Makalah Olahraga Bola Tangan

24 min read

Makalah Bola Tangan CEwek manis Main Hand Ball

Olahraga Bola Tangan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.

Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade.

Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa.

Bab II. Pembahasan

A. Sejarah Bola Tangan

Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno permainan bolatangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permaianan ”Urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan ”harpaston” yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus tahun 130 sampai 200 Masehi.
Di Jerman peramainan bola tangan dikenal dengan ”Fangballspiel” ayau permainan ”tangkap bola” yang diperkenal kan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi Jerman bernama Walther von der Vgelweide. (1170-1230). Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533) menggambarkan permainan bolatangan dengan; ”mereka bermain bolatangan dengan menggunakan telapak tangan mereka”.

Pada tahun 1793 masyarakat yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi dengan menggunakan bolatangan. Pada tahun 1484 seorang administrator olahraga Denmark mengijinkan permainan bolatangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan atura dalam bolatangan. Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit, Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.

B. Perkembangan Bola Tangan di Indonesia

Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa. Permainan bola tangan pernah mengisi acara pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional, tetapa hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951. Peserta pertandingan pada watu PON II tersebut, hanya terdiri dari empat daerah yaitu : Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selain dalam PON, permainan bola tangan juga pernah mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) yang sekarang berubah namanya menjadi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS). Bola tangan pernah dipertandingkan pada POM ke V yang diselenggarakan di Medan pada Tahun 1960. Akan tetapi permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai akhir orde lama (1965-1966) dan kemudian secara perlahan permainan bola tangan mengalami kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populeer lagi.Meskipun demikian sampai saat ini permainan bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang harus diajarkan kepada siswa SMP maupun SMA. Bola tangan juga merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Pendidikan Olaharaga dan Kesehatan (FPOK) di Unversitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan dibeberapa Perguruan Tinggi.

Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan bola tangan serta tidak adanya pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun 1951. permainan bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON VII di Jakarata, yang hanya diikuti Jaewa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta. Permainan bola tangan juga pernah dimainkan sebagai salah satu cabang olahrag pada POM, Pekan olahraga mahasiswa, akan tetapi setelah POM di Medan permainan bola tangan dicoret dari daftar cabang olahraga yang sangat mudah menimbulkan perkelahian. Permainan bola tangan Di Indonesia banyak dikenal kalangan pelajar, baik di sekolah dasar maupun disekoalh lanjutan karena permainan ini merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan.

C. Bola Tangan Modern

Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian Nyborg, Denmark pada tahun 1897. yang mempelopori bolatangan sesungguhnya adalah tiga negara yaitu Denmark, Jerman dan Swedia namun pendiri bolatangan justru pakar pendidikan jasmani yang memidahkan bolatangan lapangan pada pergantian abad yang berdasar dua bentuk permainan ’Raffbal”(bola tangkap) dan ”Königsbergerball”.

Di Swedia Wallström juga memperkenalkan permainan bolatangan dinegaranya pada tahun 1910.Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bolatangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Karl Scelenz memperkenalkan bentuk permainan bolatangan dilapangan besar (outdoor) di beberapa negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peratuaran bolatangan uyang hingga saat ini dikenal sebagai salaha satu pendiri bolatangan lapangan.Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir Intermnasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan Internasional dari bolatangan lapangan.

D. PELOPOR FEDERASI BOLA TANGAN INTERNASIONALPada tahun 1928 International Amateur

Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1938 untuk pertama kali diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bolatangan di Jerman.Akhirnya pada tahun 1946 atas usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan negara mendeklarasikan Federasi Bolatangan International atau International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.

E.SEJARAH BOLA TANGAN DALAM OLIMPIADE

Pada tahun 1938 di Olimpiade Berlin untuk pertama kali bolatangan di ikutsertakan sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang terakhir diselenggarakan di Athena, yunani.Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di athena diadakan penyambutan kecil untuk merayakan 28 tahun berlangsungnya Olimpiade dan ke ikut sertaan ke-10 bagi olahraga bola tangan. Bola tangan pada Olimpiade ini dipertandingkan di dua tempat yaitu di Olympic Sport Center disaksikan oleh 80.000 suporter dan Helinikon Olympic Complex disaksikan oleh 14.000 suporter.

PERATURAN BOLA TANGAN
Cara bermain Bola tangan
Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Bolatangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter. Saat berlangsung permainan, pemein setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga gawang dengan waktu main 2×30 menit untuk putra dan 2 x 20 menit untuk pitri, berat bola tangan 425 – 475 gr, dan diameter bola tangan 5558 -60 cm.
Pinalti Terjadi Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari wasit dengan melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
Jalannya Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing terdiri 7 orang, 6 sebagai pemain 1 sebagai penjaga gawang. Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball, cara melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan bola dengan Shooting dari garis luar setengah lingkaran depan gawang.
Teknik-Teknik Yang Digunakan
Dribbling: dribbling lurus, dribbling silang.
Passing: lemparan atas setinggi bahu, lemparan sisi, lemparan lompat,
lemparan bawah, lemparan tolak.
Shooting: tembakan tengah, tembakan pinggang, tembakan melayang.
B.Pelanggaran dalam Permainan Bola Tangan
Bergerak dengan membawa bola lebih dari 3 langkah
Memegang bola lebih 3 detik
Melempar bola ke atas kemudian di tangkap lagi
Menyentuh bola dengan kaki
Merebut bola saat dipegang
Sengaja melempar bola ke tubuh lawan
Memegang bola dalam sikap jongkok atau duduk terlentang
Masuk daerah kiper
Gerakan yang merugikan lawan (memukul, mrndorong, menarik)

C. Lapangan Bola tangan
Garis batas lemparan
hukuman.
Titik hukuman 14
meter.
Garis batas lemparan
gawang
Long korner.
Lemparan sudut.
Shoot corner.

D. Pemain
Setiap tim terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk seorang penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah pergantian pemain.
Berikut adalah posisi dari masing-masing pemain:
Attacking Positions
Defending positions.
LW – Left Wing OD – Outside defender
LB – Left Back HD – Half Defender
CB – Center Backor playmaker FD – forward Defender
RB – right Bacck GK – goal keeper
RW – right Wing
PV – pivot
BEBERAPA JENIS TEMBAKAN DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN
Adapun beberapa jenis teknik tembakan yang ada di dalam permainan bola tangan antara lain:
Center Shoot (tembakan tengah)
Bagi yang menggunakan tangan kiri, kaki kanan didepan, yang menggunakan tangan kanan, kaki kiri didepan. pada saat bersamaan tarik lengan di atas bahu sampai ke belakang, lengan bagian depan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, pinggang berputar ke samping bersama-sama dengan lengan lempar, tangan dibelakang bola, jari-jari tangan di bentangkan dengan luwes, langkah ketiga dan terakhir saat ke depan harus lebar dan kuat, kaki menghadap ke arah gawang, tangan di belakang bola, namunbola jangan di tekan keras, ketika kaki yang lain meninggalkan lantai, lengan yang digunakan untuk melempar setinggi telinga.
Center Shoot When Running (tembakan tengah dengan berlari)
Bola dipegang dengan kedua tangan, Kaki kanan berada di udara ketika menangkap.Bagi yang menggunakan tangan kanan: kaki kiri di depan, yang menggunakan tangan kiri: kaki kanan di depan, Pada langkah terakhir bola di bawa setinggi bahu. Langkah terakhir :lebar dan kuat, lengan ditarik kebelakang kemudian segera lepaskan ke depan dengan kuat
Center Shoot Hip Height (tembakan pinggang)
Bola dipegang dengan kedua tangan, Kaki kanan berada di udara ketika menangkap bola. Bagi yang menggunakan tangan kanan: kaki kiri di depan, yang tangan kiri: kaki kanan di depan. Pada langkah terakhir bola dibawa setinggi bahu,Langkah terakhir : lebar dan kuat, Lengan ditarik ke belakang kemudian segera lepaskan ke depan dengan kuat.
Flying shoot (tembakan melayang)
Selama lari ke depan, bawa bola setinggi bahu, Langkah ketiga kuat dan lebar di udara, pinggang sebaiknya ditarik kebelakang bersamaan dengan lengan lempar, Tarik kedua kaki ke atas secara horizontal, Pinggang tarik ke belakang Lengan mengikuti gerakan ke depan dengan kuat, Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan pemain dengan tangan kanan: meloncat dengan kaki kiri pemain dengan tangan kiri : meloncat dengan kaki kanan.
Flaying Shoot When Running (tembakan melayang dengan berlari)
Selama lari ke depan, bawa bola setinggi bahu pada langkah ketiga kuat dan lebar di udara, pinggang sebaiknya ditarik ke belakang bersamaan dengan lengan lempar tarik kedua kaki ke atas secara horizontal. Pinggang tarik ke belakang lengan mengikuti gerakan ke depan dengan kuat Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan ,pemain dengan tangan kanan: meloncat dengan kaki kiri, pemain dengan tangan kiri : meloncat dengan kaki kanan.
Dive Shoot (tembakan berbalik)
Posisi awal tembakan ini ialah membelakangi gawang, Loncat tumpuan dengan satu atau dua tangan, Bengkokkan badan ke depan dengan pergelangan kaki, lutut dan dua pinggang, dan pandangan ke gawang, Setelah melakukan tembakan, kedua lengan menyentuh lantai secara langsung, Kedua kaki harus membentuk sudut 90 derajat, Gelincirkan badan saat dada menyentuh lantai. Dada, perut, dan kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong badan ke atas menjauhi lantai.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Olahraga bola tangan ini di mainkan beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Sedangkan Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan bola tangan serta tidak adanya pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun 1951.
B.Saran
Dengan mengetahuinya sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan, dapat memahami permainan bola tangan peraturan maupun pelanggaran cara permainan bola tangan dan sampai dengan perkembangan bola tangan di Indonesia, untuk pembaca khusunya akan lebih mengenal olahraga bola tangan dan perkembangan olahraga bola tangan yang ada di Indonesia, sudah diketahui bola tangan bisa dikatakan olahraga yang kurang populer di kalangan masyarakat, penulis bermaksud membuat makalah ini selain memenuhi tugas dari bahasa Indonesia juga untuk pembaca bisa mempopulerkan atau lebih bisa mengenalkan Olahraga bola tangan kepada kalangan masyarakat dan dapat mengembangkan prestasi bola tangan di Indonesi.Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secarajasmani tetapi juga secara rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.
Dewasa ini semakin banyak kegiatan olahraga berkembang dengan tujuan beragam, baik pembinaan kesehatan, rekreasi maupun prestasi. Dan salah satu bentuk kegiatan itu ialah Permainan Bola Tangan. Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade
Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan di bahas antara lain adalah:
Bagaimana sejarah perkembangan permainan bola tangan ?
Apa pengertian permainan bola tangan ?
Bagaimanakah tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan ?
Apa sajakah aturan-aturan yang terdapat pada permainan bola tangan ?
1.3 TUJUAN
Dengan melihat rumusan masalah yang di paparkan diatas, dapat di tarik kesimpilan bahwa tujuan pembutan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
Sejarah perkembangan permainan bola tangan
Pengertian permainan bola tangan
Tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan
Aturan-aturan yang terdapat dalam permainan bola tangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERMAINAN BOLA TANGAN
Sejarah Bola Tangan Di Dunia
Masa Yunani Kuno, Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga yang sampai saat ini dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan senan tiasa lebih mahir menggunakan tangan di bandikan kakinya. Sebagai mana telah diklaim oleh sejarawan olahraga terkenal, ia memainkan bolah tangan jauh lebih awal dari pada sepak bola, walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permainan bolah tangan yang di mainkan pada masa Yunani kuno merupakan sebuah isyarat terciptanya sebuah bola tangan modern. Dimana bentuk permainan dan peraturan masih sangsat berbeda. Permainan “urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan Harpaston yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus (130-200 Masehi). Sebagai mana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang di perkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama Walther Von der Volgelwiede (1170-1230 M), dimana sebuah keterangan tersebut merupakan tanda-tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari permainan bola tangan. Di Perancis, seorang yang bernama Rabelais (1494-1533) menggambarkan bentuk permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola tangan menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih jauh lagi, pada tahu 1793 masyarakat Inuit yang hidup di dataran hijauh menggambarkan dan membuat ilustrasi permainan bola dengan menggunakan tangan. Pada tahun 1848 seorang administrasi olahraga Demmark memberikan izin untuk “permainan bola tangan” agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk segerah menyertakan aturan dalam permainan bola tangan.
Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 di kota Danish di bagian Nyborg, Demmark pada tahun 1897, yang mempelopori bola tangan namun pendiri bola tangan justru pakar pendidikan jasmani yang memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian abad yang berdasarkan dua bentuk permainan “Raffbal” (bola tangkap) dan “Kӧnigsbergerball”. Di Swedia Wallstrӧm juga memperkenalkan permainan bola tangan di negaranya pada tahun 1910.
Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bola tangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Dr. Karl Schelenz memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di lapangan besar (cutdoor) di beberapa Negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peraturan bola tangan yang hingga saat ini dikenal sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan.
Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan Internasional dari bola tangan lapangan.
Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1936 untuk pertama kali di selenggarakan kejuaraan dunia bola tangan di Jerman. Akhirnya pada tahun 1946 usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan Negara mendeklarasikan Federasi Bola Tangan Internasional atau International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta Negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putrid.
B. Sejarah Bola Tangan Di Indonesia
