Makalah Kegiatan Produksi Dalam Kegiatan Ekonomi

19 min read

Kegiatan Produksi Dalam Kegiatan Ekonomi

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam organisasi perusahaan kita tidak akan bisa lepas dari ruang lingkup ekonomi karena salah satu tujuan perusahaan teresebut didirikan adalah agar mendapatkan suatu keuntungan dalam segi ekonomi, oleh karena itu perilaku produsen adalah salah satu ruang lingkup ekonomi yang patut kita pelajari agar tujuan dari organisasi perusahaan dapat terpenuhi.

Salah satu bagian dari ruang ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya

Pembahasan tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan pada makalah ini dapat dilihat dalam bentuk pertayaan sebagai berikut

  1. Apa yang dimaksud dengan Produksi ?
  2. Apa yang dimaksud dengan persamaan produksi/fungsi produksi ?
  3. Apa yang dimaksud dengan faktor produksi ?
  4. Mengidentifikasi kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat ?

C. Tujuan

  1. Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan produksi.
  2. Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan persamaan produksi/fungsi produksi.
  3. Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan faktor produksi.
  4. Agar pembaca dapat mengetahui kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat.

D. Manfaat

Dari hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberi informasi yang  bermanfaat. Pertama dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan produksi. Kedua, dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan  persamaan produksi/fungsi produksi.Ketiga apa itu faktor produksi. Keempat, dapat mengetahui kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat.  Kelima, dapat meningkatkan kesadaran serta ikut terlibat dalam melakukan proses kegiatan produksi.

Bab II. Pembahasan

A. Kegiatan Produksi

Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.

Selain itu juga produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.

Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal kepada pemodal. Modal dibagi 4, yaitu :

  1. Modal tetap.
  2. Modal lancar.
  3. Modal sendiri.
  4. Modal asing

Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama, atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.

Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi. Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian berubah sifat atau wujudnya menjadi barang lain.

Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan usaha. Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal, dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sendiri.

Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain kepada suatu badan usaha sebagai pinjamn.

PERSAMAAN PRODUKSI/FUNGSI PRODUKSI

Fungsi Produksi/Persamaan Produksi

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:

  1. berapa output yang harus diproduksi, dan
  2. berapa input yang akan dipergunakan.

Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q  dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn,  secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut:

Q = f (C, L, R, T)
Q =  Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f  = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaanPersamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu

produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor produksi……

Faktor produksi alam, yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam, meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain-lain.

Faktor produksi tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia.

Berdasarkan sifatnya, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:

  1. Tenaga kerja jasmani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan jasmani/fisik.
    • Contohnya: tukang, buruh angkut, dan lain-lain.
  2. Tenaga kerja rohani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran/otak.
    • Contoh: guru, menteri, direktur, dan lain-lain.

Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:

  1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus dan teratur. Contoh: dokter, guru, akuntan, dan lain-lain.
  2. Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan-latihan dan pengalaman. Contoh: montir, sopir, koki, dan lain-lain
  3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan da latihan. Contoh: kuli, tukang, pemulung, dan lain-lain.

Faktor produksi modal, yaitu semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain. Contoh: mesin-mesin, cangkul, bensin, solar, bahan baku, dan lain-lain. Bahan baku di sini termasuk hasil produksi, karena dia telah mengalami penambahan guna tempat, dari tempat asal diangkut ke pabrik.

Berdasarkan sifat, modal dibagi menjadi:

  1. Modal tetap, yaitu modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Contoh : mesin-mesin, bangunan, kendaraan, dan lainlain.
  2. Modal lancar, yaitu modal yang hanya dapat digunakan/habis dalam satu kali proses produksi. Contoh: bensin, solar, bahan baku seperti kapas untuk pembuatan benang, dan lain-lain.

Berdasarkan fungsi, modal dibagi menjadi:

  1. Modal masyarakat, yaitu modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat.
    • Contoh: jembatan, jalan, kendaraan umum, dan lain-lain.
  2. Modal perorangan/individu, yaitu modal yang dimiliki seseorang dan menjadi sumber penghasilan bagi orang tersebut.
    • Contoh: rumah yang dikontrakkan, mobil yang disewakan, dan lain-lain.

Berdasarkan bentuk, modal dibagi menjadi:

  1. Modal nyata, yaitu modal yang dapat dilihat berupa benda-benda, terdiri atas modal barang dan modal uang. Contoh: mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain.
  2. Modal abstrak, yaitu modal yang tidak dapat dilihat tapi sangat penting bagi jalannya proses produksi. Contoh: nama baik perusahaan (good will), hak cipta, hak paten, lokasi perusahaan, dan lain-lain.

Berdasarkan sumber, modal dibagi menjadi:

  1. Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari perusahaan sendiri. Contoh: modal setoran dari pemilik.
  2. Modal asing, yaitu modal yang berasal dari pihak lain dan sebagainya.

Faktor produksi pengusaha kewirausahaan

Meskipun telah tersedia faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, tetapi apabila belum diorganisasikan dan dikombinasikan dengan baik maka kegiatan produksi tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, diperlukan pengusaha sebagai salah satu faktor produksi untuk memperoleh hasil produksi yang diinginkan.

Jadi, faktor produksi pengusaha diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengorganisasi/mengatur dan mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal. Agar produksi dapat berjalan lancar, seorang pengusaha hendaknya memiliki keahlian berikut.

  1. Keahlian manajerial (managerial skill), yaitu keahlian dalam mengelola faktor-faktor produksi dengan menggunakan cara-cara yang tepat sehingga diperoleh hasil maksimal.
  2. Keahlian teknologi atau (technological skill), yaitu keahlian khusus yang bersifat teknik yang bisa digunakan demi keberhasilan produksi.
  3. Keahlian organisasi atau (organizational skill), yaitu keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan yang bersifat intern maupun ekstern.

D. MENGIDENTIFIKASI KEGIATAN PRODUKSI YANG MENGUTAMAKAN  KEPENTINGAN MASYARAKAT DAN YANG MERUGIKAN MASYARAKAT

Perilaku Produksi yang Mengutamakan kepentingan Masyarakat

Etika dalam Kegiatan Produksi

Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi tentu tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sebuah perusahaan perlu memahami lingkungan yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan kegiatan produksinya. Misalnya, ketika sebuah perusahaan beroperasi di daerah yang masyarakatnya mengalami tingkat pengangguran yang tinggi maka perusahaan tersebut perlu memikirkan kenyataan tersebut dan kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan.

Apabila tingkat pengangguran tinggi di daerah tersebut, maka dapat dipastikan bahwa tingkat pendapatan juga akan rendah. Hal ini akan berakibat pada penjualan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan akan mengalami hambatan. Bagaimana agar persoalan ini dapat diselesaikan? Pada praktiknya, perusahaan barangkali perlu membuat solusi dengan cara memikirkan untuk merekrut tenaga kerja dengan memprioritaskan masyarakat di sekitar tempat perusahaan tersebut beroperasi. Hal ini dilakukan selain sebagai tanggung jawab sosial, juga sebagai upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Contoh yang lain, sebuah perusahaan tekstil yang menghasilkan kain akan menghadapi persoalan limbah dari kegiatan produksinya. Jika pengolahan limbah diabaikan, dampak limbah menimbulkan bahaya pada masyarakat. 

Masyarakat yang menyadari hal ini, akan mengajukan keberatan dan mungkin gugatan terhadap perusahaan. Akibatnya, kegiatan perusahaan terancam akan terganggu dan lebih buruk lagi jika  terancam ditutup. Dalam hal ini perusahaan perlu menyadari bahwa masyarakat merupakan salah satu lingkungan yang mesti diperhatikan dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan merupakan bagian dari lingkungan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan produksi yang dilakukan semestinya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang terkait dengan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan yang terkait dengan perusahaan dibagi menjadi dua bentuk berikut ini.
Lingkungan internal yaitu lingkungan yang terkait dengan eksistensi sebuah perusahaan.
Lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang terkait dengan kegiatan
operasional perusahaan dan bagaimana kegiatan oeprasionalnya dapat bertahan.

Dengan demikian, perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial yang besar pada lingkungan masyarakatnya. Adapun tanggung jawab social perusahaan yang lain terhadap lingkungan masyarakatnya antara lain:
kebersihan dan kesehatan lingkungan,
keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya, dan
partisipasi perusahaan dalam pembangunan lingkungannya.

2. Manfaat Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial sebagai konsekuensi logis bagi perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengambil inisiatif dalam hal tanggung jawab sosial. Karena pada dasarnya tanggung jawab sosial akan memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi semua pihak. Tanggung jawab sosial yang diberikan perusahaan pada lingkungan masyarakatnya akan memberikan manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan, masyarakat, dan pemerintah.

Bagi Perusahaan

Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan tanggung jawab sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di lingkungannya.
Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru akan memperoleh tanggapan positif setiap kali akan menawarkan produk pada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekadar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang akan membawa perbaikan bagi masyarakat.

Bagi Masyarakat

Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah jelas. Selain beberapa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh perusahaan, masyarakat juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dengan masyarakat. Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.

Bagi Pemerintah

Pemerintah sebagai pihak yang mempunyai legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.

3. Perilaku Produsen dalam  Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi baru dapat berjalan apabila diorganisir oleh produsen atau dikenal dengan  nama pengusaha.

Agar kegiatan produksi dapat memenuhi etika dalam produksi dan melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya, pengusaha dituntut mampu memimpin perusahaannya dan melakukan hal-hal seperti berikut ini.

Perencanaan

Seorang produsen (pengusaha) harus dapat merencanakan tentang apa yang akan dicapai, memberi pedoman dan garis- garis besar tentang apa yang akan dituju.

Perencanaan yang dibuat oleh produsen harus mencerminkan suatu perumusan daripersoalan-persoalan tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaanhendak dilaksanakan.

Perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini.

Faktual dan realistis; artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajaruntuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.

Logis dan rasional; artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal sehingga perencanaan dapat dijalankan.

Fleksibel; artinya perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitu dapat beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang.

Komitmen; artinya perencanaan harus melahirkan komitmen terhadap seluruh isi perusahaan (karyawan dan pimpinan) untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan perusahaan.

Komprehensif; artinya perencanaan harus menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung terhadap perusahaan.

b. Pengorganisasian

Produsen harus dapat mengalokasikan keseluruhan sumber daya yang ada (dimiliki) oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan rencana perusahaan yang telah ditetapkan.Dalam pengorganisasian ini, r

encana dan tujuan perusahaan diturunkan dalam sebuah pembagian kerja yang terdapat kejelasan tentang bagaimana rencana dan tujuan perusahaan akan dilaksanakan, dikoordinasikan,dan dikomunikasikan.

c. Pengarahan

Langkah berikutnya yang harus dilakukan produsen adalahbagaimana keseluruhan rencana yang telah diorganisir tersebutdapat diimplementasikan. Agar rencana terwujud, produsen wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.

d. Pengendalian

Produsen harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupun rencana yang sudah ada dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belum menjamin bahwa tujuan akan tercapai dengan sendirinya.

Untuk itu perludilakukan pengendalian (kontrol) dan pengawasan dari produsen atau pengusaha (pimpinan) yang bersangkutan.

Perilaku Produksi Yang Merugikan Masyarakat

Peranan produsen selaku pemasok barang, tentu sangat berpengaruh pada peredaran barang dan naik turunnya harga barang yang diterima masyarakat, jika produsen bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang, sudah pasti para pedagang kelas menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan harga, dan pada akhirnya masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena harga yang sampai ditangan mereka pasti sangat mencekik.
Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnyamonopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
Adapun ciri-cirinya antara lain:
Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungam sebesar-besarnya
Kurang memperhatikan kualitas barang
Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.
Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan
Tidak taat membayar kewajiban pajak.

Contoh perilaku produsen :
Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.
Produsen memberikan Diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang dalam jumlah yang banyak yang telah diakantentukan produsen itu sendiri.
Produsen mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut, sehingga ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi pun akan ikut naik.
Selain produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, produsen juga menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang sedang banyak diminati oleh masyarakat.
Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

Seluruh materi-materi yang disampaikan adalah hal-hal yang harus dilakukan pengusaha untuk meningkatkan hasil produksi sehingga tujuan mendapat keuntungan pun dapat tercapai. Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep penting dalam perilaku produsen yaitu :
Faktor Produksi
Persamaan atau Fungsi Produksi
Perilaku produsen juga mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam memberikan harga jual yang tidak merugikan produsen dan juga tidak memberatkan konsumen sehingga daya konsumsi pun stabil karena selain konsumen membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan produsen, konsumen juga mampu membeli barang atau jasa yang di jual.

SARAN
Kami menyadari makalah yang kami buat belum sempurna dari itu kami membutuhkan saran dan kritikan anda semua agar makalah ini bisa sempurna dan bermanfaat terutama buat kami sebagai penulis dan buat anda sebagai pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

yuyaaapiitaaa.blogspot.com/…/prilaku-produsen
thefutureexpert-17111481.blogspot.com/
https://nandacahyani.wordpress.com/.
http://alfichry.blogspot.com
http://hnisaa.blogspot.co.id/2014/11/makalah-perilaku-konsumen-dan-produsen.html
http://oetaribudhiyarti.blogspot.co.id/2013/05/perilaku-produsen_7.html
















Mandati 1, 26 September 2015

   MUHAMMAD AL FICHRY FALIHI

Penulis

Daftar isi
BAB 1
Pendahuluan………………………………………………………………….4
Latar Belakang………………………………………..……………..4
Rumusan Masalah………………………………………………………4
Tujuan………………………………………………….……………..4
Manfaat………………………………………………………………4

BAB 2
Pembahasan…………………………………………………………………..5
Pengertian Produksi……………………………..………………..5
Pengertian Persamaan Produks/Fungsi Produksi.………….6
Faktor Produksi…………………………………….………………7
Mengidentifkasi Kegiatan Produksi.…………….…………….9
Mengutamakan Masyarakat…………….…………………9
Merugikan Masyrakat………………………………………12

BAB 3
Penutup……………………………………………………………………….13
A.Kesimpulan…………………………………….…..……………………13
B.Saran………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA……………….…..………………………………13


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam organisasi perusahaan kita tidak akan bisa lepas dari ruang lingkup ekonomi karena salah satu tujuan perusahaan teresebut didirikan adalah agar mendapatkan suatu keuntungan dalam segi ekonomi, oleh karena itu perilaku produsen adalah salah satu ruang lingkup ekonomi yang patut kita pelajari agar tujuan dari organisasi perusahaan dapat terpenuhi.
Salah satu bagian dari ruang ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya
Pembahasan tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.

RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan pada makalah ini dapat dilihat dalam bentuk pertayaan sebagai berikut
Apa yang dimaksud dengan Produksi ?
Apa yang dimaksud dengan persamaan produksi/fungsi produksi ?
Apa yang dimaksud dengan faktor produksi ?
Mengidentifikasi kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat ?

TUJUAN
Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan produksi.
Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan persamaan produksi/fungsi produksi.
Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan faktor produksi.
Agar pembaca dapat mengetahui kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat.

MANFAAT
Dari hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberi informasi yang  bermanfaat. Pertama dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan produksi. Kedua, dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan  persamaan produksi/fungsi produksi.Ketiga apa itu faktor produksi. Keempat, dapat mengetahui kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat.  Kelima, dapat meningkatkan kesadaran serta ikut terlibat dalam melakukan proses kegiatan produksi.

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PRODUKSI
Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.
Selain itu juga produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal kepada pemodal. Modal dibagi 4, yaitu :
– Modal tetap.
– Modal lancar.
– Modal sendiri.
– Modal asing
Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama, atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.
Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi. Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian berubah sifat atau wujudnya menjadi barang lain.
Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan usaha. Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal, dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sendiri.
Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain kepada suatu badan usaha sebagai pinjamn.

PERSAMAAN PRODUKSI/FUNGSI PRODUKSI
Fungsi Produksi/Persamaan Produksi
Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:
1. berapa output yang harus diproduksi, dan
2. berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q  dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn,  secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input
Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut:
Q = f (C, L, R, T)
Q =  Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f  = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor produksi……

Faktor produksi alam,
yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam, meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain-lain.

Faktor produksi tenaga kerja,
yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia.
Berdasarkan sifatnya, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:
1) Tenaga kerja jasmani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan jasmani/fisik. Contohnya: tukang, buruh angkut, dan lain-lain.
2) Tenaga kerja rohani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran/otak. Contoh: guru, menteri, direktur, dan lain-lain.
Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:
1) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus dan teratur. Contoh: dokter, guru, akuntan, dan lain-lain.
2) Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan-latihan dan pengalaman. Contoh: montir, sopir, koki, dan lain-lain
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan da latihan. Contoh: kuli, tukang, pemulung, dan lain-lain.

Faktor produksi modal,
yaitu semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain. Contoh: mesin-mesin, cangkul, bensin, solar, bahan baku, dan lain-lain. Bahan baku di sini termasuk hasil produksi, karena dia telah mengalami penambahan guna tempat, dari tempat asal diangkut ke pabrik.

Berdasarkan sifat, modal dibagi menjadi:
1) Modal tetap, yaitu modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Contoh : mesin-mesin, bangunan, kendaraan, dan lainlain.
2) Modal lancar, yaitu modal yang hanya dapat digunakan/habis dalam satu kali proses produksi. Contoh: bensin, solar, bahan baku seperti kapas untuk pembuatan benang, dan lain-lain.

Berdasarkan fungsi, modal dibagi menjadi:
1) Modal masyarakat, yaitu modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat. Contoh: jembatan, jalan, kendaraan umum, dan lain-lain.
2) Modal perorangan/individu, yaitu modal yang dimiliki seseorang dan menjadi sumber penghasilan bagi orang tersebut. Contoh: rumah yang dikontrakkan, mobil yang disewakan, dan lain-lain.

Berdasarkan bentuk, modal dibagi menjadi:
1) Modal nyata, yaitu modal yang dapat dilihat berupa benda-benda, terdiri atas modal barang dan modal uang. Contoh: mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain.
2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak dapat dilihat tapi sangat penting bagi jalannya proses produksi. Contoh: nama baik perusahaan (good will), hak cipta, hak paten, lokasi perusahaan, dan lain-lain.

Berdasarkan sumber, modal dibagi menjadi:
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari perusahaan sendiri. Contoh: modal setoran dari pemilik.
2) Modal asing, yaitu modal yang berasal dari pihak lain dan sebagainya.

Faktor produksi pengusaha kewirausahaan
Meskipun telah tersedia faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, tetapi apabila belum diorganisasikan dan dikombinasikan dengan baik maka kegiatan produksi tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, diperlukan pengusaha sebagai salah satu faktor produksi untuk memperoleh hasil produksi yang diinginkan.

Jadi, faktor produksi pengusaha diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengorganisasi/mengatur dan mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal. Agar produksi dapat berjalan lancar, seorang pengusaha hendaknya memiliki keahlian berikut.
1) Keahlian manajerial (managerial skill), yaitu keahlian dalam mengelola faktor-faktor produksi dengan menggunakan cara-cara yang tepat sehingga diperoleh hasil maksimal.
2) Keahlian teknologi atau (technological skill), yaitu keahlian khusus yang bersifat teknik yang bisa digunakan demi keberhasilan produksi.
3) Keahlian organisasi atau (organizational skill), yaitu keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan yang bersifat intern maupun ekstern.








D. MENGIDENTIFIKASI KEGIATAN PRODUKSI YANG MENGUTAMAKAN  KEPENTINGAN MASYARAKAT DAN YANG MERUGIKAN MASYARAKAT

Perilaku Produksi yang Mengutamakan kepentingan Masyarakat

Etika dalam Kegiatan Produksi
Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi tentu tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sebuah perusahaan perlu memahami lingkungan yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan kegiatan produksinya. Misalnya, ketika sebuah perusahaan beroperasi di daerah yang masyarakatnya mengalami tingkat pengangguran yang tinggi maka perusahaan tersebut perlu memikirkan kenyataan tersebut dan kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Apabila tingkat pengangguran tinggi di daerah tersebut, maka dapat dipastikan bahwa tingkat pendapatan juga akan rendah. Hal ini akan berakibat pada penjualan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan akan mengalami hambatan. Bagaimana agar persoalan ini dapat diselesaikan? Pada praktiknya, perusahaan barangkali perlu membuat solusi dengan cara memikirkan untuk merekrut tenaga kerja dengan memprioritaskan masyarakat di sekitar tempat perusahaan tersebut beroperasi. Hal ini dilakukan selain sebagai tanggung jawab sosial, juga sebagai upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Contoh yang lain, sebuah perusahaan tekstil yang menghasilkan kain akan menghadapi persoalan limbah dari kegiatan produksinya. Jika pengolahan limbah diabaikan, dampak limbah menimbulkan bahaya pada masyarakat. 
    Masyarakat yang menyadari hal ini, akan mengajukan keberatan dan mungkin gugatan terhadap perusahaan. Akibatnya, kegiatan perusahaan terancam akan terganggu dan lebih buruk lagi jika  terancam ditutup. Dalam hal ini perusahaan perlu menyadari bahwa masyarakat merupakan salah satu lingkungan yang mesti diperhatikan dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan merupakan bagian dari lingkungan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan produksi yang dilakukan semestinya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang terkait dengan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan yang terkait dengan perusahaan dibagi menjadi dua bentuk berikut ini.
Lingkungan internal yaitu lingkungan yang terkait dengan eksistensi sebuah perusahaan.
Lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang terkait dengan kegiatan
operasional perusahaan dan bagaimana kegiatan oeprasionalnya dapat bertahan.

Dengan demikian, perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial yang besar pada lingkungan masyarakatnya. Adapun tanggung jawab social perusahaan yang lain terhadap lingkungan masyarakatnya antara lain:
kebersihan dan kesehatan lingkungan,
keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya, dan
partisipasi perusahaan dalam pembangunan lingkungannya.
2. Manfaat Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial sebagai konsekuensi logis bagi perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengambil inisiatif dalam hal tanggung jawab sosial. Karena pada dasarnya tanggung jawab sosial akan memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi semua pihak. Tanggung jawab sosial yang diberikan perusahaan pada lingkungan masyarakatnya akan memberikan manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan, masyarakat, dan pemerintah.
Bagi Perusahaan
Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan tanggung jawab sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di lingkungannya.
Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru akan memperoleh tanggapan positif setiap kali akan menawarkan produk pada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekadar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang akan membawa perbaikan bagi masyarakat.
Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah jelas. Selain beberapa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh perusahaan, masyarakat juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dengan masyarakat. Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.
Bagi Pemerintah
Pemerintah sebagai pihak yang mempunyai legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.

3. Perilaku Produsen dalam  Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi baru dapat berjalan apabila diorganisir oleh produsen atau dikenal dengan  nama pengusaha.
Agar kegiatan produksi dapat memenuhi etika dalam produksi dan melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya, pengusaha dituntut mampu memimpin perusahaannya dan melakukan hal-hal seperti berikut ini.
Perencanaan
Seorang produsen (pengusaha) harus dapat merencanakan tentang apa yang akan dicapai, memberi pedoman dan garis- garis besar tentang apa yang akan dituju.  
Perencanaan yang dibuat oleh produsen harus mencerminkan suatu perumusan daripersoalan-persoalan tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaanhendak dilaksanakan.
Perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini.
Faktual dan realistis; artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajaruntuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
Logis dan rasional; artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal sehingga perencanaan dapat dijalankan.
Fleksibel; artinya perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitu dapat beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang.
Komitmen; artinya perencanaan harus melahirkan komitmen terhadap seluruh isi perusahaan (karyawan dan pimpinan) untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan perusahaan.
Komprehensif; artinya perencanaan harus menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung terhadap perusahaan.
b. Pengorganisasian
Produsen harus dapat mengalokasikan keseluruhan sumber daya yang ada (dimiliki) oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan rencana perusahaan yang telah ditetapkan.
Dalam pengorganisasian ini, rencana dan tujuan perusahaan diturunkan dalam sebuah pembagian kerja yang terdapat kejelasan tentang bagaimana rencana dan tujuan perusahaan akan dilaksanakan, dikoordinasikan,dan dikomunikasikan.
c. Pengarahan
Langkah berikutnya yang harus dilakukan produsen adalahbagaimana keseluruhan rencana yang telah diorganisir tersebutdapat diimplementasikan. Agar rencana terwujud, produsen wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d. Pengendalian
Produsen harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupun rencana yang sudah ada dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belum menjamin bahwa tujuan akan tercapai dengan sendirinya.
Untuk itu perludilakukan pengendalian (kontrol) dan pengawasan dari produsen atau pengusaha (pimpinan) yang bersangkutan.

Perilaku Produksi Yang Merugikan Masyarakat

Peranan produsen selaku pemasok barang, tentu sangat berpengaruh pada peredaran barang dan naik turunnya harga barang yang diterima masyarakat, jika produsen bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang, sudah pasti para pedagang kelas menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan harga, dan pada akhirnya masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena harga yang sampai ditangan mereka pasti sangat mencekik.
Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnyamonopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
Adapun ciri-cirinya antara lain:
Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungam sebesar-besarnya
Kurang memperhatikan kualitas barang
Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.
Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan
Tidak taat membayar kewajiban pajak.

Contoh perilaku produsen :
Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.
Produsen memberikan Diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang dalam jumlah yang banyak yang telah diakantentukan produsen itu sendiri.
Produsen mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut, sehingga ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi pun akan ikut naik.
Selain produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, produsen juga menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang sedang banyak diminati oleh masyarakat.
Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Seluruh materi-materi yang disampaikan adalah hal-hal yang harus dilakukan pengusaha untuk meningkatkan hasil produksi sehingga tujuan mendapat keuntungan pun dapat tercapai. Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep penting dalam perilaku produsen yaitu :
Faktor Produksi
Persamaan atau Fungsi Produksi
Perilaku produsen juga mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam memberikan harga jual yang tidak merugikan produsen dan juga tidak memberatkan konsumen sehingga daya konsumsi pun stabil karena selain konsumen membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan produsen, konsumen juga mampu membeli barang atau jasa yang di jual.

SARAN
Kami menyadari makalah yang kami buat belum sempurna dari itu kami membutuhkan saran dan kritikan anda semua agar makalah ini bisa sempurna dan bermanfaat terutama buat kami sebagai penulis dan buat anda sebagai pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

yuyaaapiitaaa.blogspot.com/…/prilaku-produsen
thefutureexpert-17111481.blogspot.com/
https://nandacahyani.wordpress.com/.
http://alfichry.blogspot.com
http://hnisaa.blogspot.co.id/2014/11/makalah-perilaku-konsumen-dan-produsen.html
http://oetaribudhiyarti.blogspot.co.id/2013/05/perilaku-produsen_7.html

Laporan Praktikum Elektronika Rangkaian Paralel

Praktikum Elektronika Rangkaian Paralel Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Pada dasarnya, kehidupan kita saat ini tidak terlepas dari listrik yang dimana listrik ini...
Ahmad Dahlan
4 min read

Laporan Praktikum Full Wave Rectifier Bridge

Praktikum Full Wave Rectifier Bridge Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Peralatan elektronika umumnya menggunakan tegangan DC untuk dapat beroperasi, sedangkan sumber listrik yang...
Ananda Dwi Putri
2 min read

Laporan Praktikum Elektronika – Dioda Zener dan LED

Laporan Praktikum Dioda Zener dan LED Bab I. Pendahuluan  A. Latar Belakang Dioda adalah suatu komponen elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja....
Ahmad Dahlan
5 min read

Leave a Reply