Daftar isi
Gymnastik
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Olahraga adalah istilah Indonesia asli dan mengandung arti dan sifat-sifat Indonesia. Olah adalah proses, pembuatan atau pembentukan, sedangkan Raga berarti jasad atau jasmani atau fisik. Sehingga dapat diartikan bahwa olahraga adalah proses pembentukan jasmani. Olahraga adalah kegiatan fisik berupa permainan yang dikerjakan dengan usaha keras melawan unsur-unsur alam, orang lain maupun diri sendiri. Dari rumusan itu terlihat ada tiga ciri utama yang menentukan, yaitu: kegiatan fisik, permainan dan usaha keras.
Selanjutnya ada beberapa manfaat olahraga selain untuk kesehatan dan kebugaran tubuh yaitu :
– Olahraga rekreasi adalah merupakan suatu kegiatan olahraga yang cukup populer, dimana peminatnya tidak saja kaum remaja akan tetapi banyak pula orang-orang yang tidak lagi remaja yang melakukan kegiatan ini. Manfaat olahraga rekreasi adalah mengenal dan menyadari lebih luas lagi akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, memupuk rasa cinta tanah air, menjaga kelestariaan alam, menghargai usaha orang lain, melatih disiplin, untuk mendapatkan suasana atau perasaan baru, menunbuhkan rasa percaya diri.
– Olahraga rehabilitasi adalah upaya proses penyembuhan dengan metode terapi dalam bentuk olahraga. Manfaat olahraga rehabilitasi yang khusus diberikan pada penderita yang baru saja mengalami sembuh dan baru saja mengalami cedera. Terapi bertujuan sebagai proses pemulihan bagi organ-organ tubuh yang kondisinya menurun akibat terlalu lama berbaring selama sakit dan mengembalikan potensi organ-organ yang telah lama tidak berfungsi.
– Olahraga prestasi adalah peningkatan prestasi olahraga secara optimal dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal. Manfaat olahraga prestasi bertujuan untuk para atlet agar dapat mengembangkan potensi diri pada cabang yang diminati. Pada olahraga prestasi harus mengikuti pola latihan dan mempunyai program latihan yang tersusun secara progresif dan sistematis, karena olahraga prestasi mempunyai tujuan yang harus dicapai pada saat seorang atlet mengikuti pertandingan, seorang atlet menampilkan segala keterampilan yang sudah dilatihnya. Macam-macam cabang olahraga prestasi yaitu Atletik, Angkat Besi, Bulutangkis, Senam dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada saat ini perkembangan olahraga di Indonesia dinilai sangat baik karena telah dapat mengharumkan nama bangsa dan Negara, serta dimata Internasional beberapa cabang olaharaga tertentu telah berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan dan Indonesia dianggap maju dalam bidang olahraga tertentu seperti bulutangkis dan angkat besi.
Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics, atau dalam bahasa Belanda Gymnastiek. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan dari bahasa Yunani Gymnos yang artinya telanjang. Menurut Hidayat (1995), kata Gymnastiek tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini biasa terjadi, karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang.[3] Senam aerobik adalah olahraga yang mempunyai fungsi yang beragam, baik yang bersifat rekreasi yaitu tidak dipertandingkan hanya untuk menjaga kebugaran tubuh dan kesenangan saja, ataupun yang kompetitif yaitu secara resmi dipertandingkan ditingkat Nasional dan Internasional seperti Artistic Gymnastics, Rhytmic Gymastics, Acrobatic Gymnastics dan Aerobic Gymnastics. Diantara jenis senam yang dipertandingkan Aerobic Gymnastics merupakan kategori lomba yang baru dan populer.
Segala hal yang menyangkut keanggotaan, promosi, sponsorship dan kompetisi Aerobic Gymnastics diatur oleh wadah dunia yang disebut Internasional Aerobic Gymnastics Federation (IAF) yang berpusat di Tokyo, Jepang. Dan pada tahun yang sama Federation International Gymnastique (FIG) yang selama ini hanya menaungi senam artistik dan ritmik sportif menyelenggarakan kejuaraan dunia yang pertama pada bulan Juli 1995 di Paris, Perancis dengan sebutan Sports Aerobics. Sebagai kelengkapan data dan kesempurnaan informasi ditambahkan ada beberapa wadah senam Aerobic Gymnastics Internasional yang telah rutin menyelenggarakan kejuaraan tingkat dunia, yaitu IAF, FIG, NCAA dan FISAF. Padahal bila Senam Aerobik ingin dipertandingkan pada ajang olimpiade (IOC) hanya akan memilih satu dari sekian wadah Internasional di atas. Dan nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Aerobic Gymnastics pada World Championship adalah Individual Women, Individual Men, Mixed pairs, Trios, Groups, Team Competition. Sedangkan jumlah peserta dari masing-masing kategori adalah: (1) Individual Women pesertanya satu orang atlet putri, (2) Individual Men pesertanya satu orang putra, (3) Mixed Pair pesertanya terdiri dari satu orang atlet putra dan satu orang atlet putri, (4) Trios pesertanya 3 (tiga) orang terdiri atlet putra atau putri atau campuran, (5) Groups pesertanya meliputi 6 (enam) orang yang terdiri dari atlet putra atau atlet putri atau campuran, (6) Team Competition untuk kategori ini dimana tim dinilai berdasarkan kategori-kategori Individual Women, Individual Men, Mixed Pairs, Trios dan Groups yang diikutinya.
Dampak perkembangan Senam Aerobik di dunia pada tahun 1980-an, sebagai sarana untuk menjaga kesehatan dan rekreasi, mewabah hingga ke Indonesia. Dan sekarang ternyata telah banyak juga pengemar olahraga Aerobic Gymnastics yang kecanduan hingga dibutuhkan penanganan yang lebih serius, lebih fokus, cepat, teratur dan profesional. Saat awal penyebarannya di Indonesia, IAF telah bekerja sama dengan mempercayakan pembinaan Senam Aerobik – dahulu fitaerobics – di Indonesia pada PERWOSI (Persatuan Wanita Olahraga Indonesia). Fakta tersebut memang harus diakui, dan masyarakat aerobik di Indonesia wajib berterima kasih kepada PERWOSI yang telah membidangi sekaligus merawat perkembangan prestasi para aerobiker nasional. Namun sesungguhnya status tersebut masih belum tepat benar, karena seharusnya Aerobic Gymnastics akan lebih sesuai bila berada dalam wadah olahraga prestasi binaan KONI dan KOI seperti Senam (PERSANI).
Seiring saat Aerobic Gymnastics mendapatkan pengakuan dari FIG sebagai salah satu nomor yang diakui selain Senam Artistic Gymnastics dan Rythmic Gymnastics, maka secara otomatis pembinaan Aerobic Gymnastics di Indonesia dilakukan oleh PB.PERSANI. Dan setiap kegiatan kompetisi yang diselenggarakan ditanah air (oleh PB.PERSANI) harus selalu mengacu pada FIG yang telah dikenal dengan istilah Code of Points. Komisi Teknik Aerobic Gymnastics FIG selalu mengevaluasi dan merevisi Code of Points setiap 4 tahun sekali.
Wajah Aerobic Gymnastics Indonesia tampak semakin cantik saat disetujuinya olahraga baru ini sebagai salah satu nomor lomba yang untuk pertama kalinya diikut sertakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XV di Surabaya tahun 2000 yang lalu.[6] Dan hebatnya lagi Aerobic Gymnastics juga digelar secara resmi dalam multi event antara negara-negara se-Asia Tenggara (Sea Games XXII) pada bulan Desember 2003 di Hanoi, Vietnam, lalu pada Sea Games XXIII tahun 2005 di Manila, Filipina, dan pada Sea Games XXIV tahun 2007 di Nakhorn Ratchasima, Thailand. Indonesia juga telah ikut serta pada multi event antar negara sekawasan Asia pada tahun 2005 di Thailand, dimana Asian Indoor Games pertama kali dipertandingkan. Dan pada tahun 2007 Indonesia ikut serta pada Asian Indoor Games kedua yang diadakan di Macau.
Unsur yang ada didalam Aerobic Gymnastics harus menampilkan beberapa syarat penilaian yaitu koreografi, musik, faktor kesulitan yang terdiri atas 10 elemen untuk single dan 12 (dua belas) elemen untuk berpasangan dan waktu yang dibutuhkan dalam penampilannya 1,25- 1,30 detik untuk single dan 1,40 – 1,50 detik untuk berpasanga. Tiga hal penting yang dinilai dalam Aerobic Gymnastics meliputi: artistic, execution, dan difficulty.[7] Hal-hal tertentu yang dipenuhi pada elemen artistic adalah sebagai berikut: (1) harus memperlihatkan kreatifitas, dan koreografi harus memperlihatkan muatan olahraga-olahraga tertentu, berbagai macam gerakan harus mempunyai hubungan yang erat dengan musik, gerakan dan ekspresi, (2) Tema gerak tidak boleh menggambarkan kekerasan, rasis dan seks, (3) Untuk kategori mixed pairs, trios dan groups memiliki beberapa teknik kerjasama termasuk juga pose awal dan pose akhir. Untuk penilaian execution artinya semua gerakan harus ditampilkan secara sempurna. Sedangkan untuk aspek difficulty maksudnya rangkaian gerak keterampilan harus dilakukan dengan sempurna dan menunjukkan keseimbangan antara elemen-elemen di udara, dipermukaan, dan dilantai. Beberapa hal khusus pada elemen difficulty adalah: (1) sebuah elemen yang tidak memenuhi ketentuan minimum juga dihitung dalam 12 elemen tetapi nilainya 0, (2) maksimum dari 10 elemen untuk single dan 12 elemen untuk berpasangan ditampilkan oleh masing-masing peserta, (3) nilai dari difficulty adalah nilai-nilai dari 10 elemen untuk singel dan 12 elemen untuk berpasangan yang ditampilkan, (4) semua elemen yang ditampilkan harus dari nama-nama elemen yang berbeda, (5) paling kurang satu elemen dari masing-masing kelompok dari pengelompokan elemen, (6) maksimum 5 elemen untuk singel dan 6 elemen untuk berpasangan, elemen tersebut harus ada yang dilantai (termasuk mendarat di lantai saat split) dan (7) maksimum 2 elemen mendarat dalam posisi push up.
Pengelompokan elemen adalah sebagai berikut: (1) Grup A terdiri dari pushups, freefalls, leg circle dan cuts, (2) Grup B terdiri supports dan levers, (3) Grup C terdiri dari jumps dan leaps, (4) Grup D terdiri dari flexibility dan lain-lain. Jumlah faktor kesulitan yang diperbolehkan adalah maksimal 12 elemen.
Selanjutnya untuk menjadi atlet Aerobic Gymnastics yang tangguh dibutuhkan kemampuan fisik yang prima, teknik yang sempurna, koreografi dan musik yang energik, serta mental yang tangguh. Kemudian untuk membangun fisik yang kuat wajib untuk melatih unsur-unsur yang terkait didalamnya. Adapun faktor kondisi fisik itu terdiri dari beberapa komponen seperti yang dikemukakan oleh Sajoto yaitu kecepatan, kekuatan, kelincahan dan koordinasi, daya ledak, daya tahan otot, kelentukan, daya kerja jantung, keseimbangan, ketepatan,reaksi.
Bab II. Pembahasan
A. Kerangka Teoritis
1. Hakikat Aerobic Gymnastics
Senam Aerobics sejak pertama kali diperkenalkan oleh Cooper dari Antonio Air Force di Texas tahun 1967. Olahraga ini lahir dari teori bahwa kondisi bugar akan membuat semuanya menjadi sehat. Sedangkan Sports Aerobics adalah kemampuan menampilkan gerakan kompleks secara kontinyu dengan intensitas tinggi, mengikuti irama musik.
Aerobic Gymnastics adalah sebuah penampilan olahraga yang berasal dari tari aerobik. Seorang atlet memperlihatkan kemampuan mereka dengan sebuah rangkaian gerakan kompleks dengan intensitas tinggi pada waktu tertentu dengan diiringi musik.
Susunan gerak aerobic gymnastics biasanya dipersiapkan sesuai karakter (watak/tema) yang ingin ditampilkan namun koreografi harus tetap mempertontonkan unsur kekuatan, kelincahan, kelentukan, keseimbangan, dan kesempurnaan gerak pelakunya.
Aerobic Gymnastics agak berbeda dengan senam aerobik yang lebih dahulu dikenal. Senam aerobik adalah sebuah latihan untuk memperkuat daya tahan Cardiopulmonary, senam tersebut diiringi dengan musik kesenangannya dan irama musik menjadi panduan dari gerakan yang dilakukan. Sedangkan pada aerobic gymnastics seorang atlet menampilkan berbagai komponen dari fitnes, termasuk fleksibilitas, kekuatan otot dan daya tahan otot mengikuti sebuah pola gerakan yang kotinu disusun dengan koreografi yang sangat artistik.
Kategori-kotegori yang dilombakan dalam aerobic gymnastics pada World Championships adalah individu women, individual men, mixed pairs, trio, groups, team competition.
Lapangan atau podium yang digunakan untuk kompetisi aerobic gymnastics sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Federation Internasionale de Gymnastique adalah: ukuran panjang minimal 14 meter, lebar minimal 14 meter dan tinggi antara 80-140 cm. Sedangkan lantai untuk kompetisi harus berukuran panjang 12 meter dan lebar 12 meter, dimana untuk kategori individual women, individual men ukuran kompetisi adalah panjang 7 meter dan lebar 7 meter dan ukuran arena kompetisi buat mixed pair, trio dan groups adalah 10 meter dan lebar 10 meter. Pembatasan area kompetisi dilakukan dengan memberikan tanda berupa garis hitam berukuran 5 centimeter. Garis hitam pemisah ini termasuk ke dalam ukuran area kompetisi.
Penilaian dalam aerobic gymnastics meliputi tiga komponen: Artistic, Execution, Difficulty. Yang dimaksud dengan artistic adalah rangkaiana gerak (koreografi) yang harus mampu menampilkan kreatifitas dan aktifitas gerak olahraga secara utuh, dengan menampilkan gerakan, yang mencerminkan koordinasi yang tinggi antara irama musik, gerakan dan ekspresi wajah atlet. Yang dimaksud dengan execution adalah semua gerakan yang dirancang harus ditampilkan secara sempurna. Dan difficulty adalah tingkat kesulitan gerak yang dilakukan atlet pada saat penampilaan. Dalam hal ini rangkaian gerak harus menunjukkan keseimbangan antara elemen-elemen dan koreografi di udara (airborne), dipermukaan ( surface), dan dilantai (floor work). Seorang atlet harus mampu menampilkan dengan baik setiap koreografinya dan memerlukan komponen-komponen fisik yang prima antara lain (1) daya tahan kecepatan, (2) daya ledak, (3) kecepatan, (4) kelincahan, (5) koordinasi, dan (6) kelentukan.
Elemen pilihan yang ditampilkan dibagi kedalam beberapa kelompok sebagai berikut: (1) Grup A, Dynamic strength yaitu gerakan yang mengandalkan kekuatan otot secara dinamis terdiri dari pushups, freefaals, leg circel dan cuts, (2) Grup B, Statics strength yaitu gerakan yang mengandalkan kekuatan otot secara statis terdiri dari supports dan levers, (3) grup C, gerakan melompat, memutar dan membuka kedua kaki di udara terdiri dari jump dan leaps, (4) Grup D, gerakan mengangkat kaki keatas dengan ayunan berawal dari pangkal paha terdiri dari flexibility dan lain-lain. Maksimun yang diperbolehkan dalam penampilkan Aerobic Gymnastics buat single yaitu 10 elemen dan buat mixed pair dan trio adalah 12 elemen.
Teknik dasar senam aerobic gymnastics terdiri dari beberapa bagian antara lain:
1. Basic foot
Basic foot atau dasar kaki terdiri dari enam gerakan dasar antara lain : jumping jack,lunges depan,knee up,lunges samping,skeep,dan jogging.
2. Arm Movement (gerakan tangan)
Arm Movement tediri dari gerakan tangan ke atas kedepan kesamping kiri kanan memutar dan lain sebagainya.
3. Element (bagian) tingkat kesulitan
Element atau bagian tingkat kesulitan terdiri dari element statis dan element dinamis. Elemen statis meliputi: L Support Straddle Support, Sagital Balance. Sedangkan element dinamis meliputi: Straddle Jump, Tucked Jump, Cossack Jump, dan lain-lain.
4. Choreografi (rangkaian gerak)
Choreografi (rangkain gerak) terdiri dari aerobic dance movement, aerobic pattern dan basic step
Kelentukan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang sangat penting. Kelentukan merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam aktifitas gerak seperti dalam melakukan difficulty element pada senam aerobic gymnastics. Arti kelentukan sendiri menurut M.Sajoto adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas.
Dalam olahraga Aerobic Gymnastics kelentukan adalah hal yang paling terpenting, dalam hal ini pada saat melakukan gerakan difficulty diperlukan sekali kelentukan yang bagus, unsur yang dapat meningkatkan pergerakan seseorang dalam melakukan difficulty dilatih kelentukannya, agar dapat melakukan gerakan sebaik mungkin.
Beberapa perbedaan metode peregangan dasar yaitu:
1. Teknik Peregangan Statis
Melakukan peregangan dengan tubuh anda tetap pada posisi semula tanpa berpindah tempat. Manfaat yang paling penting dari teknik statik adalah, bahwa teknik tersebut merupakan cara yang paling aman dalam melakukan peregangan.
2. Teknik Peregangan Balistik
Yang termasuk dalam Ballistic Stretching adalah gerakan-gerakan bobbing, bouncing, rebounding, dan bentuk-bentuk gerakan ritmis. Teknik ini merupakan teknik peregangan yang paling kontroversial, sebab teknik ini seringkali menyebabkan rasa sakit dan cedera pada otot. Walaupun sering bertolak belakang teknik ini seringkali digunakan pada atlet karena dianggap efektif untuk membangun kelenturan tubuh.
3. Teknik Peregangan Pasif
Peregangan pasif merupakan suatu teknik peregangan dimana anda dalam keadaan rileks dan tanpa mengadakan kontribusi pada daerah gerakan. Manfaat yang dapat diperoleh dari peregangan pasif adalah teknik ini efektif apabila otot agonist (yaitu otot utama yang berperan dalam gerakan yang terjadi) dalam kondisi yang terlalu lemah untuk menerima respon gerakan. Kelemahan utama dari peregang pasif adalah rasa sakit maupun mengalami luka-luka atau cedera yang lebih besar, apabila mempergunakan tenaga secara eksternal yang berlebihan.
4. Teknik Peregangan Aktif
Peregangan ini dilakukan dengan menggunakan otot-otot tanpa bantuan dari kekuatan eksternal. Peregangan aktif ini penting karena akan membangun kelenturan otot secara aktif.
5. Teknik Proprioceptive Neuromuscular Facilition
Teknik Peregangan ini dapat dipergunakan untuk memperbaiki jangkauan gerak anda sebagai model terapi fisik pada rehabilitas pasien.[18]
Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada saat melakukan gerak (dynamic balance).
Barrow dan McGee mendefinisikan keseimbangan sebagai kemampuan indivudu untuk mempertahankan sistem neuromuscular dalam kondisi statis untuk sebuah respon ketangkasan khusus saat postur bergerak.[19] Menurut Franks dan Deutch keseimbangan adalah kemampuan equilibrrium saat diam dan pada waktuk melakukan satu seri gerakan tertentu.[20]
Tubuh secara keseluruhan memiliki pusat berat badan atau pusat gaya tarik bumi demikian juga bagian-bagian anggota tubuh seperti: tungkai, lengan atau togok atas dan togok bawah. Manusia memiliki kemampuan untuk meningkatkan kemampuan mengontrol geraknnya, dengan demikian latihan-latihan yang diulang-ulang, Harsono membagi keseimbangan nenjadi dua macam yaitu :
1. Keseimbangan statis yaitu ruang geraknya sangat kecil, misalnya berdiri diatas dasar yang sangat sempit (balok keseimbangan, rel kereta api) melakukan handstand, mempertahankan keseimbangan setelah berputar-putar ditempat.
2. Keseimbangan dinamis yaitu kemampuan seseorang untuk bergerakdari satu titik atau ruang (space) kelain titik atau ruang dengan mempertahankan keseimbangan, misalnya menari, latihan pada kuda-kuda atau palang sejajar, ski air, skaiting, sepatu roda dan sebagainya. [21]
Dadang Masnun menyatakan ada 4 (empat) fakor yang mempengaruhi keseimbangan, yaitu 1) luas bidang tumpuan, 2) posisi pusat gravitasi, 3) massa seseorang dan 4) tinggi pusat gravitasi dari bidang tumpu.[22]
Pusat gravitasi pada manusia posisinya berbeda-beda tergantung dengan bentuk tubuh, umur dan jenis kelamin. Pusat gravitasi adalah titik suatu benda dimana massa yang mengelilinginya terbagi secara merata.[23]
[1] Abdulkadir Ateng, Asas-asas dan Landasan Olahraga (Jakarta: Karunika, Universitas Terbuka, 1986), h. 2
[2] Esnoe Sanoesi, Olahraga Rekreasi (Jakarta: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 1989), h. 1
[3] Agus Mahendra, Pembelajaran Senam Pendekatan Pola Gerak Dominan untuk Siswa SLTP Edisi ke-1 (Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga, Depdiknas, 2001), h. 11
[4] Fahmy Fachrezzy, Studi Korelasional antara Kekuatan Otot Lengan dan Keseimbangan dengan Keterampilan Lateral Push Up Sport Aerobics Pada Mahasiswa FIK Universitas Negeri Jakarta 2002
( Jakarta: Program Pasca Sarjana UNJ, 2003), h. 2
[5] Federation Internasional Gymnastics, Code of Point aerobic gymnastics (France: 2005-2008), h. 15
[6] Fahmy Fachrezzy, op. cit, h. 2
[7] Federation Internasional Gymnastics, op. cit, h. 17
[8] M. Sajoto, Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga (Semarang: Dahara Prize, 1988), h. 17
[9] Fahmi Fachrezzy, Studi Korelasional antara Kekuatan Otot Lengan dan Keseimbangan dengan Keterampilan Lateral Push Up Sport Aerobics Pada Mahasiswa FIK Universitas Negeri Jakarta 2002 ( Jakarta: Program Pasca Sarjana UNJ, 2003), h.20
[10] Federation Internasional Gymnastics, Code of Point Aerobic Gymnastics (France: 2005-2008), h. 10
[11] Fahmy Fachrezzy, Op.Cit. h. 20
12 Fahmy Fachrezzy, Mengenal dan Memahami Sport Aerobics ( Jakarta: FIK UNJ , 2001) h. 1
[13] Fahmy Fahcrezzy, Op. Cit. h. 21
[14] Federation Internasional Gymnastics, Op. Cit . h . 13
[15] Russell, R. Pate, McClenaghan, B. , & Rotella, R. Scientific Foundation of Coaching ( New York: Saunders Colleege Publishing, 1984) h. 284
[16] Federation Internasional Gymnastics, Op. Cit. h. 18
[17] M.Sajoto, Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga (Semarang : Dahara prize, 1995), h. 9
[18] Michael J. Alter, Ms, Op. Cit . h. 12-13
[19] Kirkendal, Don R. Joseph., dan Johnson Robert E. Measurement and Evalution for Physical Educator ( Lowa: Wm. C. Brown Comp. Pub., 1980). h. 249
[20]Kirkendal, Don R. Joseph., dan Johnson Robert E. Op. Cit., h. 249
[21] Harsono, Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching (Semarang: Dahara Prize, 1989), h.119.
[22] Dadang Masnun. Op.cit., h. 65
[23] Russel R. Pate, Rotella, Robert E., dan Mc Clenaghan, Bruce. Op. Cit., h. 180
BAB III
KESIMPULAN
Jadi Aerobic Gymnastics adalah olahraga senam berprestasi. Seorang atlet memperlihatkan kemampuan mereka dengan sebuah rangkaian gerakan kompleks dengan intensitas tinggi pada waktu tertentu dengan diiringi musik yang di dalamnya terdapat unsur- unsur komponen fisik yaitu kecepatan, kekuatan, kelincahan dan koordinasi, daya ledak, daya tahan otot, kelentukan, daya kerja jantung, keseimbangan, ketepatan,reaksi. Dan mengacu pada FIG yang telah dikenel dengan istilah Code of Point, Komisi Teknik Aerobic Gymnastics FIG selalu mengevaluasi dan merevisi Code of Point setiap 4 tahun sekali.
Unsur yang ada didalam Aerobic Gymnastics harus menampilkan beberapa syarat penilaian yaitu koreografi, musik, faktor kesulitan yang terdiri atas 10 elemen untuk single dan 12 (dua belas) elemen untuk berpasangan dan waktu yang dibutuhkan dalam penampilannya 1,25- 1,30 detik untuk single dan 1,40 – 1,50 detik untuk berpasanga. Tiga hal penting yang dinilai dalam Aerobic Gymnastics meliputi: artistic, execution, dan difficulty.
Pengelompokan elemen adalah sebagai berikut: (1) Grup A terdiri dari pushups, freefalls, leg circle dan cuts, (2) Grup B terdiri supports dan levers, (3) Grup C terdiri dari jumps dan leaps, (4) Grup D terdiri dari flexibility dan lain-lain. Jumlah faktor kesulitan yang diperbolehkan adalah maksimal 12 elemen.
Selanjutnya untuk menjadi atlet Aerobic Gymnastics yang tangguh dibutuhkan kemampuan fisik yang prima, teknik yang sempurna, koreografi dan musik yang energik, serta mental yang tangguh.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir Ateng, Asas-asas dan Landasan Olahraga (Jakarta: Karunika, Universitas Terbuka, 1986), h. 2
Esnoe Sanoesi, Olahraga Rekreasi (Jakarta: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 1989), h.1
Fahmy Fachrezzy, Studi Korelasional antara Kekuatan Otot Lengan dan Keseimbangan dengan Keterampilan Lateral Push Up Sport Aerobics Pada Mahasiswa FIK Universitas Negeri Jakarta 2002
( Jakarta: Program Pasca Sarjana UNJ, 2003), h. 2
Federation Internasional Gymnastics, Code of Point aerobic gymnastics (France: 2005-2008), h. 15
M. Sajoto, Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga (Semarang: Dahara Prize, 1988), h. 17
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.