Federasi Bola Tangan Asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974, pada waktu berlangsungnya Asian Games di kota Teheran. kemudian pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait. sedangkan induk organisasi tingkat nasional d Negara kita sampai sekaran belum didirikan. Namun bila membuka lembaran sejarah ternyata bola tangan 11 pemain, pernah mengisi acara pertandingan dalam pecan olahragaga nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta. Peserta pertandingan pada waktu itu hanya terdiri dari 4 daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa timur. Setelah itu, belum ada usaha serius dari pihak-pihak tertentu agar bola tangan bias dipertandingkan lagi pada Pekan Olahraga Nasional.
Selain pada PON, permainan bola tangan juga perna mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa keV yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi permainan bola tangan 11 pemain ini hanya berlahan, permainan bola tangan 11 pemain mengalami kemunduran yg akhirnya menjadi tidak popular lagi. Tapi upaya untuk mendirikan induk organisasi seharusnya tetap ada, supaya permainan bola tangan mengalami kemajuan dimasa yang akan datang.
2.2 PENGERTIAN PERMAINAN BOLA TANGAN.
Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade
Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa.
2.3 TEHNIK-TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN
Sebagaimana cabang olahraga permainan yang lain, bola tangan juga mempunyai beberapa macam teknik dasar yang perlu di pelajari. Namun pada umumnya bola tangan berjalan dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bola tangan harus memiliki teknik yang tinggi. Pemain harus dapat melakukan start lari dengan cepat, memiliki kelincahan (agility) dapat menangkap bola dengan mantap, melempar (mengoper) bola dengan tepat sasaran. Selain itu juga pemain harus memiliki kordinasi tubuh yang baik serta menguasai beberapa teknik menembakkan bola ke gawang lawan.
Dalam garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan kita pelajari pada pembahasan saat ini terdiri dari:
1 Menggiring Bola (Dribbling)
2 Mengoper Bola (Passing)
3 Menangkap Bola (Catch)
4 Menembakkan Bola (Shooting)
Keempat teknik dasar tersebut akan di bahas satu persatu dengan bagiannya masing-masing disertai dengan gambar yang dapat lebih memudahkan untuk di pahami
1 Menggiring Bola (Dribbling)
Dalam bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat memantulkan bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si penggiring.
Salah satu kendala yang bias dialami pemain yang bermain di lapangan terbuka (outdoor) dalam menggiring bola adalah permukaan lapangan yang tidak rata sehingga menambah tingkat kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan bola akan tergantung pada arah dating dari bola itu ketanah. Dengan demikian, pelaksanaan pantulang antara dribbling di tempat dan dribbling sambil bergerak memerlukanpenyesuaian gaya dan sikap tubuh pada saat mendribbling. Dribbing itu pada hakekatnya terdiri dari dua bagian yaitu dribbling lurus dan dribbling silang. Khusus dribbling silang memerlukan kelincahan, skill dan kordinasi mata-tangan yang tinggi.
Menggiring atau dribbling bola juga memerlukan kelenturan tubuh pada saat membungkuk guna mengontrol bola yang ada dalam penguasaan si penggiring disamping itu kelenturan pergelangan tangan tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi bola yang sementara digiring. Konsentrasi pada saat menggiring bola kea rah daerah pemain lawab sangat dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi mata-tangan atau kerja sama antara tangan pada saat melakukan dribbling supaya bola tetap dalam penguasaan dan tidak mudah di terlepas dari jangkauan si penggiring
2 Mengoper bola(Passing)
Mengoper bola tau lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik yang sangat penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki, operan-operan yang cantik dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra hati-hati dalam menjaga pertahanannya, itu juga yang terjadi dalam permainan bola tangan, oeran bola dari tangan ke tangan sangat penting dalam usaha membangun sebuah serangan ke daerah pertahanan lawan, guna menghasilkan sebuah gol. Passing dalam hakekatnya perbagi dalam dua bagian yaitu passing dengan dua tangan dan passing dengan satu tangan.
Passing dengan dua tangan
Passing dangan dua tangan di perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat, namun perlu dilakukan dengan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus dipilih tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang.
Passing bola dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan tenaga tubuh yang disalurkan kebola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang diperlukan,maka besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk mengoper bola di hasilkan dari gerakan tunuh yang bergerak kedepan, yang kemudian disalurkan dan digabungkan dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan. Passing dengan dua tangan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass, Overhead pass dan Underhand pass.
a) Chest Pass (operan depan dada)
Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola di depan dada, jari-jari yang memegang bola direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan membentuk 45o, posisi tubuh tegak dan posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki sedikit agak kedepan, guns memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada saat melepaskan bola, setelah bola dilepaskan kedua tangan di kuruskan kedepan seiring dengan terlepasnya bola.
b) Overgead Pass (operan diatas kepala)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola di atas kepala, posisi hamper sama dengan lemparan bola kedalam sepak bola. Setelah bola di lepaskan kedua tangan diluruskanke depansejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan mengantisipasi supayah badan tidak jatuh ke depan.
c) Underhand Pass (operan bawah)
Pelaksanaannya: posisi badan membungkuk kedua kaki dibuka selebara bahu, salah satu kaki sedikit agak kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus kebawah, tangan memegang bola yang persis berada ditengah tegak lurus kedua kaki, kemudian bola dilepaskan kedepan. Pandangan kearah sasaran bola yang hendak di tuju dengan mempertahankan posisi tubuh tetap dalam keadaan stabil.
Passing Dengan Satu Tangan
Operan dengan satu tangan, dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua tujuan, yaitu pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauhdanyang kedua mongoper untuk mengecoh lawan. Khusus untuk javeline pass, pelaksanaan lemparan harus dilakukan dengan mengikuti prinsip maksimum time distance. Dalam arti lemparan itu harus dilakukan dalam waktu maximum (secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan (power position) yang maksimum juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi akan menjamin jauhnya lemparan.
a) Javeline Pass (Posisi Seperti Lemparan Lembing)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola di pegang oleh salah satu tangan, di bawa kebelakang kepala, kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki kanan juga berada di belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit ditekuk, tumit kaki yang di belakang sedikit diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau lemparan base ball.
b) Side Pass (operan samping)
Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak miring kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi 45opandangan kesamping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan dada kesamping, posisi tunuh tetap dipertahankan.
c) Reverse Pass (Membalik)
Pelaksanaannya: badan sedikit dibungkukkan dengan posisi menyamping bola diegang oleh tangan kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan menggunakan tangan kanan, maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola dipassing melewati belakang pantat (bokong) ke samping.
3 Menangkap Bola (Catch)
Berbagai teknik menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada dasarnya, posisi tubuh untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah penangkap, agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar impact dari bola dapat tersaur dan dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola dengan kedua lengan dan salurkan daya penahan sedikit demi sedikit terhadap bola. Menangkap bola merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dan pertama-tama yang seharusnya perlu dikuasai oleh setiap permainan, apakah itu pemain depan, permainan tengah, pemain belakang lebih-lebih penjaga gawang yang memang memerlukan kecakapan dalam menangkap bola. Bagaimana posisi badan dan tangan pada saat menangkap bola, tekniknya dengan menjulurkan kedua tangan ke depan menyambut datangnya bola setelah bola dalam penguasaan, secepat mungkin di tarik di depan dada.
Menangkap bola setinggi dada
Menangkap bola setinggi dada merupakan cara menangkap yang paling efektif gampang dalam mengantisipasi bola, pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan ke depan guna menyambut datangnya bola yang hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola ditangkap maka tari ke depan dada guna mengantisipasi supata bola tidak gampang dirampas oleh lawan.
Menangkap bola tinggi
Memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena bola yang datangnya sangat tinggi, biasanya berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas kepala, posisi badan tegap, kedua tzngzn diluruskan ke atas menyambut bola, dan bola tetap ditarik ke depan dada. Makin tinggi postur tubuh seseorang makin bagus dalam upaya jangkauan bola yang di passing atau di lempar tinggi.
Menangkap bola di kanan/ kiri badan
Memerlukan kelenturan tubuh yang prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri untuk menangkap bola dengan kedua tangan berada dalam posisi yang sama.
Menangkap bola rendah setinggi lutut
Posisi badan di bungkukkan, selanjudnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan pada saat menangkap bola dan tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada saat disentuh/ ditabrak pemain lawan.
Menangkap bola menggelinding
Hampir sama posisi ketika penjaga gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola menggelinding di tanah, badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke samping.
4 Menembak Bola (Shooting)
Menembak adalah bentuk gerak kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke gawang. agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak (Eksplosif Power) dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat. Menembakkan bola harus dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh sehingga menghasilkan perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling menarik adalah pelaksanaan tembakan fliying shot yang memerlukan irama tiga langkah.
1 The Standing Throw shot (tembakan berdiri)
Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua tangan dan sedikit membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit agak terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping badan
2 The Jump Shot (tembakan melompat)
Hampir sama dengan standing throw shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan dengan lompatan setelah bola di dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi tubuh dimiringkan, kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di shootingnya bola.
3 The Dive Shot
Tembakan dengan posisi tubuh seperti melayang, posisi awal tembakan ini membelakangi gawang, kemudian meloncat dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian menembakkan bola dengan posisi condong ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan menyentuh lantai secara langsung. Kedua kaki harus membentuk sudut 90o,dada, perut dan kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke atas menjauhi lantai
4 The Fall Shot
Tembakan sambil menjatuhkan badan ke depan, dimulai dari shooting bola disamping telinga kemudian melompat ke depan sambil menjatuhkan badan kedepan, diakhiri dengan posisi terlentang.
5 The side Shot (tembakan menyamping)
Tembakan dari samping dengan membuka tangan da kaki lebar sambil badan dimiringkan kekanan bagi penembak dengan tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan diangkat dan dibungkukkan bola di shoot dengan keras dari samping setinggi paha.
6 The Flying Shot (tembakan melayang)
Tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari, bawa bola setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di tarik ke belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara horizontal. Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan dengan tangan kuat mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan menembak dengan tangan kanan meloncat dengan kaki kiri, penembak kaki kiri meloncat dengan kaki kanan.
7 The Reverse Shot (tembakan Membalik)
Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan membelakangi arah tembakan kemudian bola dipegang dengan kedua tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka posisi tangan kiri bedara di bawah bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat samping dengan posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang bersamaan dengan bola di shoot dengan keras, sambil membalikkan tubuh.
2.4 Peraturan-Peraturan Permainan Bola Tangan
PERATURAN 1 : LAPANGAN PERMAINAN
Lapangan berbentuk empat persegi panjang, Panjang : 40m dan lebar 20m.
Gawang memiliki Tinggi 2m dan lebar 3m, di cat bergaris-garis dengan 2 warna berbeda. Garis gawang lebar 8cm, semua garis lain 5cm
Gamabar Lapangan Bola Tangan
Detail Gawang
Gambar Detail Gawang
PERATURAN 2: WAKTU BERMAIN, BEL AKHIR & TIME OUT
Waktu permainan adalah :
a) 16 th atau lebih 2x 30 menit
b) 12 – 16 th 2 x 25 menit
c) 8-12 th 2 x 20 menit
d) Waktu Isfirahat 10 menit
e) Overtime (Setelah istirahat 5 menit dari waktu pergantian normal), 2 x 5 menit dengan istrihat antar babak 1 menit.
Adu penalty untuk menentukan pemenang:
a) Lemparan dari garis 7m
b) Pelempar 5 orang pemain (kiper bisa dipilih bebas) dan pemain yang terkena diskualifikasi/dikeluarkan dapat berpartisipasi
c) wasit menentukan gawang yang di pakai
d) wasit melakukan lempar koin dan team pemenang memilih akan rnefernpar. pertama atau terakhir
Time Out normal 1 menit 1 x setiap paruh waktu tiap tim.
PERATURAN 3: BOLA
HandBall
Pria dewasa dan remaja putra 16th ke atas : 58-60 cm / 425-475 gr (IHF3)
Wanita dewasa, remaja putri diatas 14th, remaja pria 12-16th : 54-56 cm / 325-375 gr (IHF 2)
Anak putri 8-14th dan anak putra 8-12th : 50-52 cm /290-330 gr
(IHF 1)
PERATURAN 4: TIM, PERGANTIAN PEMAIN DAN PERLENGKAPAN.
Permainan 7 lawan 7 termasuk satu penjaga gawang. Pada saat awal permainan, minimal pemain dalam sebuah tim adalah 5 orang. Jumlah maksimum Official selama permainan berlangsung adalah 4 orang. Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap saat demikian pula bagi setiap pemain di lapangan dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
Pergantian pemain :
Bebas (berkali-kali di daerah pergantian/garis pergantian)
Pemain yang digantikan hrs sudah meninggalkan lapangan terlebih dahulu.
Pemain yang melakukan pelanggaran akan terkena skors 2 menit untuk pemain tersebut
Ada tambahan skors 2 menit apabila pemain tersebut di atas melanggar kembali
lemparan bebas bagi lawan.
Nomor kaos / seragam 1-20 dengan karakteristik bagian belakang 20cm dan depart 10cm. Semua pemain yang berperan sebagai penjaga gawang dalam tim harus menggunakan wama yang sama, warna yang dapat dibedakan dari pemain lapangan dari kedua tim dan penjaga gawang dari tim lawan.
Daerah Pergantian Pemain
Daerah Pergantian Pemain
Daerah pergantian pemain adalah masing-masing berukuran 4,5 m dari garis tengah. Tempatnya sesuai dengan area tim pada waktu bertanding. Contohnya kalau tim A di sebelah kanan maka tim tersebut akan melakukan pergantian di area sebelah kanan dari garis tengah, begitu sebaliknya.
PERATURAN 5: PENJAGA GAWANG
Selama waktu pertandingan penjaga gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap saat dan pemain pun dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
Penjaga gawang diperbolehkan
1 Memperlakukan bola selama masih di dalam area gawang
2 Meninggalkan area gawang tanpa Bola
3 Meninggalkan area gawang dengan Bola.
Penjaga gawang tidak diperbolehkan :
1 Meninggalkan area gawang dengan bola ditangannya (mengacu pada Lemparan Kiper
2 Menyentuh bola ketika bergerak atau berputar di luar area gawang ketika penjaga gawang berada di dalam area gawang
3 Mengambil bola kedalam area gawang ketika bergerak dan berputar di lantai diluar area gawang
4 Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola
5 Menyentuh bola dengan kaki ketika bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau bergerak keluar kearah area bermain
6 Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4m) bola jatuh ketangan lawan yg melakukan lemparan 7m.
PERATURAN 6: WILAYAH GAWANG
Hanya seorang Kiper yang diijinkan berada di wilayah.gawang,
Ketika Pemain memasuki wilayah gawang :
Lemparan Kiper ketika pemain tim yang menyerang memasuki wilayah gawang dengan mendapatkan keuntungan dengan masuknya ke wilayah gawang.
Lemparan bebas ketika .pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang tanpa merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
Lemparan 7m ketika pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dengan merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
Diperbolehkan memasuki wilayah gawang tanpa menguasai bola / setelah memainkan bola sepanjang tidak menciptakan kerugian bagi tim lawan.
Bola yang bergulir didalam wilayah gawang, menjadi penguasaan dan penjaga gawang. Jika ada pemain tim yang sama dengan penjaga gawang menyentuh bola di wilayah tersebut maka akan di kenakan lemparan bebas.
Sebuah bola yang telah kembali dari liar wilayah gawang masuk kembali ke dalam wilayah pertandingan maka bola slap dimainkan kembali.

PERATURAN 7: MEMAINKAN BOLA BERMAIN PASIF
1 Memainkan bola yang diperbolehkan adalah melempar, menangkap, rnenghentikan, mendorong atau menggelindingkan bola dengan tangan, lengan, badan, paha atau lutut.
2 Memegang bola hanya diijinkan maksimum 3 detik.
3 Mengambil maksimum 3 langkah dari bola dan dianggap 1 langkah bila satu kaki digerakkan dari satu tempat ketempat lainya dan kernudian satu kaki lainnya tetap menjadi tumpuan.
4 Berlari atau berdiri diperbolehkan
memantulkan bola dan kembali menangkapnya
menggiring / mendrible
mengelindingkan bola
memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain dalam 3 detik dan tidak lebihdari 3 langkah

Hal yang tidak diijinkan:
menyentuh bola dengan kaki kecuali bola telah dilempar
pemain bergerak dengan bola diluar lapangan pertandingan dengan satu/dua kakinya dengan bola masih didalam lapangan, lemparan kedalam
Bermain Pasif (memegang bola tanpa membuat gerakan apapun untuk menyerang untuk mencetak gol, menunda-nunda dalam melakukan eksekusi dalam melakukan lemparan dan dihadiahi lemparan bebas tim lawan dari tempat dimana bola tersebut keluar.

PERATURAN 8 : PENALTI DAN PERMAINAN TIDAK SPORTIF
Hal – hal yang diijinkan :
menggunakan telapak tangan dan tangan dalam menguasai bola.
rnerentangkan tangan saat, bola melewati-tim. lawan adalah tidak dalam penguasaan bola.
menggunakan badan untuk menghalangi lawan
bodi kontak dengan lawan
Hal – hal yang tidak diijinkan:
menarik atau memukul bola dengan tangan lawan
menghalangi laju lawan dengan tangan dan kaki
menarik atau menahan, mendorong, lari atau melompat ke arah lawan
membahayakan lawan
Aturan kekerasan diatur dengan diberi lemparan bebas atau lemparan 7m dan bagi perseorangan diawali dengan peringatan, diikuti pernberian hukuman dan diskualffikasi.

  1. Seorang pemain tidak diperkenankan membahayakan lawan ketika lawan tersebut sedang menyerang,
    PERATURAN 9 : MENCETAK GOL
    Gol dicetak jika bola secara keseluruhan telah melewati garis gawang. Dan gol tidak dianggap sah bila gol berasal dari Seorang atau sesuatu yang tidak berpartisipasi pads pertandingan
    PERATURAN 10 : LEMPARAN AWAL
    1 Saat memulai pertandingan, Lemparan awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar koin dan memutuskan memulai permainan dengan memilih bola di posisinya.
    2 Lemparan awal di babak kedua diambil oleh tim yang tidak melakukannya di babak pertama.
    3 Setelah terjadi gol, lemparan awal oleh tim yang kemasukan gol.
    4 Lemparan awal dari arah mana saja di tengah lapangan dengan toleransi garis pinggir sekitar 1,5m. Dan harus dilakukan dalarn 3 detik.
    5 Taman satu tim dari pelempar tidak diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum ada peluit dari wasit,
    6 Dalam kasus lemparan bebas Setelah terjadinya gol, lawan diijinkan untuk berada di kedua area lapangan, tetapi harus 3m dari pemain yang melakukan lemparan bebas.

PERATURAN 11 : LEMPARAN KEDALAM
1 Lemparan kedalam diberikan saat bola sudah sepenuhnya melewati garis samping, dan bola menyentuh langit-langit atau instalasi atas lapangan
2 Lemparan kedalam dilakukan tanpa peluit dari wasit
3 Lemparan kedalam dilakukan dari tempat dimana bola melewati garis samping atau melewati luar.garis gal dari persimpangan garis samping. dan luar garis gol di sisi.
4 Pelempar harus berdiri dengan kaki di garis sampai bola lepas dari tangannya.
5 Saat lemparan kedalam dilakukan, lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3m dari pelempar, tetapi diperbolehkan berdiri di luar garis area walau jarak kurang dari 3m.
PERATURAN 12 : LEMPARAN KIPER
Lemparan Kiper dilakukan :
a) Pemain lawan memasuki area pertahanan dan melakukan pelanggaran
b) Kiper sudah menguasai bola dan bola tidak bergerak dilantai area gawang
c) Pemain-lawan telah menyentuh bola saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai di area gawang
d) Saat bola melewati garis luar gawang setelah terakhir disentuh pleh kiper atau pemain dari tim lawan.
Lemparan Kiper tanpa peluit dari wasit.

PERATURAN 13 :LEMPARAN BABAS
Jika Tim yang memegang bola melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan bola dan tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan-bola.
Lernparan bebas tanpa peluit dari wasit dan bertempat dimana pelanggaran dilakukan.
Jarak lawan dari pelempar harus setidaknya 3m.

PERATURAN 14 : LEMPARAN 7 METER
Lemparan 7 meter diberikan saat :
Kesempatan mencetak angka dihancurkan oleh tim lawan secara illegal
Peluit tidak sah saat kesempatan emas mencetak angka
Kesempatan emas mencetak angka dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada hubungannya dengan permainan atau karena kesalahan teknis.
Lemparan 7m dilaksanakan 3 detik setelah peluit dari wasit.
Pemain yang melakukan Lernparan 7m harus mengambil posisi. Dibelakang garis 7m, tidak lebih jauh dari 1 m dari garis tersebut.
Taman satu tim pelempar harus memposisikan diri diluar garis lemparan bebas jika melanggar lemparan bebas bagi lawan ,
Lemparan 7m diulang kembali jika kiper melewati garis 4m sebelum bola lepas dari tangan pelempar (kecuali terjadi goi)
Tidak diijinkan mengganti kiper setelah si pelempar sudah siap untuk melaksanakan lemparan 7m.

PERATURAN 15 : INSTRUKSI UMUM UNTUK PELAKSANAAN LEMPARAN
Pelempar harus memposisikan posisi yang benar untuk melempar.
Teman si Pelempar harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan yang dipermasalahkan.
Pemain bertahan harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan dan tetap di posisi yang benar sampai bola meninggalkan tangan si pelempar.

PERATURAN 16A : HUKUMAN
Peringatan apabila:
Kecurangan dan. Pelanggaran
Kecurangan berkali-kali
Kelakuan yang tidak sportif dari seorang pemain atau official tim
Skorsing 2 menit apabila :
Kesalahan pergantian pemain
Kecurangan yang diulang
Kelakuan tidak sportif dari pemain
Kelakuan tidak sportif dari official
Konsekwensi dari suatu diskualifikasi dari suatu official dan pemain
Kelakuan tidak sportif seorang pemain sebelum permainan dimulai setelah skorsing 2 menit (akumulasi)
Skorsing 2 menit untuk ketiga kalinya pada pemain yang sama akan dikeluarkan.
Diskualifikasi apabila:
Kelakuary tidak sportif oleh setelah tim trendepat peringatart’dart skors 2 menit
Kecurangan membahayakan keselamatan lawan
Kelakuan tidak sportif dari tim di luar lapangan
Menyerang pemain sebelum pertandingan
Menyerang tim
3x skors .pada -pemain yang. Sama

Pengeluaran apabila :
Seorang pemain bersalah melakukan tindakan kasar
Harus keluar dari lapangan pertandingan dan tidak boleti digantikan oleh pemain lain
Skorsing 4 menit apabila pemain yang diberi skorsing 2 menit jugabersalall akan tindakan tidak sportif yang dilakukan sebelum permainan dimulai. ‘Tetapi jika untuk ketiga kalinya akan didiskualifikasi.

PERATURAN 16A : PELANGGARAN DI LUAR WAKTU PERTANDINGAN SEBELUM PERTANDINGKAN
Peringatan
Diskualifikasi- (pengulangan. skorsing) Setelah pertandingan akan ditulis dalam laporan tertulis
PERATURAN 17 : WASIT
2 orang Wasit dengan hak yang sama akan memegang pimpinan di setiap pertandingan dan mereka dibantu oleh seorang pencatat waktu dan pencatat skor.
Pakaian seragam berwarna hitam diharapkan diutamakan untuk wasit.

PERATURAN 18 : PENCATAT WAKTU DAN SKOR
Pencatat waktu memiliki tangg.ung, jawab yang utama untuk waktu pertandingan, waktu istirahat, waktu pengskoran dan penundaan pemain.
Pencatat skor memiliki tanggung jawab utama untuk daftar nama tim, lembar skor, mencatat pemain yang tidak berhak untuk berpartisipasi. Tugas lain seperti memeriksa para pemain dan offisiai tim di area pergantian dan keluar masukriya pernain pengganti
Jika tidak ada papan skor maka pencatat waktu harus menjaga untuk memberitahu tim yang bermain tentang waktu yang sudah dimainkan, sisa waktu dan waktu istirahat.
Namun jika ada papan skor maka pencatat waktu harus memberikan tanda akhir di pertengahan waktu dan akhir pertandingan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan bola tangan serta tidak adanya pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun 1951.
Secara Garis Besarnya tehnik dasar dalam permainan bola tangan terdiri dari:
1 Menggiring Bola (Dribbling)
2 Mengoper Bola (Passing)
3 Menangkap Bola (Catch)
4 Menembakkan Bola (Shooting)
3.2 SARAN
Dengan mengetahuinya sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan, dapat memahami permainan bola tangan peraturan maupun pelanggaran cara permainan bola tangan dan sampai dengan perkembangan bola tangan di Indonesia, untuk pembaca khusunya akan lebih mengenal olahraga bola tangan dan perkembangan olahraga bola tangan yang ada di Indonesia, sudah diketahui bola tangan bisa dikatakan olahraga yang kurang populer di kalangan masyarakat, penulis bermaksud membuat makalah ini selain memenuhi tugas dari bahasa Indonesia juga untuk pembaca bisa mempopulerkan atau lebih bisa mengenalkan Olahraga bola tangan kepada kalangan masyarakat dan dapat mengembangkan prestasi bola tangan di Indonesi.Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. dll. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Maulana Media Grafika.
Saputra, M.P.D. (2008) Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Peradaban Dunia? [Online]. Tersedia: http://netsains.com/2008/12/bahasa-indonesia-menjadi-bahasa-peradaban-dunia/.[18 November 2011].
Juraidi. (2010). Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional. [Online]. Tersedia: http://bataviase.co.id/detailberita-10503623.html. [18 November 2011].
Deyya. (2010). Perkembangan Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://deyyya.blog.uns.ac.id/2010/03/07/perkembangan-bahasa-indonesia/. [18 November 2011].
Andrias, S. (2009). Perkembangan Bahsa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://nstens.wordpress.com/2009/10/20/perkembangan-bahasa-indonesia/. [18 November 2011].
Texasindo. (2009). Perkembangan Bahasa Indonesia di Mata Dunia [Online]. Tersedia: http://texasindo.wordpress.com/2009/06/15/perkembangan-bahasa-indonesia-di-mata-dunia/.[18November 2011]