Daftar isi
Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi
Bab I. Pendahuluan
A.Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
Perkembangan media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit dan motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi daya serap dan hasil belajar siswa.
Namun seiring dengan berjalannya waktu fungsi media menjadi sangat lah penting dalam proses pembelajaran dan itu disesuaikan dengan karakteristik siswa, yang mana fungsi media dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa, memilih waktu yang tepat, ketersediaan bahan dalam pembuatan media dan mempunyai mutu tehnis yang baik. Media pembelajaran memilki banyak jenis dan masing-masing memiliki karakteristik.. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pembelajaran, dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran.
Media mempunyai fungsi yang sangat besar dalam kegiatan pembelajaran. Antara lain media dua dimensi, tiga dimensi dan media lingkungan. karena media media-media tersebut berfungsi sebagai perantara penyampai atau menyebarkan ide, gagasan, ataupun pendapat dalam belajar sehingga yang dikemukakan tersebut sampai pada penerima yang dituju. Sehingga dalam makalah ini akan di perjelas lagi tentang media pembelajaran berupa media dua dimensi, 3 dimensi dan media lingkungan.
B. Rumusan Masalah
- Apa pengertian media dua dimensi?
- Apa saja Jenis-jenis Media Dua Dimensi?
- Bagaimana Karakteristik Media Dua Dimensi?
- Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Diamensi?
Bab II. Pembahasan
A. Pengertian Media Dua Dimensi
Media dua dimensi
Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medius”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Sedangkan Media pembelajaran secara adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Sementara Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Media Dua Dimensi mempunyai nilai tertentu, yaitu memudahkan penyajian seperangkat metri tertentu, membangkitkan minat anak, keseragaman informasi, dapat dilakukan secara berulang, menjangkau semua bidang pelajaran. Guru di tuntut memiliki keterampilan dalam kegiatan pembelajaran , termasuk kemampuan memberi penjelasan, baik penjelasan pokok maupun penjelasan tambahan.
Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media dua dimensi itu sendiri adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran dua dimensi adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar
B. Jenis-jenis media 2 dimensi
Media Dua Dimensi
Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
1. Media grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka- angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Ada pun yaang termasuk kedalam media grafis antara lain :
a. Grafik
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
b. Diagram
Diagramyaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
c. Bagan
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan termasuk media visual. Baganyaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting. Bagan Ada beberapa macam antara lain; bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart) , bagan garis waktu (time line chart) dan Stream chart.
d. Sketsa
Sketsayaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
e. Poster
Posteryaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
f. Peta
Pada dasarnya peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
2. Media bentuk papan.
Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan flanel, dan papan magnet.
a. Papan Tulis
Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau gambar.
Keuntungan mengunakan papan tulis adalah: dapat digunakan di segala jenis tingkatan lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas, ekonomis, dapat dibalik.
Kekurangannya adalah: memungkinkan sukarnya mengawasi aktivitas murid, berdebu, kurang menguntungkan bagi guru yang tulisannya jelek.
b. Papan tempel
Papan tempel adalah sebilah papan yang fungsinya sebagai tempat untuk menempelkan pesan dan suatu tempat untuk menyelenggarakan suatu display yang merupakan bagian aktivitas penting suatu sekolah.
Keuntungan menggunakan papan tempel adalah: dapat menarik perhatian, memperluas pengertian anak, mendorong kreativitas, menghemat waktu, membangkitkan rasa keindahan, dan memupuk rasa tanggung jawab.
Kelemahan-kelemahannya adalah: sulit memantau apakah semua murid dapat memperhatikan, kemungkinan terjadi gangguan kenakalan, membosankan jika terlalu lama dipasang.
Tugas guru berkaitan dengan papan tempel adalah: membimbing daya cipta anak, menyarankan ide-ide, memberikan petunjuk komposisi warna, memberikan penilaian. Tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa adalah: mencari atau membuat bahan pelajaran, menentukan komposisi warna, memelihara penggunaan dan keutuhanya.
c. Papan flanel
Papan flanel sering juga disebut sebagai visual board, adalah suatu papan yang dilapisi kain flanel atau kain yang berbulu di mana padanya diletakan potongan gambar-gambar atau simbul-simbul lain. Gambar-gambar atau simbul-simbul tersebut biasanya disebut item papan flanel. Kegunaan papan flanel adalah: dapat dipakai untuk jenis pelajaran apa saja, dapat menerangkan perbandingan atau persamaan secara sistematis, dapat memupuk siswa untuk belajar aktif.
Keuntungan papan flanel adalah: dapat dibuat sendiri, item-item dapat diatur sendiri, dapat dipersiapkan terlebih dahulu, item-item dapat digunakan berkali-kali, memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan siswa, menghemat waktu dan tenaga.
Kelemahannya adalah: pada umumnya terletak pada kurang persiapan dan kurang terampilnya para guru.
Karena penyajiannya seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat membuat sajian lebih efisien.
d. Papan magnet
Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board adalah sebilah papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet. Papan magnet memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel
Keistimewaannya adalah: alat tulisnya khusus, tidak terkena debu, lebih mudah dipindah-pindahkan, meningkatkan perhatian dan semangat belajar siswa karena tulisan yang lebih terang. Dibandingkan dengan papan flanel, papan magnet memang lebih mahal.
Namun kelebihannya adalah: daya rekat tempelan relatif lebih kuat sebagai akibat interaksi magnetik, simbol-simbol dapat dipindah-pindahkan tanpa mengangkat, lebih bergengsi.
3. Media cetak.
Secara historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis media cetak yang disarikan di sini adalah: buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran berprogram.
a. Buku pelajaran
Buku pelajaran sering disebut buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentu.
Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran individual, sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran.
Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis, komprehensif dan sistematis, mengembangkan sikap mandiri dalam belajar.
Bukupelajaran hanya salah satu sumber pelajaran yang perlu diperlengkap dengan sumber lain seperti perpustakaan, observasi lingkungan dan lain-lain. Karena ilmu terus berkembang guru harus mencari bahan baru untuk hal-hal yang telah usang dan tidak berlaku lagi.
b.Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya. Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan menjadi surat kabar dan majalah umum dan surat kabar dan majalah sekolah.
Fungsi surat kabar dan majalah adalah: mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel, memperkaya perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi. Langkah-langkah yang harus diambil guru agar surat kabar dan majalah berfungsi dengan baik adalah: membangkitkan motivasi membaca, memberi tugas-tugas yang kontekstual, tampilkan kliping-kliping siswa yang bagus agar menarik minat siswa yang lain, mengadakan diskusi dengan topik berkaitan dengan isi surat kabar dan majalah, memberikan penghargaan yang wajar atas karya para siswa.
c. Ensiklopedi
Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan sumber bacaan penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat kepada siswa agar para siwa menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan penunjang pelajaran.
d. Buku suplemen
Buku suplemen dapat berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun yang tidak. Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak untuk memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Yang termasuk buku suplemen adalah karya fiksi dan non fiksi. Keberadaan buku suplemen dapat memberikan peluang kepada anak untuk memenuhi minat-minat individual mereka. Melalui buku suplemen dalam format-farmat yang lebih kecil dan menarik anak-anak akan menambah perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap baru yang cukup menunjang kemantapan kepribadiannya. Misalnya, menambah rasa percaya diri sendiri, bagaimana menjadi pribadi yang menarik, atau belajar karate tanpa guru.
e. Pengajaran berprogram
Pengajaran berprogram adalah salah satu sistem penyampaian pengajaran dengan media cetak yang memungkinkan siswa belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya serta memperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga. Menurut jenisnya, pengajaran berprogram dibedakan atas dua, yaitu program linier dan program bercabang. Dalam program linier, kegiatan dibagi menurut langkah-langkah, dan pada setiap halaman terdiri dari beberapa langkah. Pada setiap langkah ada bagian yang harus diisi oleh siswa sebagai tes. Penjelasan dan pertanyaan yang terdapat pada setiap langkah dibuat sedemikian rupa sehingga memberi peluang kepada siswa untuk menjawab secara benar. Di akhir program diadakan tes untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan program. Program bercabang juga dibagi-bagi menjadi langkah-langkah tertentu, tetapi tiap halaman hanya mengandung satu langkah baik penjelasan maupun pertanyaan. Pada bagian bawah halaman diberikan satu pertanyaan yang telah disediakan kemungkinan jawaban. Bila siswa memilih kemungkinan jawaban benar, ia tunjukkan untuk membuka halaman tertentu yang berisi kata-kata pujian bahwa jawabannya tepat dan memberi peluang melanjutkan ke langkah berikutnya. Tetapi jika jawaban masih kurang tepat, ia harus kembali ke halaman pertama. Sama halnya dengan program linier, pada akhir program bercabang juga diberikan tes.
f. Komik
Komik adalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku komik menyediakan cerita-cerita yang sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga sangat digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut fungsinya, komik dibedakan atas komik komersial dan komik pendidikan. Komik komersial jauh lebih diperlukan di pasaran, karena: bersifat personal, menyediakan humor yang kasar, dikemas dengan bahasa percakapan dan bahasa pasaran, memiliki kesederhanaan jiwa dan moral, dan adanya kecenderungan manusiawi universal terhadap pemujaan pahlawan. Sedangkan komik pendidikan cerderung menyediakan isi yang bersifat informatif. Komik pendidikan banyak diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan, dan lembaga-lembaga non profit.
C. Karakteristik Media 2 Dimensi
Media Dua Dimensi
Media dua dimensi merupakan salah satu pengelompokan media yang dilihat dari segi bentuknya. Dengan demikian media dua dimensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang khas bila dilihat dari segi bentuknya.
Media dua dimensi juga memiliki ciri-ciri khusus yang mana ciri-cirinya ini hanya dimiliki oleh media dua dimensi saja. Untuk lebih jelasnya berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri khas media dua dimensi.
Secara umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk kedalam media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media dua dimensi yang pertamaadalah media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.
Media dua dimensi yang keduaadalah media bentuk papan. Media ini pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media papan disini meliputi papan tulis, papan flanel, papan buletin, dan papan magnet. Media papan yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis.
Media dua dimensi yang ketigaadalah media cetak. Media cetak merupakan media yang relatif murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio dan televisi. Bahkan untuk kalangan tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur dan lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah.
D. Kelebihan dan kekurangan Media 2 Dimensi
Media Dua Dimensi
a. Media grafis
Kelebihan Media Grafis :
- Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
- Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
- Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis :
- Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
- Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
b. Media papan
Kelebihan:
- Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus.
- Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.
- Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
- Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.
Kekurangan:
- Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.
- Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi bila memerlukan penjelasan verbal).
- Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
- Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan pengolaan kelas.
c. Media cetak
Kelebihan media cetak :
- Siswa dapat berhenti sewaktu – waktu untuk melihat sumber lain.
- Siswa dapat belanjar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
- Media ini biasanya mudah dibawa.
- Instruktur dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.
Kekurangan media cetak :
- Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal.
- Sukar menampilkan gerak dihalaman media cetak.
- Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
- Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang atau musnah.
a. Contoh Media 2 Demensi
1.1Contoh Gambar Media 2 Dimensi Bangun Ruang
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan
Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Media Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Apabila Anda mengajar dengan menggunakan lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan lebih bermakna dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Yang termasuk media dua dimensi diantaranya: Media Grafis : Grafik, diagram, batang, sketsa, poster, peta dan globe. Yang termasuk media papan diantaranya: Papan Tulis, Papan tempel, Papan flanel dan papan magnet. Dan yang ketiga yaitu media cetak, diantaranya: Buku pelajaran, Surat kabar dan majalah, Ensiklopedi, Buku suplemen, Pengajaran berprogram dan Komik.
Yang termaksud kedalam media tiga dimensi diantaranya boneka, bendera, bola, anatomi manusia,tengkorak,daun,gigi,bola dunia,alat peraga yang permukaannya timbul seperti alat peraga gunung merapi, rumah atau apartemen,monas dan masi banyak lainnya
Yang termaksud dalam media lingkungan adalah Lingkungan Alam contohnya sumber daya alam disekitar seperti hewan, tumbuh tumbuhan , bendamati seperti batu dan lingkungan sosial contohnya struktur sekolah, struktur kecamatan dan masi banyak lagi lainnya
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media dua dimensi mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali, 2007
Arif ,Sadiman, Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003.
Abdul Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: Uin-Malang Press, 2008
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Bogor: Ghalia Indonesia, 2003
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007,
H Anderson, Ronald. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali. terj. Yusufhadi Miarso. 1987.
Nana sudjana, Media Pengajaran, Bandung: Cv Sinar Baru, 2005.
Nasution. Media Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2000.
Rodhatul Jenah, Media Pembelajaran, Banjarmasin: Antasari Pres, 2009,
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008)
http://adhelisnarin.blogspot.com/2013/12/media-dua-dimensi.html
Media Pembelajaran Tiga Dimensi