Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan masyarakat, dilihat dari struktur social, interaksi social, serta perubahan social dalam masyarakat. Sebagai bagian dari science sosiologi juga mengalami sejarah perkembangan keilmuan sebagaimana ilmu pengetahuan lain. Melihat akar sejarah sosiologi, terdapat “the milestones of science” yang membuat sosiologi bisa terus tumbuh dan berkembang sebagai disiplin ilmu. Adalah Ibnu Khaldun pada abad 14, yang pertama melihat adanya perbedaan tipe masyarakat antara yang nomaden (berpindah) di gurun pasir dan yang menetap. Dari sini dia memberikan gambaran mengenai munculnya sosiologi sebagai disiplin ilmiah. Kemudian 500 tahun kemudian Auguste Comte memberikan istilah sosiologi sebagai suatu disiplin akademis yang mandiri. Atas upaya ini Comte dikenal sebagai “Bapak Sosiologi”.
Selanjutnya sosiologi berkembang karena adanya kekuatan social dan kekuatan intelektual. Kekuatan social yang mendorong perkembangan itu adalah adanya revolusi politik selama revolusi Perancis (1789). Dampak revolusi politik terhadap masyarakat seperti chaos, akibat revolusi dan perubahan sosial menjadi kajian menarik dan menghasilkan penemuan-penemuan (discoveries) dalam sejarah sosiologi. Selain itu,, revolusi industry dan revolusi politik Eropa abad 19 dan awal abad 20 merupakan factor langsung yang memunculkan teori sosiologi terutama berkaitan dengan kemunculan kapitalisme. Hubungan antara revolusi industry dan kapitalisme inilah yang menjadi sumber penting perubahan social terjai, karena ketika revolusi industry terjadi pula “enlightment” atau dikenal sebagai abad pencerahan dimana terjadi revolusi ilmu pengetahuan dari berbagai bidang.
Kekuatan intelektual sebagai konsekuensi munculnya abad pencerahan, juga akan mempengaruhi perkembangan sosiologi. Pencerahan adalah sebuah periode perkembangan intelektual dan pembahasan pemikiran filsafat yang luar biasa. Pemikir yang berhubungan dengan pencerahan terutama dipengaruhi oleh dua arus intelektual yakni sains dan filsafatabad 17. Secara keseluruhan abad pencerahan ditandai oleh keyakinan bahwa manusia mampu memahami dan mengontrol alam semesta dengan menggunakan akal (nalar) dan riset empiris. Karenanya sosiologi pun berkembang dengan mencoba memposisikan diri dengan menggunakan akal dan riset empiris.
THE MILESTONES OF SOCIOLOGY
Sejarah perkembangan sosiologi tidak bisa lepas dari adanya sebuah konsep pemikiran/teori yang dikemukakan oleh seorang pemikir masyarakat, karena pada dasarnya sosiologi adalah ilmu tentang konsep dan atau teori mengenai sebuah masyarakat dan perkembangannya. Oleh karena itu perkembangannya akan sangat tergantung pada penemuan-penemuan konsep baru berkaitan dengan dinamika dan perubahan masyarakat. Sosiologi akan berkembang peseta ketika masyarakat mengalami krisis. Krisis dipandang sebagai sumber kajian yang menjadi entry point lahirnya konsep dan teori baru. Seperti ketika krisis pada saat revolusi industry maka muncul teori/konsep yang menjelaskan fenomena yang terjadi dikaitkan dengan masyarakatnya.
Dari beberapa literature; the milestones of sociology (temuan teori/konsep sosiologi) dapat dibedakan berdasarkan periode yakni teori sosiologi klasik,teori sosiologi modern, teori sosiologi kritis dan postmodern. Pada masing-masing periode terdapat beberapa pemikir dengan menawarkan konsep dan teori sosiologi. Selain berdasarkan periode juga dibedakan berdasarkan paradigma yang dikembangkan, setiaknya terdapat tiga paradigm utama yaitu; paradigm fakta social, definisi social dan perilaku sosial.
Biasanya konsep dan teori yang ditemukan merupakan dukungan atau pun kritik terhadap teori sebelumnya. Penemuan sosiologi juga menghasilkan perumusan kembali untuk memperbaiki, merevisi dan bahkan merombak paradigm yang lama. Karenanya teori sosiologi memiliki sifat akumulatif dan terjadi proses dialektika sangat mengedepan dalam sosiologi. Sebuah sintesa teori/konsep merupakan hasil dari adanya tesis yang di krtiktisi oleh anti tesis dan menghasilkan sintesis baru.
ORGANISASI KEILMUAN DALAM SOSIOLOGI
Sosiologi muncul dan berkembang pesat di eropa; (Jerman, Perancis dan Inggris ) dan Amerika. Di jerman sangat terkenal dengan Frankfut Schoolnya dan di Amerika dengan Chicago School dan Harvard school. Ketiga akademi ini menjadi barometer perkembangan teori sosiologi dunia. Sebagai bukti keberadaan sosiologi di Amerika dibentuk the Association Sociology of America disingkat dengan ASA pada tahun 1906. Salah satu bagian dari ASA terdapat Rural section, bagian yang mempelajari tentang masyarakat pedesaan. Kuliah pertama yang mengusung sosiologi pedesaan di Chicago school pada tahun 1894.
Sosiologi sebagai ilmu social yang mengembangkan teori dan konsep, perkembangan sosiologi sejalan dengan perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat berawal dari masyarakat primitive, tradisional dan modern. Pada masyarakat primitive dan tradisional digambarkan sebagai masyarakat pedesaan/rural society. Karena itu pada perhatian awal organisasi keilmuan yang dibentuk adalah memperhatikan masyarakat pedesaan (rural society)
Pada tahun 1906 dengan terbentuk ASA yang memiliki bagian yang mengkaji pedesaan (Rural section), menjadi titik mula (entry point) munculnya organisasi sosiologi pedesaan. Sebuah tulisan tentang pedesaaan di tulis oleh John Gillet berjudul “constructive rural sociology” pada tahun 1913. Pada saat itu posisi Gillet sebagai ketua ASA dan membuat tema sosiologi pedesaan dalam meeting ASA.
Rural section memisahkan diri dari ASA dan membentuk Rural Sociology society (RSS) pada tahun 1936. Sebagai komunitas baru telah mampu mengumpulkan sebanyak 840 anggota. Tahun 1937 menerbitkan jurnal sosiologi pedesaan. Tahun 1939, Carl Taylor diangkat sebagai presiden RSS. Pada tahun 1946 dia diangkat sebagai presiden ASA.
Perkembangan sosiologi pedesaan tidak hanya terjadi di Amerika, dieropa juga ada ESRS (Europe Society for Rural Sociology). Organisasi ini bergabung dengan RSS (Rural Society of Sociology) yang ada di Amerika dan membentuk Internasinal Rural Sociology Association (IRSA). Keberadaan IRSA didukung tiga kekuatan yakni Amerika, Eropa dan Amerika latin. Di Amerika Latin organisasi sosiologi pedesaan terbentuk pada tahun 1966 dengan nama LARSA (Latin American Rural Sociollogical association). Kemudian organisasi ini mendapat dukungan baru dari Australia dan Asia. Di Australia, terdapat OAN ocenia Australia network pada tahun 1969. Di Asia terbentuk organisasi the Asia Rural Sociology Association (ARSA).
Perkembangan sosiologi pedesaan di Indonesia, belum ada organisasi khusus, baru rencananya tanggal 29-30 november 2010 di IPB akan dilakukan pembentukan asosiasi sosiologi pedesaan Indonesia. Tetapi ruh sosiologi pedesaan tampak nyata dengan pemikiran Prof Selo Sumardjan dari IPB yang memperhatikan masyarakat pedesaan sebagai kajian kelimuan. Selama ini organisasi yang terbentuk adalah ISI (Ikatan Sosiologi Indonesia) yang mewadahi kepentingan sosiolog dan perkembangan sosiologi umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson D. P. 1990. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Ritzer. G.dan Goodman, 2004. Teori Sosiologi Modern. : Jakarta.Prenada Media