Makalah Seni Anyaman Bambu

16 min read

Seni Anyaman Bambu

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya yang sangat beranekaragam, ini merupakan daya tarik tersendiri yang dimiliki Indonesia. Kebudayaan yang timbul merupakan kebudayaan yang diturunkan secara turun temurun, yang dapat dikatakan sebagai kearifan  lokal, kebudayaan yang terdapat di Indonesia memiliki karakter yang berbeda sesuai adat dan aturan yang berlaku di masyarakat, Salah satu tradisi budaya yang telah berkembang secara turunntemurun yaitu adalah kerajinan anyaman, anyaman merupakan suatu produk yang dihasilkan dari kegiatan mengatur bilah-bilah seperti pandan, bambu, dan bahan lainnya tindih menindih atau silang  menyilang.

Seni anyam sudah ada sejak dahulu kala, hingga sekarangpun masih akrab dalam kehidupan masyarakat. Bahkan hampir di seluruh nusantara terdapat home industri pengrajin barang anyam-anyaman. Maka bisa dikatakan seni anyam termasuk kategori warisan budaya yang harus dilestarikan.

Menurut beberapa sumber keterampilan anyaman masuk ke Indonesia sejak beberapa ribu tahun lalu, ketika migrasi besar-besaran  penduduk dari dataran Asia Tengah menuju ke Nusantara, keterampilan itu terus berlanjut hingga sekarang. Di beberapa tempat di Indonesia anyaman berkembang menjadi suatu komoditas yang menjanjikan, namun beberapa sumber mengatakan bahwa anyaman merupakan kebudayaan asli bangsa melayu, termasuk Indonesia, tanpa adanya pengaruh dari dunia luar. Di wilayah Jawa Barat tepatnya kecamatan  Rajapolah, merupakan komoditas yang berharga, karena kebanyakan penduduknya merupakan pengrajin anyaman yang hidup dari menganyam, sehingga Rajapolah berkembang menjadi salah satu sentra Industri anyaman

Selama bertahun-tahun Rajapolah telah menjadi ikon pariwisata dan belanja cinderamata di daerah Tasikmalaya, jenis anyaman Rajapolah terbagi menjadi 3 jenis yaitu mendong, pandan, dan bambu, setiap anyaman memiliki karakteristik dalam teknik pembuatannya maupun motifnya. Motif anyaman Rajapolah merupakan motif yang 2 dipercayai merupakan motif yang dibuat oleh suku Sunda, contohnya saja pada bambu, motif anyaman bambu yang beredar di masyarakat Rajapolah sama dengan motif-motif yang beredar di Suku Sunda pada daerah lain, seperti Garut dan Cirebon hanya saja beberapa anyaman memiliki panggilan yang berbeda walaupun bentuknya sama, ini dipengaruhi oleh adat istiadat yang berkembang di Masyarakat, keadaan alam dan status kekerabatan pada suku Sunda yang mendiami suatu daerah.

Dalam perkembangan anyaman, tidak adanya pewarisan formal ilmu menganyam dan kurangnya dokumentasi mengenai pola anyaman di Rajapolah merupakan salah satu bukti kurangnya pelestarian dan kecintaan kita terhadap budaya Indonesia. Banyak pengrajin membuat motif anyaman hanya karena mengejar keuntungan, banyak sekali motif anyaman Rajapolah yang tata cara penamaannya didapat dari mengarang nama saja, sehingga banyak motif anyaman Rajapolah dengan bentuk yang sama, beredar dalam satu tempat, tapi memiliki nama yang berbeda. Jika hal ini dibiarkan maka anyaman Rajapolah tidak memiliki karakteristik dan ciri khas, sehingga tidak menutup kemungkinan anyaman Rajapolah hanya akan menjadi sesuatu yang biasa, dan hal ini mungkin akan menjadi suatu masalah di kemudian hari seperti batik yang diklaim oleh negara lain karena menjadi sesuatu yang biasa bagi kita.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas adalah :

  1. Apa pengertian seni anyaman bambu
  2. Bagaimana sejarah anyaman bambu
  3. Bagaimana proses pembuatan anyaman bambu
  4. Bagaimana perkembangan anyaman bambu pada saat ini
  5. Apa jenis bambu yang digunakan untuk menganyam
  6. Mengapa bambu digunakan dalam anyaman
  7. Apa teknik teknik untuk menganyam
  8. Apa contoh contoh anyaman bambu

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

  1. Mengetahui pengertian anyaman bambu
  2. Mengetahui sejarah anyaman bambu
  3. Mengetahui proses pembuatan anyaman bambu
  4. Mengetahui perkembangan anyaman bambu di saat ini
  5. Mengetahu jenis bambu yang digunakan untuk menganyam
  6. Mengetahui alasan bambu digunakan dalam menganyam
  7. Mengetahui teknik teknik menganyam
  8. Mengetahui contoh contoh anyaman bambu

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Anyaman

Anyaman merupakan proses menyilangkan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu kumpulan yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-bahan yang boleh digunakan antara lain lidi, buluh, pandan, akar, mengkuang dan sebagainya, bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan lembut.

Biasanya pengolahan seni anyaman ini dilakukan dengan alat yang masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, yang membutuhkan kreativitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.

Dalam dunia industri, biasanya anyaman dibuat dalam karya seni terapan, yaitu karya seni yang mempunyai kaitan langsung dengan kehidupan manusia, mengingat karya seni terapan mempunyai makna guna dalam keseharian manusia dan lebih menekankan fungsi gunanya tanpa meninggalkan fungsi estetisnya atau keindahannya.

Asal Usul Anyaman

Seni anyaman adalah milik masyarakat melayu yang masih sangat di kagumi dan di gemarihinnga saat ini. Kegiatan seni anyaman telah ada semenjak zaman dahulu kala, hal ini dapat dilihat pada rumah-rumah orang jaman dahulu di mana dinding rumah mereka di anyam denganmenggunakan buluh dan kehalusan seni anyaman itu masih bertahan hingga saat ini. Rumahyang berdinding dan beratapkan nipah tidak panas, karena lapisan daun nipah yang tebal.

Seni anyaman di percaya bermula dan berkembangnya tanpa menerima pengaruh luar.Penggunaan tali, akar, dan rotan merupakan asas pertama dalam penciptaan kerajinan tangananyaman. Bahan-bahan itu tumbuh liar di hutan-hutan, kampung-kampung, dan kawasan sekitarpantai.

Berbagai bentuk kerajinan tangan dapat di bentuk melalui proses dan teknik anyaman dari jenistumbuhan pandan dan bengkuang. Bentuk-bentuk anyaman di buat berdasarkan fungsinya.Misalnya bagi masyarakat petani / nelayan, anyaman di bentuk menjadi topi, bakul, tudung saji,tikar, dan aneka rupa yang di bentuk untuk digunakan sehari-hari.

Selain dari tumbuhan pandan dan bengkuang, anyaman juga dapat di buat dari tumbuhan jenispalma dan nipah. Berdasarkan bahan dan rupa bentuk anyaman yang di hasilkan. Seni anyamanmerupakan daya cipta dari sekelompok masyarakat luar istana yang lebih mengutamakan nilaikegunaannya. Walaupun pada tahun 1756 sampai 1794 telah terdapat penggunaan tikar untuk raja yang terbuat dari rotan.

Untuk memulai menganyam, waktu yang tepat adalah pada pagi atau malam hari dalam keadaancuaca yang redup dan dingin. Daun-daun lebih lembut dan mudah di bentuk tanpa meninggalkankesan-kesan pecah. Biasanya beberapa orang melakukan kegiatan menganyam secaraberkelompok di halaman rumah atau beranda rumah pada waktu malam, petang, atau waktusenggang.

Seni kerajinan tangan anyaman adalah sesuatu karya yang unik dan rumit proses pembuatannya.Namun usaha untuk mempertahankannya harus di teruskan agar tidak termakan olehperkembangan zaman. Budaya bangsa bukan hanya di lihat dari bahasa dan ragamnya saja, tetapi juga di lihat dari hasil karyanya yang bermutu tinggi. Warisan budaya yang unik ini harus selaludi terus di pelihara dan di manfaatkan bersama.

B.  Sejarah Anyaman

Anyaman merupakan seni tradisi yang tidak mempunyai pengaruh dari luar. Perkembangan sejarah anyaman adalah sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenis seni anyaman padamasa Neolitik kebanyakan adalah menghasilkan tali, rumah dan keperluan kehidupan. Bahandaripada akar dan rotan adalah bahan asas yang awal digunakan untuk menghasilkan anyaman.Menurut Siti Zainun dalam buku Reka bentuk kraftangan Melayu tradisi menyatakan padazaman pemerintahan Long Yunus (1756-94) di negeri Kelantan, penggunaan anyaman digunakan oleh raja. Anyaman tersebut dipanggil ‘Tikar Raja’ yang diperbuat daripada pohon bemban.

