Pengertian Identitas Sosial

3 min read

Identitas sosial adalah deskripsi diri seseorang yang meliputi tindakan, karekateristik dan atribut-atribut yang menggambarkan seseorang dimata orang lain.

Identitas Sosial

Identitas Sosial  adalah definisi seseorang tentang siapa dirinya, termasuk di dalamnya atribut pribadi dan atribut yang dibaginya bersama dengan orang lain, seperti gender dan ras (Baron & Byrne)

Menurut Jackson dan Smith (1999), identitas sosial dapat dikonseptualisasikan dalam empat dimensi :

a.       Persepsi dalam konteks antar kelompok

Hubungan antara in-group seseorang dengan grup perbandingan yang lain

b.      Daya tarik in-group

Afek yang ditimbulkan oleh in-group seseorang

c.       Keyakinan yang saling terkait

Norma dan nilai yang menghasilkan tingkah laku anggota kelompok ketika mereka berusaha mencapai tujuan dan berbagi keyakinan yang sama

d.      Depersonalisasi

Memandang dirinya sendiri sebagai contoh dari kategori sosial yang dapat digantikan dan bukannya individu yang unik

Konsep Diri (Self Concept) : Identitas diri seseorang sebagai sebuah skema dasar yang terdiri dari kumpulan keyakinan dan sikap terhadap diri sendiri yang terorganisasi.

Aspek yang muncul dalam self concept :

1.       Kesadaran diri subjektif (subjective self-awareness)

Kemampuan untuk membedakan dirinya dari lingkungan fisik dan sosialnya

2.       Kesadaran diri objektif (objective Self-awareness)

Kemampuan untuk menjadi objek perhatiannya sendiri, menyadari keadaan pikirannya sendiri.

3.       Kesadaran diri simbolik (symbolic self-awareness)

Kemampuan untuk membentuk representasi kognitif self yang abstrak melalui bahasa. Kemampuan ini membuat seseorang mampu untuk berkomunikasi, menjalin hubungan, menentukan tujuan.

Ketika diri berjalan selaras dengan konsep diri yang diyakini oleh individu, maka yang akan muncul kemudian adalah self reference effect. efek ini berasal dari perhatian dan memori yang terjadi karena pemrosesan kognitif terhadap informasi yang relevan terhadap diri lebih efisien daripada pemoresesan informasi jenis lain.

Selain identitas diri, juga ada aspek sosial dari diri yang kita bagi dengan orang lain. Aspek ini yang disebut dengan konsep diri sosial. Secara umum didefinisikan bahwa diri sosial adalah bagian dari siapa kita dan bagaimana kita berfikir tentang diri kita sendiri ditentukan oleh identitas kolektif.  Terdapat 2 komponen yang melandasi diri sosial, yaitu:

1.       Hubungan interpersonal

2.       Hubungan keanggotaan pada kelompok yang lebih besar

Faktor eksternal yang mempengaruhi konsep diri

1.       Perubahan  usia

Semakin dewasa usia seseorang maka akan mempengaruhi konsep diri yang ada pada dirinya. Hal ini juga akan berpengaruh pada sikap seseorang tersebut.

2.       Memasuki pekerjaan baru

Tugas dan pekerjaan baru yang diterima seseorang akan mempengaruhi konsep dirinya. Misal : seseorang yang awalnya hanya sebagai mahasiswa dia memiliki konsep diri bagaimana seorang mahasiswa dengan peran dan tugas-tugas kuliah yang dia hadapi. Setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai, konsep diri orang tersebut akan berubah seiring peran dan tugas baru yang dia hadapi

3.       Perubahan hidup yang besar

Perubahan hidup yang besar pada diri seseorang akan mempengaruhi konsep sosialnya,perubahan hidup ini seperti menikah, bercerai dll

4.       Interaksi interpersonal

Interaksi interpersonal seseorang juga mempengaruhi konsep diri. Dengan siapa dia berinteraksi dan sejauh apa kelekatan interaksinya akan berpengaruh besar terhadap konsep diri seseorang

Sikap terhadap diri sendiri

Sikap yang paling penting dikembangkan oleh seseorang adalah sikap terhadap self. Salah satunya adalah dengan self esteem. Self esteem adalah evaluasi diri yang dibuat oleh setiap individu; sikap seseorang trhadap dirinya sendiri dalam rentang dimensi positif-negatif.

Terdapat tiga motif dalam munculnya self esteem, yaitu :

1.       Self assessment

Untuk memperoleh pengetahuan yang akurat tentang dirinya

2.       Self enhancement

Untuk mendapatkan informasi positif tentang diri

3.       Self verification

Untuk mengkonfirmasi sesuatu yang sudah mereka ketahui tentang diri

Aspek lain dari fungsi self :

1.       Self focusing : tingkah laku yang mengarahkan perhatian seseorang kepada diri sendiri daripada sekelilingnya. Fokus diri yang terus menerus dan konsisten dapat menyebabkan kesulitan bagi individunya.

2.       Self monitoring : merujuk pada kecenderungan untuk mengatur tingkah – laku berdasarkan petunjuk eksternal seperti bagaimana orang lain bereaksi (self – monitoring tinggi) atau berdasar pada petunjuk internal sebagai petunjuk keyakinan seseorang dan sikapnya (self – monitoring rendah).

a.       Self – monitoring rendah

Individu dengan monitoring diri yang rendah cenderung akan melakukan dengan cara yang konsisten terlepas dari situasi yang ia hadapi.

b.      Self – monitoring tinggi

Individu dengan monitoring diri yang tinggi akan cenderung mengubah bertingkah laku saat situasi berubah.

3.       Self efficacy : keyakinan seseorang akan kemampuan atau kompetensinya atas kerja tugas yang diberikan, mencapai tujuan, atau mengatasi sebuah hambatan.

Sex vs Gender :

Menjadi Seorang Laki-laki atau Perempuan Sebagai Aspek Krusial Identitas

Jenis kelamin (Sex) didefinisikan sebagai istilah biologis berdasarkan perbedaan anatomi fisik antara laki-laki dan perempuan.

Gender merujuk pada segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin individu, termasuk peran, tingkah laku, kecenderungan, dan atribut lain yang mendefinisikan arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang ada.

Peran gender dirumah dan dalam pekerjaan

peran tradisional masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap cara pria dan wanita bereaksi didalam rumah(major,1993). Biro sensus amerika serikat melaporkan bahwa mayoritas wanita amerika bekerja diluar rumah.   Dalam berbagai situasi pria memang melebihi wanita. Pria telah belajar mengevaluasi dirinya sendiri dengan cara yang berpusat pada ego dari pada wanita.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply