Daftar isi
Motif Sosiogenesis & Konsepsi
Motif sosiogenesis disebut juga dengan motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Berbagai klasifikasi motif sosiogenesis :
A. W.I Thomas dan Florian Znanieckci
- Keinginan memperoleh pengalaman baru
- Keinginan untuk mendapatkan respons
- Keinginan akan pengakuan
- Keinginan akan rasa aman
B. David McClelland
- Kebutuhann berprestasi (need for achievement)
- Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)
- Kebutuhan berkuasa (neef for power)
C. Abraham Maslow
- Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)
- Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs)
- Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
- Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization)
D. Melvin H.Marx
- Kebuthan organismis :
- Motif ingin tahu (curiosity)
- Motif kompetensi (competence)
- Motif prestasi (achievement)
- Motif-motif sosial :
- Motif kasih sayang (affiliation)
- Motif kekuasaan (power)
- Motif kebebasan (independence)
Motif sosiogenesis dapat dijelaskan dibawah ini :
- Motif ingin tahu : mengerti menata dan menduga. Setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya.
- Motif kompetensi : setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun
- Motif cinta : sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian.
- Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas : erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan eksistensi di dunia ini.
- Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna hidup : Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya.
- Kebutuhan akan pemenuhan diri : Kita bukan saja ingin mempertahankan hidup, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan diri kita; ingin memenuhi peotensi-potensi kita.
Konsepsi Manusia Dalam Psikoanalisis
Sigmund Freud, pendiri psikoanaliss adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psiologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia. Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia :
1. Id
Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani
2. Ego
Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya.
3. Superego
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar.
Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego).