Makalah Perkembangan Desain Busana di Indonesia

12 min read

Busana Kebaya Bali Seksi Elegan

Contoh makalah dengan topik perkembangan Desain Busana di Indonesia. Makalah ini bertujuan untuk membahasa tentang perkembangan tren desain busana di Indonesia dan aspek-aspek yang mempengaruhinya.

Perkembangan Desain Busana di Indonesia

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Belakangan ini, telah banyak sekali media berita menyajikan beragam informasi menarik seputar dunia fashion di negara kita, Indonesia. Perkembangan dunia fashion yang berkiprah di Indonesia itu sendiri dapat dikatakan mengalami peningkatan di beberapa dekade terakhir. Hal ini didukung oleh berbagai sisi, baik dari sisi designer lokal yang kini semakin potensial, tingkat perekonomian yang membaik, sampai sektor ritel yang ikut serta mengalami perkembangan pesat.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimanakah perkembangan trend desain busana di Indonesia?
  2. Apa saja yang mempengaruhi perkembangan desain busana di Indonesia?

Bab II. Pembahasan

A.  Definisi Tren desain busana

Definisi Fashion adalah setiap mode pakaian atau perhiasan yang populer selama waktu tertentu atau pada tempat tertentu. Istilah fashion sering digunakan dalam arti positif, sebagai sinonim untuk glamour, keindahan dan gaya atau style yang terus mengalamai perubahan dari satu periode ke periode berikutnya, dari generasi ke generasi. Juga berfungsi sebagai refleksi dari status sosial dan ekonomi, fungsi yang menjelaskan popularitas banyak gaya sepanjang sejarah kostum. Fashion atau mode semakin menjadi industri yang menguntungkan di dunia internasional sebagai akibat dari munculnya rumah-rumah mode terkenal di dunia dan majalah fashion.

Trend dan musim fashion sebagian besar didorong oleh perancang busana yang membuat dan menghasilkan artikel pakaian. Dalam hal ini istilah Bisnis Fashion akan digunakan dalam arti bisnis yang berhubungan dengan pakaian modis atau pakaian sebagai industri kreatif yang diciptakan dan diproduksi oleh perancang busana. Tidak ada yang menyangkal bahwa karya perancang busana memiliki kontribusi besar untuk industri garmen, karena saat ini para pengusaha garmen akan perlu menggunakan keahlian para desainer ‘untuk selalu up to date agar tidak ketinggalan dengan tren fashion dunia.

Berbicara mengenai Perkembangan Trend Fashion di Indonesia, tidak terlepas dari nama-nama desainer atau perancang busana dan peristiwa yang terjadi pada masa perkembangan dunia fashion Indonesia.

B. Sejarah desain busana

Abad 700-1000 SM

Secara historis, sejak 700-1000 SM, tekstil dan kain telah didokumentasikan sebagai salah satu produk penting yang dipertukarkan atau diperdagangkan antara bangsa-bangsa dan kerajaan di Asia Tenggara. Sebagai contoh, Kerajaan Sriwijaya (Palembang) memperdagangkan sumber daya alamnya untuk untuk ditukar dengan sutra dan gerabah dari Cina, dan dengan India, mereka menukarkannya untuk kapas.

Menilik sejarah fashion di Indonesia tak akan jauh dari yang namanya batik dan kebaya, dua pasangan sejoli yang kini sedang ‘mencoba’ populer kembali dengan berbagai modifikasi dari desainer-desainer top tanah air.

Abad ke-15 atau ke-16 Masehi

Dan akhirnya, Jawa menjadi Menurut Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa: Silang Budaya (1996) Kebaya berasal dari bahasa Arab ‘Kaba’ yang berarti ‘pakaian’ dan diperkenalkan lewat bahasa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara.

Kata Kebaya dapat diartikan sebagai jenis pakaian (atasan/blouse) pertama yang dipakai wanita Indonesia pada kurun waktu abad ke-15 atau ke-16 Masehi. Argumen Lombard tentu dapat diterima terutama lewat analogi penelusuran lingustik yang memang sampai saat ini kita masih mengenal ‘Abaya’ yang dapat diartikan tunik panjang khas Arab.

Terlepas dari asal usulnya yang Arab, atau Portugis, atau Cina, kita sangat mahfum bahwa penyebarannya ini memang dari arah utara kepulauan Indonesia. Artinya, negara-negara yang dilewati oleh penyebaran ala  bangsa Arab, Portugis, dan Cina bisa jadi mereka memiliki versi berbeda dari kebayanya masing-masing. Tujuan penyebaran jawa paling selatan, karena tidak diketemukan jejaknya lagi di kepulauan Pasifik barat atau semenanjung utara Australia.

Kebaya adalah busana atasan yang pertama kali dikenakan oleh wanita Indonesia, terutama perempuan Jawa. Kebaya biasa digunakan bersama kain atau batik. Namun ketika zaman penjajahan Belanda, desain kebaya menjadi populer di kalangan wanita Belanda yang membutuhkan pakaian yang sesuai dengan iklim tropis di Indonesia. Selain itu kebaya juga sempat menjadi ‘trend’ di kalangan perempuan peranakan Cina, maka itu muncullah sebutan ‘Kebaya Encim’. Kebaya juga merupakan simbol feminisme, dikaitkan dengan perjuangan para pejuang perempuan tanah air, terutama RA Kartini.

Kepopuleran kebaya sempat jatuh pada zaman penjajahan Jepang. Di masa itu, kreativitas dan produktivitas bangsa ditekan hingga ke level yang paling rendah! Jalur perdagangan tekstil dan perlengkapan penunjangnya diputus oleh pemerintah Jepang, akhirnya banyak rumah produksi kebaya tutup dan hanya sedikit perusahaan batik yang bisa bertahan. 

Abad ke-17

Sedangkan batik dikenal sejak abad ke-17 yang dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya muncullah corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.

Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Abad ke-18

Hingga pada pertengahan abad ke-18, ada dua jenis kebaya yang banyak dipakai masyarakat, yakni kebaya Encim, busana yang dikenakan perempuan Cina keturunan di Indonesia, dan kebaya Putu Baru, busana bergaya tunik pendek berwarna-warni dengan motif yang cantik.

Abad ke-19

Pada abad ke-19, kebaya dikenakan oleh semua kelas sosial setiap  hari, baik perempuan Jawa maupun wanita peranakan Belanda. Bahkan kebaya sempat menjadi busana wajib bagi perempuan Belanda yang hijrah ke Indonesia.

C. Titik awal perkembangan desain busana di Indonesia

Perkembangan Trend Fashion di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa dan Asia terutama Busana Korea belakangan ini. Fashion di Indonesia telah berkembang dengan baik dalam sejarah.

Tahun 1950

Tahun ’50-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan gaya “New Look” yang diadaptasi dari tren fashion dunia.

Dahulu, model busana ini sering dianggap sebagai model rancangan Christian Dior, yang pada tahun 1947 memperkenalkan corolle line, namun kemudian lebih dikenal sebagai The New Look. 

Desain busana New Look benar-benar merupakan kebalikan dari sikap ekonomis atau hemat. Pasalnya, untuk satu busana saja membutuhkan bahan kira-kira sepanjang lebih dari 23 meter. 

Gaya New Look menitikberatkan pada bentuk tubuh wanita yang dibesar-besarkan pada bagian pinggang ke bawah. Dengan bantuan pakaian dalam yang bertulang (boned) dan bahan yang dikakukan secara otomatis model rok New Look seakan mengembang besar. Ini adalah beberapa desain busana   dengan gaya new look.

Pada awal kemunculannya, New Look menimbulkan kontroversi di seluruh dunia Barat. Meski banyak wanita pada zaman itu mengadopsi gaya ini, tetapi banyak pula yang menolak karena New Look dianggap sebagai busana pemborosan dan artificial (palsu). 

The House of Dior (rumah mode milik Christian Dior, red) dijaga ketat oleh wanita-wanita yang berang masa itu. Beruntungnya, justru akibat pemberitaan kontroversi tersebut, publisitas New Look semakin melambung dalam semalam saja. New Look kemudian terus berlanjut bahkan dalam beragam variasi bentuk hingga pertengahan tahun 1950-an.

Tahun 1960

Sejak munculnya Non Kawilarang dan Peter Sie , pada tahun 1960, dunia mode Indonesia telah menunjukkan potensi dan bakat yang luar biasa. Dalam perkembangan awalnya Fashion Indonesia cenderung meniru gaya barat baik dalam bahan yang digunakan maupun desain.

Mode di tahun ’60-an terasa lebih berwarna dan bervariasi. Selain gaya berbusana elegan dan  chic ala Jackie O yang juga menyebar ke Indonesia, gaya ini juga dimeriahkan dengan gaya serba mini. Menjelang akhir ’60-an, gaya serba mini ini berkolaborasi dengan motif-motif berani, yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah A Go-go Look.

Tahun 1970

Tahun ’70-an mode di Indonesia terlihat makin berwarna. Kehadiran perancang baru membuat nuansa warna yang sudah ada terlihat semakin kuat dan menarik. Tahun ’70-an ini identik dengan gaya hippies serta gaya disco. Karena itulah gaya berbusana yang populer di era ini didominasi oleh celana bell bottom, kemeja pas badan dengan kerah super lebar, dan sebagainiya. Siluet untuk busana wanita sendiri masih banyak mengolah gaya mini serta potongan longgar.

Tahun 1970 merupakan awal kemunculan dari Iwan Tirta, Harry Dharsono, Prajudi, Poppy Dharsono dan Ramli yang telah memberikan signal dalam Dunia Fashion Indonesia kepada dunia internasional melalui penciptaan mereka dan parade fashion di dalam maupun di luar negeri. Dalam dekade tersebut, dunia fashion Indonesia mencatat kemajuan yang cukup besar. Upaya dan kerja keras dari para desainer muda didukung oleh terbitnya majalah wanita “Femina”, majalah wanita baru yang dimulai penerbitan pada tahun 1972, yang banyak memberikan perhatian serius terhadap dunia mode dengan menghadirkan berita trend fashion dunia, sehingga memberikan spektrum yang lebih luas untuk fashion nasional di era ini.

Pia Alisjahbana merupakan wanita yang berpengaruh dalam mengelola majalah tersebut dan memprakarsai Lomba Fashion Desainer pertama Tahunan pada tahun 1979. Acara ini menjadi peristiwa penting yang berhasil mencetak banyak desainer muda  berbakat seperti Samuel Wattimena, Chossy Latu, Carmanita, Edward Hutabarat, dan Stephanus Hamy, menambah daftar desainer yang ada seperti Arthur Harland, Susan Budiarjo, Thomas Sigar, Dandy Burhan, Adrianto Halim, Corrie Kastubi, Ghea Panggabean, Biyan, Raizal Rais dan Itang Yunaz.

Nama mereka telah menjadikan titik sejarah untuk pengembangan industri fashion Indonesia. Pada masa itu, peluang besar bagi perancang busana untuk mengembangkan design-nya disupport oleh Pemerintah Indonesia. Departemen Perdagangan misalnya, mereka terlibat dalam pameran internasional, pameran perdagangan, serta misi budaya, terutama di negara mode terkemuka seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Australia.

Tahun 1980

Tahun ’80-an adalah era ‘powerful women’. Sesuai dengan era tersebut, di masa ini bermunculan busana dengan siluet serta besar, seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan cenderung longgar. Permaian detail dan aksen berukuran besar (seperti kancing-kancing misalnya), serta paduan warna kontras.

Perancang Indonesia di masa itu sangat terpengaruh dengan gaya ini, sehingga gaya berbusana yang ada pun cenderung berukuran besar.

Tahun 1990

Tahun 90-an hingga sekarang adalah masa di mana gaya individual terlihat semakin berani bersuara. Tak heran jika di era ini, para perancang busana berbakat yang jumlahnya semakin banyak hadir dengan keunikan sendiri yang mencerminkan karakter mereka masing-masing. Ada yang menampilkan gaya busana serba tumpuk beraura vintage, ada yang bergaya maskulin, bergaya cantik, terkesan mewah dan elegan hingga yang beragaya unik.

Pada tahun 1990-an ketika isu-isu globalisasi dan perkembangan teknologi media modern seperti internet, mempermudah para desainer untuk mengakses berita mengenai perkembangan dunia fashion dan trend telah banyak membantu para desainer dalam menciptakan variasi fashion terutama dalam mengadopsi gaya barat yang glamor. Misalnya Sebastian Gunawan, yang memperkenalkan gaun pesta dengan manik-manik dan kristal cantik, menjadi terkenal dan membawa inspirasi positif untuk desainer lain seperti Biyan, Arantxa Adi, Adjie Notonegoro dan Eddy Betty.

Sampai sekarang, manik-manik dan kristal sebagai aksesoris fashion masih digemari di Indonesia.

Tahun 2000

Pada tahun 2000-an nama-nama baru lebih memperkaya daftar panjang desainer berbakat Indonesia yang memiliki karakteristik tersendiri dan gaya independen seperti Adrian Gan, Obin, Kiata Kwanda, Sally Koeswanto, Tri Handoko dan Irsan. Sementara yang lain membuat desain gaya barat, Edward Hutabarat dan Anne Avantie mendedikasikan kreasi mereka dengan mendesign kostum tradisional “Blus Kebaya” dengan sentuhan modern. Sehingga membuat busana tradisional Indonesia terlahir kembali dan dicintai oleh kalangan muda sehingga mereka lebih menghargai seni tradisional.

D.    Perkembangan desain busana 2014 di Indonesia

Trend busana wanita 2014 seperti yang sudah diprediksi, termasuk di negara kita, tentu akan mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, baik perubahan yang cukup signifikan maupun yang sedikit namun tetap saja, beberapa gaya baru dalam busana yang cukup digemari kemudian akan menjadi marak di pasaran.

Bicara tentang busana wanita, perkembangan trendnya bisa terjadi dengan sering dan cepat karena wanita memang lebih cenderung memperhatikan gaya dan mode daripada pria. Belum lagi, variasi busana yang memang lebih banyak dari pria, menjadikan trend mode busana wanita tak ada habisnya. Hampir setiap tahun, busana wanita akan mengalami perkembangan dan perubahan baik dari hal mode yang sedang ‘in’ atau pilihan warna yang popular digunakan oleh para desainer atau perancang busana dalam pamerannya.  

Motif untuk Trend Busana Wanita 2014

Trend busana wanita 2014 akan cenderung mengangkat motif dengan tema tradisional yang terinspirasi dari kekayaan budaya tradisional di Indonesia dengan kesan glamour dan identik dengan pola geometris. Pola ini bisa dikombinasikan dengan motif tradisional seperti bentuk anyaman yang biasanya memiliki pola geometris seperti belah ketupat, segi tiga, segi empat dan bentuk dasar geometris lainnya. Kesan glamour juga akan kembali populer namun dengan tampilan tanpa payet sehingga kesan glamour yang didapat adalah dari desain, bahan dan gaya tanpa kesan berlebihan. 

Desain busana wanita mungkin cenderung simple namun sisi glamournya tetap terlihat ditambah pemilihan bahan yang memiliki kesan glossy atau kilap sebagai ganti kilauan payet. Batik masih menjadi pilihan busana yang cukup digemari dengan perkembangan pola yang semakin banyak dan warna motif batik yang tidak monoton bahkan cenderung lebih variatif sekaligus sesuai dengan tema tradisional. 

Mengusung tema tradisional dan glamor bukan berarti semua model akan cocok dikenakan setiap orang, karenanya penting untuk melihat jenis postur tubuh sendiri sebelum membeli busana terlebih untuk acara – acara penting dan formal agar tidak salah kostum. Motif floral atau bunga masih akan muncul sebagai pilihan motif alternatif.

Gaya pada Trend Busana Wanita 2014

Trend busana wanita 2014 menonjolkan kebebasan berpakaian sebagai gayanya. Artinya, gaya bebas dan eksentrik dari masing – masing pribadi dapat ditampilkan. Karenanya warna – warna yang variatif dan cerah masih akan mendominasi meskipun warna klasik seperti hitam dan putih masih merupakan sebuah pilihan untuk warna netral. 

Gaya yang terinspirasi dari motif tradisional namun diterapkan pada gaya yang futuristik menjadikan trend busana wanita tahun ini lebih variatif dan cukup membuat perbedaan dari tahun lalu. Dengan berkurangnya penggunaan payet untuk menampilkan kesan mewah dan glamor, memang lebih sederhana namun tidak mengurangi nilai elegantnya walaupun payet juga masih merupakan pilihan yang layak dipertimbangkan. 

Kain tradisional seperti batik, songket juga masih dipilih karena keunikan pola dan motifnya. Nantinya gaya modern akan bisa terlihat meskipun bahan yang dipilih merupakan kain tradisional. Apalagi dengan perkembangan ragam warna, kombinasi yang diterapkan juga beragam. Banyaknya para pecinta fashion dalam mengembangkan ide busana, juga semakin menambah inspirasi gaya yang bisa menjadi trend 2014.

Menurut Ellen, (owner butik ny.la) jenis fahion yang paling cepat dalam perkembangan dunia fashion yang paling cepat perkembangannya adalah baju, karena baju lebih cepat pergantian modelnya dan baju merupakan item yang paling banyak dibeli oleh masyarakat di bandingkan dengan produk lainnya. Peringkat selanjutnya diikuti oleh tas, dan sepatu. Setiap orang tentunya memiliki pilihan baju lebih banyak di bandingkan tas dan sepatu. Dengan kata lain predikat jual baju lebih tinggi dari pada jual sepatu dan jual tas atau aksesoris lainya.

E.     Pihak yang berperan dalam perkembangan desain busana di Indonesia

Pihak yang memegang peran penting dalam mempengaruhi perkembangan dunia fashion adalah APPMI ( Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia ), Para pelaku APPMI selain perancang dan pengusaha adapula pihak – pihak yang bergerak dalam fashion retail dan eskpor. Mereka tentunya juga memiliki program tahunan, yakni Fashion Tendance yang diadakan sejak tahun 1993 hingga saat ini masih terus menjadi suatu acara festival tersendiri. Melalui Fashion Tendance biasanya akan menampilkan sebuah fashion show dimana menampilkan prediksi trend fashion di tahun yang akan datang dengan tujuan untuk memberikan sebuah arahan komprehensif mengenai beberapa konsep rancangan terkini untuk versi APPMI kepada masayarakat yang luas.

Menurut salah seorang ketua umum dan pendiri APPMI, yakni Poppy Dharsono, setiap trend yang ditampilakn pada acara tersebut, merupakan hasil kombinasi dari inspirasi fashion mancanegara terutama Eropa dan karakteristik masyarakat indonesia. Dimana hal ini akan menjadi sebuah acuan fashion yang menjadi paling digemari adalah dari benua Eropa, seperti negara Paris dan Milan. Selain karena desain yang cukup sederhana nmun juga klasik.

Majunya teknologi dan arus informasi membuat masyarakat indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa trend mode di Indonesia saat ini dalam perkembangan dunia fashion banyak dipengaruhi oleh budaya barat. Namun untuk hal semacam ini tidak menjadi bahwa para desainer di Indonesia berkecil hati karena mereka didukung oleh pers, stylist, retailer, merchandiser, dan fotographer, dimana semuanya bersinergi untuk menyampaikan informasi sesuai bidangnya masing -masing. Meskipun di dominasi oleh style kebarat-baratan, namun ada kalanya kerjasama mereka kembali memunculkan gaya khas Indonesia kembali ke permukaan. Informasi yang seimbang antara gaya barat dan lokall membuat para consumers Indonesia menjadi lebih cerdas dalam memilih mana yang disukainya dan dirasa suit untuk dirinya.

Perkembangan industri mode tanah air tentu harus didukung dengan rangkaian program yang digelar untuk memajukan bidang kreatif tersebut. Indonesia Fashion Forward menjadi salah satu program yang terbukti berdampak besar khususnya terhadap insan pelaku dan penggiat mode.

Melibatkan sejumlah instansi seperti Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lalu British Council serta Jakarta Fashion Week. Para pakar fashion dari Center for Fashion Enterprise ikut membimbing para desainer muda agar siap menembus pasar dunia.

Program Indonesia Fashion Forward sudah berlangsung selama tiga generasi sejak tahun 2012 hingga tahun 2014, dan telah menghasilkan sejumlah nama-nama besar di dunia mode tanah air, seperti Dian Pelangi, Albert Yanuar, Jeffry Tan, Yosafat Dwi Kurniawan, NurZahra, Jenahara, Tex Saverio, Toton, Sapto Djojokartiko, Peggy Hartanto, Patrick Owen, dan Billy Tjong.

F.      Faktor yang mempengaruhi perkembangan desain busana di Indonesia

Tahunnya trend fashion selalu berubah-ubah, hal ini disebabkan karena kebanyakan orang tidak ingin memakai baju/pakaian yang modelnya sama setiap tahunnya. Perubahan trend fashion mulai baju yang di pakai sehari-hari sampai busana muslim pun kini telah mengalami perkembangan fashion yang cukup pesat. Berbagai model yang unik dan glamor banyak terlihat di pakai oleh kalangan artis dan publik figur yang selalu ingin menjadi trendsetter.

1.      Media Massa

Kita tidak memungkiri dampak dari media massa terhadap masyarakat, termasuk trend fashion. Media massa baik cetak maupun elektronik selalu menyajikan informasi termasuk informasi seputar dunia fashion. Melalui kedua media ini, trend fashion seakan disosialisasikan kepada masyarakat dan itulah trend fashion yang harus diikuti. Masyarakat sudah tentu melihat trend fashion yang ditampilkan dalam setiap acara di televisi.

2.      Dunia Entertainment

Dunia entertainment tentu saja menjadi faktor yang sangat besar dalam penyebarluasan trend fashion di tengah masyarakat. Para selebritas yang selalu muncul di berbagai media dan menjadi idola selalu berganti mode busana mengikuti trend fashion. Hal ini bisa menjadi penyebab masyarakat untuk mengikutinya. Sudah menjadi hukum alam jika sang idola mengikuti trend fashion tertentu bahkan bisa menjadi trendsetter dan pasti akan diikuti oleh penggemar mereka.

3.      Media Internet

Tanpa kita sadari internet juga menjadi faktor penentu penyebarluasan trend fashion. Misalnya seperti website ini INFO FASHION TERBARU yang selalu menyajikan tips-tips dan trend fashion terkini. Tentu saja informasi mengenai trend fashion terbaru akan cepat menyebarluas di masyarakat. Penyedia busana secara online pun ikut memberikan peran dengan menyediakan berbagai busana yang mengikuti trend fashioni. Sehingga mau tidak mau masyarakat akan mengikuti trend fashion yang ada.

4.      Dunia Bisnis

Dunia bisnis juga merupakan faktor berkembangnya trend fashion di Indonesia. Mengingat dari banyaknya permintaan di pasar terkait dengan trend fashion yang sedang berkembang. Demi mendapatkan keuntungan, para penjual berlomba memanfaatkan trend fashion untuk menarik para pembeli. Dengan menambahkan imajinasi mereka dalam merancang busana, trend fashion akan dengan mudah berkembang luas. Ibarat bola salju, langkah ini lantas diikuti oleh penjual busana yang lainnya.

5.      Dunia Musik

Dunia musik juga menjadi faktor berkembangnya trend fashion. Saat ini dunia musik kita sedang mengalami wabah boyband dan girlband . Boyband dan girlband ini mengikuti trend fashion yang berkiblat pada Korea dan Jepang. Sehingga mau tidak mau para penggemarnya juga mengikuti trend fashion idola mereka. Saat ini banyak kita temui model busana yang menyerupai style-nya orang Korea dan Jepang. Hal itu akibat dari munculnya boyband dan girlband di blantika musik Indonesia.

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

Definisi Fashion adalah setiap mode pakaian atau perhiasan yang populer selama waktu tertentu atau pada tempat tertentu. Trend dan musim fashion sebagian besar didorong oleh perancang busana yang membuat dan menghasilkan artikel pakaian

Sejarahnya dimulai dari Abad 700-1000 SM, Abad ke-15 atau ke-16 Masehi, Abad ke-17, Abad ke-18, Abad ke-19 .

Perkembangan Trend Fashion di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa dan Asia terutama Busana Korea belakangan ini. Fashion di Indonesia telah berkembang dengan baik dalam sejarah.

Mulai dari Tahun ’50-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan gaya “New Look” yang diadaptasi dari tren fashion dunia.

Mode di tahun ’60-an terasa lebih berwarna dan bervariasi. Selain gaya berbusana elegan dan  chic ala Jackie O yang juga menyebar ke Indonesia, gaya ini juga dimeriahkan dengan gaya serba mini. Menjelang akhir ’60-an, gaya serba mini ini berkolaborasi dengan motif-motif berani, yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah A Go-go Look.

Tahun ’70-an mode di Indonesia terlihat makin berwarna. Kehadiran perancang baru membuat nuansa warna yang sudah ada terlihat semakin kuat dan menarik. Tahun ’70-an ini identik dengan gaya hippies serta gaya disco. Karena itulah gaya berbusana yang populer di era ini didominasi oleh celana bell bottom, kemeja pas badan dengan kerah super lebar, dan sebagainiya. Siluet untuk busana wanita sendiri masih banyak mengolah gaya mini serta potongan longgar.

Tahun ’80-an adalah era ‘powerful women’. Sesuai dengan era tersebut, di masa ini bermunculan busana dengan siluet serta besar, seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan cenderung longgar. Permaian detail dan aksen berukuran besar (seperti kancing-kancing misalnya), serta paduan warna kontras.

Tahun 90-an hingga sekarang adalah masa di mana gaya individual terlihat semakin berani bersuara.

Dari rancangan desainer inilah, yang kemudian menginspirasi dunia mode untuk kemudian meluncurkan trend baru terlebih ketika busana tertentu dikenakan oleh seorang public figure yang sedang naik daun, maka semakin cepat trend menyebar. Menilik busana wanita yang sedang trend pada tahun ini mungkin bisa menjadi referensi untuk mengisi lemari baju dengan model yang up to date.

5        Faktor yang mempengaruhi perkembangan desain busana di Indonesia :

1.      Media Massa

2.      Dunia Entertainment

3.      Media Internet

4.      Dunia Bisnis

5.      Dunia Musik

DAFTAR PUSTAKA

http://www.desainbusana.com/2012/09/sejarah-fashion-indonesia.html

http://dosen.polimedia.ac.id/yuyun/2013/11/11/perkembangan-fashion-di-indonesia/

SEJARAH PERKEMBANGAN FASHION DI DUNIA TAHUN 1920-2010