Manusia Sebagai Makhluk Beragama

1 min read

Assalamualaikum kerabat. Manusia Sebagai Makhluk Beragama mempunyai aspek keberagaman yang merupakan salah satu karakteristik esesnsial eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Hal ini terdapat pada manusia mana pun, baik dalam rentang waktu (dulu – sekarang – akan datang) maupun dalam rentang geografis di mana manusia berada.

Keberagaman menggambarkan adanya pelaksanaan serta pengakuan yang nyata terhadap sebuah agama. Sedangkan agama ialah suatu sistem credo (tata keimanan atau keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia. Sebuah sistem ritus (tata peribadatan) manusia yang dianggap mutlak itu dan satu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya yang sesuai dan sejalan dengan tata peribadatan dan tata keimanan yang dimaksud di atas.

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, manusia memiliki potensi untuk mampu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di lain pihak, Tuhan pun telah menurunkan wahyu melalui utusan-utusan-Nya, dan telah menggelar tanda-tanda di alam semesta untuk dipikirkan oleh manusia agar (sehingga) manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhannya.

Manusia hidup beragama karena agama menyangkut tentang .masalah-masalah yang bersifat mutlak. Oleh karena itu pelaksanaan keberagamaan akan terlihat dalam kehidupan sesuai dengan agama yang dianut oleh masing-masing individu. Hal ini baik berkenaan dengan sistem keyakinannya, sistem peribadatan maupun yang berkenaan dengan pelaksanaan tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam.

Dalam keberagamaan ini manusia akan merasakan hidupnya akan menjadi lebih bermakna. Ia memperoleh kejelasan tentang dasar hidupnya, tata cara hidup dalam berbagai aspek kehidupannya, dan menjadi jelas pula apa yang menjadi tujuan hidupnya. Demikianlah artikel tentang Manusia sebagai Makhluk Beragama, tanpa agama hidup manusia akan terasa hampa. Tanpa agama hidup manusia akan buta tanpa arah tujuan. Maka penting bagi manusia memegang teguh kepercayaan terhadap agama yang dianutnya agar hidupnya tak menyimpang dari nilai-nilai moral yang berlaku.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply