Pemeliharan Sarana dan Prasarana Pendidikan

7 min read

Sarana dan Prasarana Pendidikan

A. Hakikat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Proses pendidikan sangat memerlukan sarana dan prasarana. Sementara itu, saran dan prasarana akan mengalami penyusutan kualitas dari waktu ke waktu. Sejak barang diterima dari penjual atau pemborong, sejak itu pula barang tersebut akan mengalami penyusutan kualitas. Baik kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana pendidikan akan menurun drastis jika tidak dilakukan upaya pemeliharaannya secara baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan secara kontinu.

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan dan pencegahan dari kerusakan suatu barang.[1] Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara berhati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.

Menurut Soenarto, pemeliharaan adalah upaya untuk membuat kondisi sarana dan prasarana tetap terjaga dengan baik dan menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan demikian peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan dapat menghemat biaya pembelian barang baru.

Menurut Sarjiman pemeliharaan adalah merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan peralatan pada kondisi yang dapat diterima. Kondisi peralatan yang selalu dapat diterima tersebut dimaksudkan agar sarana atau fasilitas sekolah dalam keadaan siap pakai seoptimal mungkin, untuk meningkatkan dan memperpanjang usia pakai, mengetahui adanya keruskan atau gejala kerusakan serta untuk menghindari terjadinya kerusakan lebih fatal.

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup daya upaya yang terus-menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik.

B. Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Tujuan Pemeliharaan

Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut :

  1. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset, yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya;
  2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa;
  3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu;
  4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan alat tersebut.

2. Manfat Pemeliharaan

Pemeliharaan yang baik akan memberikan manfaat yang baik untuk negara maupun untuk pengawai yang menangani peralatan tersebut.

a. Manfaat bagi negara, yaitu :

  1. Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat
  2. Pemeliharaan yang baik akan menyebabkan jarang terjadi kerusakan yang berarti sehingga biaya pembelian dapat ditekan seminim mungkin
  3. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga menghindari kehilangan
  4. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan enak dilihat dan dipandang;
  5. Pemeliharaan yang baik menghasilkan hasil pekerjaan yang baik.

b. Manfaat bagi pengawai yaitu memudahkan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

C. Proses Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pemeliharaan dilakukan agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan lancar tanpa banyak menimbulkan gangguan atau hambatan, maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan terus-menerus untuk menghindarkan adanya unsur-unsur pengganggu atau perusak. Dengan demikian kegiatan rutin harus dilakukan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula (running well).

Pemeliharaan dapat dibagi menjadi :

  1. Berdasarkan kurun waktu
    Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan, dengan dua cara :
    a. Pemeliharaan sehari-hari
    Pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap hari (setiap akan atau sesudah dipakai). Dilaksanakan oleh pengawai yang menggunakan barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang itu, misalnya pengemudi mobil pemegang mesin TIK, mesin stensil dan sebagainya, harus memelihara kebersihan dan memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil.
    b. Pemeliharaan berkala
    Pemeliharaan ini dapat dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu sesuai petunjuk penggunaan (manual), misalnya 2 atau 3 bulan sekali dan sebagainya (seperti mesin tulis) atau setelah jarak tempuh tertentu (kendaraan bermotor) atau jam pakai tertentu (mesin statis) dapat dilakukan sendiri oleh pemegangnya atau penanggung jawabnya atau memanggil ahli untuk melakukannya.
  2. Umur penggunaan barang pada instansi dapat dilihat dari dua aspek :
    a. Usia barang secara fisik
    Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai batas waktu tertentu dalam penggunaaannya. Untuk peralatan dan mesin kondisi usang itu sangat relativ, karena itu perlu disepakati batas-batasnya.
    b. Usia barang secara administratif
    Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui barang yang keadaanya secara fisik telah 0%, sebab kalau terjadi hal yang demikian jelas telah mengganggu kelancaran kegiatan dalam organisasi, oleh karena itu biasanya barang dalam kondisi yang kapasitasnya lebih kurang dari 50% sudah diusulkan untuk dihapuskan karena hanya akan mempersempit ruangan saja dan biaya perawatannya juga akan lebih besar. Masa pemakaian barang yang berwujud seperti kendaraan dinas selama 5 atahun.
    c. Pemeliharaan dalam aspek hukum
    Ditujukan untuk memperjelas dan mempertegas kepemilikan barang sehingga tidak dapat diganggu oleh pihak lain. Pemeliharaan seperti ini dapat berbentuk:
    1) Pengurusan sertifikat kepemilikan tanah;
    2) Surat izin mendirikan dan penggunaaan barnag bangunan;
    3) Pengurusan STNK dan BPKB pada kendaraan bermotor dan suart-surat lainnya.
  3. Pemeliharaan dari segi penggunaan
    Barang yang digunakan harus sesaui dengan fungsinya sehingga dapat mengurangi kerusakan pada barang tersebut. Misal : penggunaan komputer yang digunakan untuk keperluan kantor, bukan untuk yang lainnya. Penggunaan barang pada umumnya dibedakan pada dua hal, yaitu : memperlakukan dan menjalankan. Istilah-istilah ini dalam kegiatan sehari-hari kadang kita campuradukan pengertiannya karena dalam kenyataannya ada alat-alat yang tidak pernah dijalankan tetapi digunakan seperti penggaris, papan tulis, pensil, dan sebagainya.
    Berdasarkan hal tersebut perlu disepakati perbedaan antara menggunakan, memperhatikan, dan menjalankan. Menggunakan adalah pengertian secara umum untuk memanfaatkan suatu barang. Memperlakukan adalah pengertian secara khusus dalam menerapkan suatu metode untuk menggunakan barang secara langsung atau tidak, yang dipengaruhi oleh selera pribadi barang. Sedangkan menjalankan adlah pengertian secara khusus yang diterapkan pada barang yang struktur intern fisiknya ada yang bergerak atau barang itu seluruhnya bergerak.
  4. Pemeliharaan menurut keadaan barang
    Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan barang dilakukan terhdapa barang habis pakai dan barang tak habis pakai.
    a. Pemeliharaan barang habis pakai
    Pemeliharaan ini merupakan penyimpanan sebelum barang tersebut dipergunakan.
    b. Pemeliharaan barang tahan lama
    Bahan tahan lama dapat dikelompokkan menjadi :
    1) Mesin-Mesin
    Mesin-mesin memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan sehari-hari dilakukan oleh pengawai yang diserahi tugas dan tanggung jawab terhadap alat-alat tersebut. Contoh pemeliharaan pada mesin-mesin yang dimiliki :
    a) Mesin Tulis