Ada beberapa hal yang harus di ketahui tentang sejarah anyaman, yaitu :

  1. Dipercayai seni graf tangan muncul dan bergembang tanpa pengaruh luar.
  2. Pada zaman dahulu, kegiatan anyaman dilakukan oleh kaum wanita untuk mengisi masasenggang dan bukan sebagai mata pencarian utama.
  3. Hasil graf tangan dijadikan alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai hadiah untuk anak saudara atau sahabat handai sebagai tanda kasih atau kenang-kenagan.
  4. Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang lengkap jika dia tidak mahir dalam seni anyaman.
  5. Proses anyaman biasanya dijalankan oleh kaum wanita; lelaki hanya menolong menetap daundan memprosesnya.
  6. Perusahaan anyaman biasanya dilakukan secara individu dan secara kecil-kecilan yangmerupakan satu usaha ekonomi bagi orang-orang di kampung.
  7. Kini,terdapat organisasi dan perbadanan yang mengusahakannya, dengan skala yang besarseperti cawangan-cawangan Perbadanan Kemajuan Kraftangan Malaysia, Persatuan GerakanWanita Felda, Pusat Graftangan Felda, dan sebainya.
  8. Hasilan anyaman bermutu tinggi bagi memenuhi keperluan pelanggan.Hasilan anyaman tidahterkongkong dalam bentuk tradisional sahaja. Ciptan dimensi baru dari segi rupa dan bentuk,warna dan corak, teknik dan bahan sering diubah-ubahkan mengiikut peredaran zaman dan citarasa pelanggan.

Ada 3 jenis anyaman, yaitu

1. Anyaman datar

Anyaman datar dibuat datar, pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banyak digunakan untuk tikar, untuk dinding rumah tradisional, untuk pembatas dinding.

2. Anyaman tiga demensi

Anyaman tiga demensi berwujud benda tiga dimensi sebuah produk benda kerajinan. Kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu lampion, dan tempat wadah.

3. Makrame seni simpul menyimpul

Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsi sama dengan jarum. Dalam seni makrame seni simpul menyimpul merupakan teknik utama untuk menciptakan sebuah sambungan dalam sebuah karya kerajinan.

Beberapa hasil kerajinan makrame yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, keset kaki, mantel baju, dan souvenir.

Anyaman dapat dibagi menjadi empat jenis anyaman, yaitu :

1.      Anyaman silang tunggal,

merupakan anyaman yang memiliki dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya.

2.       Anyaman silang ganda,

menganyam dengan teknik ini sama dengan silang tunggal ialah menyisipkan dan menumpang dua benda pipih, yaitu pakan dan lusi yang berbeda arah. Bedanya ialah pada benda pipih, yaitu pakan dan lusi yang diselusup dan ditumpangi tidak hanya satu tepi tetapi dapat dua, tiga, empat, lima, dan seterusnya sehingga dikenal silangan ganda dua, ganda tiga, ganda empat, ganda lima, dan seterusnya sesuai dengan jumlah benda pipih dilompati dan disusupi.

3.       Anyaman tiga sumbu,

teknik ini sama seperti teknik anyaman silang, hanya saja perlu diingat bahwa benda pipih, yaitu pakan dan lusi yang akan dianyam tersusun menurut tiga arah. Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.

4.      Anyaman empat sumbu, teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah disini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola oktogonal (segi delapan beraturan).

Jenis – Jenis Anyaman &  Bahan Hasil anyaman

  1. Anyaman Mengkuang Daun mengkuang Tikar, tudung salji, bekas pakaian dan lain-lain.
  2. Anyaman pandan Daun pandan duri Tikar sembahyang, hiasan dinding.
  3. Anyaman Buluh Jenis-jenis buluh yang sesuai Bakul, bekas pakaian, nyiru, beg .
  4. Anyaman Rotan Rotan yang telah diproses Bakul, bekas pakaian, tempat buaian anak dan lain-lain.
  5. Anyaman Lidi Lidi kelapa Lekar, bekas buah, bekas telor.
  6. Anyaman ribu-ribu Paku pakis ribu-ribu. Tempat tembakau, bekas sirih terbus, bakul, bekas sebaguna dan lain-lain.

Macam – Macam Benda Anyaman

Dilihat dari ciri-ciri fisiknya, pada umumnya anyaman terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu :

1)      Anyaman datar

Jenis anyaman ini di buat datar pipih dan lebar . Anyaman datar biasanya digunakan sebagai bilik rumah tradisional, tikar, pembatas ruangan dan barang-barang hias lainnya. Anyaman datar dapat dibentuk dengan berbagai pola dan bentuk. Tentu, pembentukan pola ini membutuhkan ekstra kelihaian tangan dan kecermatan dalam membentuk pola dan alur anyaman.

2)      Anyaman tiga dimensi

Anyaman ini merupakan pengembanngan bentuk dari anyaman tradisional yang memiliki bentuk sederhana tetapi sudah lebih dikembangkan dan ditekankan pada nilai seni dan fungsionalitasnya yang lebih tinggi. Misalnya, kursi, tas, tempat wadah-wadah, dan lampu lampion.

3)      Macrame

Macrame merupakan seni keahlian tangan menyimpul bahan dengan dibantu oleh alat pengait . misalnya jarum. Dengan teknik macrame, pengrajin dimungkinkan untuk dapat membentuk sambungan dan menciptakan pola-pola baru yang lebih bagus. Benda anyaman yang dibentuk melalui macrae di antaranya adalah ta[lak meja, keset kaki, dan bentuk souvenir.

C.     Cara Membuat Anyaman


Langkah-langkah Membuat Anyaman Segitiga Bintulu Lugu
1.  Persiapan
Alat    : Gunting, penggaris, pensil, double tip/lem, cutter/silet
Bahan : – Kertas Asturo hitam (14 x 10 cm), buat persegi di bagian dalam dengan

               ukuran 8 x 10 cm (jarak tepi atas, kanan, kiri = 1 cm, bawah = 3 cm),

               iris-iris bagian dalam persegi dengan ukuran lebar 0, 25 cm
            – Kertas lipat warna (iris dengan ukuran lebar 0,25 cm)


2. Pembuatan


Baris I : 5-1-1-5-5-1-1-5 dst.
Baris II : 4-2-2-4-4-2-2-4 dst.
Baris III : 3-3-3-3-3-3-3-3 dst.
Baris IV : 2-4-4-2-2-4-4-2 dst.
Baris V : 1-5-5-1-1-5-5-1 dst.
Baris VI : 1-5-5-1-1-5-5-1 dst.
Baris VII : 2-4-4-2-2-4-4-2 dst.
Baris VIII: 3-3-3-3-3-3-3-3 dst.
Baris IX : 4-2-2-4-4-2-2-4 dst.
Baris X : 5-1-1-5-5-1-1-5 dst.
Kembali ke langkah pada baris I dst.
Ket : Hijau (luar)

        Hitam (dalam)

Baris pertama dimulai dari bawah, dari kanan ke kiri.

Cara menganyam

  1. Dekatkan bahan anyaman yang sudah siap di anyam atau dihaluskan
  2. Penganyaman kipas atau hihid ini berbeda dengan menganyam bilik, tolombong, tampan, atau yang lainnya. Karna caranya di balik agar kedua sisinya kelihatan rapih dan tidak ada ujung anyamannya ( lihat photo kipas / hihid diatas ).
  3. Pertama kali memulai menganyam kita siapkan dua helai irisan bambu yang sudah dihaluskan / dihua, lebih baik dua – duanya memakai hinis agar kelihatan hasilnya rapih
  4. Untuk sumbu tengah kita perlu yang panjang ukurannya
  5. Sumbu yang satunya di zig-zag ukurannya agar nanti pas kita balikan cukup untuk ukuran di anyamkan
  6. Kita membuat sudutnya dengan menyilangka dan melipat secara sejajar dengan bagian yang kita buat untuk sumbu tengah dengan cara menambah bahan anyaman.
  7. Cara menganyam ini tidak lepas dengan hitungan satu-tiga-satu sampai seterusnya, dan yang ke sampingnya jangan salah jumlah anyamannya dua.
  8. Lakukan itu dengan berulang-ulang sampai hasilnya menjadi segitiga, dan sampai kira-kira kita sudah pas untuk membalikan anyaman itu.
  9. Perhatikan pas kita mau membalikan anyaman jangan salah dan jangan lupa akhir penganyaman kita akhiri dengan kitungan satu, agar rapih hasilnya, berbeda dengan kita letakan dengan tiga, hasilnya akan terlihat tidak rapih.
  10. Lalu kita saatnya membalikan anyaman kita dengan cara melipat ujung terakhir yang kita anyamkan, dan menganyanya kembali ke bagian tengahnya sampai ujung
  11. Lakukan selanjutnya dengan cara yang sama, sampai pada akhirnya akan jadi kipas berbentuk segi empat dan siap untuk diproses selanjutnya.

Sejarah Anyaman Di Minangkabau

Seni anyaman ini telah dikenal dan dikembangkan oleh suku melayu di sepanjang pulau Sumatera, semenanjung malaya, serta pesisir Kalimatan bagian barat dan bagian utara. Menganyam termasuk kesenian asli suku Melayu. Bukan hasil dari pengaruh dari budaya luar Melayu. Seperti tembikar, seni anyaman yang dimulai pada masa neolitik ini menghasilkan tali, dinding, peralatan rumah tangga. Awal mula yang dugunakan akar dan rotan. Selain kuat dan lentur, kedua bahan ini juga didapat di alam tropis, seperti di Indonesia. Semakin lama seni anyaman semakin berkembang, tidak hanya barang kerajinan dibuat menjadi beragam, bahan yang digunakan untuk menganyampun semakin banyak jenisnya. Ada anyaman pandan seperti tikar untuk shalat dan hiasan dinding. Dan ada juga anyaman rotan dan anyaman bambu.

Menganyam merupakan salah satu seni tradisi tertua di dunia. Kegiatan

menganyam ditiru manusia dari cara burung menjalin ranting-ranting menjadi bentuk

yang kuat, kemudian manusia mengembangkannya menjadi sebuah karya seni anyaman.

Di Indonesia teknik ini sudah menjadi tradisi yang turun-temurun dilakukan di beberapa

daerah seperti di Aceh dan Sumatra Selatan.

Pada awalnya kegiatan menganyam dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alam yang hanya diproses secara sederhana seperti daun kelapa, rotan, eceng gondok, serta

daun pandan, tetapi seiring berkembangnya zaman, menganyam tidak hanya

menggunakan bahan-bahan alam, serta menggunakan bahan tekstil sebagai bahan

dasarnya

Bagi daerah Sumatera Barat banyak faktor yang dapat menunjang pengembang produk industri kecil dan kerajinan antara lain:

1.      Sumber alam berupa bahan baku berbagai jenis kayu, bambu, rotan bahan anyaman, hasil laut, bahan mineral dan sebagainya.

2.      Sumber daya manusia yang tersedia, dengan tingkat upah relatif murah.

3.      Keanekaragaman budaya tradisional yang spesifik dan memiliki nilai seni cukup tinggi.

4.      Motif berbagai ragam flora dan fauna.

5.      Perkembangan pariwisata yang cukup berarti dapat menjadi sarana dan media

D.    Desain dan Prinsip Teknik Menganyam

Macam-macam desain motif anyaman, yaitu : motif Sasag, Pihuntuan tertututp,

Pihuntuan Terbuka, Balakacupat, Rereng mata walik, Petai silang, Lereng, Goal, Bunga

gambir, Mata walik, Bunga cengkeh

Prinsip yang harus diperhatikan dalam pembuatan produk kriya dengan teknik

menganyam, yaitu :

1.      Pilih jenis produk/benda yang akan dibuat (benda hias, benda pakai, atau memiliki

fungsi keduanya).

2.      Pilih dan sesuaikan desain motif anyaman dengan produk/bendanya.

3.      Pilih Jensi bahan dan juga pilih warna yang sesuai dengan motif hias yang akan dibuat.

Bahan-Bahan anyaman di Minangkabau

1.    Anyaman bambu

Bambu banyak digunakan sebagai sovenir atau kerajinan beracam-macam bentuk gantungan kunci, bingkai foto, hiasan dinding. Selain itu bisa dijadikan kerajinan anyaman bambu.

a.         Proses Pembuatan Anyaman Bambu

Syarat bambu yang digunakan dalam kerajinan anyaman bambu

1)       Pilihlah bambu yang tidak terlalu tua, juga tidak terlalu muda.

2)      Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau tiga ruas

3)      Simpan ditempat yang teduh selama 5 sampai 6 hari.

4)      Pilihlah bambu yang memiliki ruas yang panjang.

Bambu yang akan digunakan harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Adapun cara penglahannya yaitu:

1)      Pengolahan bambu untuk anyaman adalah dengan menebang pohon bambu, kemudian bamabu dipotong-potong sepanjang ruasnya dan buang buku-bukunya. Bila diperukan anyaman yang panjang dapat juga dipotong dan disesuaikan dengan kebutuhan

2)      Buang, dan bersihkan bagian dalamnya, diraut dan dihaluskan baik kulit maupun isi,

3)      Iris tipis-tipis sesuai dengan keperluan  lalu dikeringkan dan kemudian dianyam.

Bambu yang sudah diolah dapat dipergunakan untuk membuat apa yang diinginkan perajin, seperti pembuat raga da peralatan menangkap ikan seperti lukah, belat, sangkar/sangkar ayam, sangkar burung, penampi bersa dan sebagainya.

Disamping itu, cara pembuatan anyaman bambu yang lain, yang merupakan inovasi produksi perajin adalah:

1.      Bambu yang dipergunakan adalah bambu dewasa berukuran besar dan sama panjang ruasnya.

2.      Dilakukan pembekahan atau dibelah dan diserut hingga tipis lalu dijemur hingga kering

3.       Bambu yag tipis dibetuk dengan meganyam dan diikat dengan rotan yang sudah diraut halus

4.      Pekerjaan akhir adalah memberi zat pengkilat dengan meggunakan vernis atau pelitur

Di Kabupaten Kuantan Singigi anyaman bambu ini sudah dikembagkan sebagai suatu usaha kerajinan membuat barang-barang yang bersifat aksesoris yang dekoratif. Produknya antara lain tempat buah, tempat tisu, kap lampu, dan sebagainya.

Di Nagari silungkang, Sawahlunto, cara mengolah bambu untuk pembuatan tudung saji mempunyai cara tersediri yaitu :

1.      Batang bambu yang diperluka adalah yang masih muda, berdiameter besar dan beruas panjang.

2.       Pohon di tebang dan di kerat-kerat sesuai ukura ruasya.

3.      Bagian luar da daging bambu dibuang sehingga tinggal dibagian dalam yag telah tipis.

4.      Bagian yang tipis ini di panaskan di perapian sehingga sebagian dalam bambu yang lain licin menjadi paring dan terkelupas dengan sendirinya.

5.      Kemudian bambu dibelah sehingga menjadi lembaran yag tipis.

6.       Lembaran yang tipis/paring itu dicuci dan dijemur degan panas matahari sampai kerig agar menghasilka bentuk melengkung.

7.      Setelah kering, paring tersebut dikerat-kerat sesuai dengan ukura tudung sajai yang diinginkan.

8.      Paring disususun bertinding atau berlapis dan dijahit satu sama lainnya dengan menggunakan kolindang benang hingga terbentuk bulatan cekung.

9.      Pada bagian dalam dilapis dengan daun sangai mengikuti bentuk dari susunan pahing yag sudah diikat dan di jahit.

10.  Pada ujung sekeliling lingkaran diberi bingkai dari rotan yang sudah dikupas kulitanya, da terbentuklah sebuah tudung saji.

11.  Proses seterusnya adalah membuat lukisan dasar ornamet denga menggunkan alat tulis kalam atau saga, yaitu alat tulis yang terbuat dari lidi pohon enau. Sedangkan bahan tinta adalah campuran dari getah jeruk dengan jelaga atau arag lampu teplok/pelita.

12.  Selesai diwarnai, maka jadilah tudung saji yang diinginkan.

Dalam perkembanganya, Kerajinan tudung saji ini sudah dijadikan barang cenderamata dengan ukururan bervariasi, antara lain sebagai hiasan dinding dan lain sebagainya, dan banyak diminati oleh pembeli baik dari dalam maupu luar negeri.

b.    Kegunaan Anyaman Bambu

Kegunaan Anyaman Bambu, barang-barang yang dihasilkan dari kerajinan anyaman bambu yang digunakan dalam kehidupan masyarakat adalah :

Kegunaan pada upacara adat :

  1. Upacara “Maawo” ikan di Kampar
  2. Upacara Permainan “Lukah Gila”
  3. Upacara pernikahan

Kegunaan lainnya :

1)      Niru

Niru ini digunakan untuk penampi beras. Daerah yang banyak memproduksinya adalah di Payakumbuah dan Palupuah. Niru hasil prosuksi dari darah ini mempunyai perbedaan dari struktunya. Niru yang dari payakumbuh strukrurnya tidak serong dan bambu yang digunakan lebih kecil. Sedangkan niru yang berasal dari palupuah mempunyai struktur besar.

2)      Katidiang

Berasal dari gaduik

3)      Tempat barang

Tempat barang ini banyak digunakan masyarakat untuk menjajakan jualaannya dengan menggunakan motor.

4)      Tempat ayam

Tempat ayam ini digunakan masyarakat Minangkabau untuk membawa ayam. Tempat ayam ini diproduksi di Padang.

5)      Rak buku

Rak buku ini terbuat dari rotan. Jenis anyaman yang digunakan adalah anyaman empat sumbu yang diproduksi di daerah Rao, Pasaman Timur.

6)      Kipas sate

Kipas sate ini diproduksi di daerah Payakumbuah

7)      Topi untuk petani

8)      Kotak tisu

9)      Lampu gantung

10)  Asbak rokok

11)  Tempat buah

12)  Keranjang

13)  Dan lain-lain sesuai dengan yang diinginkan.

14)  tempat nasi

tempat nasi ini biasanya di Minangkabau disebut dengan kampia. Kampia ini banyak dibuat di daerah payakumbuh.

15)  Tempat pensil

Banyak diproduksi di daerah embun pagi.

16)  Kibang

kibang ini digunakan oleh masyarakat Minangkabau pada upacara kematian untuk membawa beras. Kibang ini diproduksi di daerah Embun pagi, Maninjau.

17)  Keranjang dan sendal

Kerajang dan sendal ini banyak di produksi di daerah silokek, sijunjung

18)  Salapah

Kerajinan uni digunakan untuk tempat salapah yang dipakai di saat upacara adat.

19)  Kambuik

Kambuik banyak diproduksi di daerah Lasi dan juga di Payakumbuah.

20)  Dompet pandan

Dompet pandan ini diproduksi dari daerah Embun Pagi, Maninjau.

21)  tempat nasi

tempat nasi ini biasanya di Minangkabau disebut dengan kampia. Kampia ini banyak dibuat di daerah payakumbuh.

22)  Tempat pensil

Banyak diproduksi di daerah embun pagi.

23)  Kibang

kibang ini digunakan oleh masyarakat Minangkabau pada upacara kematian untuk membawa beras. Kibang ini diproduksi di daerah Embun pagi, Maninjau.

24)  Keranjang dan sendal

Kerajang dan sendal ini banyak di produksi di daerah silokek, sijunjung

25)  Salapah

Kerajinan uni digunakan untuk tempat salapah yang dipakai di saat upacara adat.

26)  Kambuik

Kambuik banyak diproduksi di daerah Lasi dan juga di Payakumbuah.

27)  Dompet pandan

Dompet pandan ini diproduksi dari daerah Embun Pagi, Maninjau.

2.    Anyaman pandan

Pandan merupakan salah satu jenis bahan yang digunakan untuk menganyam.  Kegiatan produksi kerajinan pandan sangatlah mudah oleh karenanya banyak dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga.

Di minangkabau daerah yang terkenal dalam memproduksi anyaman pandan ini adalah di Nagari Silokek, Sijunjung dan daerah embun pagi.  Dahulu kerajinan pandan di silokek sangatlah berkembang ditandai dengan banyaknya permintaan dari luar negeri. Para konsumen biasanya membeli kerajinan berupa dompet, tas,  tikar dan hiasan dinding.

Kerajinan pandan ini merupakan kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan turun-temurun. Sehingga untuk mempertahankan dan melestarikan kerajinan pandan ini setiap ibu-ibu mengajarkannya kepada keluarganya terutama yang perempuan.

Produk-produk anyaman pandan ini banyak diminati oleh konsumen dari mancanegara. Karena sifat produknya yang mudah didaur ulang serta sampah yang berbahan pandan tidak merusak lingkungan hidup.

Pengadaan sarana dan bahan baku kerajinan anyaman pandan ini diupayakan sendiri oleh pengarajin. Bahan baku dan penunjang produksi yang biasa digunakan pengrajin adalah, pandan, kain, kancing batok kelapa, benang jahit, lem, pewarna, dan lain sebagainya.

Sebelum daun pandan dibuat anyaman maka harus diperlakukan khusus terlebih dahulu melalui beberapa tahapan:

3.    Anyaman rotan dan anyaman lidi

Hasil dari anyaman tersebut diantaranya adalah:

1)      Tempat sampah

Tempat sampah ini merupakan anyaman yang berbahan dasar rotan. Tempat sampah ini diproduksi sendiri oleh para pedagangnya sendiri. Karena proses pembuatannya yang mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Rotannya sendiri diperoleh dari payakumbuah.

2)      Vas bunga

Vas bunga ini digunakan untuk meletakkan bunga di atas meja. Anyaman ini berbahan dasar lidi. Anyaman ini diproduksi di daerah Pitalah, Padang Panjang.

3)      Tempat Koran

Anyaman ini banyak diproduksi di kota padang. Yang berbahan dasar rotan.

4)      Bola takraw

Bola takraw ini di buat dari rotan yang diproduksi di daerah Payakumbuh.

5)      Senggan

Senggan ini diproduksi dari daerah Pitalah. Senggan ini terbuat dari lidi yang di anyam.

6)      Pembatas dinding

Pembatas dinding terbuat dari rotan yang dproduksi di kota Padang

E.     Macam – macam Anyaman Bambu

  i). Anyaman Tunggal

Disebut ayaman tunggal yaitu anyaman yang dibuat secara tungal/satu-satu di anyamnya atau satu tumpang satu. Ayaman tunggal  ini bisa di gunakan untuk membuat kerajinan anyaman:

  1. Saringan / ayakan
  2. Tampan/Cetakan pembuata Tahu
  3. Cerangka dan lain sebagainya

ii).      Anyaman bilik atau anyaman dua – dua

Disebut dengan anyaman bilik yaitu anyaman yang di buat secara disilang secara berurutan dengan melewati/langkah dua-dua. Anyaman ini bisa di gunakan untuk membuat

  1. Bilik
  2. Nyiru

iii). Anyaman teratei

Disebut anyaman teratei yaitu sebuah anyaman yang sangat unik dan indah, berfungsi untuk membuat bilik bangunan/gubuk dengan harapan hanya sekedar sebuah seni bangunan dengan berbagai pariasi dan corak.

iv).  Ayaman Bunga Cengkih

Disebut anyaman Bunga Cengkih yaitu anyaman seperti bunga cengkih. Nah, jenis anyaman ini bisa kita jumpai di beberapa anyaman seperti kipas / hihid, tolok/kecempeh, boboko, sangku, dll

F.      Teknik Anyaman membentuk motif

            Motif anyaman bambu juga di dapat dari teknik anyaman yang berbeda-beda. Teknik anyaman erdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1.      Anyaman tegak

Pada anyaman ini lurus tegak dengan penganyam, sedangkan pakan sejajar dengan orang yang menganyam

2.      Anyaman serong

Pada teknik ini lusi dan pakan terletak tegak lurus. Letaknya menyimpang 45 derajat ke kanan dan kiri orang yang menganyam. Untuk membedakannya digunakan istilah irka(iratan ke kanan) dan irki (iratan ke kiri)

3.      Anyaman kombinasi

Teknik ini adalah kombinasi antara anyaman serong dan anyaman tegak

4.      Anyaman membelit

Teknik ini dilakukan dengan membelitkan kusi dan pakan secara bergantian

5.      Anyaman pita

Membuat sifat anyaman memanjang dan dibuat dengan membentuk jalur pita

6.      Anyaman melingkar

Teknik ini menjadikan lusi sebagai jari-jari lingkaran, sedanngkan pakan melingkar dari pusat ke luar

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Di Minangkabau terdapat berbagai macam kerajinan tangan salah satunya adalahnya anyaman. Anyaman merupakan proses menyilangkan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu kumpulan yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-bahan yang boleh digunakan antara lain lidi,buluh,pandan, akar, mengkuang dan sebagainya, bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan lembut.

Di Minangkabau, hampir setiap daerahnya yang memproduksi anyaman. Diantara daerah-daerah itu adalah, daerah Silokek, Payakumbuh, Pitalah, Tanjuang Ampalu, Sijunjung, Pariaman, Gaduik, dan daerah-daerah lainnya.

B.       Saran

Anyaman di Minangkabau memiliki banyak variasi dan mempunyai nilai industri yang tinggi, oleh karena itu sebaiknya kerajinan anyaman ini dilestarikan supaya tidak punah. Anyaman merupakan kerajinan yang turun temurun, yang harus tetap dipelihara sebagai ciri khas budaya Minangkabau.  Kerajinan anyaman juga dapat membuka lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/#q=makalah+anyaman+bambu+nusantara
https://www.google.co.id/search?q=teknik+anyaman+tunggal
https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=667&noj=1&sclient=psy-ab&q=pengertian+kerajinan+anyaman+bambu

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/460/jbptunikompp-gdl-pratamajak-22965-1-unikom_p-1.pdf

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply