Tips Menulis Kutipan (Sitasi) dan Referensi (Daftar Pustaka)
Ilmu dan teknologi yang kita pelajari sekarang tidak jatuh dari langit. Ada proses panjang dari tahun ke tahun. Peneliti tahun ini membaca penelitian tahun lalu. Yang tahun lalu ini pun membaca penelitian yang tahun lalunya lagi.Yang tahun lalunya lagi ini pun membaca penelitian yang tahun tahun tahun lalunya lagi. Begitu turun-temurun. Ini yang disebut dengan sanad, meminjam istilah dalam periwayatan hadits. Sanad dalam makna ilmu dan teknologi (ayat-ayat kauniyah) adalah rantai estafet ilmu dan teknologi yang ditulis dalam bentuk artikel (makalah) di jurnal ilmiah atau di dalam buku teks (buku ajar). Juga di dalam laporan penelitian seperti Tugas Akhir (skripsi), tesis, disertasi, monografi, modul, dan buku ilmiah populer.
Di bawah ini akan dibahas secara khusus tentang sitasi dan referensi di dalam laporan Tugas Akhir. Bab yang riil hasil pekerjaan mahasiswa dalam melaksanakan TA adalah Bab Hasil dan Pembahasan (H & P). Di bab inilah mahasiswa menjelaskan hasil yang diperolehnya dengan argumentasi yang menguatkan hasil penelitiannya. Argumen ini harus dapat dipercaya oleh pembaca (dosen, mahasiswa, peneliti lain, bahkan orang awam). Tidak boleh hanya menuliskan hasil penelitian tanpa memberikan penjelasan (pembahasan) yang cukup. Juga tidak boleh berhenti hanya pada penjelasan opini pribadi saja. Harus dibahas juga hasil penelitian para peneliti lain, baik yang ditulis di laporan TA, di jurnal, atau di buku teks. Baik yang hasilnya sesuai dengan hasil penelitiannya maupun yang berbeda atau bahkan yang berlawanan dengan hasil penelitiannya.
Apabila mahasiswa tidak mencantumkan hasil-hasil penelitian dari peneliti lain di Bab H & P, maka mungkin saja di dalam Bab Daftar Pustaka tidak ada yang bisa dituliskan sebagai referensinya. Apalagi kalau ditulis dalam format jurnal ilmiah yang meniadakan bab Kajian Kepustakaan (Studi Pustaka). Lebih parah lagi kalau “rumusan masalah” tidak didasarkan pada bacaan artikel jurnal atau buku yang melatari pelaksanaan penelitian tersebut. Padahal ide penelitian biasanya diperoleh setelah membaca artikel jurnal ilmiah peneliti sebelumnya. Kekosongan (gap) ilmu yang dirasakan setelah membaca artikel ilmiah tersebut adalah latar belakang yang bisa dijadikan rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian selanjutnya.
Bagaimana faktanya? Mahasiswa lebih banyak menulis kutipan dari artikel jurnal, dari buku teks, dan dari TA di Bab Kajian Kepustakaan (Studi Pustaka). Namun sering terjadi berupa kopitel (kopi – tempel, copy – paste) saja. Ini menjadi riskan apabila terdeteksi kesamaannya (similarity) lebih dari 20%. Bisa digugat dan dinyatakan plagiasi atau jiplakan, tiruan. Untuk menghindari plagiasi ini maka mahasiswa wajib taat pada tataatur, tatacara penulisan kutipan dari sumber-sumber ilmiah. Semua yang dirujuk atau dikutip harus dituliskan di Bab Daftar Pustaka dan ditulis juga dalam bentuk sitasi (kutipan) di badan laporan. Ada tatacara sitasi yang jamak diterapkan di jurnal ilmiah. (Ini akan ditulis di judul khusus agar fokus bahasannya). Bisa juga dibaca di berbagai jurnal ilmiah dari berbagai ilmu dan teknologi.
Oleh sebab itu, mahasiswa yang menulis Bab H & P tetapi tidak merujuk pada kutipan yang ditulis di Bab Studi Pustaka seperti orang yang menulis hasil penelitian tetapi tidak peduli pada penelitian sebelumnya. Seolah-olah dua bab tersebut tidak berkaitan. Padahal erat korelasinya. Pertanyaannya, untuk apa menulis Bab Studi Pustaka, bahkan sangat tebal, tetapi sama sekali tidak digunakan sebagai alat untuk mengolah (membahas) hasil penelitian? Untuk apa menulis Bab Studi Pustaka tetapi tidak dimanfaatkan sebagai sarana informasi untuk menguatkan hasil penelitian? Itu sebabnya, upayakan semua referensi yang disitasi (dikutip) di dalam Bab Studi Pustaka dijadikan bahan analisis, bahan perbandingan terhadap hasil penelitian. Minimal 70% referensi yang ditulis di Daftar Pustaka digunakan sebagai “pisau” analisis Bab H & P.
Referensi atau Daftar Pustaka (Daftar Kepustakaan)
Ada sejumlah cara yang berbeda dalam menuliskan referensi. Semuanya betul. Yang penting adalah lengkap informasi yang dituliskannya dan konsisten. Semuanya ditulis dengan pola yang sama. Tetapi HANYA ada satu tatatulis di dalam satu judul jurnal atau program studi. Ini ditetapkan oleh kalangan internal prodi atau pengelola jurnal. Semua pihak wajib mengikuti tatatulis yang ditetapkan agar artikelnya bisa diterbitkan di jurnal tersebut.
Di bawah ini beberapa contoh tatatulis
1. Cahyana, Gede. H., PDAM Bangkrut? Awas Perang Air, Sahara Golden Press, 2004.
2. Cahyana, Gede. H., IPAM Filtrasi Multitahap, Majalah Air Minum, ISSN 0126-2785, Edisi 155, 2008.
3. Galvis, Gerardo. Development and Evaluation of Multistage Filtration Plants: An Innovative, Robust and Efficient Water Treatment Technology. University of Surrey. Centre for Environmental Health Engineering (CEHE). United Kingdom, 1999.
Ada juga jurnal yang meminta tatatulis dengan huruf kapital (nama belakang penulis), tanpa nomor urut.
JACOBSON, G., McLEAN, S. (2003). Biological monitoring of low level occupational xylene exposure and the role of recent exposure. Ann Occup Hyg 47(4). p. 331-336.
LEIDEL. (1994). Occupational Exposure Sampling Strategy Manual. NationalInstitute of Occupational Safety and Health.
LUNBERG, I dan SOLLENBERG. J., (1986). Correlation of Xylene Exposure and Methyl Hippuric Acid Excretion in Urine Among Paint Industry Workers. Scand JWork Environ Health 12(2). 149-153.
Secara umum, format APA Style:
a. Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Bentuk Cetak (Satu Penulis)
Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 79, 274-285.
Jacoby, W. G. (1994). Public attitudes toward government spending. American Journal of Political Science, 38(2), 336-361.
Dubeck, L. (1990). Science ficPon aids science teaching. Physics Teacher, 28, 316‐318.
Cotton, F. A. (1998): Kinetics of gasification of brown coal, Journal ofAmerican Chemical Society, 54, 38–43.
b. Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Bentuk Cetak (2 Penulis)
Wassman, J., & Dasen, P.R. (1998). Balinese spatial orientation. Journal of Royal Anthropological Institute, 4, 689-731.
c. Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Bentuk Cetak (3 Penulis)
Lin, M.G., Hoffman, E.S., & Borengasser, C. (2013). Is social media too social for class? A case study of Twitter use. Tech Trends, 57(2), 39-45.
d. Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Cetak (>7 Penulis)
Yonkers, K. A., Ramin, S. M., Rush, A. J., Navarrete, C. A., Carmody, T., March, D., . . . Leveno, K. J. (2001). Onset and persistence of postpartum depression in an inner-city maternal health clinic system. American Journal of Psychiatry,158(11), 1856-1863. doi:10.1176/appi.ajp.158.11.1856
*Pada nama ke-6, gunakan tanda titik-titik (…) sebelum menuliskan nama pengarang ke-7.
e. Penulisan Daftar Pustaka Jurnal Online atau Internet
Spreer, P., Rauschnabel, P.A. (2016, September). Selling with technology: Understanding the resistance to mobile sales assistant use in retailing. Journal of Personal Selling & Sales Management, 36(3), 240-263. doi:10.1080/08853134.2016.1208100
f. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal Internet (tanpa doi)
Jameson, J. (2013). E-Leadership in higher education: The fifth “age” of educational technology research. British Journal of Educational Technology, 44(6), 889-915.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Jurnal MLA Style
Berikut ini MLA style.
a. Penulisan Daftar Pustaka Jurnal (Satu Penulis)
Smith, John. “Studies in pop rocks and Coke.” Weird Science 12 (2009): 78-93. Print.
Smith, John. “Studies in pop rocks and Coke.” Weird Science 12.3 (2009): 78-93. Print.
Jonathan, Karim. “Beyond Growth: Library and Development.” Annals of Library Research 40. 5 (2015): 1111‐1130. Print.
b. Penulisan Daftar Pustaka 2 atau 3 Orang Penulis
Smith, John, Jane Doe, and Bob Anderson. “Studies in pop rocks and Coke.” Weird Science 12 (2009): 78-93. Print.
c. Cara Penulisan Pustaka dari Jurnal > 3 Orang
Smith, John, et al. “Studies in pop rocks and Coke.” Weird Science 12 (2009): 78-93. Print.
d. Penulisan Daftar Pustaka Online atau Internet
Johansson, Sara. “A Participle Account of Blackfoot Relative Clauses.” The Canadian Journal of Linguistics 58.2 (2013): 217-38.Project Muse. Web. 5 Mar. 2015.
Jobe, Karen D. “Women and the Language of Hackerdom: The Gendered Nature of Hacker Jargon.” Kairos 5.2 (2000): n. pag. Web. 23 Mar. 2005.
Ada lagi yang lainnya. Silakan dipelajari dengan cara membaca jurnal-jurnal ilmiah berbagai bidang ilmu.
If you do not read, you can not have a special knowledge with a deep thinking (Gede H. Cahyana).