Daftar isi
Manajemen dan Lingkungan
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yangdinamis dan sarat perkembangan. Karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikanadalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat dan pada setiap bidangkeilmuan terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
1.2 Tujuan
Manejemen Lingkungan Pendidikan bertujuan sebagai pengembang dan pembentuk kemampuan, kepribadian, watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup terhadap generasi penerus bangsa. Secara umum Manajemenlingkungan pendidikan pengelolaan dalam hal pendidikan yang membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Terdapathubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan yang satu denganlingkungan yang lain
1.3 Rumusan masalah
1. Pengertian manajemen ?
2. Prinsip-prinsip manajemen ?
3. Lingkungan ekternal langsung?
4. Lingkungan umum perusaan ?
5. Lingkungan internal perusaan ?
6. Hubungan lingkungan dan organisasi ?
7. Tanggung jawab social dan etika manajer?
8. Manajemen dan globalisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengerian manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kunoménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur.” Kata manajemen mungkin berasal daribahasa Italia (1561) maneggiareyang berarti “mengendalikan,” terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manusyang berarti “tangan“.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki artiseni melaksanakan dan mengatur.
2.2.Pengertian Manajemen Pendidikan menurut ahli
Pada waktu ini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjuk pekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen, pengelolaan, pengaturan dan sebagainya, yang didefinisikan oleh berbagai ahli secara bermacam-macam. Beberapa pengertian Manajemen Pendidikan yang kiranya ada manfaatnya disadur maknanya atau hanya dikutip dari sumbernya sebagai berikut.
1. Menurut Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat pada semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan.
2. Menurut The Liang Gie, manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.Selanjutnya untuk memperoleh wawasan yang lebih luas, di sini dikutipkan lagi beberapa pendapat mengenai pengertian manajemendari sumber-sumber lain sebagai berikut :
1. Menurut Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
2. Menurut Pariata Westra, manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
2.3.Macam-macam Manajemen ada 4, yaitu :
a. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kegiatan manajemenberdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaikbagi bisnis yang kita jalankan dan bagiamana SDM yangterbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersamakita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstanataupun bertambah.
b. Manajemen Operasional: Kegiatan manajemen berdasarkanfungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai denganstandar yang ditetapkan berdasarkan keinginankonsumen,dengan teknik produksi yang seefesienmungkin,dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksiakhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
c. Manajemen Pemasaran: Kegiatan manajemen berdasarkanfungsinya yang pada intinya berusaha untukmengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh9konsumen,dana bagaimana cara pemenuhannya dapatdiwujudkan.
d. Manajemen Keuangan: Kegiatan manajemen berdasarkanfungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikanbahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapaitujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan darimana pembiayaan bisnis diperoleh,dan dengan carabagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secaratepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
2.4.Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
- Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
- Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
- Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
4. Pengendalian: Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi
2.5.Manajemen Sebagai Profesi
Pada uraian terdahulu telah dijelaskan bahwa manajemen selain merupakan suatu seni,juga sekaligus merupakan suatu ilmu, tetapi apakah ia juga merupakan suatu profesi?Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) disebutkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dsb.) tertentu.
Pigor (1950), juga Hunderson (1980), maupun Pollet (1959) dalam definisi mereka menyatakan bahwa:
Tabel: 1.1 : Perbandingan antara manajemen sebagai ilmu dan seni
(Terry, 1962)
Manajemen sebagai ilmu | Manajemen sebagai seni |
a. A advanced by knowledge(mem-peroleh kemajuan melalui pengetahuan)b. proces (membuktikan)c. predicts (meramalkan)d. defines (merumuskan)e. measures (mengukur) | a. advanced by practice (memperoleh kemajuan melalui praktek)b. feels (merasakan)c. guesses (mengira-ngira)d. mescribes (menguraikan)e. opines (memberi pendapat) |
2.6.Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari 14,yaitu :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab(authority and responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan(unity of direction)
- Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the general interests)
- Pembayaran upah yang adil (renumeration)
- Pemusatan (centralisation)
- Hierarki (hierarchy)
- Tata tertib (order)
- Keadilan (equity)
- Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (Inisiative)
- Semangat kesatuan (esprits de corps)
2.7.Lingkungan Eksternal Perusahaan
Secara umum, lingkungan perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Kategori lingkungan Eksternal perusahaan adalah sebagai berikut:
2.7.1.Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:a. Ekonomib. Sosialc. Politik dan Hukumd. Teknologie. Demografi Dengan kata lain, Lingkungan umum adalah sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.
2.7.2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata-rata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan yang diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa. Risiko adalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing
. Kombinasi dari kedua analisis ini digunakan untuk memahami pengaruh lingkungan eksternal terhadap perkembangan misi strategis, tujuan strategis dan tindakan strategis perusahaan. Jika Analisis lingkungan umum terfokus pada masa yang akan datang, maka analisis lingkungan industri terfokus pada pemahaman akan factor-faktor dan kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan; dan analisis pesaing terfokus pada prediksi terhadap dinamika tindakan-tindakan, respon-respon, dan kemauan para pesaing.Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:a. Ancaman Masuknya Pendatang Barub. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang adac. Tekanan dari Produk Penggantid. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
• Pemindaian
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang t erjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
• Pengawasan
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
• Peramalan
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
• Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
2.8.Lingkungan Umum perusaan
Lingkungan umum merupakan lingkungan yang secara tidak langsung telah mempengaruhi kinerja perusahaan dan sebagian besar dipengaruhi oleh faktor ini. Yang termasuk dalam komponen lingkungan umum yaitu :
- Demografi
- Ekonomi
- Alam
- Teknologi
- Politik
- Sosial dan Budaya
b. Lingkungan Industri
Porter (1980) mengemukakan bahwa aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan yang ada di sekitar perusahaan. Hal ini mengakibatkan, faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk persaingan itu sendiri, menjadi sangat perlu untuk dianalisis. Porter mengungkapkan suatu konsep competitive strategy yang menganalisis bisnis berdasarkan lima aspek dan satu aspek pelengkap. Keenam aspek yang membentuk strategi bersaing ini adalah :
- Ancaman masuk pendatang baru
- Persaingan sesama perusahaan dalam industri
- Ancaman dari produk pengganti
- Kekuatan tawar pembeli
- Kekuatan tawar pemasok
- Pengaruh kekuatan pemegang saham (stakeholder) lainnya.
2.9. Lingkungan Intenal
Lingkungan internal adalah kekuatan-kekuatan yang berada didalam perusahaan dan masih dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan internal berpengaruh dalam kompetensi atau kinerja sebuah perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam perusahaan meliputi : pekerja, dewan komisaris, dan pemegang saham.
Menurut Jauch dan Glueck. Analisa lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan strategi mengkaji faktor internal untuk menentukan di mana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan secara efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.
Aspek-aspek yang dianalisis dalam analisis lingkungan internal antara lain :
Aspek manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Aspek pemasaran
Aspek keuangan
Aspek produksi
Aspek penelitian dan pengembangan
Aspek sistem informasi Di samping aspek-aspek di atas, aspek internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi :
1.Menjungjung nilai-nilai luhur standar etika moral,
2.ilmu pengetahuan, dan profesi.
3.Membantu pengembangan manusia secara optimal, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat.
4.Mengembangkan ilmu secara bertanggung jawab dan berkesinambungan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) dan peningkatan mutu diri yang berkesinambungan sebagai falsafah hidup.
5.Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa.
6.Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.
.
2.10.HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN ORGANISASI
hubungan lingkungan dengan organisasi akan menghasilkan organisasi sebagai sebuah sistem.
yaitu seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa organisasi merupakan sistem yang dipengaruhi oleh sub!sub sistem yang terdiri dari lingkungan internal daneksternal dimana keduanya akan sangat berhubungan. ada dasarnya dalam sistem organiasi dibagi menjadi dua yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.
Organisasi Sistem Tertutup
-rganisasi dengan sistem tertutup akan cenderung mengambil peran yang menjauhdari lingkungan luar. Dengan sistem tertutup artinya ia membatasi diri dari interaksi denganlingkungan luar organisasi. Sistem ini sangat tidak sehat jika masih diterapkan dalam kontekskekinian, karena keputusan yang dihasilkan adalah dari atasan pemimpin(yang biasanya kakudan cenderung merugikan bagi bawahan karya.
Organisasi Sistem Terbuka
Kebalikan dari organisasi tertutup, organisasi dengan sistem terbuka adalah organsasiyang memiliki tingkat interaksi yang tinggi terhadap dunia atau lingkungan diluar organisasi.Sistem terbuka membuat organisasi lebih aktif dan dinamis dalam menyikapi setiap perubahan yang selalu terjadi. Sistem ini lebih mengedepankan keuntungan bersama antaralingkungan internal dan lingkungan eksternal.ada realitas saat ini suatu organisasi lebih cenderung menggunakan sistem terbuka,karena dengan sistem ini sebuah organisasi akan lebih efektif dalam beradaptasi dengansetiap perubahan. Seperti yang disampaikan oleh wahyudi bahwa “sistem terbuka padahakikatnya merupakan proses transformasi dari masukan yang menghasilkan keluaran,transformasi merupakan proses pendayagunaan input yang berupa sumber daya fisik,informasi, kebutuhan, pelanggan klien, tekhnologi dan manajemen. Sedangkan keluarandari organisasi merupakan masukan dari lingkunganya.
2.11.tanggung jawab social dan etika manajer
Tanggung jawab sosial adalah sebuah intensi bisnis melampaui kewajiban legal dan ekonomi untuk melakukan hal yang benar dan bertindak dengan cara yang baik bagi masyarakat.
Sebagai contoh :
aktifitas perusaan tambahan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan social dan meningkatkan kondisi social atau lingkungan.
2.11.1.Etika Manajer
ETIKA MANAJER
Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business
* Perilaku terhadap karyawan
* Perilaku terhadap organisasi
* Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain—seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
2.12. GLOBALISASI DAN MANAJEMEN
A. ARTI GLOBALISASI
1. Proximity ( kedekatan )
Kedekatann ini disebabkan oleh kemajuan teknologi, seperti TV, video, facsimile, dan internet.
2. Location ( lokasi )
Lokasi dan integrasi operasional organisasi diantar negara merupakan bagian dari organisasi secara keseluruhan.
3. Attitude ( sikap )
Globalisasi menunjukkan sikap yang terbuka mengenai praktik-praktik manajemen secara internasional.
B. GLOBALISASI DAN DAYA SAING
Daya saing : kemampuan perusahaan mempertahankan posisinya secara relatif
terhadap para pesaing. Menurut Porter, daya saing antar negara dapat dilihat dari dua
perspektif waktu :
Masa kini sampai ke masa depan
Msa lalu sampai masa kini
C. PERUBAHAN TATANAN INTERNASIONAL
a) Masyarakat Uni Eropa, implikasi bisnis :
Meningkatkan efisiensi
Daya saing Eropa Bersatu yang lebih kokoh di pasar global.Pelaku bisnis di Eropa lebih terfokus pada masyarakat Eropa.
b) Masyarakat Cina
Dulu RRC menerapkan ekonomi terpimpin, sekarang menerapkan reformasi ekonomi yang memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi.
c) Keterbukaan Uni Soviet
Perestroika merupakan restrukturisasi ekonomi yang dilakukan Mikhael Gorbachev. Menerapkan kebijakan politik yang demokratis dan terbuka.
d) Perjanjian Perdagangan Bebas Masyarakat Amerika Utara ( NAFTA )
Kontroversi NAFTA mempengaruhi kebijakan dan peraturan pemerintah di negara-negara tersebut, terutama masalah daya saing.
e) Perjanjian Perdagangan Bebas Negara-Negara ASEAN ( AFTA )
Tujuan AFTA : membentuk suatu wilayah prdagangan bebas yang mencakup seluruh batas negara-negara anggota ASEAN.
f) Kawasan Investasi ASEAN / ASEAN INVESTMENT AREA ( AIA )
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan :
Membuka semua industri
Menjamin adanya perlakuan nasional
Menyerdehanakan proses penanaman modal.
g) World Trade Organization ( WTO )
Peningkatan akses pasar
Akses pasar bagi produk non pertanian
h) Asia Pasific Economic Cooperation ( APEC )
Kerja sama APEC diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi.
D. SEJARAH SINGKAT GLOBALISASI
Setelah perang dunia II ( PD II )
AS satu-satunya negara yang tidak terkena dampak negatif dari PD II dan bahkan menguasai dunia secara politik, ekonomi, dan militer.
Peran Perusaha Multinasional ( MNE )
a. Dampak MNE bagi host country : memperbaiki neraca pembayaran, menciptakan pekerjaan, memperbaiki persaingan domestik.
b. Dampak MNE bagi home countries : ketergantungan ekonomi, campur tangan politik, pengaruh negatif budaya
2.12.1. PRAKTIK-PRAKTIK BISNIS GLOBAL
1. Bagaimana go internasional
a) Mengekspor
b) Lisensi
c) Waralaba
d) Usaha patungan
e) Kemitraan strategis
2. Globalisasi antar budaya yang berbeda
3. Manajer dan prasangka
Tiga sikap manajer :
a) Ethnocentric managers : menganggap sumber daya menusia adalah inferior.
b) Polycentric managers : menganggap semua Negara punya budaya berbeda.
c) Geocentric managers : mengakui adanya kemiripan.
4. Wanita dalam angkatan kerja internasional
5. Hofstede Studies
Lima dimensi perbedaan budaya nasional :
a) Indiviualism Vs Collectivism
b) High dan Low Power Distance
c) Uncertainty Avoidance
d) Masculinity Vs Feminity
e) Time Orientation
F. Pendekatan yang Dianut oleh Perusahaan di Jepang dan Amerika
Manajer Jepang memperhatikan dengan implikasi keputusan jangka panjang dan
lebih memprioritaskan pengorbanan masa kini untuk memperoleh manfaat di masa
depan. Mendorong bawahan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Manajer AS, keputusan dilakukan atas kewenangan pribadi, tanggung jawab
perorangan atas hasil/kinerja. Memfokuskan pada suatu bagian tertentu saja.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen lingkungan pendidikan mempunyai arti yaitu, Suatu sistem pengelolaandalam hal pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatankemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikandijalankan oleh lingkungan pendidikan !ormal. “amun juga dipengaruhi oleh lingkungankeluarga serta lingkungan masyarakat. (ubungan dari ketiganya disebut sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan salingmempengaruhi diantara lingkungan pendidikan
3.2DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan dan Suparno. 2008.’’Manajemen Dan Kepemimpinan
Transformasional Kekepalasekolahan’’. Jakarta: Rineka Cipta.
Fattah, Nanang. 2006. ‘’Landasan Manajemen Pendidikan’’. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Bandung.
H. Moh. Isa. 1980. ‘’Beberapa Bacaan tentang Dasar-dasar Manajemen’’.
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Depkes RI.
Ivancevich, J. M., Robert, K., Michel T. M., 2007, ‘’Perilaku dan Manajemen
Organisasi’’, Jilid 1, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Thoha, Miftah, 1994,”Kepemimpinan Dalam Manajemen”, CV. Rajawali,
Jakarta.
ANONIM : http://www.anakciremai.com/search/label/ILMU%20MANAJEMEN
[ diakses pada tanggal 18-maret-2019 ] penulis ; Anakciremai
ANONIM : http://qoronizumalin.blogspot.com/2010/11/manajemen-dan-lingkungan-eksternal.html
[diakses pada tanggal 18-maret-2019 ] penulis : Waysul Qoroni -khudawandagar