Daftar isi
Pengantar Ekonomi dan Bisnis
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat indonesia khususnya para mahasiswa masih bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Padahal, kalau kita memahami apa bisnis tersebut, kita akan mendapatkan keuntungan yang kita inginkan dalam aktivitas bisnis tersebut. Bangsa Indonesia, merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin. Pasti sebagai rakyat indonesia kita mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita cintai.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi problema tersebut. Jika adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk menjadi pegawai negeri yang impikan, tetapi pekerjaan kita tidak hanya pegawai negeri saja masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan misalnya pewirausaha atau pengusaha.
Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul “ Menganalisa Mengapa generasi muda harus belajar berbisnis dalam kehidupan kita saat ini ’’ yang menjadi salah satu topik pembahasan penulis. Penulis berusaha untuk menyusun makalah ini semenarik mungkin agar para masyarakat khusunya mahasiswa dan pelajar lainnya dapat menyukai makalah ini. Sehingga, mahasiswa dapat mengenal dan mengerti serta dapat menambah wawasan dalam berbisnis tentunya.
2. Perumusan Masalah
Di dalam perumusan masalah ini antara lain adalah sebagai berikut :
· Apakah yang menjadi masalah di dalam Bisnis ?
· Strategi apa yang dapat dilakukan dalam berbisnis ?
3. Tujuan
3.1. Bisnis dan lingkungannya
a. Menjelaskan Bisnis dan Lingkungannya
b. Menjelaskan Bisnis dan Sistem Ekonomi
c. Menjelaskan Etika Bisnis
3.2. Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis
a. Menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha dan badan usaha lain beserta ciri, kekurangan dan kelebihannya. Serta menjelaskan kerja sama bisnis yang dapat dilakukan sebagi bentuk pengembangan organisasi.
b. Menjelaskan maksud,tujuan, dan penyusunan strategi perusahaan . menyebutkan proses manajemen, tingkat manajemen, menyebuutkan lingkup manajemen diberbagai bidang, dan menyebutkan keahlian seorang menejer diberbagai bidang.
c. Menyebutkan konsep dan pengertian kewirausahaan. Menjelaskan karakteristik, sifat, dan integritas seoarang wirausaha. Menyebutkan factor-faktor motivasi seseorang menjadi wirausaha. Menyebutkan pengertian,hubungan, dan bentuk usaha kecil dan kewirausahaan. Menyebutkan beberapa alas an keberhasilan, kegagalan, dan perencanaan strategis usaha kecil.
3.3. Pengelolaan Produksi atau Operasi dalam Bisnis
a. Menyebutkan definisi dan uang lingkup produksi
b. Mengidentifikasi tipe proses produksi
c. Menyebutkan perbedaan karakteistik baang dan jasa
d. Menyebutkan klasisfikasi sistem operasi jasa
e. Mendeskripsikan pengertian dan komponen peramalan
f. Menjelaskan berbagai metode peramalan yang digunakan untuk memprediksi output
g. Menjelaskan konsep perencanaan kapasitas , layout , lokasi ,dan metode operasi
h. Mendeskripsikan metode penjadwalan dan pengawasan operasi
i. Menjelaskan konsep manajemen kualitas dan produktivitas
Bab II. Tinjauan Pustaka
1. Teori tentang Bisnis dan Lingkungannya
1.1.Pengertian Bisnis
Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud memperoleh manfaat atau keuntungan. Dengan demikian, bisnis merupakan proses social yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
Mempelajari bisnis berarti menelaah sejarah kehidupan manusia dan lingkungannya dan memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas dengan sumber sumber yang terbatas. Kegiatan bisnis merupakan sebuah system operasional yang sangat terkait dengan lingkungan di sekitarnya. Dalam masyarakat yang semakin terbuka kegiatan bisnis harus mampu bersikap fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan yang ada oleh karena itu, mempelajari bisnis sama artinya dengan mempelajari cara manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam suatu lingkungan dengan sumber yang terbatas.
1.2. Lingkungan Bisnis
Sebagai sebuah system, perusahan sangat terkait dengan lingkungannya. Perusahaan sebagai system berarti sebagai unit yag terdiri dari subsistem, seperti sumber sumber ekonomi, kegiatan perusahaan dan lingkungan perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industry dan kepentingan dalam anaggota masyarakat yang lainnya.berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1.2.1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung lingkungan ini terdiri atas berikit ini.
a. Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia).
b. Manajemen (keahlian pengelola).
c. Pemegang saham (stakeholders).
d. Modal dn peralatan fisik (dana, mesin, gedung).
e. Informasi
1.2.2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
a. Lingkungan khusus, meliputi :
· Konsumen, yaitu kelompok potensial yang yang mengkonsumsi output atau barang dan jasa yang dihasilkan organisasi.
· Pemasok, meliputi penyediaan input keuangan dan tenaga kerja.
· Pesaing. Semua organisasi mempunyai pesaing. Oleh karena itu, tidakboleh mengabaikan persaingan.
· Kreditor atau kelompok kepentingan khusus. Kreditor atau bank akan menganalisis secara saksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi suatu perusahaan.
b. Lingkungan umum, meliputi berbagai faktor, antara lain :
· Kondisi ekonomi. Tingkat bunga , inflasi, perubahan pendapatan kena pajak, fluktasi pasar saham, dan tahapan siklus bisnis secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam suatu organisasi.
· Kondisi politik dan hokum. Beberapa peraturan pemerintah mempunyai dampakyang signifikan kepada keberlangsungan perusahaan.
· Kondisi sosial budaya. Para manajer harus menyesuaikan diri dengan adanya perubahan pola dan tren pada masyarakat yang menjadi tujuan pemasaran.
· Kondisi demografi. Mencakup kebiasaan yang terjadi dalam karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga, dan begitu seterusnya.
· Teknologi. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan.
· Teknologipun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk.
· Globalisasi. Perusahaan perlu mencermati meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
2. Teori tentang Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis
2.1. Bentuk organisasi dan kerja sama bisnis
Dalam dunia bisnis ada banyak bentuk organisasi bisnis dan kerja sama bisnis. Bentuk organisasi bisnis ini terbentuk dari penggolangan-penggolongan berdasarkan beberapa kriteria. Pengertian dari bentuk organisasi atau badan usaha adalah suatu lembaga yang menangani suatu kegiatan dengan suatu tujuan yang terarah dan terencana. Badan usaha ini ada yang bersifat mencari keuntungan (profit) dan ada juga yang tidak mencari keuntungan (non profit).badan usaha yang bertujuan mencari profit biasanya berbentuk perusahaan perseorangan, perusahaan perkongsian ( CV, Firma, Partnership), perusahaan perseroan terbatas,badan usaha milik Negara (BUMN), dan koperasi. Sedangkan badan usaha yang tujuannya non profit berbentuk seperi yayasan yang biasa kita sebut sebagai organisasi nirlaba. Setiap bentuk organisasi memiliki kelebihan dan kekurangannya yang akan dibahas lebih lanjut pada bab. III dalam pembahasan.
Selain bentuk organisasi dalam bisnis juga ada sentuk kerja sama dan ekspansi bisnis. Bentuik kerja sama merupakan aspek lain dari pengembangan organisasi yang melakukan kerja sam untuk mendapat tujuan tertententu. Sedangkan ekspansi bisnis adalah bentuk pengembangan organisasi umtuk mendapatkan tujuan tertentu. Bentuk kerja sama ini antara lain perusahaan multinasional, joint venture,akuisisi atau pengambilalihan, employee stock ownership plan (ESOP), privatisasi, investasi langsung, franchising, dan pemberian lisensi.
2.2. Proses manajemen
Suatu kegiatan bisnis harus diimbangi dengan kemampuan manajemen dengan tujuan untuk mempertahankan bisnis yang dijalankan dalam era globalisasi. Proses manajemen bertujuaan untuk mengelola bisnis atau kegiatan dengan tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Langkah pertama yang dilakukan dalam dunia bisnis adalah menentukan tujuan (goals) dan merumuskan strategi yang akan digunakan. Penetapan tujuan adalah target kerja yang nantinya akan menjadi tolak ukur hasil kerja. Tujuan terdiri dari tujuan jangka pendek , tujuan jangka menegah, dan tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan kinerja.
Proses manajemen itu sendiri terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing (pengarahan) dan controlling (pengawasan). Seseorang yang bertanggung jawab pada kegiatan atau proses manajemen disebiut sebagai manajer. Manajer terdiri dari tiga tingkatan yakni top manager, middle manajer, dan first line manajer. Dalam suatu perusahaan besar biasanya memerlukan banyak manajer dengan berbagai bidang tertentu seperti manajer SDM, manajer operasi, manajer pemasaran, manajer informasi, manajer keuangan, dan menejer dibidang lain sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Seorang manajer juga harus memiliki keahlian teknikal, keahlian hubungan manusia, keahlian konseptual, keahlian pengambilan keputusan,dan keahlian mengatur waktu.
2.3. Kewirausahaan ( enterprenership)
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entreprenership dalam bahasa inggris. Kata enterprenership sendiri sebenarnya berawal dari bahasa perancis , yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Richard Antillon pada tahun 1755 dan J.B. Say pada tahun 1803 untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke produktivitas tinggi. Sedangkan orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut sebagai wirausaha atau entreupreneur. Berbeda dengan pengertian wiraswasta yakni kegiutan usaha yang tidak memiliki visi. Contoh suatu warung tegal yang tetap saja tidak berkembang makan orang/ pemilik warung tegal tersebut disebut sebagai wiraswasta, sedangkan warung tegal nyang mampu berkembang menjadi restoran pemiliknya disebut sebagai wirausaha.
Seorang wirausaha memiliki beberapa karakteristik antsara lain mampu berkreasi, bersedia m,engorbankan wakytu , menginginkan reward atau hasil. Menurut sukardi sifat pengusaha antara lain, instrumental, presttatif, keluwesan bergaul, pekerja keras, optimis, mau mengambil resiko, swa kendali, inovatif, dan mandiri. Perlu diketahui bahwa sifat pengusaha merupakan hasil dari proses belajar bukan karena faktor keturunan.
Seorang pengusaha memiliki integritas yang tidak ditentukan oleh keadaan lingkungannya, tidak berdasarkan kedudukannya, dan tidak disamakan dengan reputasi.dan dalam melaksanakan proses wirauaha ada faktor motivasi antara lain the foreign refugge, the corporate refugge, the paternal refrugge, the feminist refrugge, the hosewife refrugge, the society refrugge, dan educational refrugge.
Dalam proses kewirausahaan biasanya terbentuk usaha keci-menengah. Usaha kecil adalah bentuk usaha kecil yang tidak bergantung pada pemilim dan manajemen serta tidak mendominasi pasar diman ia berada. Usaha kecil ini terdiri dari jasa, retailing, distribusi, pertanian , dan produksi. Dalam usaha kecil wirausaha harus memiliki strategi bisnis.
3. Teori tentang Pengelolaan produksi atau Operasi dalam Bisnis
3.1.Pengertian Produksi
Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba – lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.
Produk sebagai hasil dari proses produksi dapat memenuhi empat dasar kebutuhan yaitu sebagai berikut :
a. Utilitas Waktu.
Perusahaan menyediakan daya guna waktu dengan
menawarkan barang atau jasa pada saat konsumen menginginkannya.
Misal, ketika sebuah perusahaan menyediakan berbagai kelengkapan
untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri, seperti bingkisan/parcel ataupun
perlengkapan busana muslim (sarung, peci, sejadah, mukena).
b. Utilitas Tempat.
Perusahaan menyediakan daya guna tempat dengan
menawarkan barang atau jasa di lokasi yang tepat (nyaman dan
terjangkau oleh konsumen). Misal, sebuah Department Store yang
menyediakan tempat khusus untuk memajang kelengkapan produk
lebaran.
c. Utilitas Kepemilikan.
Perusahaan menyediakan daya guna kepemilikan
dengan menawarkan barang atau jasa yang dapat membuat konsumen
merasa senang untuk membelinya. Misal, sebuah perusahaan garment
yang memproduksi baju-baju lebaran/busana muslim agar tersedia di
pasar untuk dapat dimiliki atau digunakan konsumen.
d. Utilitas Bentuk.
Perusahaan menyediakan daya guna bentuk dengan
menawarkan barang atau jasa dengan mengubah bahan baku dan input
lainnya menjadi barang jadi. Contohnya, sebuah perusahaan garment
yang mengubah kain, benang, resleting dan bahan lainnya menjadi
pakaian wanita.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Bisnis dan Lingkungannya
Dalam masyarakat yang makin bergerak maju, organisasi harus dikelola secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu, dalam rangka mencapai tujuan, peran organisasi yang optimal sangat dibutuhkan. Pada dasarnya, organisasi yang mengelola interaksi masyarakat dapat dibedakan menjadi organisasi profit dan non profit. Organisasi nonprofit lebih berorientasi pada tujuan nilai sosial ( social value ) dengan lebih menekankan kegiatan pelayanan pada kelompok masyarakat. Organisasi yang terdiri dari organisasi profesi, keagamaan, politik, kebudayaan yang memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Contoh organisasi nonprofit adalah LBH. LSM, Komnas HAM, dan sebagainya. Sedangkan organisasi bisnis lebih menekankan pada tujuan profit atau keuntungan, karena dengan keuntungan itu organisasi bisnis dapat mempertahankan kelangsungan operasinya. Apa yang dimaksud dengan bisnis? Mengapa mempelajari bisnis dan mengapa keberadaan bisnis menjadi begitu penting? Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa, atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Dengan demikian, bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan kegiatan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
Organisasi bisnis yang dijalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar konsumen untuk mendapatkan keuntungan, dikenal dengan istilah perusahaan. Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi bisnis tidak hanya menjaga tingkat keuntungan tertentu melainkan juga berkepentingan untuk menjaga kelangsungan hidup sumber daya alam dan lingkungan sosial ( social responsibility ). Tantangan dalam dunia bisnis tidak hanya datang dari persaingan industri, tetapi juga dari kebijakan pemerintah atau organisasi internasional. Organisasi bisnis dalam hal ini sangat terkait dengan perekonomian dan sistem ekonomi. Perkembanngan dan kemajuan ekonomi dipengaruhi oleh cara kerja sistem ekonomi tersebut.
· Bisnis Sebagai Suatu Sistem
Mengapa kita mempelajari bisnis dan pengelolaannya? Hal ini merupakan sebuah pertanyaan Filosofis yang harus dijawab dengan logis dan empirik. Mempelajari bisnis berarti menelaah sejarah kehidupan manusia dan lingkungannya dalam memenuhi kebutuuhan dan keinginan yang tidak terbatas dengan sumber sumber yang terbatas. Kegiatan bisnis merupakan sebuah sistem ekologis yang sangat terkait dengan lingkunngan disekitarnya. Dalam masyarakat
yang semakin terbuka ( globalisasi ), maka kegiatan bisnis harus mampu bersikap fleksibel dan melakukan adaptasi. Bisnis merupakan subsistem dari sebuah sistem ekonomi. Sebagai suatu sistem, Bisnis merupakan proses pengelolaan beberapa subsistem yang berhubungan dengan proses produksi. Subsistem dari suatu organisasi bisnis terdiri dari suatu input, proses dan output. Masing-masing subsistem itu juga merupakan sistem yang mandiri atas beberapa subsistem didalamnya.
Pada posisinya, setiap subsistem dapat mempengaruhi aktivitas organisasi kerja secara keseluruhan. Dalam hal ini, bisnis tidak dapat menghindar dari pengaruh yang masuk dari dalam maupun dari luar sistem. Kebijakan-kebijakan dalam skala mikro akan memiliki implikasi secara langsung atau tidak lanngsung atas kelangsungan bisnis. Dalam era globalisasi dan liberalisasi perekonomian, hanya bisnis yang mempunyai kompetensi yang dapat bersaing di pasar.
Sebagai suatu sistem, perusahaan juga menjadi subsistem dari sistem yanng lebih luas. Disisi lain, masinng-masing subsistem pada skala tertentu juga merupakan sistem yang mandiri dan memiliki beberapa subsisttem didalamnya. Tidak dapat dihindari bahwa akan terdapat berbagai macam kepentingan bisnis dalam menngelola segala sumber daya yang teerbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas.
· Lingkungan Bisnis
Sebagai suatu sistem, perusahaan sanngat terkait dengan aktivitas publik lainnya. Pengelolaan bisnis menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembanngan ekonomi. Perkembangan dalam sistem mekanisme industrial telah memberikan implikasikasi pada organisasi bisnis atau perusahaan. Alternatif-alternatif dan kesempatan lebih banyak terbuka untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan skala penngaruh, maka lingkunngan bisnis dapat dibedakan menjadi lingkunngan mikro dan lingkungan makro.
Pengelolaan dengan cara kerja perusahaan-perusahaan modern sangat berbeda setelah pasca depresi besar perekonomian tahun 1930-an. Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan fenomena kehidupan ekonomi anggota masyarakat yang lainnya. Karena lingkungan itulah, bisnis mempunyai kepentinngan untuk mengelola pihak pihak yang berasal dari berbagai latar belakang (sosial, budaya, dan politik) yang berbeda. Bisnis yang terkait dengan opini publik atau anggota masyarakat banyak dipengaruhi oleh aktivitas bisnis itu sendiri. Pihak yang dipengaruhi oleh lingkungan bisnis disebut dengan stake-holders. Mennnurut Frederick, Post dan Davis, stake-holders adalah semua pihak yang dipengaruhi oleh aktivitas bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Primary stake-holders merupakan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan, produk, dan aktivitas perusahaan. Primary stake-holders sering juga disebut sebagai market driven. Mereka terdiri dari para pelanggan/konsumen, pemasok, karyawan, investor, dan pesaing. Pemilik atau para pemegang saham merupakan pihak yang berkepentingan dalam mempengaruhi penilaian atas perusahaan. Penilaian tersebut menyangkut besarnya harapan memperoleh keuntungan atas keputusan investasi yanng akan dilakukannya pada masa yang akan datang.
Perusahaan tidak hanya berhubungan dengan masyarakat melalui berbagai kebijakan yanng dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan misinya. Pada tingkat tertentu, perusahaan juga berhubungan dengan masyarakat melalui “aktivitas lapis kedua”. Aktivitas-aktivitas ini tidak secara langsunng berhubungan dengan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan dan misi, melainkan sebagai konsekuensi atas aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan dan misi tersebut. Pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh “aktivitas lapis kedua” perusahaan disebut secondary stake-holders.
Organisasi bisnis yang pedulli akan keadaan lingkungan eksternalnya akan selalu melakukan penyesuaian lingkungan internal sesuai dengan perubahan yang terjadi. Penyesuaian-penyesuaian ini perlu dilakukan agar organisasi bisnis dapat selalu menciptakan keseimbangan dengan lingnkungan eksternalnya. Karena lingkungan eksternal selalu berubah, maka organisasi bisnis atau lingkungan internal juga harus selalu berubah. Perubahan yang harus disesuaikan dengan arah perkembangan lingkungan eksternal, sehingga tercipta keseimbangan yang dinamis.
Menurut Kast dan Rosenzweig (1979), suatu organisasi (profit dan nonprofit) dapat dipandang sebagai suatu sistem sosioteknikal. Menurut pandangan ini, organisasi memiliki lima subsistem yaitu subsistem tujuan dan nilai-nilai (goals and values subsistem), subsistem teknikal technical subsistem), subsistem struktural (structural subsistem), subsistem psikososial (psychosocial subsistem), dan subsistem manajerial (managerial subsistem). Subsistem manajerial memiliki fungsi untuk memadukan segenap subsistem yang lainnya.
Organisasi atau bisnis dapat juga dipandang sebagai suatu sistem tranformasi. Sebagai suatu sistem transformasi, bisnis memiliki beberapa subsistem, yaitu subsistem input, proses, dan output. Pandangan ini sangat bermanfaat untuk menganalisis problem-problem yang berkaitan dengan output (produk atau jasa) dari organisasi bisnis (perusahaan). Produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan mungkin tidak laku dipasar karena kualitasnya terlalu rendah dibandingkan produk para pesaing. Untuk meningkatkan daya saing, produk atau jasa perlu ditingkatkan kualitasnya. Proses ini dapat ditempuh melalui dua cara utama, yaitu dengan meningkatkan kualitas input dan memperbaiki proses transformasi dari input menjadi output.
2. Bentuk organisasi dan kerja sama bisnis
Ketika kita ingin memulai suatu bisnis , kita perlu memahami dulu bentuk organisai dan kerja sama bisnis.
a. Bentuk-bentuk badan usaha dan usaha lainnya.
Bentuk bentuk badan usaha terdiri dari perusahaan perseorangan, perusahaan pengkongsian, perusahaan perseroan. Sedangkan badan usaha lainnya meliputi, BUMN, koperasi , dan organisasi nonprofit/ nirlaba.
1. Perusahaan perseroan
Perusahaan perseroan adalah perusahaan yang dimiliki satu individu, tapi pada praktiknya bias juga merupakan perusahaan keluarga.
Kelebihan perusahaan perseorangan adalah mudah didirikan tidak perlu mendapatkan perizinan dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya, modal memulai usaha relative kecil biasanya berasal dari tabungan, pengelolaan fleksibel dan bebas, kerahasiaan usaha terjamin karena tidak ada pihak luar.
Kelemahan perusahaan perseorangan adalah pertanggungjawaban tidak terbatas jika perusahaan memiliki utang maka yang berkewajiban membayar adalah tanggung jawab pemilik perusahaan,modal terbatas, kualitas manajerial dan pejerjaan terbatas, dan kelangsungan operasi perusahaan terbatas.
2. Perusahaan perkongsian (CV, Firma, dan Partnership)
Ciri utama perusahaan perkongsian adalah ukurannya kecil dan relative dapat dijalankan oleh pemiliknya, bukan merupakan badan hukum sehingga pertanggung jawabannya hamper sama dengan perusahaan perseorangan. Perkongsian dibedakan menjadi 2 bentuk yakni perkongsian umum dan perkongsian terbatas. Dimana perkongsian umum adalah jenis usaha dimana setiap pemiliknya secara aktif turut menjalankan kegiatan usahanya dan sepenuhnya bertanggung jawab kepada utang dan tanggung jawab bersama. Sedangkan perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang tetapi ada anggota aktif dan ada pula anggota pasif. Anggoota aktif adlah yang menjalankan kegiatan usaha dan bertanggung jawab sepenuhya pada utang perusahaan, sedangkan anggota pasif hanya sebatas penanam modal/ saham.
Kelebihan perusahaan perkongsian adalah mudah didirikan, modal usaha relative kecil , pengelolaan usaha relative fleksibel dan bebas. Lebih unggul dalam hal permodalan dibandingkan dengan perusahaan perseorangan karena banyak penanam saham, lebih banyak keahlian yang diperoleh karena terdiri dari beberapa individu, dan umur usaha lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan perseorangan.
Kelemahan perusahaan perkongsian terletak pada, pertanggung jawaban tanpa batas, modal terbatas, dan kelemahan utama perkongsian adalah sering terjadinya perselisihan atau kesalahpaman diantara anggotanya.
3. Perusahaan perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang memiliki badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akta notaris dimana satu dokumen tersebut dicantumkan tujuan pendirian, saham yang dikeluarkan, dan nama-nama pemimpin yang akan menjalankan usaha. Pemegang saham pada PT dianggap sebagai pemilik perusahaan, tetapi tidakikut campur dalam kegiatan usahanya.
PT dapat digolongkan kedalam 2 jenis yakni PT tertutup dimana saham-sahamnya dijual pribadi tanpa melalui perantara pasar modal, sedangkan PT terbuka dimana saham-sahamnya dijual melalui perantara pasar modal.
PT memiliki perbedaan dengan perusahaan lainnya diantaranya adalah pengelola perusahaan tidak sama dengan pemilik perusahaan, adanya keterbatasan tanggung jawab terhadap utang, adanya pemisahan antara harta perusahaan dan harta pribadi , kepemilikan poada perseroan terbatas ditandai oleh kepemilikan surat saham yang dapat dibeli dari perusahaan itu langsung atau dibeli dipasar modal.
Adapun saham yang dikeluarkan oleh PT yakni saham (pemilik modal mendapat keuntungan dari pembagian dividen diakhir periode) biasa dan saham preferen (pemilik modal mendapat keuntungan dari pembagian dividen diawal periode). Pengelolaan PT dilakukan dengan cara rapat umum pemegang saham setiap kali untuk mengontrol kondisi perusahaan, dewan komisaris orang yang memiliki saham terbesar dan menetapkan kebijakan perusahaan, serta menejemen perusahaan dilakukan oleh pengurus perusahaan.
Kelebihan PT adalah tanggung jawab terbatas, saham perusahaan mudah ditunaikan, lebih mudah memperoleh modal, dan pengelolaan perusahaan lebih professional. Kelemahan PT adalah badan usaha komplek, pendirian lebih sulit, peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak, dan sukar merahasiakan kegiatan usaha.
4. Badan usaha milik Negara (BUMN)
a. Perusahaan jawatan atau perjan
Perjan adalah perusahaan Negara yang dikelola oleh departemen tertentu, dimana karyawannya merupakan PNS, tujuan perjan adalah pelayanan terhadap masyarakat.
b. Perusahaan umum atau perum
Perum adalah perusahaan ,ilik Megara yang memberikan layanan kepada masyarakat, tanpa adanya subsidi dari pemerintah bahkan ndiharapkan mampu memberi sumbanagn pendapatan pad akas Negara.
c. Perusahaan perseroan terbatas milik Negara
Saham perusahaan ini sebagian sahamnya milik Negara dan sebagian lagi milik pihak swasta, umumnya dewan komisaris dipilih oleh pemerintah sebagai pemegang saham terbesar.
5. Koperasi
Koperasi ialah suatu badan usaha yang tujuannya bukan sekedar untuk mencari keuntungan tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya , dan koperasi berbadan hukum.
Ciri-ciri koperasi adalah paling sedikit anggotanya 20 orang kemudian melakuakan rapat anggaran dasar untuk pertama kalinya setelah terjadi kesepakatan diajukan pengesahannya kepada departemen koperasi dan akhirnya mendapatkan ijin usaha. Sedang modal koperasi didapat dari dana yang diserahkan setiap anggotanya. Operasi koperasi dibedakan menjadi 3 bentuk yakni, rapat anggota yang akan menentukan pengurus dan anggota, pengurus yakni anggota yang mengelola kegiatan koperasi sehari-hari, badan pemeriksa yakni pengawas perusahaan dan bertugas membuat laporan keuangan yang akan diungkapka pada akhir tahun.
Kegiatan uasaha koperasi tidak terbatas , bias dikelompokan menjadi 3 kelompok yakni, koperasi yang menjadi produsen suatu barang seperti koprasi pengrajin batik, koperasi konsumen yakni yang menyediakan kebutuhan sehari-hari ,dan yang terakhir adlah koperasi yang merupakan badan keuangan yang melayani simpan pinjam.
6. Organisasi nonprofit ( Nirlaba)
Nirlaba adalah badan usaha yang bukan mencari keuntungan dan bias juga disebut nengoverment organization (NGO). Umumnya bergerak dibidang pendidikan rumah sakit dan pendidikan , biasanya organisasi ini dikelola dalam bentuk yayasan, dan dikenakan pajak oleh pemerintah.
b. Bentuk kerja sama dan ekspansi bisnis
Bentuk kerja sama bisnis adalah aspek lain dalam pengembangan organisasi yang melakukan kerja sama untuk mendapat tujuan tertentu, sedangkan ekspansi bisnis adalah bentuk pengembangan organisasi untuk mendapatkan tujuan tertentu.