Posisi Sentra Kurikulum dalam Pendidikan

1 min read

Posisi Sentral Kurikulum

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia, karena pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan pribadi manusia dari lahir hingga dewasa. Pendidikan, juga menentukan model manusia seperti apa yang akan dihasilkan. Karena itu kurikulum sebagai rancangan pendidikan memiliki kedudukan yang cukup sentral dalam seluruh kegiatan pendidikan, dan turut serta menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan.

John Dewey menyatakan bahwa Education is growth, development, life. Pendidikan berarti tumbuh dan berkembang sejak lahir hingga menjelang kematian bahkan pendidikan juga berarti sebagai hidup. Ini berarti pendidikan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia selama hidupnya sebagai pengalaman hidupnya dan sebagai hidupnya juga. Pendidikan juga bersifat kontinu dan merupakan organisasi pengalaman hidup, pembentukan kembali pengalaman hidup dan juga perubah pengalaman hidup. Oleh karena itu, pendidikan akan menentukan model manusia seperti apa yang dihasilkan.

Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendi­dikan.

Interaksi edukatif tersebut bertujuan untuk mewujudkan aspek-aspek kurikulum yang berlaku, menuju pada tercapainya tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Interaksi edukatif tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dimana kegiatan pendidikan terjadi. Berdasarkan paparan diatas, kurikulum dapat dikatakan sebagai jantungnya kegiatan pendidikan. Artinya, aktivitas edukasi antara pendidik dengan peserta didik sangat dipengaruhi oleh muatan-muatan yang ada dalam kurikulum. Tanpa ada kurikulum kegiatan pendidikan mustahil tejadi karena kurikulum adalah pembelajaran itu sendiri.

Proses pendidikan akan berjalan pada jalur kurikulum, maksudnya proses pendidikan dipengaruhi oleh komponen-komponen kurikulum agar bisa terlaksana, komponen tersebut yaitu tujuan, bahan ajar, metode dan evaluasi. Misalkan, Proses pendidikan diarahkan pada tujuan tertentu apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan pribadi, kemampuan sosial atau kemampuan kerja. Kemudian, proses pendidikan memerlukan bahan ajar agar tujuan pendidikan bisa terpenuhi. Sedangkan bahan ajar dan terpenuhinya tujuan diperlukan metode penyempaian dalam proses pembelajaran kemudian untuk mengetahui hasil capaian proses pendidikan tersebut diperlukan evaluasi. Dari sinilah, kurikulum mempunyai kedudukna sentral.

Oleh karena itu, Kurikulum sebagai rancangan dari pendidikan, mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil daripada pendidikan.Kedudukan kurikulum, menurut

Said Hamid Hasan, dapat dikelompokkan menjadi tiga. Pertama adalah kurikulum adalah sebagai “construct” yang dibangun untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya untuk dilestarikan, diteruskan atau dikembangkan. Kedua, adalah kurikulum berposisi sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang terkait dengan pendidikan. Ketiga, adalah kurikulum untuk membangun kehidupan masa depan dimana kehidupan masa lalu, masa sekarang, dan berbagai rencana pengembangan dan pembangunan bangsa dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Sumber Rujukan :
Oliva, Peter F.( 1991), Developing the Curriculum, eighth edition. New York. Pearson Publishers
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply