Berikut ini adalah rangkuman mengenai Materi Dasar Pramuka. Rangkuman ini berisi panduan pelatihan dan pelaksanaan umum gerakan pramuka di setiap pangkalan berdasarkan satuan masing-masing.
Daftar isi
A. Materi Dasar Pramuka
1. Pengelompokan
Pramuka organisasi yang didirikan oleh Lord Baden Powell, yang merupakan mantan militer. Tidak heran jika Pramuka mengadopsi beberapa peraturan yang diterapkan di militer, terutama untuk kedisiplinan dan hirarki.
Salah satu ciri khas dari Pramuka yang tidak dimiliki organisasi ekstrakurikuler lainnya adalah Pengelompokkan. Gerakan pramuka di Indonesia dikelompokkan dalam beberapa kategori yakni:
a. Kelompok Umur
Pembagian pertama dilakukan berdasarkan kelompok usia. Ada empat tingkatan Satuan Pramuka berdasarkan kelompok usia yakni:
- Pramuka Siaga : 7 sampai 10 tahun
- Pramuka Penggalang : 11 – 15 tahun
- Pramuka Penegak : 16 – 20 Tahun
- Pramuka Pandega : 21 – 25 Tahun
Selain pembagian kelompok berdasarkan umur, dalam kegiatan kepramukaan juga dibedakan berdasarkan kedudukan dalam kepramukaan yakni
- Pramuka Pembina : Sebutan bagi orang dewasa yang memimpin suatu regu dalam pramuka.
- Pramuka Andalan : Anggota pramuka yang mengambil bagian dan aktif dalam keanggotaan Kwartir.
Selain itu ada juga beberapa kelompok seperti
- Pelatih
- Pamong Saka
- Staff Kwartir
- Majelis Pembimbing
b. Tingkatan
Tingkatan adalah tanda kepangkatan seorang pramuka pada satuan kelompok tertentu. Tingkatan didapatkan anggota pramuka setelah melakukan uji keterampilan sesuai yang tertuang pada SKU atau Syarat-syarat Kecakapan Umum.
Adapun tingkatan tersebut adalah :
- Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata
- Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit dan Penggalang Terap
- Pramuka Penegak : Penegak Bantara dan Penegak Laksana
Seluruh kelompok umur pramuka dapat mencapai tingkatan khusus yakni Pramuka Garuda.
2. Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
Prinsip dasar kepramukaan merupakan penciri yang digunakan dalam sistem pembinaan kegiatan Kepramukaan. Prinsip ini khusus dan membuat gerakan Pramuka berbeda dengan gerakan pendidikan lainnya.
Sistem Pendidikan Kepramukaan digagas oleh Sir Baden Powell yang menjadi bapak Pandu Dunia. Sistem ini terdiri dari prinsip dasar dan Metode Kepanduan. Sistem ini pula yang dijadikan dasar dalam membina gerakan pramuka di seluruh dunia, meskipun dengan beberapa perubahan.
Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan bertumpu pada:
- Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
- Kepedulian terhadap diri pribadinya
- Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.
a. Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
b. Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
- Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
- Belajar sambil melakukan
- Sistem berkelompok
- Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan Perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
Kegiatan di alam terbuka;Sistem tanda kecakapan;Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri; Sistem among. Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
c. Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
d. Satya
Satya adalah :
Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan; Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji; Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya Dan Trisatya”
1. Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tata krama keluarga
- setiap hari berbuat kebaikan.
2. Trisatya
risatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.
Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
- menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat menepati Dasa Dharma
Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai berikut :Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakatmenepati Dasadarma.
e. Dharma
Dharma adalah :
Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwi Dharma Dan Dasa Dharma”
Dwidharma
- Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
- Siaga berani dan tidak putus asa.
Dasa Dharma
- Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Patriot yang sopan dan kesatria.
- Patuh dan suka bermusyawarah.
- Rela menolong dan tabah.
- Rajin, terampil, dan gembira.
- Hemat, cermat, dan bersahaja.
- Disiplin, berani, dan setia.
- Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
- Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
f. Kegiatan
Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut.
Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
1. Tanda Pengenal
Tanda pengenal dalam gerakan pramuka adalah segala atribut yang dikenakan oleh anggota yang mencirikan keanggotaan dalam gerakan pramuka.
a. Tanda Umum
Tanda umum dikenakan secara umum oleh seluruh anggota gerakan pramuka ketika sudah dilantik menjadi anggota suatu gugus depan. Tanda ini dikenakan baik putra maupun putri.
Adapun tanda umum berupa:
- Tanda Tutup Kepala
- Setangan Leher / Pita Leher
- Tanda Pelantikan
- Tanda Harian
- Tanda WOSM (Lily)
b. Tanda Satuan
Tanda satuan adalag atribut yang menunjukkan satuan dari anggota pramuka yang mengenakannya. Jenis-jenis tanda satuan adalah:
- Tanda Barung/Regu/Sanggah
- No. Gugus Depan
- Kwatir
- Mabi
- Krida
- Saka
- Lencana Daerah
- Satuan lain yang mungkiun terbentuk secara khusus untuk masing-masing satuan maupun daerah.
c. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya:
- Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga,
- sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka,
- Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
d. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya:
- Tanda kecakapan umum / khusus,
- pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
e. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya:
- Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
- Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
2. Tanda Jasa
a. Sistem Among
Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
b. Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang memakai tanda-tanda itu.
- Tanda Kecakapan Umum
- Tanda Kecakapan Khusus.