Sekuritas Dilutif dan Laba Per Saham

9 min read

Dilutif dan Laba Per Saham

A. Hutang dan Ekuitas

Perusahaan biasanya menggolongkan sekuritas ini sebagai bagian dari ekuitas. Kemudian SEC melarang penggolongannya sebagai ekuitas, dan sebagian besar perusahaan menggolongkan sekuritas ini diantara hutang dan ekuitas ada neraca dalam kelompok terpisah yang sering disebut sebagai “kelompok mazzine”. Baru-baru ini FASB mengeluarkan sebuah stabdar yang mengharuskan perusahaan melaporkan jenis sekuritas ini sebagai kewajiban.

B. Akuntasi untuk Hutang Konvertibel

Jika obligasi dapat dikonversi menjadi sekuritas perusahaan lainnya selama peiiode tertentu sesudah penerbitannya, maka obligasi tersebut disebut sebagai obligasi konvertibel yang menggabungkan manfaat dari sebuah obligasi hak istimewa untuk menukarnya dengan  saham pada opsi pemegang saham ditambah opsi berupa konversi jika nilai saham tersebut meningkat secara signifikan.

Perusahaan menerbitkan sekuritas konvertibel karena dua alasan, Pertama adalah keinginan untuk meningkatkan modal ekuitas tanpa memberikan pengendalian kepemilikan yang berlebihan kecuali diperlukan. Kedua adalah memperoleh pembiayaan dengan saham biasa pada suku bunga yang rendah.

Akuntansi untuk hutang konvertibel :

            Pada Saat Penerbitannya

            Metode pencatatan obligasi pada tanggal penerbitannya mengikuti metode yang digunakan untuk mencatat penerbitan hutang langsung. Tanpa mencatat hasilnya sebagai ekuitas. Setiap diskonto atau premi yang dihasilkan dari penerbitan obligasi konvertibel diamortisasi hingga tanggal jatuh temponya.

Pada Saat Konversi

            Jika obligasi dikonversi menjadi sekuritas lainnya, maka perusahaan menggunakan metode nilai buku untuk mencatat konversi.

Konversi yang Dirangsang (Induced Conversion)

            Beberapa akuntan berpendapat bahwa biaya perangsang konversi adalah biaya untuk memperoleh modal ekuitas. Sebagai akibatnya ini harus diakui sebagai biaya (pengurang modal ekuitas yang diperoleh) bukan sebagai beban. Akan tetapi, FASB menunjukkan jika diperlukan tambahan biaya, maka pembayaran tersebut adalah untuk jasa dan harus dilaporkan sebagai beban. Beban ini tidak boleh dilaporkan perusahaan penerbit sebagai pso luar biasa.

Penarikan Hutang Konvertibel

            Keuntungan atau kerugian atas penarikan hutang konvertibel perlu diakui dengan cara yang sama seperti pada keuntungan atau kerugian atas penarikan hutang nonkonvertibel.

C. Saham Preferen Konvertibel

Saham Preferen Konvertibel mencakup opsi bagi pemegang saham untuk mengkonversi saham preferen menjadi saham biasa dengan jumlah tetap. Perbedaan utama akuntansi untuk obligasi konvertibel dan saham preferen konvertibel adalah pada tanggal penerbitannya. Obligasi konvertibel dianggap sebagai kewajiban, sedangkan saham preferen konvertibel dianggap sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.

Di dalam akuntansi untuk saham preferen konvertibel. Perusahaan menggunakan nilai buku. Saham preferen didebet bersamaan dengan setiao hal yang berhubungan dengan Tambahan Modal Disetor, sementara Saham Biasa dan Tambahan Modal Disetor dikredit. Perlakuan yang berbeda dikembangkan apabila nilai pari saham biasa yang diterbitkan melebihi nilai buku saham preferen, biasanya Laba didebet sebesar pendapatan.

D. Warran Saham

Warran atau surat jaminan adalah sertifikat yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memeproleh saham pada harga tertentu selam periode yang telah ditetapkan. Masalah akuntansi  warran yang sangat rumit dan beberapa belum terpecahkan.

Warran Saham Yang Diterbitkan Dengan Sekuritas Lainnya

Warran yang diterbitkan sengan sekuritas lainnya pada dasarnya merupakan opsi jangka panjang untuk membeli saham biasa dengan harga tetap. Meskipun bebrapa warran perpetual telah diperdangkan, namun umumnya hanya bertahan 5 tahun atau 10 tahun. Ada dua metode alokasi yang tersedia :

  1. Metode Prorposional
  2. Metode Inkremental

Hak Untuk Memesan Saham Tambahan

Jika dewan direksi memutuskan untuk menerbitkan saham baru, maka pemegang saham lama secara keseluruhan akan memiliki hak preemptive privilege (hak istimewa untuk membeli terlebih dahulu) untuk membeli saham yang baru diterbitkan dengan proporsi yang mereka miliki. Privilege ini, yang disebut sebagai hak saham, menyelamatkan pemegang saham yang ada dari kerugian dilusi hak suara tanpa persetujuan mereka dan memperkenankan mereka untuk membeli saham dibawah nilai pasarnya. Warran yang diterbitkan dalam situasi ini nersifat berjangka pendek, tidak seperti warran yang diterbitkan dengan sekuritas lainnya.

D. Program Kompensasi Saham

Bentuk lain dari warran muncul dalam program kompensasi saham yang digunakan untuk membayar dan memotivasi karyawan. Warran ini merupakan opsi saham di mana para karyawan terpilih diberi opsi untuk membeli saham biasa pada harga tertentu selama periode waktu yang diperpanjang.

Program kompensasi jangka panjang berusahan untuk memperkuat loyalitas eksekutif perusahaan. Cara yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memberikan karyawan “a piece of the action” yaitu suatu kepentingan ekuitas.

Pada dasarnya program ini memberikan kepada eksekutif perusahaan untuk menerima saham jika kinerja perusahaan khusus perfokus pada perbaikan jangka panjang yang dapat dukur dan manfaat kepada perusahaan secra keseluruhan seperti kenaikan laba per saham, penetapan harga saham atau pangsar pasar

E. Akuntansi untuk Kompensasi Saham

Program opsi saham melibatkan dua masalah akuntansi yang utama :

1. Penentuan Beban

Dengan menggunakan metode nilai wajar, total beban kompensasi dihitung dengan nilai wajar opsi yang diharapkan menjadi haknya pada tanggah opsi itu dihibahkan kepada karyawan.

2.      Alokasi Beban Kompensasi

Pada umumnya, beban kompensasi diakui dalam periode di mana karyawan melakukan jasa. Kecuali, dalam hal-hal spesifik, periode jasa adalah periode hasil waktu antara tanggal hibah dan tanggal hasil. Jadi, total beban kompensasi ditentukan pada tanggal hibah dan dialokasikan ke periode yang menerima manfaat jasa karyawan.

Program Atau Rencana Pembelian Saham Karyawan

            Program atau rencana pembelian saham karyawan membolehkan semua karyawab membeli saham dengan harga tertentu selama periode waktu yang pendek. Program ini dianggap sebagai kompensasi kecuali jika program ini memenuhi semua dari tiga syarat dibawah ini :

1.      Semua karyawan tetap secara substansial bleh berpartisipasi atas dasar yang wajar

2.      Diskonto dari harga pasar adalah kecil, yaitu tidak sebesar daripada kewajaran diskonto yang ditawarkan kepada pemegang saham atau jumlah biaya per saham yang dihindari dengan tidak menaikkan kas di dalam penawawran public. Jika jumlah diskonto kurang dari 5% maka tidak perlu dicatat

3.      Program tersebut tidak menawarkan karakteristik opsi yang substansif

Pengungkapan Program Kompensasi

            Perusahaan yang mempunyai satu atau lebih pengaturan pembayaran berdasarkan saham harus megungkapkan informasi berikut agar pengguna laporan keuangan mampu memahaminya:

1.      Syarat-syarat pembayaran semacam itu yang berlaku selama periode tersebut dan akibat potensial dari pengaturan semacam itu bagi para pemegang saham

2.      Pengaruh biaya kompensasi yang timbul karena pengaturan pembayaran berdasarkan saham terhadap laporan laba rugi

3.      Metode estimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai wajar instrument ekuitas yang dihibahkan selama periode tersebut

4.      Pengaruh arus kas yang berasal dari pengaturan pembayaran berdasarkan saham.

LAB PER SAHAM-STRUKTUR MODAL SEDERHANA

            Struktur modal perusahaan bersifat sederhana jika hanya terdiri dari saham biasa atau tidak mencakup saham biasa potensial yang pada saat konversi dapat mendilusi laba per saham.

Dividen Saham Preferen

                                    Laba Bersih-Dividen Saham Preferen

Laba per Saham =

                   Rata-Rata Tertimbang Jumlah Saham Beredar

Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham yang Beredar

            Dalam semua perhitngan laba per saham, jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode bersangkutan merupakan dasar untuk melaporkan jumlah per saham. Saham yang diterbitkan atau dibeli selama periode itu akan mempengaruhi jumlah saham yang beredar dan harus ditimbang menurut bagian dari periode peredarannya. Dasar pemikiran untuk pendekatan ini adalah mencari jumlah ekuivalen dari keseluruhan saham yang beredar tahun berjalan.

LABA PER SAHAM-STRUKTUR MODAL KOMPLEKS

            Struktur modal kompleks apabila perusahaan mempunyai sekuritas konvertibel, opsi, waraan, atau hak-hak lainnya atas konversi atau penggunaan yang dapat mendilusi laba per saham. Oleh karena itu, apabila perusahaan mempunyai struktur modal kompleks, baik laba per saham dasar maupun didilusi umunya dilaporkan.

Laba per Saham yang Didilusi-Sekuritas Konvertibel

            Pada saat dikonversi, sekuritas konvertibel diukur dengan saham biasa. Metode yang digunakan untuk mengukur pengaruh dilutive dari konversi potensial terhadap laba per saham disebut metode jika dikonversi. Metode ini untuk obligasi konvertibel mengasumsikan : (1) konversi sekuritas konvertibel pada awal periode dan (2) penghapusan bunga yang berhububgan, sesudah pajak. Jadi pembagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar-ditingkatkan dengan tambahan saham yang diasumsikan dapat diterbitkan. Sementara pembilang laba bersih ditingkatkan dengan jumlah beban bunga, sesudah pajak yang berkaitan dengan saham biasa potensial tersebut.

Laba per Saham yang Didilusi-Opsi dan Warran

            Opsi saham dan warran yang beredar dimasukkan dalam laba per saham yang didilusi kecuali jika bersifat antidilutif. Opsi saham dan warran serta ekuivalennya dimasukkan di dalam perhitungan laba per saham melalui metode saham treasuri. Metode saham treasuri mengasumsikan bahwa opsi saham atau warran digunakan pada awal tahun dan hasil dari penggunaan opsi atau warran tersebut digunakan untuk membeli saham biasa untuk treasuri. Jika harga pengggunaan lebih rendah daripada harga pasar saham, maka hasil penggunaan tidak cukup untuk membelu kembali semua saham. Saham incremental yang tersisa lalu ditambahkan ke jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tujuan perhitungan laba per saham yang didilusi.

Perjanjian Penerbitan Kontinjen

            Dalam penggabungan usaha, pihak yang mengakuisisi dapat menjanjikan untuk menerbitkan saham tambahan, disebut sebagai saham kontinjen-jika beberapa syarat tertentu terpenuhi. Jika saham-saham tersebut dpat diterbitkan hanya setelah berlalunya waktu atau pada pencapaian laba atau tingkat harga pasar tertentu dan tingkat ini dicapai pada akhir tahun, maka saham-saham itu dianggap beredar untuk perhitungan saham yang didilusi.

Penalaahan Kembali Sekuritas Antidilutif

            Sekuritas antidilutif merupakan sekuritas yang pencantumannya dalam perhitungan laba per saham akan meningktkan aba per saham. Dengan opsi atau warran dimana harga penggunaan lebih besar daripada harga pasar, maka sekuritas itu adalah antidilutif. Hutang konvertibel bersifat antidilutif jika penambahan bunga ke laba seteah pajak menyebabkan persentase kenaikan laba yang lebih besar daripada konversi obligasi menyebabkan kenaikan persentase saham biasa dan saham yang bersifat potensial bersifat dilutive. Dengan kata lain, hutang konvertibel adalah antidlutif jika konversi sekuritas menyebabkan laba saham biasa meningkat dengan jumlah  yang lebih besar per saham biasa tambahan daripada laba per saham biasa sebelum dikonversi.

Penyajian dan Pengungkapan Laba per Saham

            Struktur modal kompleks dan penyajian ganda laba per saham memerlukan pengungkapan tambahan berikut dalam bentuk catatan :

1.      Uraian tentang hak dan keistimewaan atau privilege dari berbagai sekuritas yang beredar

2.      Rekonsiliasi pembilang dan pembagi dalam perhitungan laba per saham dasar dan didilusi, termasuk pengaruh laba individual dan julah saham dari semua sekuritas yang mempengaruhi laba per saham

3.      Penngaruh divideb saham preferen tertentu dalam menentukan laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa ketika menghitung laba per saham dasar

4.      Sekuritas yang secara potensial dapat mendilusi laba per saham yang tidak dimasukkan dalam perhtiungannya karena dapat menjadi antidilutif

5.      Pengaruh konversi sesudah akhir tahun. Tetapi sebelum laporan diterbitkan.

SAHAM TERBATAS

            Program saham terbatas adalah program mentransfer lembar saham kepada karyawan tetapi dengan perjanjian bahwa saham tersebut tdak dapat dijual, ditransfer atau dijaminkan hingga terjadi pengalihan hak. Keuntungan utama program saham terbatas adalah :

1.      Saham terbatas tidak pernah bernilai nol

2.      Saham terbatas biasanya mengakibatkan dilusi yang lebih kecil bagi para pemegang saham yang sudah ada

3.      Saham terbatas akan lebih menyelaraskan insentif bagi karyawan dengan insentif perusahaan.

HAK APRESIASI SAHAM (SARs)

            Hak apresiasi saham adalah hak yang diberikan untuk eksekutif untuk menerima kompensasi yang sama dengan jumlah apresiasi saham, yang didefinisikan sebagai kelebihan harga pasar saham pada tanggal penggunaan atas harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Apresiasi saham ini bisa diberikan dalam bentuk tunai, dengan saham atau kombinasi keduanya.

            Keunggulan utama dari SARs ini adalah bahwa eksekutif sering kali tidak perlu melakukan pemgeluaran tunai pada tanggal penggunaan, tetapi menerima pembayaran untuk apresiasi saham.

SARs-Imbalan Ekuitas Berbasis Saham (Share-Based Equity Awards)

            Perusahaan menggolongkan SARs sebagai penghargaan ekuitas jika pada tanggal penggunaan, pemegang saham menerima lembaran saham dari perusahaan pada saat penggunaan. Intinya SARs ekuivalen dengan opsi saham. Perbedaan utamnya adalah pada bentuk pembayaran. Denagn opsi saham, pemegang saham memebayar penggunaan dan kemudian menerima sahamnya.

            Dalam SARs ekuitas, pemegang menerima saham dalam jumlah yang sama dengan apresiasi harga saham (selisih harga pasar dengan harga yang telah ditetapkan sebelumya). Perlakuan akuntansi untuk SARs sebagai imbalan ekuitas adalah seperti akuntansi yang dipakai untuk opsi saham. Pada tanggal hibah, perusahaan menentukan nilai wajar SARs dan kemudian mengalokasikan jumlah ini pada beban kompensasi selama masa kerja karyawan.

SARs-Imbalan Kewajiban Berbasis Saham

            Perusahaan menggolongkan SARs sebagai penghargaan kewajiban jika pemegang menerima pembayaran uang tunai pada tanggal penggunaannya. Sebuah perusahaan memakai pendekatan berikut ini untuk mencatat imbalan berbasis saham :

1.      Mengukur nilai wajar imbalan itu pada tanggal hibah dan mengakrualkan komoensasi selama masa kerja

2.      Mengukur kembali nilai wajar pada setiap periode pelaporan, hingga imbalan itu tetap, dan menyesuaikan biaya kompensasi setiap periode jika ada perubahan dalam nilai wajar prorate selama bagian masa kerja yang sudah dipenuhi

3.      Setelah masa kerja dijalani sepenuhnya, tentukan beban kompensasi pada masing-masing periode setelahnya dengan melaporkan perubahan penuh harga pasar sebagai penyesuaian pada beban kompensasi

LABA PER SAHAM YANG DIDILUSI

            Langkah-langkah untuk menghitung laba per saham yang didilusi adalah :

1.      Tentukan untuk setiap sekuritas dilutive, pengaruh per saham dengan mengasumsikan penggunaan/konversi

2.      Buatlah peringkat hasil dari langkah 1 dimulai dari pengaruh laba per saham yang terkecil hingga terbesar, yaitu peringkat dari yang paling dilutive hingga yang tidak dilutive

3.      Diawali dengan laba per saham berdasarkan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ($3). Hitunglah kembali laba per saham dengan menambahkan pengaruh per saham yang terkecil dari langkah 2. Jika hasil dari kalkulasi ini lebh kecil dari $3, maka teruskan ke pengaruh per saham terkecil berikutna dan hitung kembali laba per saham. Proses ini dilanjutkan sepanjang setiap proses perhitungan laba per saham lebih kecil daripada jumlah sebelumnya. Proses ini akan berakhir baik karena tidak ada lagi sekuritas yang akan diuji maupun sekuritas tertentu yang mempertahankan atau meningkatkan laba per saham (antidilutif)

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Makalah Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi

Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi Bab I. Pendahuluan A.Latar Belakang Masalah Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran...
Ahmad Dahlan
10 min read

Leave a Reply