Pertemuan Ambalan
Seorang Pramuka harus rajin terampil dan gembira, salah satu hal yang mencerminkan seorang Pramuka adalah harus rajin hadir dalam pertemuan-pertemuan ambalan baik itu rapat-rapat maupun latihan Pramuka. Oleh karenanya, dalam pembahasan kali ini kita akan mengkaji SKU Penegak Bantara poin ke-5 yaitu Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali.
Pengujian
Untuk pengjian SKU pada point ini Pembina dapat memperhatikan kehadiran dan keaktifan calon tegak dalam setiap pertemuan Pramuka di Ambalan. Dapat dibuktikan dengan laporan absen.
Materi
Sebenarnya pada pembedahan kali ini kita tidak perlu kajian khusus, akan tetapi perlu kiranya kita memahami apa itu Ambalan dan bagaimana pertemuan Ambalan. Ambalan merupakan satuan penegak yang bertugas untuk mengelola kegiatan Pramuka Penegak di Gugus Depan. Ambalan terdiri dari anggota Pramuka Penegak usia 16-20 tahun dengan jumlah maksimal 32 orang dan terdiri dari 4 (empat) sangga. Sangga adalah satuan terkecil bagi Pramuka Penegak yang terdiri dari 6-8 orang anggota Pramuka Penegak. Sangga dibentuk agar memudahkan proses kepemimpinan dan latihan Pramuka Penegak. Untuk mengelola kegiatan tersebut maka dibentuklah Dewan Ambalan yang terdiri dari beberapa Pramuka Penegak untuk mengurus kegiatan diambalan.
Pertemuan Ambalan merupakan kegiatan berkumpulnya Pramuka Penegak. Dalam pertemuan tersebut harus ada kegiatan yang edukatif, rekreatif dan healty. Peran Dewan Ambalan sangat penting dalam mengatur jadwal pertemuan dan menyiapkan perlengkapan untuk latihan atau pertemuan. Dewan Ambalan harus memperhatikan beberapa hal tersebut,
Daftar hadir latihan
Daftar hadir sangga
Agenda kegiatan
Perlengkapan Latihan (Tongkat, tambang, bendera, untuk dibentuk menjadi pionering).
Peran Pembina pada kegiatan latihan adalah untuk mengawasi dan memperhatikan setiap hal yang dilakukan oleh Pramuka Penegak, membuka kegiatan dan memberikan arahan pada latihan selanjutnya, Pramuka Penegak yang telah dilantik dari Dewan Ambalan dapat ditugaskan untuk menjadi instrutur pada kegiatan latihan. Proses latihan menerapkan sistem among, sebagaimana yang di gagas oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodo (di depan memberikan teladan), ing madya mangun karsa (di tengah membangun kemauan) tut wuri handayani (di belakang memberikan motivasi).
Tahapan-tahapan latihan yang dapat dilakukan oleh Ambalan sebagai berikut,
Upacara pembukaan latihan
Atmosfer (permainan, atau yel-yel)
Kegiatan latihan inti (dapat berupa materi-materi kepramukaan atau kegiatan lain seperti olahraga, diskusi, menguji SKU dan lainnya)
Evaluasi (dapat berupa lomba, atau permainan)
Refleksi (Setiap sangga dapat menyimpulkan hasil latihannya)
Upacara penutupan latihan