Makalah Pengambialn Keputusan dan Kepemimpinan

6 min read

Pengambialn Keputusan dan Kepemimpinan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership).

Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian pengambilan keputusan?
  2. Apa  pengertian kepemimpinan ?
  3. Apa macam-macam gaya kepemimpinan?
  4. Bagaimana Peranan kepemimpinan dalam pengambilan keputusan?
  5. Bagaimana Langkah-langkah Kepemimpinan dalam pengambilan Keputusan?

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak metode yang efesiensi sesuai situasi. Proses itu untuk menentukan dan menyelesaikan dan menemukan masalah organisasi. Pernyataan ini menegaskan bahwa mengambil keputusan memerlukan suatu tindakan  dan membutuhkan beberapa langkah.

Menurut G.R. Terry (dalam Hasan 2002 ) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. Menurut S.P Siagian (1998) pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Sedangkan menurut James A.F. Stoner pengambilan keputusan adalah sebagai proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Pengambilan keputusan pada hakekatnya adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah. Pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan –tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Dari pengertian ini dapat diartikan beberapa hal yaitu:

  1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan.
  2. Pengambilan keputusan harus didasarkan kepada sistematika tertentu, antara lain: dengan mempertimbangkan kemampuan organisasi, personel yang tersedia, situasi lingkungan yang akan digunakan untuk melaksanakan keputusan yang diambil.
  3. Sebelum suatu masalah dapat dipecahkan dengan baik, hakekat dari masalah tersebut harus diketahui dengan jelas.
  4. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan coba-coba tetapi harus didasarkan pada fakta yang terkumpul secara sistematis, baik dan dapat dipercaya.
  5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang diambil dari berbagi alternatif yang ada setelah alternatif-alternatif itu dianalisa secara matang.

Dari pengertian diatas menunjukan bahwa pengambilan keputusan sebagai tugas terpenting dan terutama bagi seorang pemimpin yang baik, bukan merupakan tugas mudah dan bahwa apabila seorang ingin diakui sebagai seorang pemimpin yang baik maka orang tersebut sepanjang karirnya harus teratur dan berkesinambungan dengan kemampuan mengambil keputusan. Dengan kata lain pengambilan keputusan adalah suatu teknik untuk memecahkan suatu masalah denagn mempergunakan teknik-teknik  ilmiah.

B. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan sebagai konsep manajemen dalam organisasi mempunyai kedudukan strategis, karena merupakan sentral bagi seluruh kegiatan organisasi. Kepemimpinan mutlak diperlukan dimana terjadi hubungan kerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam kenyataannya kepemimpinan dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Kepemimpinan juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok atau perorangan untuk mencapai tujuan merka.

Menurut M.S.P Hasibuan, Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.[3] Sedangkan menurut pendapat Kartono, kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan suatu usaha koperatif mencapai tujuan yang telah direncanakan.

C. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Seorang pemimpin dalam memimpin perusahaan tidak bisa lepas dari gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan itu timbul berdasarkan cara bertindak atau bertingkah laku dari pemimpin yang bersangkutan. Seorang pemimpin dapat meningkatkan efektifitas kepemimpinannya dengan menggunakan gaya yang berbeda tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya.

Macam-macam gaya kepemimpinan antara lain :

a.         Gaya kepemimpinan otoriter

Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan-keputusan pada diri pemimpin sendiri. Pemimpin memegang wewenang sepenuhnya, dan memikul tanggung jawab sendiri. Pada bawahannya hanya diberi informasi secukupnya untuk melaksnakan tugas-tugas yang diberikan oleh pemimpin.

b.        Gaya kepemimpinan demokratis

Pemimpin mendelegasikan wewnangnya secara luas. Pembuatan keputusan selalu dirundingkan dengan para bawahannya, sehingga pemimpin dan bawahan bekerja sebagai suatu tim. Pemimpin memberikaan informasi sebanyak-banyaknya kepada bawahan tentang tugas dan pekerjaan mereka.

c.         Gaya kepemimpinan bebas

Pemimpin hanya berpartisipasi minimum, para bawahannya menentukan diri sendiri masalahnya.[4]

Selain gaya kepemimpinan, seorang pemimpin tetap mempunyai beberapa ciri-ciri umum kepemimpinan, berikut ini empat ciri utama :

  1. Mereka memberikan arahan dan arti bagi orang-orang yang mereka pimpin. Artinya, mereka bisa mengingatkan para bawahan akan hal-hal penting dan membimbing pengikutnya menyadari bahwa apa yang mereka lakukan mampu membuat perbedaan penting.
  2. Mereka menumbuhkan kepercayaan
  3. Mereka mendorong tindakan dan pengambilan resiko
  4. Mereka memberikan harapan. Dengan cara yang nyata atau simbolis mereka menekankan bahwa kesuksesan akan dapat diraih.

D.    Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan

Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin, sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. Pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya, melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga:

1.        Teori keputusan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif.

2.        Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data, manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya.

3.        Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah.

Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh karena itu banyak pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.

Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari :

a.     Perasaan, firasat atau intuisi.

b.    Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional dan sistematis.

c.     Pengalaman baik yang langsung maupun tidak langsung

d.    Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.

Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut :

a.     Keputusan-keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.

b.    Keputusan-keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat di serahkan kepada orang-orang yang terlatih khusus untuk atau dilakukan dengan menggunakan computer.

c.     Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalai arti menjadi tanggung jawab masyarakat lebih baik diambil secara kelompok.

Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan–perhitungan secara teknis agar diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.

E.     Langkah-Langkah Pemimpin dalam Mengambil Keputusan

Masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin terikat pada suatu tempat, situasi, orang dan waktu tertentu. Masalah dalam pengambilan keputusan senantiasa dihubungkan dengan tujuan yang jelas. Jenis-jenis masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berdasarkan intensitas masalah yang dapat digolongkan menjadi masalah yang sederhana dan masalah yang komplek.

Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai suatu tehnik memecahkan suatu masalah dengan mempergunakan tehnik-tehnik ilmiah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ada 7 langkah yang perlu diambil oleh seorang pemimpin dalam usaha memecahkan masalah dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah. Langkah-langkah itu adalah (Siagian SP, 1973): 

a.    Mengetahui hakekat dari pada masalah yang dihadapi, dengan perkataan lain mendefinisikan masalah yang dihadapi itu dengan setepat-tepatnya;

b.    Mengumpulkan fakta dan data yang relevant

c.    Mengolah fakta dan data tersebut

d.   Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh

e.    Memilih cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang telah diolah dengan matang

f.     Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan

g.    Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat daripada keputusan yang telah diambil.

Bab III. Penutup

A.    Kesimpulan

Pengambilan keputusan pada hakekatnya adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah . Pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan –tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. pengambilan keputusan sebagai tugas terpenting dan terutama bagi seorang pemimpin yang baik, bukan merupakan tugas mudah dan bahwa apabila seorang ingin diakui sebagai seorang pemimpin yang baik maka orang tersebut sepanjang karirnya harus teratur dan berkesinambungan dengan kemampuan mengambil keputusan. Dengan kata lain pengambilan keputusan adalah suatu teknik untuk memecahkan suatu masalah denagn mempergunakan teknik-teknik  ilmiah.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin dalam memimpin organisasi mempunyai macam-macam gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpin itu adalah : gaya kepemimpinan otoriter, demokratis dan bebas.

Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin, sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.  Pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sabari. 2001. Manajemen Pengantar. Yogjakarta: UPP AMP YKPN.

John M.ivancevich dkk. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi ke 7 Jilid ke 2. Erlangga.

J. Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT Grasindo.

Nugroho J. Setiadi. 2008. Bussines Economic and Managerial  Deficion Making. Jakarta: Prenada Media Group.

Isnan Hidayat, https://isnanhidayat.wordpress.com/2013/05/02/gaya-kepemimpinan.html

http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-pentingnya-peran-pemimpin-dalam.html

http://gerrardburhani.blogspot.sg/2013/10/pemimpin-dan-pengambilan-keputusan.html

Studi Kasus Etika Berpakaian Pegawai Kantor di Kantor Pajak…

ETIKA BERPAKAIAN SEORANG PEGAWAI KANTOR RUANG LINGKUP: KANTOR PAJAK CIMAHI Yulia Karlina 135211029 3A –  D3 Administrasi Bisnis D3 Administrasi Bisnis – Administrasi Niaga...
Ananda Dwi Putri
12 min read

Makalah Etika Sosial

Etika Sosial Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Sebelum melangkah lebih jauh untuk membicarakan topik-topik yang lebih langsung terkait dengan etika sosial, perlu terlebih...
Agus Salim
21 min read

Makalah Etika Berpakaian dan Berbusana

Etika Berpakaian Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Manusia membutuhkan pakaian (sandang) untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dasar sehari-hari di samping kebutuhan akan tempat...
Wahidah Rahmah
3 min read

Leave a Reply