnya manusia adalah penikmat atas apa yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Maka dengan itu salah satu cara kita melestarikan hal ini adalah dengan mengembangkan atau mengapresisasi Seni itu ke bagian Tata Rias dan Busana.

Dalam mata kuliah Tata Rias dan Busana ini, tema yang kami angkat kali ini yaitu “Daur Ulang”. Disini kami diajak untuk lebih kreasi lagi, karena selain kami menguasai rias wajah, kami juga harus penuh kreasi membuat kostum.  

B. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan dari pembuatan karya Ilmiah adalah sebagai berikut;

  1. Sebagai salah satu cara untuk mengetahui ilmu yang berkaitan dengan Tata Rias dan Busana.
  2. Untuk memberikan maksud atau mendeskripsikan karya saya dalam mata kuliah Tata Rias dan Busana.

B A B II

TATA RIAS

2.1. Sejarah Tata Rias

Rias wajah bukan merupakan hal yang baru untuk dikenal atau dipergunakan. Sejak ribuan tahun yang lalu rias wajah sudah dikenal dan ditrapkan oleh kaum wanita khususnya, dimana setiap Negara dan bangsa mempunyai cirri-ciri dan tanda-tanda ataupun standar tertentu akan arti ‘cantik’.Warna warni untuk rias waajah yang dikenal sejak zaman dulu adalah warna putih, merah, dan hitam, yang diambil dari daun-daunan, kulit pohon yang ditumbuk, atau batuan-batuan bewarna yang dihaluskan dan dikenakan pada wajah. Nenek moyang kita mengenal cengkeh yang dibakar untuk menghitamkan alis, bubuk beras dan telur untuk bedak. Semua digunakan untuk mempercantik diri diambil dari alam sekelilingnya.

Perkembangan zaman, manusia mengenal listrik, mengenal film baik hitam putih maupun bewarna. Sesuai perkembangan zaman berkembang pula teknologi sehingga warna-warni didalam dunia rias merias juga makin meningkat, karena segala macam warna dapat diserap oleh film bewarna.Sejalan dengan ituproduk kosmetik makin banyak.

2.2. Pengertian Rias Wajah

Tata rias wajah adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang seni mempercantik diri sendiri atau orang lain dengan menggunakan kosmetik dengan cara menutupi atau menyamarkan bagian-bagian yang kurang sempurna pada wajah maupun bagian-bagian yang sempurna atau cantik pada wajah dengan warna yang terang.

2.3. Tujuan Merias Wajah

Tujuan merias wajah adalah untuk mempercantik diri pada umumnya, khususnya wajah agar kelihatan segar dan cantik.

Berdasarkan jenis rias, tat rias dapat diklasifikasikan menjadi 8 jenis rias, yaitu sebagai berikut;

a.       Rias jenis ;Rias yang mengubah peran, misalnya peran laki-laki diubah menjadi peran wanita.

b.      Rias bangsa ; Rias yang mengubah kebangsaan sesorang, misalnya orang muda berperan sebagai orang tua atau sebaliknya.

c.       Rias Tokoh  ; Rias yang membentuk tokoh tertentu yang sudah memiliki cirri fisik yang harus ditiru, misalnya sesorang pemuda bisa berperan esebagai supermen.

d.      Rias watak  ; Rias sesuai dengan watak peran. Misalnya tokoh sombong, pelacur, penjahat, dan lain-lain.

e.       Rias Temporai  ;  Rias dibedakan karena waktu tertentu, misalnya rias sehabis mandi, bangun tidur, pesta, sekolah, dan sebagainya.

f.       Rias Aksen  ; Rias yang hanya memberi tekanan kepada pelaku yang mempunyai analisis sama dengan tokoh yang dibawakan.

g.      Rias local  ; Rias yang ditentukan oleh tempat atau hal yang menimpa pesan saat itu. Misalnya rias di penjara, petani, dipasar, dan sebagainya.

2.4. Prinsip-prinsip Tata Rias wajah

Untuk menentukan Rias Wajah pertama kali kita perlu mengoreksi bentuk wajah dan bagian-bagian wajah seperti mata, hidung, bibir, dan bentuk alis untuk melakukan suatu koreksi dipergunakan warna gelap dan warna terang.

a.       Warna gelap merupakan warna bayangan member kesan menyamarkan, mengurangi, mencekungkan atau mengecilkan warna tersebut. Adalah warna kecoklatan dan semua warna yang dicampur dengan warna hitam.

b.      Warna terang ; memberikan, menonjolkan, mengembungkan, meninggikan, dan melebarkan warna tersebut adalah warna putih, silver dan lain-lain yang terang.