    Pemeliharaan sehari-hari untuk mesin tulis dapat dilakukan dengan membersihkan debu dan kotoran lain yang melekat, memeriksa pita mesin apakah masih dalam keadaan baik atau sudah rusak, setiap habis dipakai, dibersihkan huruf-hurufnya dan mesin ditutup kembali dengan tutup yang tersedia. Sedangkan pemeliharaan berkala dapat dilakukan apabila mesin setiap hari dipakai terus-menerus, sekurang-kurangnya sebulan sekali diminyaki dengan minyak pelumas yang biasa digunakan untuk mesin tulis, apabila pita mesin sudah tidak nyala lagi agar segera diganti, sekurang-kurangnya 6 bulan sekali direparasi oleh tenaga ahli, jika ada kerusakan pada komponen-komponennya, perlu diperbaiki oleh tenaga ahli.
    b) Mesin stensil
    Dibersihkan setiap selesai dipakai, mengganti peralatan yang rusak, sekurang-kurangnya sebulan sekali diadakan pengecekan peralatan, setiap 6 bulan sekali direparasi.
    c) Mesin Hitung
    Pemeliharaan berkala untuk mesin hitung dapat dilakukan dengan mengganti kertas strook jika habis, sekurang-kurangnya setiap bulan sekali diadakan pengecekan keadaan peralatannya, pelaksanaan pemeliharaan berkala sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.[5]
    2) Kendaraan
    Untuk kendaraan bermotor diperlukan pemeliharaan sehari-hari, berkala dan perbaikan terhadap kerusakan seperti:
    a) Membersihkan kendaraan
    b) Memeriksa air radiator
    c) Memeriksa minyak motor
    d) Memeriksa dan membersihkan air accu
    e) Jika terdapat suatu kerusakan, melaporkan ke unit yang mengurus kendaraan untuk mendapat perbaikan.
    3) Buku-buku
    Pemeliharaan terhadap buku-buku dilakukan setiap hari secara berkala, dilakukan dengn cara penyemproyan obat anti hama untuk waktu-waktu terrentu.
    4) Alat-alat laboraturium
    Pemeliharaan alat-alat laboraturium dilakukan setiap hari untuk sebagian memerlukan pemeliharaan berkala. Khusus untuk alat-alat yang mudah pecah harus ddiperhatikan penempatan alat-alat tersebut denagn cara membuatkannya kotak-kotak khusus, kewajiban terhadap pemeliharannya dilakukan oleh tenaga teknis dan bukan tenaga administratif.
    5) Gedung-gedung
    Pemeliharaan gedung dilakuakan setiap hari dengan cara melakukan pembersihan, perbaikan berkala dilakukan setiap tahun dilakukan pengapuran dan perbaikan terhadap kerusakan. Perbaikan terhadap kerusakan dilakukan dengan cara perbaikan ringan yaitu terhadap kerusakan kecil-kecil dan perbaikan berat dilakukan seperti rehabilitasi. Perbaikan sehari-hari dan berkala, perbaikan ringan dibebankan pada anggaran rutin, dan rehabilitasi biayanya pada anggaran pembangunan.
    Pemeliharaan gedang disekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Penjaga atau pesuruh sekolah adalah orang yang bertuagas sehari-hari dalam memelihara kebersihan, keamanan, dan berada dibawah pengamatan.
    6) Pemeliharaan ruang kepala sekolah
    Petugas kebersihan yang melakukan kebersihan, sedangkan yang menjaga kebersihan semua unsur yang ada dilingkungan sekolah. Ruang kepala sekolah harus selalu bersih dan terpelihara, terjaga kebersiahnnya, kerapihan, keindahan, dan keharumanya.
    7) Pemeliharaan ruang kelas
    Pemeliharaan ruang kelas dilakukan dangan cara :
    a) Setiap kelas dibentuk tim piket kelas yang secara bergiriran bertugas setiap hari membersihkan kelas.
    b) Setiap tim piket yang bertugas menyiapkan dan memelihara perlengkapan kelas yang terdiri dari penghapus papan tulis, sepidol/kapur, taplak meja, sapu, tempat sampah.
    8) Pemeliharaan tanah
    Pemeliharaan tanah berupa pemugaran, pemberian tanda batas dan pembersihan. Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap sarana dan prasarana itu siap pakai dalam proses kegiatan belajar dan mengajar. Pelaksanaan pemeliharaan tanah juaga meliputi pemeliharaan halama sekolah. Yang termasuk halaman sekolah yaitu :
    a) Pagar sekolah
    Pagar sekolah dibuat agar tidak membahayakan peserta didik, pagar besi tidak runcing, tingginya kurang lebih 110-140 cm.
    b) Taman sekolah
    Penanaman dan pengaturan pohon, rumput, dan bunga-bunga di sesuaikan dengan lokasi yang tersedia. Kepala sekolah dapat juaga meminta bantuan tau petunjuk dari dinas pertamanan mengenai pembinaan taman sekolah.
    c) Tempat upacara
    Taman sekolah hendakanya dialas denagn semen/aspal agar pada musim hujan tidak becek dan tidak berdebu pada saat musim panas.
    d) Lapangan olahraga

D. Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pekerjaan Pemeliharaan dapat dibedakan sebagai berikut :

  1. Perawatan terus-menerus (teratur, rutin)
    Perawatan terus menerus atau pemeliharaan rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap kurun waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan dan triwulan bahkan tahunan. Pemeliharaan rutin bertujuan untuk menjaga sarana dan prasarana agar tetap dalam kondisi nyaman dan bertahan lama.
    Kegiatan pemeliharaan rutin dapat menjadi srana guru dalam mendidik karakter siswa sesuai dengsn nilai-nilai universal nilai-nilai yang dapat diharapkan muncul dalam diri siswa diantaranya, peduli lingkungan, tanggung jawab dan disiplin. Karakter peduli lingkungan dapat muncul dalam diri siswa jika dibiasakan untuk menjaga kebersihan dan memelihara lingkungan sekolah agar tetap sehat nyaman untuk beraktifitas. Karakter bertanggung jawab dapat muncul dengan menyadarkan kepada siswa rasa memiliki terhadap sekolah harus dimiliki oleh seluruh warga sekolah. Sementara karakter disiplin muncul melalui penjadwalan dan pengawasan piket pemeliharaan sekolah.
    Daftar kegiatan pemeliharaan rutin untuk menjaga sarana dan prasarana tetap dalam keadaan baik sebagai berikut:
    a. Sapu dan pel lantai ruang-ruang sekolah dan bagian beranda setiap hari supaya kebersihan tetap tejaga;
    b. Pelihara kebersihan dinding dari kotoran atau gangguan sayap dan serangga lainnya;
    c. Setelah selesai kegiatan belajar mengajar periksalah kondisi seluruh bagian bangunan sekolah serta kamanannya;
    d. Bersihkan WC setiap hari dengan menggunakan sikat dan air bersih;
    e. Jika terdapat wastafel dan saluran pembuangan lainnya sebaiknya dibersihkan setiap hari;
    f. Perksa dan rawaat seluruh komponen-komponen gedung, beri pelumas pada engsel daun pintu dan jendela, dan lain-lain secara teratur;
    g. Periksa dan rawat peralatan dan perlengkapan kebersihan setiap hari;
    h. Potong dan rapihkan rumput yang tumbuh disekeliling bangunan setiap hari;
    i. Bersihkan dan periksa parit/ saluran pembuangan air disekeliling sekolah setiap minggu;
    j. Kumpulkan sampah yang ada, bakar sampah-sampah tersebut pada tempat sampah setiap hari atau setiap minggu (tergantung banyaknya sampah) dan timbun abuya.[6]
  2. Perawatan berkala
    Perawatan berkala bertujuan untuk merawat sekaligus memperbaiki jika ada kerusakan agar saran adan prasarana dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Kegiatan perawatan dapat silakukan oleh warga sekolah sendiri, tetapi untuk perbaikan dilakukan oleh diluar warga sekolah.[7]
    Kegiatan perbaikan misalnya seperti :
    a. Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen bangunan lainnya yang sudah terlihat kusam;
    b. Perbaikan mebeulair (lemari, kursi, meja, dll) serta pengecatan ulang;
    c. Pengecatan terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara;
    d. Perbaikan genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran;
    e. Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas;
    f. Pembersihan dan pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air hujan/air tergenang.
  3. Perbaikan darurat
    a. Dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan berbahaya/merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya;
    b. Perbaikan bersifat sementara harus cepat selesai.
  4. Perawatan preventif
    Perawatan adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif bekerja sesuai dengan fungsinya.
    Pekerjaan yang tergolong perawatan preventif adalah melihat, mengecek, menyetel, mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku cadang dan sebagainya. Sebagai ilustrasi pekerjaan perawatan preventif dapat digambarkan sebagai berikut: Atap bangunan yang salah satu gentengnya lepas atau bocor akibat hujan apabila tidak segera diperbaiki akan menimbulkan kerusakanpada bagian bangunan yang lain seperti kasau, reng, kerangka kuda-kuda, plafon dan isi ruangan akan cepat rusak. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan preventif.
    Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
    a. Menyusun program preventif di sekolah;
    b. Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di sekolah yang terdiri atas: Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah, Kepala Tata Usaha dan Wakil BP3;
    c. Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap tahun peralatan dan fasilitas sekolah;
    d. Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian di sekolah;
    e. Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah. Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, membantu ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, terjalin keselamatan SDM yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply