PPG Dalam Jabatan LK 1.3 – Penentuan Penyebab Masalah

2 min read

Penentuan Penyebab Masalah

Mari Teman-teman diminta untuk melakukan diskusi mengenai bagaimana mengklasifikasi/ mengelompokkan / mengkonsultasikan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Selanjutnya, tuangkan hasil kegiatan ini pada LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.

Penentuan Penyebab Masalah

Untuk mengisi LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah ini teman-teman membutuhkan tabel isian dari LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Kajian Literatur dan LK 1.1. Identifikasi Masalah.

Contoh hasil isian LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Berikut kami berikan contoh hasil isian LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah. Ini hanya contoh saja, mohon untuk tidfak di gunakan sebagai sumber rujukan, oleh karena, masalah yang di hadapi oleh teman-teman semua bisa berbeda.

Tabel 2. Contoh hasil isian LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

NoHasil Eksplorasi MasalahAkar Penyebab MasalahAnalisis Akar Penyebab Masalah
1Motivasi belajar siswa rendah disebabkan oleh kurangnya/ rendahnya/ belum optimalnya,
– Minat belajar
– Lingkungan keluarga
–  Tingkah laku
–  Disipin
–  Kepercayaan diri
– Tanggung jawab
–  Metode pembelajaran yang digunakan guru
–  Fasilitas belajar
–  Kecerdasan
–  Tata ruang kelas
–  Guru kurang mendapat pelatihan
–  Semangat belajar anak 
Model, metode atau strategi pembelajaran yang diterapkan belum inovatifBerdasarkan hasil diskusi dan analisis ditentukan bahwa akar penyebab masalah adalah Model, metode atau strategi pembelajaran yang diterapkan belum inovatif. Cara mengajar guru yang tidak inovatif dan kontekstual. Guru harus kreatif dan mencari tahu metode pembelajaran yang tepat dan juga harus menata ruang kelas yang menarik untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Dengan tata ruang dan suasana belajar anak dikelas yang bagus akan meningkatkan motivasi belajar anak dikelas. Pembelajaran inovatif merupakan metode pembelajaran yang bervariasi untuk dilaksanakan.  Variasi belajar ini sangat membantu meningkatkan semangat belajar anak disekolah.Pembelajaran inovatif disesuaikan dengan karakteristik model pembelajaran dengan materi yang diberikan sehingga kesesuaian materi dengan metode pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan bagi anak dikelas.
2Anak belum bisa menyebutkan huruf dilingkungan sekolah disebabkan oleh,
– Kurangnya pembiasaan anak
– Guru belum memaksimalkan pojok baca
– Sarana dan prasarana pojok baca masih kurang
– Kemampuan anak
– Buku-buku bacaan masih kurang
– Perkembangan Bahasa anak berbeda-beda
– Orang tua kurang perhatian terhadap perkembangan anak
Model, metode atau strategi pembelajaran yang diterapkan belum inovatifBerdasarkan hasil diskusi dan analisis ditentukan bahwa akar penyebab masalah adalah model, metode atau strategi pembelajaran yang diterapkan belum inovatif sehingga anak belum bisa menyebutkan huruf dilingkungan sekolah. Guru harus melakukan pembiasaan menyebutkan huruf dilingkungan sekolah agar perkembangan Bahasa anak bisa meningkat dengan media pembelajaran yang inovatif. Guru juga harus memanfaatkan pojok baca disekolah. Mengajak anak untuk membaca buku untuk mengenalkan huruf dan agar bisa anak terbiasa melihat huruf-huruf yang ada disekolah. Guru juga setiap hari membacakan dongeng kepada untuk meningkatkan Bahasa anak dengan bertanya jawab. Guru harus sering bertanya kepada siswa huruf-huruf yang ada di lingkungan sekolah.
3Anak belum bisa berpikir HOTS, disebabkan oleh
–  Semangat belajar siswa kurang
– Siswa tidak aktif bertanya
– Pembelajaran membosankan
– Siswa kurang percaya diri untuk bertanya
–  Metode pembelajaran kurang tepat
– Cara berpikir anak masih sebatas LOTS 
Guru belum menggunakan HOTS dalam pembelajaranBerdasarkan hasil diskusi dan analisis ditentukan bahwa akar penyebab masalah adalah guru belum menggunakan HOTS dalam pembelajaran. Guru belum menggunakan HOTS dalam RPP pembelajaran. Guru masih melaksanakan pembelajaran berbasis LOTS. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat bagi siswa. 
4Guru belum menggunakan TIK dalam pembelajaran, disebabkan oleh
– Guru belum memiliki leptop
– sarana dan prasarana TIK tidak ada disekolah
– Pembelajaran monoton menggunakan buku tema
– Guru memberikan contoh materi pembelajaran secara lisan
– Pembelajaran kurang menarik
– Belum ada keinginan guru untuk belajar TIK
Guru belum menggunakan TIK dalam pembelajaranBerdasarkan hasil diskusi dan analisis ditentukan bahwa akar penyebab masalah adalah Guru belum menggunakan TIK dalam pembelajaran. Pembelajaran belum menggunakan media pembelajaran TIK membuat pembelajaran materi Tema yang berkaitan dengan lingkungan kurang nyata. Jadi, guru seharusnya mengajarkan/memberikan contoh yang nyata/riil sehingga siswa tidak salah paham terhadap penjelasan guru. Pembelajaran dengan menggunakan TIK juga menarik perhatian siswa karena mereka akan fokus mendengarkan dan melihat materi pembelajaran dengan misalnya dengan menggunakan  infocus dan leptop dalam menyampaikan materi. Guru juga harus kreatif untuk belajar TIK karena perkembangan zaman yang semakin canggih dan siswa sekarang lebih tertarik belajar dengan menggunakan TIK. Perkembangan zaman yang serba digital hal tersebut guru dituntut untuk bisa dan harus belajar TIK agar tidak ketinggalan informasi perkembangan TIK.
5Guru belum  memahami pembelajaran inovatif, disebabkan oleh
– Guru belum mengikuti pelatihan tentang pembelajaran inovatif.
–  Metode yang digunakan guru masih monoton.
–  Guru belum memahami setiap karakteristik dari model-model pembelajaran.
– Kegiatan belajar mengajar masih terpusat pada guru
Guru belum menerapkan pembelajaran inovatifBerdasarkan hasil diskusi dan analisis ditentukan bahwa akar penyebab masalah adalah Guru belum menerapkan pembelajaran inovatif. Guru belum mendapatkan pelatihan mengenai pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru masih berpusat pada guru sehingga guru belum menerapkan pembelajaran inovatif. Metode yang digunakan masih monoton.

Leave a Reply