Daftar isi
Sensus, Survey Dan Registrasi Penduduk
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk yang valid pada suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu. Dalam hal ini penulis mencoba untuk menjabarkan dan menguraikan sumber-sumber data kependudukan seperti survey, sensus dan registrasi penduduk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dan tujuan dari survey, sensus dan registrasi penduduk.?
2. Bagaimana cara melakukan survey, sensus dan registrasi penduduk.?
3. Apakah Perbedaan antara survey, sensus dan registrasi penduduk.?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud dan tujuan survey, sensus dan registrasi penduduk
2. Untuk mengetahui proses atau cara melakukan survey, sensus dan registrasi penduduk
3. Untuk mengetahui perbedaan dari survey, sensus dan registrasi penduduk
Bab II. Pembahasan
A. SENSUS
Pencacahan penduduk atau enumeration, dan juga kadang –kadang disebut cacah jiwa (dalam pelaksanaan kadang-kadang cacah rumah tangga ) , mungkin mempunyai sejarah hampir setua sejarah peradaban manusia. Ada beberapa petunjuk–petunjuk bahwa pencacahan penduduk telah mulai dilakukan di Babylonia (south western asia ) sebelum 3800 B.C. , di negeri Cina kira- kira pada tahun 3000B.C. , dan di Mesir sekitar tahun 2500 B.C. dalam abad ke16- 17 , beberapa kali sensus telah pula dilakukan di Sisilia Italia dan Spanyol. Dimasa ini perhitungan jumlah penduduk pada umumnya mempunyai hubungan dengan tujuan –tujuan militer dan perluasan kerjaan, serta untuk maksud-maksud perpajakan. Sensus sering pula dilaksanakan secara tak menyeluruh dan tak teratur tergantung keperluan (Rusli,S, 1995: 25-27).
Sensus penduduk yang pada mulanya mempunyai tujuan yang telah disebut dimuka , sejak abad ke 19 telah banyak berubah baik dalam cakupan yang menjadi lebih luas dan ruang lingkup peemanfaataan yang makin meluas pula. Berbagai aspek telah dimasukkan dalam daftar pertanyaan sensus seperi migrasi, karakteristik ekonomi , fertilitas dan mengenai jaminan sosial. Dengan demikian memungkinkan tersedianya data mengenai berbagai arakteristik penduduk yang penting yang pada gilirannya dapat memenuhi kebutuhan lembaga- lembaga pemerintah dan non pemerintah dan warga masyarakat umummnya (Rusli,S, 1995: 25-27).
Perserikatan Bangsa–Bangsa yang menyadari pentingnya sensus penduduk dalam rangka pembangunan sosial ekonomi negara –negara aggota telah mensponsori program sensus penduduk dunia ,masing –masing dalam tahun 1960 dan 1970. Hingga dalam masa satu dekade terakhir kebanyakan negara – negara anggota PBB telah melaksanakan sensus penduduk sedikitnya satu kali (Rusli,S, 1995: 25-27).
Istilah “sensus” dalam paham modern mengandung makna perhitungan penduduk yang mencakup wilayah suatu negara. Sensus dilakukan dengan pencacahan langsung tiap orang / rumah tangga. Dengan demikian suatu sensus penduduk merupakan suatu usaha besar yang memerlukan banyak biaya dan tenaga (Rusli,S, 1995:25). Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah atau negara tertentu secara bersamaan (Utoyo B, 2009 : 27).
1. Tujuan Sensus Penduduk
a) Mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke periode.
b) Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di setiap wilayah
c) Mengetahui berbagai atribut sosial penduduk , seperti tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi serta berbagai faktor yang mempengaruhinya (Supriyatna dkk, 2007:37).
2. Cara Pelaksanaan Sensus Penduduk
a) Sensus de jure
Proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah ,umumnya sesuai dengan kartu tanda penduduk (KTP)
b) Sensus de facto
Yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang di temui oleh petugas ketika dilaksanakan sensus (Utoyo B, 2009:27).
3. Ciri-Ciri Utama Sensus Penduduk
a) Kesponsoran
Suatu sensus penduduk nasional resmi di sponsori dan di selenggarakan oleh pemerintah tingkat pusat ( pemerintahan nasional) walaupun kadang –kadang bekerja sama dengan pemerintahan tingkat provinsi dan lokal.
b) Teritorial yang terdefinisi dengan jelas
Cakupan teritorial pelaksanaan suatu sensus haruslah dengan definsi yang jelas.
c) Universalitas
Tiap anggota komunitas dalam cakupan sensus harus termasuk dalam cakupan pencacahan tanpa ada yang ketinggalan atau terjadi duplikasi.
d) Simultanitas
Jumlah penduduk yang dicacah harus menunjuk pada waktu tertentu dengan definisi yang jelas. Sejalan dengan ini data yang di kumpulkan harus menunjuk pada periode waktu tertentu dengan definisi yang jelas.
e) Unit Individual
Dalam suatu sensus pencacahan dilakukan secara langsung dan tidak mlalui registrasi.hal ini sekalipun mekanisme pengumpulan informasi memberikan kemungkinan untuk mencatat informasi bersama dari semua anggota rumah tangga / keluarga / kelompok secara keseluruhan. Suatu sensus bila cara pengumpulan dan pencatatan informasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dibuat tabulasi silang seperti halnya sensus dengan pencacahan individu.
f) Komplikasi dan Publikasi
Paling sedikit komplikasi dan publikasi data harus dilakukan menurut geografis wilayah dan semua variabel demografi dasar hal mana merupakan bagian integral dari suatu sensus penduduk (Rusli S, 1995: 28-29).
B. SURVEY
Survey adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk tanpa menghitung keseluruhan penduduk yang ada dalam suatu negara. Suatu survey dilakukan dengan mengambil contoh-contoh yang dipilih dengan cara tertentu kemudian dianalisa dan kesimpulannya berlaku untuk semua penduduk dalam suatu negara. (Mu’in,Idianto.2004:79)
Ini berbeda dengan sensus yang diinformasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Dengan demikian, penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. (Effendi, sofian.Tukiran, 2012:03)
Berdasarkan tujuan, jenis penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian murni dan penelitian terapan. Sedangkan jika dilihat dari jenis data yang dikumpulkan, dikenal dengan penelitian kualitatif, data kuantitatif, serta gabungan antara kualitatif dan kuantitatif yang lebih dikenal dengan penelitian metode gabungan. Kemudian dilihat dari tujuan penelitian dapat dibedakan kedalam tiga tingkatan, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Apabila dilihat dari metode pendekatan, dapat dibedakan menjadi enam jenis penelitian, yaitu (1) penelitian survey, (2) eksperimen, (3) grounded research, (4) evaluasi, (5) penelitian kebijakan, (6) analisis data sekunder. (Effendi, Sofian.Tukiran.2012:4)
Survey demografi pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam tiga tipe, yaitu :
1. Survey bertahap tunggal ( Single Round Surveys )
2. Survey bertahap ganda ( Multi Round Surveys )
3. Survey bertipe kombinasi, yaitu kombinasi antara survey bertahap tunggal atau survey bertahap ganda dengan sistem registrasi.
Informasi demografi yang dikumpulkan melalui survey bertahap tunggal diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai berbagai kejadian demografi yang dialami seseorang di masa lampau dalam periode tertentu. Sebagai contoh, kepada seorang wanita diajukan pertanyaan : jumlah anak yang dilahirkan hidup, dan berapa banyak diantaranya anak-anak yang dilahirkan hidup itu masih hidup pada saat survey dilakukan. (Rusli,Said.1995:33-34)
Dalam survey bertahap ganda dilakukan kunjungan berulang kali kerumah tangga- rumah tangga dimana berbagai kejadian demografi dalam interval waktu antar kunjungan dicatat seperti kelahiran, kematian dan migrasi. Sedangkan survey bertipe kombinasi selain berguna bagi penaksiran-penaksiran reit vital, data yang dikumpulkan juga dapat menilai sejauh mana kelengkapan dan dapat dipercayanya informasi demografi yang dikumpulkan oleh sistem registrasi. (Rusli,Said.1995:33-34)
C. SISTEM REGISTRASI PENDUDUK
Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dipelihara penguasa setempat dimana biasanya dicatat setiap kelahiran, kematian, adopsi, kematian, perceraian, perubahan pekerjaan, pekerjaan nama dan perubahan tempat tinggal (Rusli S, 1995:30-31). Data populasi berdasarkan registrasi penduduk yang diperoleh dari catatan administrasi perangkat desa. Pada tingkat regional dan nasional, data diperoleh dengan menambahkan satu catatan kedalam catatan lain untuk semua penduduk desa. Aktivitas ini( dilakukan oleh kementrian dalam negeri) menggunakan pendekatan de jure (BPS, 2015) . Catatan di buat bagi tiap individu, dan perubahan- perubahan dilakukan sekama masa hidupnya. Sedangkan sistem registrasi kejadian kejadian vital bertalian dengan regsitrasi seperti ke lahiran, kematian, kematian janin, abortus, perkawinan dan perceraian. Perubahan nama, perubahan pekerjaan, dan perubahan pekerjaan (migrasi ke dan dari suatu daerah) tidak termasuk kedalam registrasi kejadian-kejadian vital. Mengenai gerak penduduk antar Negara, pencatatan orang-orang yang masuk kedalam dan keluar dari suatu Negara dilakukan di pelabuhan-pelabuhan udara dan laut oleh pegawai-pegawai tempat Imigrasi bagi setiap orang yang berangkat dan tiba disediakan formulir yang harus di isi (Rusli S, 1995:30-31).
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari penjelasan yang telah disajikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Ilmu kependudukan adalah ilmu yang memepelajari proses dan struktur masyarakat di suatu wilayah tertentu. Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus penduduk. Pertamabahan dan pengurangan jumlah penduduk di sebabkan karena kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan dan perceraian.
Dalam ilmu kependudukan juga menjelaskan tentang registrasi penduduk dan adanya survai, yang mana registrasi penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh warga ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu.
Survey dan sensus merupakan cara dari pemerintah untuk mengetahui jumlah dari penduduknya dengan cara pendataan langsung. Sedangkan sistem registrasi penduduk merupakan hal-hal yang diperlukan sebagai arsip negara seperti halnya setiap kelahiran, kematian, adopsi, kematian, perceraian, perubahan pekerjaan, pekerjaan nama dan perubahan tempat tinggal dicatat.
Selain itu sensus, survey dan sistem registrasi penduduk memiliki tujuan yang berbeda dimana survey memiliki tujuan untuk mengetahui jumlah kepadatan penduduk, persebaran, dan mengetahui atribut osial penduduk. Survey memiliki tujuan dan dibagi menjadi 2 hal yaitu penelitian murni dan penelitian terapan. Dan yang terakhir registrasi penduduk memiliki tujuan untuk mencatat, mendata dan proses untuk registrasi penduduk seperti kelahiran, kematian, adobsi, kematian, perceraian perubahan pekerjaan, perubahan nama dan perubahan tempat tinggal.
Proses pelaksanaan dari sensus, survey dan registrasi penduduk memiliki tahap yang cukup kompleks. Seperti yang diketahui bahwa sensus dan survey langsung di data kerumah-rumah dan registrasi penduduk lebih kepada masyarakat mendatangi instansi terkait dalam prosesnya.
B. SARAN
Sensus, survey dan registrasi penduduk di Indonesia masih belum menyeluruh karena biasanya hanya dilakukan di tempat atau daerah yang sudah cukup terjangkau dan sudah terdapat cabang dari instansi yang akan melakukan pendataan, namun di Indonesia banyak terdapat warga negara yang masih hidupnya terisolir seperti suku-suku yang masih tinggal di daerah pedalaman hutan. Sehingga data yang di dapat di Indonesia kurang valid. Oleh sebab itu perlunya perbaikan dari menejemen, fasilitas, IPTEK dan kemauan dari pemerintah dalam mengelola masyarakatnya khususnya agar bisa mendapatkan data yang valid dari seluruh daerah di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Kependudukan. (Online) http://www.bps.go.id/webbeta/frontend/Subjek/view/id/12#subjekViewTab2. Diakses pada Jumat 6 Maret 2015 Pukul 18.08 WIB.
Effendi, Sofian. Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survey. LP3ES: Jakarta.
Mu’in, Idianto. 2004. Pengetahuan Sosial Geografi II. PT. Grafindo: Jakarta.
Rusli, Said. 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta Barat: LP3ES.
Septiana, Nana dkk. 2007. IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi Sejarah). Bandung : PT. Grafindo Media Pratama.
Utoyo, Bambang. 2009. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT.Grafindo Media Pratama.