Makalah Sumber Belajar Intruksional

6 min read

Sumber Belajar Intruksional

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Setiap manusia memerlukan belajar untuk mengembangkan pengetahuan, bakat dan minatnya. Dalam pengembangan kemampuan tersebut, seseorang membutuhkan guru, bahan dan peralatan sebagai penunjang proses pembelajarannya yang dikenal sebagai sumber belajar.

Teknologi instruksional adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa Pengertian Sumber Belajar Intruksional ?
  2. Apa Tujuan Sumber Belajar Intruksional ?
  3. Apa Pengertian Sistem Pengembangan Intruksional ?
  4. Apa Media Pembelajaran Intruksional ?

C. Tujuan

  1. Mengetahui pengertian sumber belajar intruksional.
  2. Mengetahui tujuan sumbel belajar intruksional.
  3. Mengetahui sistem pengembangan intuksional.
  4. Mengetahuimedia pembelajaran intuksional.

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Sumber Belajar Intruksional

Sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.

Dalam teknologi instruksional, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar.

Yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset, videocassette, dan lain-lain). Association Educational Communication and Technology (AECT) menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan. Sumber belajar yang sengaja direncanakan yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar karena dimanfaatkan yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar.

Wallington (1970) dalam bukunya Job in Intructional Media Study, menyatakan bahwa peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa. Dengan demikian maka untuk mempermudah klasifikasi sumber belajar itu kita dapat mengajukan pertanyaan seperti “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”.

Klasifikasi lain sumber belajar sebagai berikut :

1. Pesan (message)

Informasi harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta pengertian atau data. Contoh; bahan-bahan pelajaran, cerita rakyat, dongeng, nasihat dan sebagainya.

2. Manusia (people)

Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkannya. Tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Contoh; guru, aktor, siswa, pembicara, pemain. Tidak termasuk tim teknisi, tim kurikulum.

3. Bahan (materials)

Sesuatu, bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat. Contoh; film, slide, tape, buku, gambar, dan sebagainya.

4. Peralatan (device)

Sesuatu, bisa disebut media (hardware) yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software. Contoh; TV, kamera, papan tulis, dan sebagainya.

5. Teknik atau metode (technique)

Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan. Contoh; ceramah, diskusi, simulasi, belajar mandiri, dn sebagainya.

6. Lingkungan (setting)

Situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau ditransmisikan. Contoh; ruangan kelas, studio, aula, dan sebagainya.   

Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan).

B. Tujuan Sumber Belajar Intruksional

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Dengan demikian maka tujuan sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.

Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada dua macam, yaitu;

  1. Learning Resources by design (sumber belajar yang dirancang  sengaja dipergunakan untuk keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi).
  2. Learning Resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan belajar/pengajaran), yaitu segala macam sumber belajar (lingkungan) yang ada disekeliling sekolah dimanfaatkan guna memudahkan peserta didik yang sedang belajar. Sifatnya insidental/seketika. Misalnya tokoh, pahlawan, masjid, pasar dan sebagainya.

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.

Tempat, benda, orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta tidak akan menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila tidak diorganisasi melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak,  maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak bermakna apa-apa.

C. Pengertian Sistem Pengembangan Intruksional

Teknologi instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisa masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi dimana belajar itu bertujuan dan terkontrol (AECT, 1977).

Komponen sistem instruksional terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Tiap unsur tersebut merupakan sumber belajar bagi siswa. Komponen sistem instruksional atau sumber belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Komponen sistem instruksional tersebut sudah dirancang sedemikian rupa oleh fungsi pengembangan instruksional sesuai dengan fungsinya dalam merancang, melaksanakan dan menilai. Unsur-unsur fungsi pengembangan instruksional tersebut adalah riset, teori, desain, produksi, evaluasi, seleksi, logistik, pemanfaatan dan penyebaran.

Fungsi pengembangan instruksional sebelumnya telah diarahkan dan dikoordinasikan oleh fungsi pengelolaan instruksional yang terdiri dari pengelolaan organisasi dan pengelolaan personalia. Fungsi pengelolaan instruksional bertujuan mengawasi salah satu atau lebih fungsi pengembangan atau fungsi pengelolaan lainnya untuk menjamin pengoperasian yang efektif.

Fungsi ini menolong Jurusan atau Departemen dan Staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat desain dan pemilihan options untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses belajar dan mengajar, hal ini meliputi :

  1. Perencanaan kurikulum;
  2. Identifikasi pilihan program instruksional;
  3. Seleksi peralatan dan bahan;
  4. Perkiraan biaya;
  5. Penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar;
  6. Perencanaan program;
  7. Prosedur evaluasi;
  8. Revisi program.

D. Media Pembelajaran Intruksional

Perkembangan media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi pendidikan. Berkembangnya paradigma atau kerangka berpikir dalam teknologi pendidikan mempengaruhi perkembangan media pembelajaran. Berikut uraian beberapa paradigma tersebut.

  1. Dalam paradigma pertama, media pembelajaran sama dengan alat peraga audio visual yang dipakai oleh instruktur untuk melaksanakan tugasnya.
  2. Dalam paradigma kedua, media dipandang sebagai sesuatu yang dikembangkan secara sistemik serta berpegang kepada kaidah komunikasi.
  3. Dalam paradigma ketiga, media dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran dan karena itu menghendaki adanya perubahan pada komponen-komponen lain dalam proses pembelajaran.
  4. Dalam paradigma keempat, media pembelajaran lebih dipandang sebagai salah satu sumber yang dengan sengaja dan bertujuan dikembangkan dan atau dimannfaatkan untuk keperluan belajar (Susilana & Riyana, 2009).

Kita sekarang berada dalam suatu era teknologi informasi yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi. Tersebarnya informasi yang semakin meluas dan seketika serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang singkat telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Dengan demikian, media dalam kegiatan pembelajaran, tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau  pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Secara umum peranan media instruksional dalam pencapaian tujuan pembelajaran antara lain :

  1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
  2. membatasi keterbatasan ruang,waktu tenaga dan daya indera
  3. menimbulkan gairah belajar ,interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar
  4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual ,auditori dan kinestetiknya
  5. memberi rangsangan yang sama ,mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Menurut Kemp and Dayton,1985.peranan media instruksianal dalam pemelajaran antara lain :

  1. penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih tersandar
  2. pembelajaran dapat lebih menarik
  3. pembelajaran lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
  4. waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
  5. kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
  6. proses pembelajaran dapat brlangsung kapanpun dan dimanapundiperlukan
  7. sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
  8. peran guru berubah kearah yang positif

Implementasi (Penggunaan) Sistem Instruksional

Penggunaan sistem instruksional dalam pembelajaran didalam kelas dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahap.

a.  Tahap awal

Tahap pembelajaran awal ini adalah langkah pertama sebelum materi pembelajaran berlangsung, yaitu memberikan pencerahan terhadap pola piker siswa tentang apa yang ingin diajarkan, diberikan bayangan sebelum memasuki tahap yang serius, tahap awal ini memiliki banyak teori dan metode yang bisa digunakan diantaranya adalah mengatur tatanan kelas yang nyaman dan epektif seperti group resume (resume kelompok) prosedurnya dibentuk seperti :

  1. Bagilah peserta kedalam beberapa kelompok, terdiri dari 3 sampai 6 anggota.
  2. Beritahukan kepada mereka bahwa kelas memiliki kesatuan bakat dan pengalaman yang sangat hebat.
  3. Memberikan motivasi kepada setiap kelompok agar aktif dan bervariasi dalam menela’ah materi.

Inti

Pada tahapan ini pengajar menguraikan materi yang diajarkan kepada siswa dengan menggunakan metode dan teknik yang nyaman dan mudah dimengerti oleh siswa sehingga siswa tidak mudah jenuh dan tidak cepat merasa bosan seperti yang ada dalam bukunya Mel Silberman yang menawarkan metode aktif dan variable salah satunya adalah Listening Team (tim pendengar)

  • Buatlah kelas menjadi empat kelompok
  • Masimg-masing kelompok diberi tugas, kelompok pertama sebagai penanya, kelompok kedua sebagai orang yang setuju, kelompok yang ketiga sebagai orang yang tidak setuju, sedangkan yang terakhir sebagai pemberi contoh.
  • Sampaikan pelajaran yang didasarkan dengan pelajaran
  • Suruhlah tiap-tiap tim untuk bertanya, sepakat dan sebagainya.

c. Tahap Akhir

Setelah materi diberikan kepada siswa dan waktu telah hamper habis untuk pembelajaran maka tahapan yang paling akhir ialah bagaimana siswa belajar agar tidak lupa tentunya dengan berbagai strategi yang bisa digunakan salah satunya adalah Reviewing Strategies (meninjau ulang).

Salah satu cara paling meyakinkan untuk menjadikan belajar tepat adalah menyertakan waktu untuk meninjau apa yang telah dipelajari. Materi yang telah ditinjau (review) oleh peserta didik mungkin disimpan lima kali lebih banyak dari materi yang tidak ditinjau. Hal itu karena peninjauan memudahkan peserta didik untuk mempertimbangkan informasi dan menemukan cara-cara untuk menyimpannya dalam otaknya.

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

Yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset, videocassette, dan lain-lain). Association Educational Communication and Technology (AECT)  menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan. Sumber belajar yang sengaja direncanakan yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar karena dimanfaatkan yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar.

B. Saran

Saya sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu kritik dan saran yang sangat membangun sangat kami perlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply