Makalah Perilaku Konsumen

5 min read

Perilaku Konsumen

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.

Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen. Analisis ekonomi mikro perilaku individual selalu dimulai dengan seberapa besar kepuasan konsumen atas barang dan jasa. Yang dimaksud dengan “seberapa besar kepuasan konsumen” adalah “utiliti”. Kata “utiliti” berarti kekuatan untuk mencapai kepuasan. Utiliti adalah suatu properti yang umum untuk komoditi yang diinginkan. Secara historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya.

Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah:

  1. Apa pengertian tentang marginal utility approach?
  2. Bagaimana cara memaksimumkan utility?
  3. Bagaimana menganalisis indeferent curve dari budge line?
  4. Apa yang dimaksud equlibrium konsumen?
  5. Apa pengaruh perubahan equlibrium akibat adanya perubahan pendapatan  dan harga?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk:

  1. Mengetahui tentang marginal utility approach
  2. Mengetahui bagaimana memaksimumkan utility
  3. Menganalisis indefernt curve dan budge line
  4. Mengetahui equilibrium konsumen
  5. Mengetahui pengaruh perubahan equlibrium akibat adanya perubahan pendapatan dan harga

1.4.Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah kita mampu dan memahami mengenai perilaku konsumen dalam ilmu ekonomi mikro.

Bab II. Pembahasan

Teori perilaku konsumen yaitu teori yang menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang,dengan pendapatan tertentu dan harga barang tertentu pula sedemikian rupa agar konsumen mencapai tujuannya.Tujuan konsumen untuk memperoleh manfaat atau kepuasan sebesar-besarnya dari barang-barang yang dikonsumsi. Dalam teori ekonomi kepuasan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang dunamakan nilai guna atau utility. Apabila kepuasan semakin tinggi maka semakin tinggi utility.

A. Marginal Utility Approach

I. Teori Tingkah Laku Konsumen

Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu pendekatan nialai guna kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Nilai guna kardinal adalah manfaat yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif atau dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya Sedangkan pendekatan nilai guna ordinal adalah manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif atau tidak dapat diukur. Pendakatan ini muncul karena adanya keterbatasan – keterbatasan yang ada pada pendekatan cardinal, meskipun bukan berarti pendekatan cardinal tidak memiliki kelebihan.

II. Teori Nilai Guna

Teori nilai guna atau utility yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan barang-barang. Nilai guna dibedakan menjadi nilai total utility dan marginal utility. Total utility adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi barang tertentu sedangkan marginal utulity yaitu pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat adanya pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu1.

III. Marginal Utility

Marginal Utility adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat adanya pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Hipotesis utama teori nilai guna yaitu Law of Diminishing Marginal Utility atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambha konsumsinya dan pada akhirnya tambahan nilai guna tersebut akan menjadi negatif2. Hipotesis tersebut menjelaskan bahwa pertambahan yang terus menerus dalam mengkonsumsi suatu barang tidak secara terus menerus menambah kepuasan bagi yang mengkonsumsinya

B. Memaksimumkan Utility

Setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan dari barang yang dikonsumsinya. Kerumitan yang ditimbulkan untuk menentukan susunan atau komposisi dan jumlah barang yang akan mewujudkan nilai guna yang maksimum bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang. Kalau harga barang adalah bersamaan, nilai guna akan mencapai tingkat yang maksimum apabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama. Syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsikan akan memberikan nilai guna yang maksimum adalah: Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya. Apabila seseorang hanya mengkonsumsi satu jenis barang saja, kepuasan maksimum akan dicapai ketika marginal utility adalah nol (0) dan pada total utiity mencapai maksimum

1Sadono Sukirno., Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 154

2 Ibid.

2.3.  Indefernt Curve dan Budge Line

a.      Indeferent Curve (kurva kepuasan sama)

indifference curve adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Sifat-Sifat Indifference Curves

·         Kurva indiferen yang lebih tinggi lebih disukai daripada yang lebih rendah.

·         Kurva indiferen melengkung ke bawah.

·         Kurva-kurva indiferen tidak saling berpotongan.

Cirir-ciri indeferent curve yaitu:

1.      Semakin keatas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasanya

2.      Indeferent curve tidak berpotongan satu sama lain

3.      Berslope negatif

4.      Cembung terhadap titik origin

b. Budge Line (garis anggaran pengeluaran)

Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk dibelanjakan. Daya beli konsumen dalam melakukan permintaan terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh pendapatan dan harga barang yang diinginkan. Budge line adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.

• Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis nggaran.

• Persamaan garis anggaran : I = X . Px + Y . Py

I = Anggaran

Px = harga barang X

Py = harga barang Y

2.4.   Equilibrium Konsumen

Keseimbangan konsumen merupakan suatu pencapaian kepuasan konsumen yang maksimum yang menyebabkan konsumen tidak lagi berusaha untuk menentukan gabungan barang lain yang akan digunakannya. Kurva keseimbangan konsumen menunjukan pencapaian maksimum. Keseimbangan konsumen adalah suatu titik dimana konsumen dengan pengeluaran pendapatan yang terbatas dapat memaksimumkan kegunaan total (total utility) atau kepuasannya. Umumnya masalah ekonomi dari konsumen terjadi ketika seorang konsumen mempunyai pendapatan yang terbatas untuk dibelanjakan, sehingga tidak dapat membeli semua barang dan jasa yang diinginkan. dengan masalah ini diasumsikan bahwa sasaran konsumen adalah memilih kombinasi barang yang sesuai dengan keinginannya dan dapat memaksimumkan kegunaan total. Prinsip dasar keseimbangan konsumen terdapat di Hukum Gossen II yang mengatakan seorang konsumen yang bertindak rasional akan membagi-bagi pengeluaran uangnya untuk membeli berbagai macam barang sedemikkian rupa hingga kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara seimbang3.

2.5.   Pengaruh Perubahan Equlibrium Akibat Adanya Perubahan Pendapatan dan Harga

Garis harga konsumsi yaitu suatu kurva yang menggambarkan perubahan kombinasi dua barang yang akan dibeli apabila tingkat harga mengalami pertambahan Garis harga pendapatan yaitu suatu kurva yang menggambarkan perubahan kombinasi dua barang yang akan dibeli apabila pendapatan konsumen mengalami perubahan. Pengaruh pendapatan terhadap keseimbangan komsumen dipengaruhi oleh  Income Consumption Curve (ICC), kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan. Pengaruh harga terhadap keseimbangan komsumen dipengaruhi oleh Price Consumption Curve (PCC), kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga.Apabila titik keseimbanagn yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan dihubungkan maka akan terdapat sustu kurva yang dinamakan garis pendapatan – konsumsi4. Pada setiap garis anggaran pengeluaran akan terdapat suatu kurva kepuasan sama yang menyinggung garis tersebut

3Tevi Sulistia Ningsih, “Keseimbangan Konsumen”, Tevisulistia, diakses dari http://tevisulistia.blogspot.co.id/2014/06/mikroekonomi-keseimbangan-konsumen.html, pada tanggal 13 Oktober 2017 pada pukul 19.12.

4Sadono Sukirno., Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2013), hlm.177

Apabila titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan harga dihubungkan maka akan terdapat suatu kurva yang dinamakan yang dinamakan garis harga – konsumen5. Perubahan harga akan mengubah kecondongan garis anggaran pengeluaran.

5Sadono Sukirno., Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2013), hlm.178

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Perilaku konsumen adalah tinkat laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan suatu produk dan jasa mereka/satu tindakan-tindakan, proses hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman. Metode yang digunakan dalam penelitian perilaku konsumen dan metode memusatkan atau memfokuskan kelompok konsumen. Teori tingkahlaku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen dipasaran, yaitu menerangkan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan dibelinya sehingga memperoleh kepuasan maksimum dan keseimbanagan konsumen

3.2. Saran

Penulisan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ningsih,S.T. 2014. Keseimbangan Konsumen. Tevisulistia, diakses dari http://tevisulistia.blogspot.co.id/2014/06/mikroekonomi-keseimbangan konsumen.html, pada tanggal 13 Oktober 2017 pada pukul 19.12.

Sukirno, S. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Rajagrafindo Persada. Jakarta

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Makalah Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi

Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi Bab I. Pendahuluan A.Latar Belakang Masalah Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran...
Ahmad Dahlan
10 min read

Leave a Reply