Laporan PPL Prodi Pendidikan Fisika di Sekolah

6 min read

Contoh Laporan PPL Prodi Pendidikan Fisika di SMA Nurul ULum

Berikut ini adalah contoh laporan PPL Prodi Pendidikan Fisika. Praktek Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan di SMA Nurul ulum Palengaan.

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perguruan Tinggi merupakan lembaga formal yang memiliki kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Hal ini berlaku baik untuk dosen maupun bagi mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas manapun.

Program ini diharapkan dapat mendidik dan mencetak sarjana yang mampu menguasai ilmu pengetahuan secara praktis dan teoritis serta mampu berperan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas pandangan tentang cakrawala ilmu dan teknologi terutama yang berhubungan dengan profesionalisme akademik yang ditekuni dan melihat secara langsung penerapan ilmunya.

Program Praktek Penagalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu persyaratan kelulusan yang diwajibkan kepada setiap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universtas Islam Madura Pamekasan. Dalam hal ini praktek pengalaman lapangan dapat dijadikan sebagai jembatan untuk melatih agar para mahasiswa FKIP dapat lebih akrab dengan profesi tanaga pendidik.

Pada dasarnya profesi  guru sebagai tenaga pendidik merupakan salah satu profesi yang membutuhkan intelektualitas dan profesionalisme yang tinggi. Apa lagi dengan adanya standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah, dimana dari tahun ketahun standar kelulusan ini semakin tinggi. Hal ini menuntut para tenaga pendidik untuk meningkatakan mutu dan kualitasnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa serta dapat berperan aktif dalam meningkatkan pendidikan nasional.

Dalam sistem pendidikan nasional bahwa guru sebagai komponen utama dalam pelaksanaan pendidikan. Tapi guru masih merupakan permasalahan pendidikan nasional yang penting untuk diperhatikan oleh pemerintah dan ahli pendidikan, dan terutama bagaimana untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitasnya. Dari sederetan masalah yang dihadapi tentang guru dan tenaga pendidikannya, yang paling mengemuka adalah tentang profesionlisme, kualitas dari sederetan masalah yang dihadapi tentang guru dan tenaga pendidikannya, yang paling mengemuka adalah tentang profesionlisme, kualitas dan kesejahteraan guru. Kegagalan dan keberhasilan pendidikan lalu kerap dikaitkan dengan kemampuan guru dalam mengarahkan proses pembelajaran di kelas atau proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik sangatlah penting untuk dilakukan.

Jadi hal-hal yang telah disebut diatas melatar belakangi dilakukannya program Praktek Pengalaman Lapangan ini demi terwujudnya tenaga didik yang berkompeten dan berkualitas di masa yang akan datang. PPL ini menjadi salah satu usaha atau wujud nyata yang sangat baik untuk menyelami profesi keguruan. Dalam hal ini, kami terjun langsung ke sekolah untuk melakukan praktek mengajar di depan peserta didik sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Berhubung kami berasal dari program studi Fisika. Dan oleh karena mata pelajaran tersebut juga diajarkan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) maka dalam melakukan PPL ini Kami didelegasikan untuk Praktek di SMA NURUL ULUM PAMEKASAN yang terletak di Desa rombuh kec.palengaan. Pamekasan.

Tujuan Program Praktek Pengalaman Lapangan

Tujuan umum dari program Praktek Pengalaaman Lapangan ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk melatih para calon tenaga pendidik agar memiliki kemampuan kenerja dalam situasi nyata.
  2. Mengetahui keterampilan dasar mengajar,
  3. Mengetahui secara utuh tentang keadaan sekolah,
  4. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di masyarakat sekolah, dan
  5. Mengakrabkan para calon-calon guru dengan lingkungan sekolah.

Bab II. Pelaksanaan Kegiatan PPL

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA Nurul Ulum Palengaan
Status Sekolah : Swasta Terakreditasi
Alamat Sekolah : PP. Karang Manggis, Kec Palengaan, Pamekasan, Jawa Timur.
Kepala Sekolah : Ach. Ba’I. S.Ag

B. Pelaksanaan PPL

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada dasarnya Praktek Pengalaman Lapangan adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh para calon guru sebagai ajang latihan atau masa percobaan sebelum kami para calon guru benar-benar terjun ke lapangan sebagai guru (tenaga pendidik). Disini para calon guru akan melakukan praktek mengajar yang dikenal dengan istilah PPL di lembaga-lembaga pendidikan khususnya sekolah-sekolah yang diakui oleh pemerintah dan didalamnya memuat kurikulum berisi mata pelajaran yang kami kuasai. Praktek yang dilakukan dijadwalkan mengajar selama delapan kali pertemuan  atau kurang lebih satu bulan. Sebenarnya waktu delapan kali pertemuan tersebut sangatlah singkat namun dengan waktu yang ditentukan tersebut diharapkan dapat dimaksimalkan dengan baik agar bermanfaat bagi kami dan benar-benar bisa melatih kami sebelum kami terjun langsung untuk mengajar.

Sebelum kami melakukan Paktek Pengalaman Lapangan ini, kami telah diberi arahan atau bimbingan oleh dosen pembimbing tentang garis-garis besar pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan agar supaya kami benar-benar mengerti tentang hal-hal mendasar yang perlu dilakukan dan hal-hal yang tidak perlu dilakukan. Kemudian kami juga dibekali dengan pedoman pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan dan Surat Penugasan Praktek sebagai surat pengantar untuk sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat dilaksanakannya Praktek Pengalaman Lapangan.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah kami lakukan di SMA nurul ulum karang manggis pamekasan. Sebelum kami melakukan praktek maka terlebih dahulu kami meminta ijin kepada bapak kepala sekolah sambil menyerahkan surat pengantar. Kebetulan setelah kami menjelaskan maksud kedatangan kami bapak kepala sekolah tidak keberatan dengan pelaksanaan PPL ini. Setelah itu kami diperkenalkan kepada guru pamong jurusan Fisika yang merupakan guru yang diberi tanggung jawab oleh kepala sekolah untuk memberikan arahan-arahan kepada kami. Berhubung latar belakang pendidikan kami adalah Strata 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Fisika, maka yang bertindak sebagai guru Pamong Pada pelaksanaan PPL ini adalah guru pengajar mata pelajaran tersebut. Yaitu Bapak Moh.Suri.

Guru pamong ini akan mendampingi kami pada delapan kali pertemuan pada waktu mengajar di depan kelas selama program ini berlangsung. Adapun fungsi dari guru pamong ini adalah sebagai guru yang mendampingi kami dalam proses belajar mengajar di kelas dan guru pamong ini akan menilai dan memberikan masukan-masukan kepada kami sebagai koreksi agar supaya dalam tiap-tiap tahap pengajaran semakin baik dan lancar. Dalam program PPL ini kami melakukan praktek mengajar pada kelas XI ipa dan kelas XA yaitu pada mata pelajaran Fisika.

Penentuan kelas sebagai praktek mengajar oleh pihak sekolah ini disebabkan karena kelas X dan XI merupakan kelas yang memiliki tingkat belajar yang paling mudah dibanding kelas XII. Selain itu ditinjau dari segi kenakalan dan tingkat keaktifan dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan maupun kemauan berdebat cenderung tidak terlalu besar, sehingga diharapkan dapat melatih kita dalam melakukan program PPL.

2. Latihan Terbimbing

Pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedelapan proses belajar mengajar yang kami lakukan selalu didampingi dan di pantau oleh guru pamong. Kegiatan ini dikategorikan sebagai latihan terbimbing. Selanjutnya, setelah selesai mengajar guru pamong akan memberikan arahan, bimbingan serta masukan-masukan positif untuk kesempurnaan cara kami mengajar.

Pada pertemuan pertama, saat akan memasuki kelas untuk mengajar timbul perasaan gugup dan tidak percaya diri dalam diri kami karena mersa belum siap untuk beriteraksi langsung dengan peserta didik dimana pada saat itu kami dikondisikan sebagai guru yang akan memimpin kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Namun para guru pamong menjelaskan dan memberikan masukan kepada kami agar tidak gugup, karena menurutt beliau hal tersebut sanagtlah lumrah bagi para calon-calon guru. Hal ini disebabkan kerena menurut pengalaman beliau para calon pendidik terlalu banyak memikirkan hal-hal negatif yang ada dalam benak mereka. Namun hal tersebut akan berangsur-angsur hilang seiring dengan berjalannya waktu dan akan terbiasa berinteraksi dan bersosialisasi dengan peserta didik dalam beberapa pertemuan selanjutnya. Penjelasan beliau sangat melegakan bagi kami.

Apa yang dikatakan guru pamong sangatlah tepat, karena pada pertemuan berikutnya dengan kuatitas pertemuan bersama peserta didik lebih sering maka dengan sendirinya perasaan gugup tersebut berangsur-angsur hilang. Pada intinya latihan terbimbing ini bertujuan untuk menguji kemampuan kita dalam mengajar serta dapat pula untuk mengetahui kelemahan-kelemahan kami karena pada pelatihan ini kami dipantau oleh guru pamong dan setelah proses belajar mengajar selesai guru pamong memeberitahu kepada kami tentang kekuranga-kekurangan kami sehingga dapat mengkoreksi diri dan memperbaiki diri pada pertemuan selanjutnya.

C. Latihan Mandiri

Latihan mandiri ini dilaksanakan pada pertemuan kedelapan. Pada kesempatan ini kami selaku guru praktikan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan kami dalam mengajar di depan peserta didik tanpa dipantau guru pamong sedikitpun. Diharapkan pada kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengeluarkan segala kemampuan yang dimiliki dimana pada kesempatan ini kami tidak perlu merasa sungkan atau malu karena tidak lagi diawasi oleh guru pamong.

Latihan mandiri ini penting dilaksanakan dimana pada kesemptan ini kami bisa mengukur kemampuan kami, berhasilkah atau tidak, yaitu dengan cara mengukur kemampuan diri sendiri apakah cara mengajar kita sudah cukup berkembang atau tidak dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kami dapat mengukur kemampuan kami sebagai tenaga pendidik misalnya dari cara menerangkan materi cara menyelesaikan soal-soal, cara mengkondisikan kelas kelancaran berbicara dalam menyampaikan materi dan aspek-aspek yang lain. Jadi dalam latihan mandiri ini dapat dijadikan sebagai ajang koreksi diri untuk mengetahui sejauh mana kesiapan kami untuk benar-benar menjadi guru nantinya.

Dengan kata lain latihan mandiri ini dilakukan untuk memandirikan kami dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk melakukan praktek mengajar didepan kelas, terutama dalam hal penguasaan kelas. Penguasaan kelasa sangatlah penting bagi seorang tenaga pendidik dan bukanlah hal yang mudah. Dalam penguasaan kelas ini kami harus bisa membuat kelas yang diajar tetap tenang dan terkendali sepanjang proses belajar mengajar berlangsung. Bagi para guru pemula tentu hal tersebut tidaklah mudah diwujudkan karena berdasarkan pengalaman tidak jarang para peserta didik bicara sendiri atau bahkan mengganggu teman lain sewaktu pelajaran berlangsung. Atau kadang ada yang mencari-cari alasan untuk keluar dari kelas.

D. Ujian Praktek Mandiri

Pada pertemuan yang kesembilan kami diwajibkan untuk melakukan ujian praktek mandiri. Dalam kegiatan ini guru praktekan melakukan praktek mengajar di depan kelas dengan dipantau oleh guru pamong dan guru DPL yang akan menilai perkembangan cara-cara pengajaran kami. Ada beberapa aspek penilaian yang akan dinilai oleh pihak sekolah dan telah disediakan oleh pihak fakultas selaku yang menyelenggarakan program PPL ini.

Namun aspek tersebut dapat diubah sesuai dengan kondisi sekolah tempat dilakukannya program praktek pengalaman lapangan (PPL). Pada kesempatan ini diharapkan para calon guru dapat memaksimalkan segala kemampuan yang dimiliki dalam mengajar. Dengan dilaksanakannya program ini mereka juga diharapkan benar-benar mempersiapkan diri dengan matang agar dapat menunjukkan kemampuan maksimal yang dimilikinya.

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan pembahasan pada halaman-halaman sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:

  1. Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang diselenggarakan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini bertujuan untuk melatih para calon tenaga pendidik (guru) agar memiliki kematangan dan kesiapan dalam melakukan pengajaran yang sebenarnya nanti.
  2. Praktek  Pengalaman Lapangan yang dilakukan oleh kami dilaksanakan di SMA NURUL ULUM KARANG MANGGIS PAMEKASAN.
  3. Dalam Praktek Pengalaman Lapangan ini selain melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan peserta didik, juga dilaksanakan latihan terbimbing, latihan mandiri, dan ujian praktek mandiri.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan setelah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah agar dalam melaksanakan praktek pengalaman lapangan benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk melatih para calon pendidik supaya lebih siap nantinya dalam melakukan profesi keguruan. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat profesi keguruan sebagai tenaga pendidik merupakan salah satu profesi yang membutuhkan intelektualitas dan profesionalisme yang tinggi.