Pengertian dan Jenis Penilaian Autentik Pembelajaran pada Kurikulum 2013

3 min read

Pendidikan – Penilaian adalah bagian penting dari pendidikan yang digunakna untuk melakukan analasisiwa apakah porgram pendidikan yang dilakukan sudah berjalan sesuai dengan perencanaannya. Dalam Kuriukum 2013, Porses penilaian yang dilakukan adalah Assesement Otentik yang lebih menenkankan pada keterampilan-keterampailan yang bersifat nyata. Pada kurikulum sebelumnynya, sistem penilaian yang digunakan adalah sistem asesman artificial yang menenkankan pada pengetahuan kognitif semata. 

Pengertian dan Jenis Penilaian Autentik Pembelajaran pada Kurikulum 2013

Pengertian Penilaian Autentik 

Penilaian atau asesment adalah sebuah proses yang dilakukan secara sistematis mulai dari pengumpulan data, pengukuran, pengujian dan sampai pada evaluasi yang melahirkan kesimpulan dari sebuah proses yang sedang diasses. Penilaian ini bisa dilakukan (1) pada awal program untuk dalam bentuk penilaian dokument untuk mengetahui apakah rancangan pembelajaran sudah dilakuakn dengan benar, (2) di tengah proses untuk mengetahui apakah proses yang dilakuakn susah sesuai dengan rencana proses pembelajaran yang dibuat, dan (3) dilakukan bagian akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah program yang dilakukan selesai dengan baik dan memiliki manfaat bagi pendidikan untuk sekolah ataupun peserta didik.
Authentik (Otentik) memiliki makna dilakukan dengan benar, nyata, bersifat Valid dan Realiable dengan demikian Pengertian asesmen Otentik adalah proses penilaian yang menunjukkan hasil penilaian susuai dengan nilai-nilai yang melekat pada peserta didik sehingga nilai dapat bemnfaat bagi peserta didik untuk pengembangan pengetahuan dna pendidikan mereka dan bagi penyelenggara pendidikan untuk mengetahui apakh program yang mereka rencanakan sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Ketika menerapkan penilaian Autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Definisi penilaian Autentik dalam American Librabry Association, Penilaian autentik adalah proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Sedangkan dalam Newton Public School, Penilaian Autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Sementara itu Wiggins, mendifinisikan Penilaian Autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi, dan membahas artikel, memberi analisa oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.

Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013

Penilaian Autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Karena penilaian jenis ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.

Penilaian Autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus. Misalnya memiliki kelainan tertentu, bakat atau minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian Autentik juga dapat diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni, atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya proses dan hasil belajar.

Penilaian Autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dengan keterlibatan peserta didik dalam penilaian, asumsinya peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.

Penilaian Autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.

Belajar Autentik dan Penilaian Autentik

Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran autentik pula. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.

Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian, yaitu 

  1. Pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan, seperti kesuksesan di tempat kerja.
  2. Penilaian atas tugas-tugas memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks 
  3. Analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada. 
  4. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan Scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata di luar sekolah.

Penilaian autentik mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Pada pembelajaran autentik, guru juga harus menjadi “guru autentik”. Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, tapi juga pada penilaian.

Jenis-Jenis Penilaian Autentik

1. Penilaian Kinerja

Cara yang bisa diterapkan untuk penilaian berbasis kinerja :
  1. Daftar Cek (checklist),- Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa/tindakan.
  2. Catatan Anekdot/narasi (anecdotal/narative records),- Digunakan dengan cara guru menuliskan laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. 
  3. Skala Penilaian (rating scala),- Menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali 
  4. Memori atau ingatan (memory approach),- Digunakan dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu dengan tanpa membuat catatan. 

Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat/instrumen, seperti : penilaian sikap, penilaian diri, observasi prilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.

2. Penilaian Proyek 

Penilaian Proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan peserta didik berdasarkan periode atau waktu tertentu. Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek.

Produk akhir dari sebuah proyek memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lainnya), barang-barang terbuat dari kayu, plastik, kertas, dan karya logam.

3. Penilaian Portofolio

Penilaian Portopolio merupakan penilaian atas kumpulan karya peserta didik, baik secara perorangan atau kelompok. Karya tersebut, misalnya menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, gambar, foto, lukisan, laporan penelitian, dan lain-lain.

4. Penilaian Tertulis

Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat, dan uraian.

Desain Penelitian Eksperimen

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan sangatlah sulit ditentukan jawabannya karena kondisi di lapangan yang sering berubah, yang berakibat pada derajat...
Ahmad Dahlan
7 min read

Laporan Praktikum Kimia Dasar I Reaksi-Reaksi Kimia

Reaksi-Reaksi Kimia A. Tujuan Percobaan Memperajari sifat-sifat kimia suatu zat melalui reaksi-reaksi kimia. B. Dasar Teori Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan (air). Perubahan...
Ananda Dwi Putri
16 min read

Apa perbedaan Bilangan Nyata Dengan Imajiner?

Bilangan nyata adalah bilangan yang sesuai dengan namanya. Kebalikan dengan bilangan khayal, bilangan nyata mewakili nilai sebenarnya tidak berputa-pura atau berkhayal. Bilangan nyata yang merupakan...
Ahmad Dahlan
34 sec read

Leave a Reply