Budaya adalah unsur yang sangat kuat dalam mempengaruhi hasil seni. Pengaruhnya juga berdampak pada seni Teater yang membagi dua seni Teater Tradisional dan Seni Teater Modern.
Daftar isi
A. Pengertian teater modern
Secara umum seni teater dibagi menjadi dua jenis yakni Seni Teater Tradisional dan Non-Tradisional. Non-Tradisional selanjutnya disebut sebagai Seni Teater Modern.
Pada seni Teater Tradisional, pertunjukkan masih terikat pada unsur dan aturan-aturan modern sesuai dengan daerah masing-masing, sementara non tradisional lebih bersifat bebas dan berkembang. Seni modern lebih bebas dari ikatan-ikatan tradisional yang kaku. Eropa menjadi pusat perkembangan teater modern.
Seni teater dibedakan menjadi 2 jenis yaitu seni teater tradisional dan teater non-tradisional (modern). Seni teater tradisional masih terikat pada aturan tradisi daerah masing-masing. Sementara itu, seni teater modern sudah melepaskan diri dari ikatan tersebut. Teater modern berasal dari dunia barat yaitu eropa.
Unsur Teater Modern
Ada beberapa unsur dan ciri-ciri khas yang terdapat pada teater modern. Adapun unsur tersebut adalah:
1. Naskah dan Penokohan
Naskah adalah Embrio dari seni teater modern. Naskah ini tidak hanya berisi tentang alur cerita yang dibahas dalam seni teater tapi juga tentang tokoh dan penokohannya. naskah mengatur watak dari tokoh yang dimainkan yang diperkuat dengan pemilihan kata-kata dalam setiap dialognya.
Misalnya pada Scene Kereta Api antara Johnny Depp dan Angelina Jolie yang punya Dialog yang sangat memorable. Hal ini menunjukkan jika Karakter dari pemerannya seharusnya tidak nampak dalam pertunjukkan. Dengan demikian Kata Profesionalisme peran akan dipertaruhkan.
2. Produser
Produser adalah pihak yang menyelenggarakan Pertunjukkan dengan kata lain adalah orang menginisiasi teater dilaksanakan. Produser menjadi unsur yang menangani pendanaan dari sebuah pertunjukkan.
3. Sutradara
Sutradara adalah orang yang bertanggung jawab dalam menyatukan semua elemen yang ada dalam teater. Sutradara memperhatikan seluruh cerita yang akan dituangkan dan memberikan masukan tentang detail dari setiap adegan yang akan ditayangkan.
4. Pemain
Pemain atau Cast adalah orang yang memiliki tugas memerankan tokoh yang sudah dituangkan dalam Naskah. Pemain punya andil besar dalam menuangkan karakter dan penokohan dalam peran yang ia mainkan.
5. Penata Rias dan Busana
Penata Rias dan Busana adalah pihak yang memberikan aksen dari setiap tokoh / Pemeran agar sesuai dengan cerita yang akan dituangkan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan seperti kesesuaian busana dengan time line cerita dan outfit yang menguatkan karakter tokoh.
6. Panggung, Tata Suara dan Pencahayaan
Sama dengan Penata Rias dan Busana. Penata Panggung dan Pencahayaan adalah pihak yang bertanggung jawab mengisi fill dari cerita. Fill cerita mulai dari set panggung dan pencahayaan untuk menerangi panggung agar bisa melihat penonton.
Demikian pula dengan penata suara yang memberikan detil dalam bentuk efek suara dan mengatur besar kecilnya suara pemain agar bisa terdengar. Jika dilakukan dengan baik, panggung, Tata suara dan pencahayaan dapat menguatkan kesan dari cerita.
Teknik olah tubuh, olah suara, dan olah rasa
1. Teknik olah tubuh
Olah tubuh sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau pementasan. Dengan berolah tubuh, kita akan mendapat keadaan atau kondisi tubuh yang maksimal.
- pelaksanaan olah tubuh cara pelaksanaan olah tubuh pertama, perhatikan dan rasakan dengan segenap pancaindra yang kita punyai, tentang segala rahmat yang dianugerahkan kepada kita. Dengan memakai rasa kita perhatikan seluruh tubuh kita, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
- Macam-macam gerak (gerak teatrikal(gerak halus dan kasar), gerak non teatrikal (gerak dasar bawah, tengah, atas))
2. Teknik olah suara
Teknik olah suara yang baik :
- dapat terdengar
- jelas tersampaikan misi dari dialog yang diucapkan
- tidak monoton
3. Teknik olah rasa
Istilah rasa, perasaan, atau emosi sebenarnya adalah kata yang berkaitan dengan psikologi dan ekspresi seni. Demikian juga dengan istilah penikmatan, penghayatan, dan apresiasi. Gerak dan dialog tanpa rasa akan hambar dan tidak mampu mempermainkan dan menghanyutkan perasaan penontonnya. Oleh karena itu, latihan olah rasa sangat diperlukan bagi mereka yang melibatkan diri dalam kegiatan teater dan film.
B. Merancang karya teater modern
Merancang sebuah pertunjukan dapat diartikan sebagai kegiatan menyatukan beberapa komponen yang ada dalam teater diantaranya lakon, tempat pertunjukan, pemain, penonton, dan naskah.
1. Persiapan pertunjukan teater
Menyiapkan naskah cerita
Naskah diartikan sebagai bentuk tertulis dari suatu drama. Sebuah naskah walaupun telah dimainkan berkali-kali, dalam bentuk yang berbeda-beda, naskah tersebut tidak akan berubah mutunya. Sebaliknya sebuah atau beberapa drama yang dipentaskan berdasarkan naskah yang sama dapat berbeda mutunya.
Merancang panggung dan dekorasi
sebenarnya orang yang sangat berkepentingan dengan medan untuk bermain adalah sang sutradara menjalankan tugasnya, ia sedang melukiskan peristiwa-peristiwa sosial yang amat penting. Panggung perlu pula diketahui calon aktor yang pada saatnya nanti akan berhubungan dengan sang sutradara. Bahkan mungkin suatu ketika aktor itu sendiri harus menyutradarai pementasan sebuah skenario.
2. Pertunjukan teater
Dalam penyelenggaraan pementasan teater terdapat tahapan utama yaitu tahap persiapan, latihan dan pelaksanaan.
3. Prinsip kerja sama dalam teater
Kerjasama merupakan hal yang utama dalam kegiatan apapun. Tanpa adanya kerjasama yang baik, sangat mustahil sesuatu hal dapat tercapai secara maksimal. Sebagai contoh mungkinkan akan tercipta sebuah buku tanpa ada kerja sama yang baik dari penulis, setter, editor, illustrator, dan yang lainnya. Begitu pula dengan seni pertunjukan teater.