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan tata rias wajah;

a.       Kosmetik;

 pilihlah kosmetik yang tepat dan bermutu baik untuk mempercantik wajah anda

b.      Membersikan kulit wajah;

 Sebelum melakukan rias wajah kulit muka harusdalam keadaan bersih.

c.       Pemilihan alas bedak ;

Pilihlah alas bedak yang sesuai denganwarna kulit anda.

d.      Pemilihan bedak;

Pilihlah bedak yang warnanya dilihat dari foundation (dasar bedak) yang digunakan, kalau dasar bedak warna gelap maka bedak yang dipilih warna yang setingkat lebih muda dari warna dasar bedak.

e.       Pemilihan rias mata, pesona bibir dan pipi;

Pililah yang sesuai atau serasi dengan busana.

f.       Jenis kulit;

Misalnya untuk kulit kering sebaiknya digunakan kosmetik yang mengandung minyak dan sebaliknya.

g.      Usia;

Factor usia juga harus diperhatikan dalam tat rias wajah korektif ini sesuaikan gaya tat arias dengan wajaha.

h.      Waktu dan Suasana;

Sesuaikan rias wajah dengan keadaan, waktu, apakah untuk siang atau malam hari. Pakailah tata Rias sederhana pada siang hari dan yang lebih tebal pada malam hari.

2.5. Tata Kostum/Pakaian

            Seperti halnya rias, tata pakaian membantu actor membawakan peranannya sesuai dengan tuntutan lakon. Jika rias dan kostum ini agak asing ada dalam jumlah cukup banyak, diperlukan latihan penyesuaian diri dengan rias dan kostum. Tata Pakaian dapat dirumuskan bertujuan hal-hal berikut;

a.       Membantu mengidentifikasi periode saat lakon itu dilaksanakan dengan kostum kita dapat menentukan/mengelompkan apa yang cocok untuk orang tua/muda.

b.      Membantu mengindividualisasikan pemain.

c.       Menunjukan asal usul dan strategi social orang tersebut, dengan kostum kita dapat melihat asal usul sesorang, missal adat Palembang, Makassar, Jawa, dan lain-lain.

d.      Kostum juga akan menunjukan waktu sesuai dengan zaman/trend yang sedang berlangsung.

e.       Kostum juga mengepresikan usia orang itu.

f.        Kostuk juga mengepresikan gaya permainan.

g.      Kostum, bagaimanapun rumitnya harus membentu gerak-gerik actor dipentas dan membantu actor mengepresikan wataknya.

B A B III

MENDAUR KERTAS

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi suatu berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.

3.1              Alasan memilih Kertas

Kertas tidak asing lagi bagi manusia dan sangat mudah didapatkan. Sehingga saya memilih barang jenis ini untuk didaur ulangkan jadi kostum walaupun ada beberapa jenis barang tambahan lainnya.

3.2  Jenis Rias

Jenis rias yang saya angkat kali ini adalah Rias Fantasi. Saya memilih ini karena ini merupakan Rias yang sering digunakan pada wanita. Rias fantasi adalah rias dengan imajinasi atau khayalan tinggi, kita dapat berimajinasi sejauh mungkin. Jadi disini juga saya berimajinasi sebaik mungkin sesuai dengan kostum yang saya gunakan.

3.3              Warna Kostum/ Kertas

Adapun warna kertas yang saya pilih dalam kostum fasion show ini yaitu bewarna putih. Saya  memilih warna putih karena dominan kertas itu bewarna putih dan karena pertunjukannya siang hari, menurut sata warna putih cocok untuk siang hari.

3.4               Aksesoris

Ada beberapa aksesoris yang harus digunakan oleh model saya pada fasion show kali ini, diantaranya yaitu;

ü  Mahkota ; mahkota ini terbuat dari kertas Ariston yang dikreasikan dalam bentuk bunga.

ü  Gelang  ; Terbuat dari kertas Ariston.

ü  Sepatu Putih

3.5              Biaya Pengeluaran

Adapun biaya pengeluaran pada pembuatan karya saya (tidak termasuk biaya manajemen)  yaitu sebesar Rp91.000,-

Perinciannya sebagai berikut;

ü  Kertas        sebanyak         10 lembar        ×          Rp2.000,-               =Rp20.000,-

(selebihnya saya menggunakan kertas bekas)

ü  Kertas Perak sebanyak 2 lembar                   ×        Rp1000,-              =   Rp1000,-       

ü  Gunting 1 buah                                                                                    =    Rp5.000,-

ü  Hater 1 buah                                                                                        =  Rp15.000,-

ü  Bayar model                                                                                         =  Rp50.000,-

J u m l a h                                                                                             =  Rp91.000,-

B A B 1V

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

            Rias sudah tidak asing lagi, maka dengan itu lestarikan itu, dan sebagai mahasiswa seni, ini adalah salah satu wadah untuk dijadikan karya Seni. MElihat realita yang terjadi sekarang ini, bahwa Tenaga yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang ini sangat kurang.

            Rias yang bertemakan “Daur Ulang” kali ini adalah suatu yang sangat jarang terjadi, maka ini boleh dikatakan suatu moment yang sangat Istimewa dan mungikn sedikit susah khususnya dala pembuatan kostum, karena dibuat berdasarkan kreasi dari Kita sendiri. Tetapi itu bukan suatu persoalan, segala sesuatu bisa dijadikan Seni jika pintar mengkreasikannya.

4.2. Saran

            Saran dari pembuatan karya Ilmiah ini adalah bahwa Seni itu Luar Biasa. Maka dari Luar Biasanya itu, kita tidak boleh membuatnya biasa-biasa saja. Tata Rias memang hal yang biasa tetapi sangat Luar Biasa karena tidak semua orang bisa menanganinya. Jadi, Lestarikan Senimu lewat Tata Rias dan Busana.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply