Makalah Kenakalan Remaja di Usia Dini

3 min read

Contoh Makalah Kenakalan Remaja

Berikut ini adalah contoh makalah kenakalan remaja di Usia Dini. Makalah ini disusun untuk tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pokok bahasan dalam makalah ini adalah pengertian dan penanggulangan kenakalan remaja.

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak ke dewasa. Pada masa ini, Remaja menjadi individu yang membentuk jati diri mereka, namun belum cukup matang untuk memilih jati diri sebagai seorang dewasa.

Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemerosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja.

Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.

2. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian kenakalan remaja?
  2. Bagaimana mengatasi kenakalan remaja?
  3. Bagaimana cara mendidik anak-anak itu agar tidak nakal lagi?
  4. Bagaimana memberi motivasi anak supaya tidak nakal?

3. Tujuan

Tujuan kami dalam pembuatan karya tulis kenakalan remaja di usia dini agar anak-anak sadar bahwa tindakan / perbuatan yang membuat orang-orang di sekitar kita tidak nyaman, emosional meningkat dan merugikan banyak pihak tersebut dapat dihentikan sesegera mungkin. Karena nakal itu sangat tidak berguna sekali malah merugikan kita seperti prestasi kita di sekolahan menurun, banyak orang atau disekeliling kita membenci kita dan masih banyak lagi. Setelah anak-anak sadar bahwa tindakan – tindakan tersebut tidak baik juga bertujuan untuk membawa anak-anak ke jalan yang benar lagi secara perlahan-lahan kita dapat membimbing anak tersebut.

Bab II. Pembahasan

A. Mengatasi Kenakalan Remaja

Di zaman seperti ini banyak anak-anak remaja yang meninggalkan nilai norma-norma kehidupan yang ada di masyarakat yang seharusnya dapat dijadikan pelajaran hidup. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Remaja adalah mereka yang berusia 12-18 tahun.

Pada usia tersebut seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak. Namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Perilaku nakal remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal seperti krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja yang memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.

Kedua, tercapainya identitas peran, kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai integrasi kedua. Kontrol diri yang lemah : Remaja tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal.

Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Sedangkan Faktor eksternal seperti Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.

Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. Teman sebaya yang kurang baik, lingkungan yang kurang baik juga bisa menyebabkan kenakalan remaja. cara mengatasi kenakalan remaja Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.

Paha Mulus Siswi SMA Seksi betis putih indah rok mini

Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.Remaja harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. Selain itu Remaja harus membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

b. Cara mendidik anak

Yang pertama memilih teman sesuai dengan perilakunya. Jika teman kita menjurus hal yang negatif misalnya senang kebut-kebutan, malas belajar, senang minum-minuman keras, merokok dan penyalahgunaan narkoba hal itu harus dihindari. Yang kedua pergaulan hanya sebagai kegiatan sampingan sedangkan kegiatan utama remaja adalah belajar. Jika pergaulan lebih banyak menyita waktu belajar pergaulan harus dihindari. Yang ketiga pergaulan harus dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa artinya dalam pergaulan setiap remaja memiliki kesempatan untuk tetap menjalankan ibadahnya sesuai agama yang dianut. Kegiatan dalam pergaulan tidak menghalangi pelaksanaan ibadah anak justru mendorong dan menumbuhkan semangat beragama.

2.3 Cara memberi motivasi anak

Memberi pelajaran kepada anak bahwa kenakalan remaja tersebut mempunyai dampak yang sangat besar yang pertama bagi remaja putri itu sendiri merugikan baik fisik, maupun mental. Kenakalan yang dilakukan yang berdampak bagi fisik yaitu seringnya terserang penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur sedangkan dari segi mental akan mengantarkannya kepada mental-mental yang lembek. Berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika sedangkan dampak kenakalan remaja bagi keluarga adalah tidak ada / hancur penerus keluarga yang nantinya menjadi tulang punggung keluarga. Keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan remaja.

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

  1. Masih terdapat sifat-sifat remaja yang menyimpang dari norma-norma yang seharusnya dijalankan dan ditaati.
  2. Banyak anak-anak yang belum sadar akan perbuatan mereka.
  3. Banyaknya masalah-masalah pada remaja yang tidak bisa diselesaikan sehingga anak melampiaskannya kedalam hal-hal yang negatif.

B. Saran

  1. Kita harus membatasi sikap-sikap kita yang mengacu pada hal-hal yang bersifat negatif.
  2. Bersikap sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat
  3. Pilihlah teman yang baik sesuai kriteria seperti :
    1. Jujur dapat dipercaya
    2. Suka menolong tanpa pamrih
    3. Selalu beribadah
    4. Selalu tidak membeda-bedakan orang
    5. Selalu tidak menyukai kehidupan hitam / kriminal
    6. Selalu mengikuti kegiatan sosial
    7. Selalu menyayangi keluarga
    8. Menjauhi narkoba, seks bebas, minuman keras.