Proses Pengembangan Produk Baru

3 min read

Pengembangan Produk Baru

Kebanyakan perusahaan menentukan sistem dan proses formal dalam mengelola program pengembangan produk baru. Pada umumnya, proses-proses tersebut memiliki kesamaan dalam hal 6 tahap pokok, yaitu terdiri dari: pemunculan pandangan gres (idea generation), penyaringan (screening), pengembangan produk, pengujian produk/pasar, analisis bisnis, dan komersialisasi.

1. Pemunculan Ide (Idea Generation)

Proses pengembangan produk baru diawali dari pencarian pandangan gres (idea generation). Ide produk gres tersebut sanggup berasal dari banyak sekali sumber, menyerupai contohnya departemen riset dan pengembangan, ilmuan, karyawan, konsumen, pesaing, administrasi puncak, dan distributor.

Umumnya gagasan yang muncul dari segi teknologi pemisahaan akan cenderung dirunuskan dalam technological terms (seperti misalnya, gagasan kendaraan beroda empat gres didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) ataupun karakteristik fisik (misalnya ponsel gres yang lebih kecil dan ringan). Apabila gagasan berasal dari agen atau konsumen, gagasan atau ide tersebut cenderung akan dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan problem (seperti misalnya, tas atau koper yang sanggup dengan gampang dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat).

Oleh lantaran itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek, yaitu:

a.       Spesifikasi manfaat yang akan diterima oleh para konsumen potensial.

b.      Definisi atribut fisik atau teknologi yang sanggup menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.

Kebanyakan perusahaan menentukan sistem dan proses formal dalam mengelola  PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU

2.  Penyaringan Ide

Tahap ini terdiri dari sejumlah acara yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensi yang akan timbul nantinya akan ada banyak konsep gres yang dieliminasi pada tahap ini. Paling tidak, gosip yang didapatkan pada tahap penyaringan pandangan gres sanggup membantu pihak manajamen untuk memproyeksikan tingkat usul potensial, mengidentifikasi peluang keberhasilan suatu produk, dan memperkirakan tingkat kanibalisasi. Aktivitas penyaringan ide sanggup meliputi market potensial studies (studi potensi pasar), concept test (pengujian konsep), dan scoring model (model skoring).

3. Pengembangan Produk

Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi sebuah konsep produk yang sanggup diuji. Terdapat perbedaan diantara pandangan gres produk, konsep produk, dan gambaran produk. Ide produk ialah produk yang mungkin ditawarkan oleh perusahaan ke pasar. Sementara konsep produk ialah versi yang lebih rinci dari sebuah pandangan gres yang dinyatakan dalam istilah yang sanggup dimengerti oleh konsumen. Sedangkan yang disebut gambaran produk yaitu gambaran khusus yang didapatkan oleh konsumen wacana produk yang masih potensial maupun yang sudah aktual.

Pengembangan produk adalah upaya teknis yang mencoba mengubah suatu konsep produk menjadi produk yang nyata (working product). Dalam hal ini ada tiga kegiatan utama yang saling berhubungan, yaitu:

a.       Pengembangan product architecture (arsitektur produk) yang merupakan spesifikasi komponen, bagian-bagian, rakitan, dan teknologi serta keterkaitannya yang menghasilkan fungsi yang sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, arsitektur produk yaitu planning dasar yang memastikan bahwa konsep produk akan diimplementasikan.

b.      Aplikasi industrial design (desain industri), yakni proses membuat dan berbagi spesifikasi produk yang sanggup mengoptimalkan nilai, fungsi, dan tampilan produk. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh para perancang profesional yang bekerja didalam tim lintas fungsional.

c.       Penilaian atas persyaratan atau kebutuhan manufaktur dan uji kinerja yang nantinya bermanfaat untuk mendapat gosip berkaitan dengan keputusan penetapan harga serta biaya pemasaran lainnya.

4. Pengujian Pasar/Produk

Pengujian pasar/produk bertujuan untuk memperlihatkan penilaian yang lebih rinci wacana peluang sukses produk baru, mengidentifikasi banyak sekali pembiasaan simpulan yang diharapkan untuk produk, dan tetapkan banyak sekali elemen penting dalam agenda pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk dipasar. Secara umum, terdapat empat kegiatan dalam pengujian pasar/ produk, yaitu Technical testing (pengujian teknis), Pengujian preference and satisfaction testing (preferensi dan kepuasan), Simulated test markets atau laboratory test markets (pengujian pasar simulasi), dan Test markets (pengujian pasar).

5. Analisis Bisnis

Tujuan analisis bisnis ialah untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai efek finansial yang sanggup didapatkan dari memperkenalkan sebuah produk baru. Sejumlah ukuran (seperti laba, biaya, arus kas, dan Return On Investment) digunakan, begitu juga dengan metode-metode menyerupai analisis break even analysis, payback periog, dan risk analysisAnalisis bisnis memerlukan gosip yang rinci wacana biaya manufaktur, biaya pemasaran, asumsi tingkat penjualan, dan tingkat kemungkinan kanibalisasi produk. Evaluasi finansial untuk produk gres lebih kompleks daripada produk yang sudah mapan. Hal tersebut terjadi lantaran sejumlah faktor, diantaranya yaitu rentang waktu, kemungkinan kanibalisasi, dan kebutuhan akan investasi. Seperti dalam hal rentang waktu misalnya, biaya dan penjualan produk gres sering kali sangat bervariasi sepanjang waktu. Sangat jarang ada produk gres yang eksklusif diadopsi oleh konsumen.

Konsekuensinya yaitu biaya pemasaran pada tahun pertama akan sangat besar daripada tahun-tahun berikutnya, oleh alasannya itu ada tuntutan kebutuhan untuk membuat insentif dan awareness untuk distribusi produk dan product trial. Selain itu, apabila produk gres melaksanakan kanibalisasi penjualan produk usang atau memanfaatkan akomodasi produksi dan pemasaran yang sama dengan produk ketika ini, maka hanya biaya dan penjualan inkremental dari produk gres yang bersangkutan saja yang boleh diperhitungkan dalam mengevaluasi bantuan keuntungan produk gres tersebut.

6.      Komersialisasi

Tahap komersialisasi berafiliasi dengan perencanaan dan pelaksanaan launching strategy (strategi peluncuran) produk gres ke pasar. Pada prinsipnya, terdapat 3 komponen seni administrasi peluncuran produk baru, yaitu penentuan timing introduksi produk baru, pemilihan branding strategy (strategi merek), dan koordinasi program-program pemasaran yang sanggup mendukung introduksi produk baru.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply