Daftar isi
Olahraga Memancing
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Jika kita berbicara tentang mancing, otomatis yang tersirat di benak kita adalah memasang umpan (baik itu umpan hidup atau umpan yang sudah mati) di kail dan melemparkannya di sungai atau laut yang kira-kira berpotensi untuk dimakan ikan. Dibalik semua itu, masih ada banyak hal yang sangat luas untuk dibahas, seperti halnya fisherman dan angler. Perbedaan mendasar antara fisherman dan angler adalah peralatan yang digunakan dan juga teknik yang digunakannya saat berburu ikan.
Bab II. Pembahasan
Fisherman cenderung menuju ke peralatan yang cukup sederhana, joran, senar dan kail dengan teknik seperti yang telah dijelaskan di awal kalimat. Sedangkan angler, sedikit lebih ruwet, angler sendiri di ambil dari kata angling fish, yaitu salah satu ikan dari perairan laut dalam. Angler adalah pemancing yang menggunakan rod atau joran, senar, reel dan juga umpan buatan yang disebut dengan lure (memiliki bentuk menyerupai ikan dan lebih seperti mainan). Teknik yang biasanya digunakan adalah Casting, Jigging, Popping dan Trolling yang merupakan bagian dari salah satu tehnik dalam memancing.
Dimulai dari teknik casting, Casting merupakan salah satu teknik memancing dengan cara melempar dan menarik kembali, dimulai dengan melempar lure, retrieving atau menggulungnya dengan reel sambil memainkannya sesuai dengan tipe lure yang digunakan. Ini dilakukan terus menerus hingga lure tersebut disambar oleh sang predator air. Peralatan yang digunakan untuk casting adalah, Joran casting (memiliki tingkat kelenturan yang sangat tinggi), reel baitcasting (bisa mengatur kecepatan retrieving dan spool saat melempar dan menarik lure), dan otomatis yang terakhir adalah lure itu sendiri.
Casting cenderung digunakan untuk memancing di sungai dengan target ikan-ikan predator seperti; hampala, toman, gabus, dan sejenisnya. Lure-lure yang digunakan untuk casting adalah; Stickbait, Minnow, Spoon, Spinner, Pencil, Froggie, Casper, dan masih banyak lainnya. Tiap-tiap lure mempunyai action (gerakan umpan ketika dimainkan di air) yang berbeda-beda, dan tentunya tiap lure mempunyai teknik yang berbeda-beda pada saat retrieving.
Teknik mancing yang kedua adalah Jigging. Pada teknik mancing yang ini, tidak serumit teknik casting yang terlalu banyak jenis lure dan cara yang berbeda-beda saat memainkannya. Jigging adalah teknik memancing dengan menjatuhkan lure hingga kedasar laut, dan mulai mengayun-ayunkan joran diimbangi dengan retrieving.
Namun pada saat retrieving, lure tidak digulung hingga ke permukaan, kira-kira sampai di tengah kedalaman laut, spool reel kembali dibuka agar lure kembali kedasar dan mulai memainkan teknik yang sama hingga ada sambaran dari predator perairan laut dalam. Joran pada teknik ini sangat kaku, karena dibutuhkan kekuatan disini untuk mengangkat ikan, reel yang biasa digunakan adalah spinning reel kelas hard action. Dan untuk lurenya itu sendiri jelas sekali menggunakan Metal Jig, sesuai dengan nama tekniknya.
Setelah teknik Jigging masih ada teknik Trolling. Dibandingkan dengan teknik memancing lainnya, teknik ini merupakan teknik memancing dengan peralatan termahal, tidak semua angler bisa merasakan sensasi strike dengan teknik ini. Trolling adalah teknik memancing dengan menenggelamkan lure dan juga disertai dengan jalannya kapal. Teknik ini merupakan teknik mancing termudah, karena angler disini hanya mengulur lure yang terkait pada senar dari joran dengan jarak sekitar 100-200 meter dari kapal, dan membiarkan lure tetap terseret di air yang mengakibatkan gerakan-gerakan akibat perubahan kapal sambil menunggu sambaran ikan.
Mengapa teknik ini merupakan teknik termahal, karena harga joran dan reel khusus trolling harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk kelas medium action, selain itu angler juga harus menyewa kapal untuk bisa melancarkan teknik memancing yang satu ini. Lure yang biasa digunakan untuk teknik ini adalah minnow.
Teknik yang terakhir pada dunia pemancingan adalah Popping. Teknik ini sangat populer saat ini, karena banyak dibahas di media televisi dan juga majalah. Teknik pada popping tidak berbeda jauh dengan Casting, yaitu melempar dan menarik lure secara berulang-ulang hingga mendapatkan sambaran dari sang predator. Pada teknik ini, sang predator dipaksa untuk menyambar popper (lure khusus untuk teknik popping) karena gerakan dan splashnya yang sangat mengganggu teritorinya, jadi sang predator menyambar bukan karena merasa lapar, melainkan karena merasa terusik oleh umpan buatan manusia itu. Teknik ini juga merupakan teknik yang sangat digemari oleh para anglers, dikarenakan mereka bisa menyaksikan langsung sambaran ikan pada popper atau juga yang biasa disebut dengan SENSASI STRIKE!!
a. Sejarah Memancing
Tidak diketahui kapan tepatnya aktivitas penangkapan ikan tidak lagi menjadi sebuah usaha pemenuhan kebutuhan hidup melainkan sebagai rekreasi. Sebuah catatan awal penggunaan tongkat pancing dan kail tunggal untuk aktivitas penangkapan ikan (fly fishing) telah ada sejak abad ke 9 SM di Jepang dan di Macedonia, Eropa, sejak abad ke 2 masehi. Namun kecil kemungkinan bahwa aktivitas ini untuk rekreasi.
Sebuah esay dari Inggris yang berjudul Treatyse of Fysshynge wyth an Angle bertanggal 1496 oleh Juliana Berners menyebutkan sebuah olahraga untuk kaum bangsawan dengan menggunakan tongkat pancing. Esay itu juga memuta detail mengenai karakteristik perairan untuk kompetisi, desain tongkat pancing, penggunaan umpan alami dan buatan, serta etika memancing dan konservasi ikan. Esay ini disatukan di dalam buku yang juga menuliskan perburuan menggunakan burung elang. Dan ketika itu buku ini hanya dibaca oleh kaum laki-laki karena tema yang tertulis di dalamnya hanya berkaitan dengan maskulinitas.
Memancing rekreasi untuk tujuan olahraga dan bersantai mendapatkan popularitas pada abad ke 16 dan 17, bersamaan dengan publikasi karangan Izaak Walton mengenai kenikmatan memancing rekreasi. Lebih dari 300 edisi karangannya telah dipublikasikan, yang didalamnya juga berisi dongeng penangkapan ikan, lagu dan puisi, resep masakan, anekdot, meditasi, dan quote dari karya sastra klasik. Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang,mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 – 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
b. Pengertian Olahraga Rekreasi
Pengertian Olahraga
1. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.
2. Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya. (Menpora Maladi)
3. Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam pelaksanaannya ada unsur bermain : Ada rasa senang, Dilakukan waktu luang, Aktivitas dipilih (sukarela), Kepuasan dalam proses, Jika tidak dilaksanakan ada sanksi dan Nilai positif.
4. Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
5. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik; artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan.
6. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson : Children in Sport dalam Bloomfield,J, Fricker P.A. and Fitch,K.D., 1992).
7. Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
8. Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)
9. Menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport.
Jika dilihat makna olahraga menurut pakar atau ahli diatas, pada dasarnya olah raga berfungsi untuk menjaga, meningkatkan, menyeimbangkan kesehatan sistem jasmani dan rohani seseorang dan sekaligus meningkatkan rasa kebersamaan serta daya saing antar seseorang/individu.
Pengertian Rekreasi
1. Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti ‘membuat ulang’, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi.Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan.
2. Secara umum rekreasi dapat dibedakan dalam dua golongan besar, yaitu rekreasi pada tempat tertutup (indoor recreation) dan rekreasi di alam terbuka (outdoor recreation).
3. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran.
4. Rekreasi adalah “kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi.” Meyer, Brightbill, dan Sessoms
5. Berdasarkan peninjauan secara terminologi keilmuan, REKREASI berasal dari dua kata dasar yaitu RE dan KREASI, yang secara keseluruhan berarti kembali menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau kepuasan melalui suatu kegiatan.
6. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion).
C. Pengertian Rekreasi Olahraga
1. Olaharaga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
2. Menurut Kusnadi (2002:4) Pengertian Olahraga Rekreasi adalah olahraga yang dilakukan untuk tujuan rekreasi.
3. Menurut Haryono (19978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdsarkan keingginan atau kehendak yang timbul karena memberi kepuasan atau kesenangan.
4. Menurut Herbert Hagg (1994) “Rekreational sport /leisure time sports are formd of physical activity in leisure under a time perspective. It comprises sport after work, on weekends, in vacations, in retirement, or during periods of (unfortunate) unemployment”.artinya ; “Rekreasi olahraga / rekreasi waktu olahraga adalah bentuk aktivitas fisik dalam olahraga di bawah perspektif waktu. Ini terdiri olahraga setelah bekerja, pada akhir pekan, di liburan, di masa pensiun, atau selama periode (malang) pengangguran “
5. Menurut Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata.
6. Menurut Aip Syaifuddin (Belajar aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo.1990) Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
7. Pengertian rekreasi olahraga suatu kegiatan ynag menyenangkan yang mengandung unsur gerak positif.
8. Rekreasi Olahraga adalah aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi unsure-unsure olahraga (gerak) sehingga dapat menyenangkan
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Olahraga Rekreasi merupakan aktivitas olahraga yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang yang dilakukan pada waktu senggang (leasuretime) dan bertujuan sebagai rekreasi. Olahraga rekreasi dapat dilakukan di indoor maupun outdoor. Olahraga rekreasi ini disesuaikan dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi nilai budaya masyarakat setempat.
c. Organisasi Olahraga Memancing
FORMASI (Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia)
FORMASI (Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia) merupakan suatu organisasi independen yang dibentuk untuk mengembangkan kegiatan memancing sebagai olahraga prestasi dan rekreasi di wilayah Indonesia yang beranggotakan klub mancing dan perorangan.
FORMASI dengan mottonya ‘Junjung Tinggi Sportivitas dan Persaudaraan’ adalah suatu bagian integral dari organisasi memancing dunia IGFA (International Game Fish Association). Keberadaan FORMASI itu sendiri dimulai sejak tahun 1993 yang dicetuskan 18 orang pendiri yang kemudian diresmikan pada awal 1994.
Kemudian pada 8 Mei 1996, FORMASI pun secara sah diresmikan dengan akte notaris lengkap dengan AD/ART. Ketua Umum terpilih pada saat itu ditunjuk Pontjo Sutowo. Dan kemudian pada 3 Maret 1997 peresmian pendirian FORMASI telah dikukuhkan oleh Hayono Isman selaku MENPORA waktu itu (Menteri Pemuda dan Olah Raga) dan MENPARPOSTEL (Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi) Joop Ave (Alm).
Sementara itu Sifat FORMASI merupakan anggota seumur hidup (lifetime member) dari International Game Fish Association (IGFA). Selain itu FORMASI juga satu-satunya induk Organisasi Olahraga Mancing yang berwenang mengkoordinasikan dan membina seluruh dan setiap kegiatan olahraga mancing di seluruh Indonesia dan merupakan pendamping dan pembantu pemerintah dalam hal pembinaan dan pembangunan olahraga khususnya kegiatan olahraga mancing.
International Game Fish Association (IGFA)
Merupakan organisasi internasional non profit yang berkecimpung langsung dalam segala bentuk peraturan berskala internasional untuk standarisasi yang berhubungan dengan memancing dan segala klaim rekor mincing dunia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1939 dan sampai saat ini bermarkas di florida AS. Sampai saat ini total sudah 125 negara yang masuk menjadi anggota IGFA ini. Biasanya Igfa akan menyelenggarakan fishing hall of fame dimana pada acara tersebut, akan dipamerkan seluruhnya tentang standarisasi mincing dunia beserta dengan rekor-rekor mincing dunia yang pernah tercipta.
BAB II
OLAHRAGA MEMANCING
A. Jenis memancing
1. Berdasarkan Tempat
Berdasarkan tempat memancing dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ;
a. Deep sea fishing
Adalah memancing dilautan lepas, baik dari tepi pantai atau ditengah lautan, dan untuk ditengah lautan bisa memancing diatas bagang atau bisa juga menggunakan perahu.
b. Freshwater fishing
Adalah memancing di air tawar, dapat dilakukan di sungai, rawa, sawah, danau, atau bahkan dapat juga diparit atau kubangan
2. Berdasarkan teknik
Berdasarkan teknik memancing dapat dibedakan menjadi 2 macam teknik, yaitu;
a. Memancing dari daratan (Inshore):
Ada beberapa jenis memancing dari daratan, antara lain:
1. Surfishing (memancing dari pantai): biasanya dilakukan di tepi pantai atau sungan atau juga danau berpasir, perangkat yang biasanya digunakan di sini adalah casting, poping, drifting, atau bottom fishing Juga dapat menggunakan jenis lain dari perangkat, tergantung pada jenis ikan yang Anda inginkan. Kepiting kecil, cacing laut, udang, irisan ikan, ikan hidup dan umpan buatan juga dapat digunakan sebagai umpan. Pada lokasi potensial, Anda mungkin dapat untuk memikat ikan besar.
2. Pierfishing (memancing dari Dermaga): Memancing dari pelabuhan, dermaga atau kayu penahan gelombang.Kebanyakan dari Dermaga pemancing lakukan untuk rekreasi, juga dengan membawa keluarga mereka. Tapi Anda juga harus mencoba hal itu, karena tidak mungkin mendapatkan ikan besar seperti hiu, ikan pari, bass laut, dll. Perangkat yang umum digunakan adalah sama dengan surfishing, karena mudah digunakan. Umpan digunakan sama dengan surfishing.
3. Rockfishing (memancing dari batu karang): dari namanya sudah jelas bahwa kegiatan Memancing dilaksanakan dari karang berbatu. dan sebagai ikan target biasanya adalah ikan-ikan karang. Marlin bukanlah target umum di rockfishing, dan aku belum pernah lihat sebelumnya dan sangat mendebarkan dan menggairahkan. Biasanya di atas batu Memancing dapat mendapatkan ikan yang lebih besar daripada surfishing dan pierfishing. Perangkat dan umpan yang digunakan adalah sama seperti surfishing dan pierfishing, tetapi para pemancing akan lebih beresiko bila menggunakan bottom fishing. Strike di beberapa lokasi yang dilakukan dari pantai curam dan berbatu juga agak sulit, bahkan untuk mencapainya pun harus dengan keahlian khusus.
b. Memancing di laut lepas (Offshore):
Memancing dari laut ada juga beberapa macam teknik yang dapat dilakukan:
1. Memancing Bawah (memancing dasar / jebluk): adalah memancing dari kapal di jangkar di atas lokasi potensial dianggap seperti gugusan-gugusan karang, tubiran, dll. Menggunakan ballast (biasanya terbuat dari timah) untuk tenggelam umpan ke bagian bawah laut. Umpan yang umum digunakan mencakup udang, ikan hidup, irisan ikan, cacing laut, dll. Anda dapat menggunakan jenis perangkat seperti yang Anda inginkan. Di lokasi dengan ikan berpotensi besar, Anda harus menggunakan jenis konvensional. Anda akan memiliki cukup panjang Memancing baris dan juga kenur tengah kelas dengan menggunakan jenis konvensional. Untuk ikan yang lebih kecil akan lebih menarik jika menggunakan jenis berputar atau baitcasting.
2. Memancing Layang-layang (Memancing menggunakan layang-layang): Memancing dari kapal-kapal yang menggunakan layang-layang untuk menjaga umpan jarak tertentu. Dan juga untuk menjaga umpan untuk menginap di permukaan air, karena teknik ini biasanya dilakukan untuk menangkap ikan permukaan (palagis). Beberapa pemancing bahkan digunakan jerat untuk menangkap ikan. Perangkat yang biasanya digunakan jenis berputar, dan selain menggunakan layang-layang juga dapat menggunakan balon.
3. Melayang (Memancing berhanyut): dapat ditafsirkan dari umpan atau perahu, keduanya akan memiliki efek yang sama. Umpan terbaik untuk digunakan adalah umpan hidup menggunakan jenis perangkat berputar, baitcasting atau konvensional. Ada juga pemancing yang melakukan hal ini untuk menemukan gugusan karang dikelilingi oleh ikan umpan. Setelah ada menyambar umpan, biasanya membuang jangkar di lokasi tersebut.
4. Trolling (Memancing dengan cara menyeret umpan): menggunakan umpan hidup (umpan segar) atau buatan dan ini juga umum dalam teknik ini. Biasanya menghela umpan atau menyeret umpan dari perahu yang bergerak maju pada kecepatan tertentu. Dianjurkan untuk menggunakan peranti konvensional, karena ikan biasanya target ikan yang besar.
B. Teknik-teknik dalam memancing
1. Casting (teknik mengilat) adalah cara memancing dengan membuat lontaran umpan atau gewang ke sasaran kemudian menarik umpan kembali tanpa perlu menunggu umpan jatuh ke dasar atau diragut ikan.
Umpan yang digunakan untuk teknik ini adalah seperti ikan, udang dan jenis serangga/hewan. Umpan tiruan adalah replika umpan hidup dan sesudu (spoon). Ikan biasanya menerkam umpan atau gewang yang dilontar ketika proses mengerek reel. Teknik ini sangat sesuai untuk aktivitas siang hari atau di kawasan terang. Jika dilakukan malam hari, gunakan replika bersinar.
2. Popping – Teknik ini lebih mirip seperti casting. Bedanya ialah penggunaan replika umpan tiruan yang berbeda. Teknik ini menggunakan ‘popper’ yang berbagai bentuk dan jenis. Popper akan menghasilkan bunyi ‘poop’ ketika proses mengerek reels setelah melakukan lontaran.
teknik popping lebih baik dibanding casting supaya popper yang dikerek akan menabrak ombak/ permukaan air lalu mengeluarkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan ini pula akan menarik perhatian ikan yang berkeliaran di kawasan tersebut. Teknik ini boleh dilakukan siang atau malam.
Teknik ini banyak meniru pergerakan ikan terbang di permukaan air.
3. Jigging – Teknik ini menggunakan cara menghentak-hentakan umpan tiruan yang di panggil ‘jig’. Jig biasanya diperbuat daripada kepingan timah/objek berat kemudian dibentuk seperti ikan dan dicat dengan warna garang dan terang yang luminous atau bercahaya.
Teknik ini memerlukan ketekunan dan stamina tinggi kerana pemancing perlu beraksi terus menerus selama proses melempar umpan agar menjadi efektif. Jig akan dihulurkan ke dasar kemudian dikerek kembali dengan kepantasan yang tinggi sambil menghentak joran berselang seling ketika proses kerekkan melaju. Teknik yang menjadi kegilaan masa kini dan dapat dilakukan pada siang dan malam hari.
4. Bottom fishing – (pancing dasar) berkait rapat dengan teknik memancing menggunakan umpan dengan cara-cara tradisional. Umpan perlu dilabuhkan ke dasar dengan sasaran tertumpu kepada spesies ikan dasar. Teknik ini biasa dipraktikkan di kolam, sungai, tasik dan laut mengikuti keadaan dimana memancingnya. Sesuai dilakukan siang dan malam.
5. Drifting – (menghanyut) umpan terutama umpan hidup. Umpan dilepaskan ke sasaran tanpa menggunakan pemberat. Pelampung dan spon sering digunakan. Ia sesuai di perairan yang berarus sederhana dan berangin. Dapat dilakukan siang dan malam.
6. Trolling – (menunda) umpan ikan, sotong maupun umpan tiruan. Jenis ini dilakukan dengan cara menyeret umpan dengan perahu atau boat pada kecepatan perlahan antara 5 hingga 10 km/jam bergantung kepada jenis umpan yang digunakan. Perlu diketahui, ada umpan yang tidak boleh digunakan pada kecepatan tinggi dan sebaliknya. Lebih popular dilakukan siang hari.
C. Memancing adalah olahraga rekreasi
Memancing merupakan sebuah kegiatan yang menyehatkan dan menyenangkan yang dilakukan di alam bebas, dimana didalam kegiatan tersebut memiliki unsur-unsur dalam melatih kerja otot, relaksasi, keterampilan, teknik dan juga kesabaran, baik untuk mengisi waktu luang, kebutuhan akan hasil buruan, maupun untuk sebuah kompetisi.
1. Menyehatkan
Kegiatan memancing adalah sebuah kegiatan yang menyehatkan karena dilakukan dengan aktifitas gerak di alam bebas dan biasanya jauh dari keramaian, sehingga oksigen yang kita hirup terjauh dari tingkat polusi.
2. Menyenangkan
Kegiatan memancing banyak disukai walaupun masih didominasi oleh kaum laki-laki karena kegiatan ini penuh tantangan dan sangat menguji adrenalin bagi pelakunya. Kesenangan seseorang dalam kegiatan memancing dipengaruhi berbagai factor diantaranya ; mencari sebuah sensasi menarik ikan (strike), mencari ikan untuk dikonsumsi, mencari sebuah kebanggaan pada sebuah even (turnamen memancing, menikmati alam yang masih asri, menghilangkan kepenatan dll.
3. Melatih kerja otot
Ternyata ketika kita mengetahui jenis dan teknik-teknik dalam memancing kita dapat mengetahui dan melakukan sebuah olahraga untuk melatih otot-otot kita, seperti contohnya ;
– Dalam teknik ziging, casting, dan poping kita dapat melatih otot lengan bagian atas dan bagian bawah disamping juga otot belakang.
– Dalam menarik ikan (strike) ikan berukuran besar, kita tentu saja melatih banyak otot-otot kita terutama bagian bahu, lengan atas dan bawah, otot perut, tungkai dalam hal menjaga keseimbangan, dll.namun bila strike ikan2 kecil kita paling tidak telah melakukan kontraksi otot bagian lengan secara statis.
– Untuk memancing jenis rock fishing, fungsinya sama dengan hiking (mendaki gunung) atau olahraga adventure lainnya. Jelas dibutuhkan kemampuan menjaga keseimbangan berat tubuh agar kita tidak mengalami kecelakaan pada saat melakukan perjalanan memancing dan sangat dibutuhkan ketahanan fisik yang mumpuni. Terlebih ketika mendapatkan spot memancing di medan-medan yang ekstrim.
– Untuk jenis memancing fly fishing dapat melatih otot pundak, bahu, punggung, perut dan tungkai, disamping menjaga keseimbangan tubuh.
– Dan masih banyak lagi fungsi-fungsi untuk melatih otot kita.
4. Relaksasi
Kegiatan memancing merupakan kegiatan yang dapat memhilangkan kepenatan selama kita melakukan berbagai aktifitas sehari hari yang sangat menyerap energy untuk berfikir dan bekerja terutama kelelahan psikis
5. Melatih keterampilan
Memancing dapat melatih kita terampil dalam memahami medan terbuka, mengatasi sebuah permasalahan kondisi lapangan, dan terampil dalam teknik-teknik yang berkaitan dengan memancing itu sendiri, disamping menambah wawasan kita tentang alam sekitar beserta flora dan faunanya.
6. Melatih ketekunan dan kesabaran
Seorang pemancing harus memiliki sikap tenang, sabar, dan tentu saja tekun dalam menggapai apa yang diinginkan, disamping mengerahkan segala kemampuan teknik untuk memperoleh buruannya.
7. Mengisi waktu luang
Memancing adalah kegiatan untuk mengisi waktu luang, ketika kita dilanda kebosanan dalam menjalani hari-hari libur.
8. Mendapatkan hasil buruan
Pemancing yang handal tentu dapat di nilai dari seberapa sering ia membawa pulang hasil buruan, atau seberapa banyak dia dapat ikan atau seberapa besar buruan yang berhasil di bawa. Lumayan buat nambah kandungan gizi keluarga.
9. Sebagai sarana kompetisi
Untuk jenis pemancing yang satu ini tentu pemancing yang terlatih dan professional di bidangnya. Yang mereka cari biasanya bukanlah membawa pulang hasil tangkapannya, tetapi sebuah kehormatan melalui kemenangan pada sebuah turnamen. Dan mereka dibekali keahlian-keahlian khusus berdasarkan pengalaman dan pembelajaran dari senior mereka. Dan membawa pulang hadiah tentunya.
BAB III
PENUTUP
Padatnya aktivitas yang dilakukan oleh manusia membuat mereka perlu adanya hiburan sebagai penghilang stress. Olahraga rekreasi berguna untuk memulihkan energi dan membuat hati menjadi bahagia. Selain itu tubuh akan menjadi lebih bugar dan sehat. Dengan olahraga rekreasi, kita menjadi tahu bahwa olahraga itu mengasyikkan. Oleh karena itu olahraga rekreasi juga dapat meningkatkan mood berolahraga seseorang.
Memancing adalah kegiatan yang unik karena tidak ada batasan umur, selagi masih bisa memegang alat pancing, maka memancingpun dapat dilakukan.
Memancing adalah kegiatan yang fleksibel dari segi ekonomi, mau yang murah meriah bisa, mau yang mewah sampai harus mengeluarkan kocek puluhan bahkan ratusan juta rupiahpun ada.
Memancing adalah kegiatan ramah lingkungan, apalagi dengan menggunakan metode yang baik dan benar sesuai ketentuan yang ditetapkan badan-badan khusus.
Memancing dapat menambah wawasan bahari dan menumbuhkan sikap cinta tanah air, alam tercinta ini.