Daftar isi
Micro Teaching
Pembelajaran Microteaching adalah praktik proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas kecil (micro) dengan tujuan sebagai wadah simulasi guru maupun calon guru dalam menunjukkan keterampilan mengajar dan mengelola kelas. Kata micro dalam microteaching merujuk pada penyederhanaan seluruh aspek pembelajaran mulai dari jumlah murid, alokasi waktu dan materi yang diajarkan.
Ciri khas pembelajaran Micro Teaching
- Pembelajaran micro teaching dengan ciri-ciri sebagaiberikut :
- Micro dalam pengajaran micro berarti dalam skala kecil. Skala kecil dapat berkaitan dengan ruang lingkup materi pelajaran, tujuan atau kompetensi, waktu dan siswanya dan keterampilannya.
- Micro dalam pengajaran micro dapat disamakan dengan pengertian micro. Makanya adalah berbagai sebagian kecil keterampilan mengajar yang komplek akan dipelajari lebih mendalam dan teliti.
- Pengajaran micro adalah pengajaran yang sebenarnya. Calon guru harus membuat persiapan mengajar, melaksanakan pengajaran berdasarkanrencana yang telah dibuat, mengelola kelas, dan sebagainya.
- Pengajaran micro juga berarti belajar yang sesungguhnya ditinjau dari calon guru, dia belajar sebagaimana mengajar, sedangkan dari siswanya akan memperoleh atas belajar sesuatu, sesuai dengan tujuan pengajaran yang dirumuskan oleh calon guru.
- Pengajaran micro bukanlah simulasi. Dalam situasi mengajar teman sejawat, calon guru tidak boleh memperlakukan teman sebagai siswa- siswa.
- Untuk mendapatkan hasil rekaman yang akuran, pengajaran micro teaching dilengkapi dengan alat-alat perekam video maupun audio.
Tujuan Pembelajaran Micro Teaching
Menurut Dwight Allen dalam Moedjiono, tujuan pembelajaran mikro adalah:
a. Bagi siswa calon guru
Pertama, memberikan pengalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah. Kedua, calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun ke kelas yang sebenarnya. Dan ketiga, memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam–macam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana keterampilan itu diterapkan.
b. Bagi guru
Pertama, memberikan penyegaran dalam program pendidikan. Kedua, guru mendapatkan pengalaman belajar mengajar yang bersifat individual demi perkembangan profesinya. Dan ketiga, mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap pembaharuan yang berlangsung di pranatan pendidikan.
Fungsi micro teaching sebagai berikut :
a. Fungsi Intruksional
Pada fungsi ini micro teaching sebagai penyedia fasilitas praktik/latihan bagi calon guru/tenaga kependidikan untuk berlatih dan/atau memperbaiki dan meningkatkan keterampilan pembelajaran, yang pada hakikatnya merupakan latihan penerapan pengetahuan metode dan teknik mengajar dan/atau ilmu keguruan yang telah dipelajari secara teoritik.
b. Fungsi Pembinaan
Fungsi selanjutnya yaitu sebagai tempat pembinaan dan pembekalan para calon guru sebelum terjun ke lapangan (pengajaran sebenarnya).
c. Fungsi Integralistik
Dalam dunia kependidikan, PPL (Program Pengalaman Lapangan) menjadi hal utama untuk menguji kualitas. Bukan hanya di sistem pendidikan keguruan saja yang melaksanakan ini bahkan disetiap lembaga pendidikan tinggi juga menerapkannya, baik teknik, perbankan, apalagi keguruan. Artinya, program micro teaching merupakan bagian integral Program Pengalaman Lapangan (PPL) serta merupakan mata kuliah prasyarat PPL dan berstatus sebagai mata kuliah wajib lulus.
d. Fungsi Eksperimen
Keberadaan micro teaching berfungsi sebagai bahan uji coba bagi calon guru pakar di bidang pembelajaran.
Fungsi-fungsi ini, bagi mahasiswa calon guru mengadakan latihan pembelajaran pada pengajaran mikro ini yang utama adalah performance. Hal inilah yang biasanya dikembangkan dalam pengajaran mikro. Performance (penampilan, kinerja) adalah penampilan seseorang yang dihayati oleh orang lain. Kesan pertama terhadap seseorang karena kenampakan alami diri seseorang (appearance). Selanjutnya dengan melakukan latihan yang berulang–ulang dalam pengajaran mikro, performa mahasiswa calon guru diharapkan akan menjadi perilaku (behavior).