Nilai sosial merupakan sesuatu yang diperoleh seseorang melalui proses yang terbentuk secara benar, pantas dan luhur untuk segala apa yang dilakukan oleh subjek. Nilai ini dapat berupa ukuran, harga, perbandingan, kadar dan tolok ukur.
Nilai Sosial Walter G. Everett
Walter G. Everett (1927) membagi nilai Sosial ke dalam 5 aspek yakni:
- Nilai-nilai ekonomis (ditunjukkan oleh harga pasar dan meliputi semua benda yang dapat dibeli). Misalnya: emas atau logam mulia mempunyai nilai ekonomis daripada seng, kemanfaatan, kedayagunaan.
- Nilai-nilai kejasmanian (mengacu pada kesehatan, efisiensi dan keindahan badan). Misalnya: kebugaran, kesehatan, kemulusan tubuh, kebersihan.
- Nilai-nilai hiburan (nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang dapat menyumbang pada pengayaan kehidupan). Misalnya: kenikmatan rekreasi, keharmonian musik, keselarasan nada.
- Nilai-nilai sosial (berasal mula dari pelbagai bentuk perserikatan manusia), misalnya kerukunan, persahabatan, persaudaraan, kesejahteraan, keadilan, kerakyatan, persatuan.
- Nilai-nilai watak (keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang diinginkan). Misalnya: kejujuran, kesederhanaan, kesetiaan.
- Nilai-nilai estetis (nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni), misalnya: keindahan, keselarasan, keseimbangan, keserasian.
- Nilai-nilai intelektual (nilai-nilai pengetahuan dan pengejaran kebenaran), misalnya: kecerdasan, ketekunan, kebenaran, kepastian.
- Nilai-nilai keagamaan (nilai-nilai yang ada dalam agama), misalnya: kesucian, keagungan Tuhan, keesaan Tuhan, keibadahan.
Everett, Walter G. 1927. A New Study of Value. The Journal of Religion, Vol. 7, No. 5/6 (Oct., 1927), pp. 637-639. The University of Chicago Press. Disalin dari: https://www.jstor.org/stable/1195604