Persinggungan Teori Rasional Rene Descartes dan Immanuel Kant

2 min read

Sangat menarik sekali jika kita membicarakan tentang Descartes sebagai pelopor teori rasional. Tentu kita semua faham bahwa descartes adalah pembuka jalan bangkitnya kembali pemikiran filsafat di dunia barat. Yang mana sebelumnya terkungkung oleh otoritas gereja yang membungkam pemikiran kritis. Hampir seribu tahun filsafat harus tunduk pada agama dan tidak boleh melawan terhadap gereja, sehingga wajar jika pemikiran kritis pada abad pertengahan menjadi vakum. Tentu ini dalam konteks dinamika perkembangan filsafat di dunia barat.

Berbicara tentang descartes tentu tidak bisa dilepaskan daari teorinya tentang innate idea, tentu kita akan bertanya apa itu  innate idea, dan bagaimana teori itu bisa terbentuk. Mungkin perlu kiranya jika kita ingin membahas tentang innate idea berangkat dari pemahaman tentang struktur yang dibangun oleh Descartes.

Jika berbicara soal sumber pengetahuan  tentu kita harus faham bahwa, Ada dua sumber konsep yang perlu difahami ada yang diambil dari alam dan ada juga konsep yang yang memang bawaan sejak kita lahir, bahkan jika di tarik lebih jauh bawaan sejak kita berada di dunia ide. Mungkin kita akan bertanya apa konsep yang memang sudah di bawa sejak  atau bawaan itu sendiri,yaitu konsep Tuhan baik descartes maupun Kant sama-sama menerima konsep Tuhan. Cogito  Ergo Sum dalam pemikiran descartes, adalah bahwa  aku berpikir maka aku ada, aku yang ada diyakini oleh descartes, tetapi keberfikiran di mulai dari keraguan. Aku meragukan segala sesuatu tetapi aku ada, jadi adanya berkaitan dengan  eksistensi keberfikiran, bukan apa yang diolah oleh keberfikiran, karena apa apa yang diolah oleh keberfikiran menurut descates hanya menghasilkan keragu raguan saja. Yang disebut skeptisisme.. Jadi keraguan adalah suatu proses berfikir. Dan proses berfikir menunjukkan kalau aku ada. Jadi aku ada karena aku yang berfikir, dasar penetapan Tuhan dari kepastian tentang dirinya sendiri. Jadi kalau saya berfikir tentang Tuhan saya pastikan itu ada, karena saya berfikir, dan saya yang berfikir saya ada. Jadi keyakinan tentang apapun dilandaskan pada keberfikirannya. Hal itulah yang kemudian di jadikan sebagai dasar filsafat.semua ditarik kepada dirinya, yang kemudian disebut dengan antroposentris. Yang berpusat kepada dirinya. Semua dipusatkan pada penilaiannya. Landasan dalam membangun teori pengetahuannya Descartes  memisahkan antara tubuh dan jiwa.dilihat dari sisi struktur berfikirnya hal tersebut bersifat platonik. Descartes memisahkan Tubuh dan jiwa karena dia menganggap konsepsi sumbernya dari alam  dan ide bawaan dan ini tidak memiliki persambungan, ada juga konsep yang diambil dari alam ada juga konsep yang memang bawaan, apa yang bawaan itu? Salah satunya adalah Tuhan, keabadian. hal ini adalah arketipe bedanya ini di dalam kalau Plato di luar tapi dilihat dari struktur konsepsinya ada arketipe. Pemisahan jiwa dan tubuh pada descartes adalah bahwa dua konsep ini tidak memiliki kaitan, ada konsep yang diambil melalui persepsi indra ada konsep karena itu adalah bawaan (innate idea).

Struktur konsepsi immanuel kant,sama juga menerima dua duanya, tapi dia mensintesis kalau descarte terpisah.antara tubuh dan jiwa terpisah antara alam dan rasio terpisah. Immanuel kant menerima kedua duanya dan dia sintesiskan dan itu menarik, kant dalam strukturnya tidak platonik. Tetapi ada platoniknya di sisi yang lain. Dalam immanuel kant disebut imperative kategori, ada kategori perintah tersembunyi. Apa bedanya ide bawaan di descartes dan ide bawaan di immanuel kant? Kalau di descartes bawa itu sudah jadi, pure kant menolak pure, jadi kant menolah akal murni. Berbeda dengan descartes, dia terima rasio murni.sama sama menerima ide bawaan tapi karakternya berbeda. Sintesis alam dan rasio, immanuel kant menolak apriori di tolak sebagai sebuah teori pengetahuan. Jadi tidak ada pengetahuan sebelumnya.ksecuali hanya sebuah kategori kategori, sudah ada cetakannya tapi belum jadi, tapi di descartes ide itu sudah jadi, kant terkenal dengan akal praktisnya.

Immanuel kant menolak innate idea sebagai gagsan jadi, imperative kategori Kant bukan pure reason.  Bukan gagasan yang sudah jadi. Di descartes ide tuhan tidak terkait dengan alam, tidak ada kebutuhan bagi descartes untuk mencari tuhan di alam karena sudah di dapat di ide.dan memang tidak bisa dibuktikan di alam karena dia bukan dari alam.

Kesimpulan:

Dari pembahsan tersebut dapat difahami bahwa ada karakter masing masing dalam pemikiran setiap tokoh dan hal itu juga terkadang memiliki kesamaan, misalnya Descartes dan immanuel kant sama sama menerima ide bawaan, tetapi ide bawaan di descartes, sudah bersifat jadi, artinya ide bawaan tersebut sudah menjadi bahan yang baku.berbeda dengan immanuel Kant bahwa ide bawaan itu masih bersifat cetakan atau hanya kategori-kategori saja yang belum baku. Makanya kemudian Immanuel Kant menolak pure reason/akal murni atau ide murni yang ada pada innate idea descartes.

Laporan Hasil Praktikum – Kerja Otot Gastrocnemius

Kerja Otot Gastrocnemius Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Otot dirangsang dengan rangsangan maksimal secara beruntun (multiple) dan frekuensi ditinggikan berpotensi menimbulkan beberapa gambaran...
Ananda Dwi Putri
8 min read

Laporan Praktikum Fluida Statis dan Hukum Archiemedes

Fluida Statis dan Hukum Archiemedes Bab. Pendahuluan A. Latar Belakang Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas...
Ahmad Dahlan
7 min read

Laporan Agroklimatologi – Pengukuran Kelembaban

Pengukuran Kelembaban Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban (lengas udara)....
Ananda Dwi Putri
9 min read

Leave a Reply