Menurut (Van den Ban dan Hawkins, 2003) Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang diampaikan mengalami distorsi.
Metode massa adalah salah satu metode penyuluhan, yang mana metode yang lain diantaranya yaitu metode penyuluhan kelompok, metode penyuluhan perorangan dan metode massa dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, Jika penyuluh berkomunikasi secara tidak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya. Dengan metode ini penyuluh pertanian tertuju kapada para petani umumnya di kampung-kampung dan di pedesaan-pedesaan, agar mereka dapat mendengarkan penyuluhan pertanian (Kartasapoetra, 1991).
Dipandang dari segi penyampaian informasi memang metode ini baik, akan tetapi dipandang dari keberhasilan adalah kurang efektif karena pada dasarnya hanya dapat menimbulkan tahap kesadaran dan tahap minat pada para petani pendengar penyuluhan, itupun kalau pendekatannya dapat dilakukan dengan baik, dapat menarik perhatian para petani kepada suatu hal yang lebih menguntungkan oleh karena itu kita menggunakan media massa Beberapa contoh yang Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau poster, surat kabar, dan lain sebagainya (Kartasapoetra, 1991).
Ini adalah beberapa penjelasan mengenai contoh metode penyuluhan massa yaitu :
1. Adalah Kampanye merupakan metode dan teknik penyuluh secara massal yang dilaksanakan dalam periode waktu tertentu, dengan menggunakan berbagai sumber daya secara terkoordinasi untuk memusatkan perhatian masyarakat (sasaran) terhadap permasalahan tertentu dan pemecahannya.
2. Adalah Pameran merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian secara massal yang dilakukan dengan jalan mempertunjukkan secara sistematis berbagai teknologi baru/inovasi pada suatu tempat tertentu.
3. Metode dan teknik penyuluhan melalui media cetak digunakan untuk menjangkau jumlah sasaran yang tak terbatas. Media cetak yang lazim dipakai adalah brosur, leaflet/folder, majalah, dan surat kabar. Brosur berupa buku yang diperuntukkan para penyuluh, leaflet dan folder ditujukan kepada sasaran/petani. Surat kabar untuk masyarakat secara luas dan majalah untuk masyarakat luas yang telah dikelompokkan menjadi sasaran yang lebih spesifik (h0404055, 2010)
Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Oleh karena itu kita harus dapat mengetahui metode mana yang paling efektif dan yang kurang efektif, metode mana yang memerlukan perlakuan-perlakuan intensif dan mana pula yang kurang intensif. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode pendekatan massal menyampaikan para petani yang mengikuti atau menyimaknya ke tahap kesadaran akan tetapi belum memahaminya secara mendalam. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode pendekatan kelompok mulai menarik para petani ke tahapan minat, tahapan menilai atau mempertimbangkan, bahkan mncobanya pula. Sedangkan penyuluhan yang dilakukan dengan metode pendekatan perorangan akan menyampaikan petani ke tahap penerapan, ia mulai menerapkan teknologi baru yang diajarkan atau dikembangkan penyuluh (Van den Ban dan Hawkins, 2003).
Mardikanto (2005), mengenalkan adanya tiga cara pendekatan yang dapat juga diterapkan dalam pemilihan metode penyuluhan, yaitu :
1. Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung maupun secara tidak langsung.
2. Media cetak, baik berupa gambar dan atau tulisan yang dibagi-bagikan, disebarkan, atau dipasang ditempat-tempat strategis yang mudah dijumpai oleh sasaran.
3. Media terproyeksi, berupa gambar dan atau tulisan lewat slide, pertunjukan film, film strip, dll.
Berdasarkan hubungan penyuluhan kesasarannya, metode penyuluhan dibedakan atas dua macam, yaitu :
a. Komunikasi langsung, baik melalui percakapan tatap muka atau melalui media tertentu yang memungkinkan penyuluh dapat berkomunikasi secara langsung dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat.
b. Komunikasi tak langsung, baik lewat perantara orang lain, lewat surat atau media yang lain, yang tidak memungkinkan penyuluh dapat menerima respon dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat.
DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra, G.A. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta : Bumi Aksara.
Mardikanto, Totok dan Arip, Wijianto. 2005. Metoda dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Surakarta : Fakultas Pertanian UNS.
Van Den Ban, A.W. dan Hawkin. 2003. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta : Kanisius.