Homo Sapiens – Manusia yang Memiliki Kecerdasan

1 min read

Setelah zaman es berakhir, Paparan Sunda (Indonesia Barat) terbagi menjadi beberapa pulau. Selanjutnya, makhluk Homo Soloensis lenyap dan muncul manusia baru dari tipe Homo Sapiens. Manusia jenis Homo Sapiens (Manusia Cerdas) tersebut dapat mencapai pulau-pulau di Indonesia menggunakan perahu. Beberapa contoh makhluk yang termasuk kelompok Homo Sapiens adalah ras Mongoloid, Australoid, Negroid, Melanesoid, dan Kausanoid.

Makhluk Homo Sapiens diperkirakan mulai muncul sekitar 20.000 tahun yang lalu. Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan, seperti akar-akaran, buah, dan sayur-sayuran liar. Dalam pengembaraannya, mereka diperkirakan hidup berkelompok yang terdiri atas 40 sampai 70 orang.

Meskipun hidupnya masih mengembara, mereka mulai mempunyai keinginan untuk hidup menetap. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya bukit-bukit kerang (kjokkenmoddinger) pada bekas tempat tinggal mereka di sepanjang daerah pantai timur wilayah Sumatera.

Di daerah bukit-bukit kerang tersebut diperkirakan mereka telah membangun tempat tinggal berupa gubuk-gubuk sederhana yang memungkinkan mereka untuk tinggal lebih lama atau menetap di tempat tersebut. Selain membangun tempat tinggal tetap di sepanjang pantai, kelompok manusia primitif tersebut juga membangun tempat-tempat tinggal di gua-gua (abris sous roche). Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan bekas-bekas kerangka manusia dan sisa-sisa perkakas di gua-gua di daerah Sampung, Jawa Timur, dan di Sulawesi Selatan.

Manusia purba juga belum mengenal cara menyimpan bahan makanan sehingga saat persediaan makanan habis akan terjadi paceklik karena kekurangan makanan. Dalam masa transisi dari kehidupan mengembara ke kehidupan menetap tersebut sudah mulai dikenal adanya pembagian kerja antara pria dan wanita. Tugas para wanita adalah mengurus anak-anak, memasak, dan mengumpulkan makanan. Para lelaki bertugas berburu dan menjaga kelompok dari serangan binatang buas.

Homo Sapiens adalah jenis manusia baru yang muncul pada masa Mesolithikum yang didukung oleh manusia Homo Sapiens. Ketiga macam kebudayaan tersebut adalah kapak Sumatra (Pabble Culture), kebudayaan Toala (Flakes Culture), dan kebudayaan Tulang Sampung (Bone Culture). Ketiga kebudayaan tersebut datang ke Indonesia dari daratan Asia secara bersamaan atau berturut-turut dalam waktu singkat. Para pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut diperkirakan menyebarkan kebudayaannya dengan menggunakan biduk atau rakit-rakit yang masih sangat sederhana ke seluruh Kepulauan Nusantara. Adapun jenis makhluk Homo Sapiens yang akhirnya membawa dan menyebarkan kebudayaan-kebudayaan tersebut ke Kepulauan Indonesia adalah ras Papua Melanesoid.

Secara biologis Homo Sapiens telah berkembang ke dalam lima subspesies, antara lain sebagai berikut.

  1. Ras Mongoloid, dengan ciri-ciri fisik berkulit kuning, dan berhidung pesek. Mereka telah menyebar ke Asia Tenggara dan Timur serta sebagian Asia Selatan.
  2. Ras Kaokasoid, dengan ciri-ciri fisik berkulit putih, hidung mancung, dan tulang jangkung. Mereka hidup menyebar di daratan Eropa dan Timur Tengah.
  3. Ras Negroid, yang memiliki ciri-ciri fisik berkulit hitam, berbibir tebal, berambut keriting, dan saat ini hidup menyebar mendiami wilayah Afrika, Australia, dan Papua.
  4. Ras Austro Melanesoid, yaitu jenis ras yang saat ini menjadi penduduk di Kepulauan Pasifik dan pulau-pulau di antara benua Australia dan Asia.
  5. Ras Kaosanoid (Ras Indian), merupakan jenis ras berkulit merah yang saat ini menjadi penduduk asli di wilayah Amerika (suku Indian).

Makalah Teknologi Hologram Pada Konser

Makalah Teknologi Hologram Pada Konser Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Berkembangnya zaman membuat banyak hal datang yang semakin membaik. Salah satu contohnya adalah...
Ahmad Dahlan
9 min read

Pasal-Pasal Tentang Hak Asasi Manusia Dalam Undang-Undang Dasar 1945

Pasal Tentang HAM di UUD 45 Berikut adalah pasal-pasal tentang Hak Asasi Manusia (HAM): 1. Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945. Segala warga negara...
Agus Salim
2 min read

Makalah Observasi dan Analisa Iklan

Observasi Iklan dan Analisa Advertising Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Menurut Fandy Tjiptono (2005:226), Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada...
Agus Salim
6 min read

Leave a Reply