Makalah berikut ini mengkaji pokok bahasan tentang Etika Berpakaian. Topik dalam makalah ini membahas tentang etika berpakaian dalam interkasi sosial berbagai lingkungan.
Daftar isi
Etika Berpakaian
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan pakaian (sandang) untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dasar sehari-hari di samping kebutuhan akan tempat tinggal (papan) dan makanan (pangan). Pakaian dapat memberikan keindahan, proteksi dari penyakit, kenyamanan, dan lain sebagainya. Tanpa baju/pakaian dapat mengakibatkan seseorang dikatakan gila.
Kesan seseorang terhadap diri kita dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat pada diri kita. Untuk itu kita harus memperhatikan kesan pertama yang dapat terwujud melalui penampilan keseluruhan yang memikat. Kesan pertama itu penting sekali untuk diperhatikan karena akan meninggalkan perasaan mendalam untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena itu kita harus memperhatikan penampilan( dari ujung rambut hingga ujung kaki)
Bagi para pekerja kantoran yang selalu dituntut untuk tampil dan hadir secara professional,tentunya paling penting sekali untuk memperhatikan keseluruhan penampilan (dalam hal ini berpakaian) dalam citra propfesional juga. Sehingga dapat mewujudkan profesionalisme secara nyata. Penampilan yang baik ini akan mendukung upaya untuk memperlihatkan citra diri yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kajian makalah ini rumusan masalah ini adalah”
- Bagaimanakah konsep etika berpakaian?
Bab II. Pembahasan
A. Etika Berpakaian/berbusana
Setiap orang selalu menginginkan penampilan yang menarik dan ingin merasa menarik di lihat orang lain, karena penampilan itu merupakan daya tarik setiap orang.Penampilan yang baik tercipta dari pakaian yang dipakai sehari-hari, walaupun didalam kantor hampir semua karyawan perusahaan memakai seragam masing-masing yang telah ditentukan dan sebagai karyawan di kantor tetap harus menjaga citra diri dan wibawa perusahaan sebagai image terhadap orang lain, apalagi kalau perusahaan bergerak di bidang jasa tentu salah satu menjadi hal pokok.
Pakaian yang baik dan pas digunakan memberikan kesan anggun dan lebih profesional dan yang perlu kita laksanakan dalan berpakaian kantor adalah disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan harinya dalam menggunakan seragam, kalau mungkin warna atau model menurut selera Anda tidak sesuai, karyawan meski tetap harus menggunakannya dan tidak menolak.
Bagi seseorang pekerja (sekretaris atau pun esekutif) yang selalu dituntut untuk tampil dan hadir secara professional,tentunya paling penting sekali untuk memperhatikan keseluruhan penampilan (dalam hal ini berpakaian) dalam citra propfesional juga. Sehingga dapat mewujudkan profesionalisme secara nyata. Penampilan yang baik ini akan mendukung upaya untuk memperlihatkan citra diri yang baik.
Selanjutnya melalui citra yang baik itulah seorang pekerja dapat mengkomunikasikan kepada orang lain, siapa dirinya yang sebenarnya yaitu menyangkut keberadaan posisi, pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki. Perlu diingat bahwa dalam upaya memperlihatkan penampilan yang baik, pakaian yang dikenakan tidak harus mahal atau bermerk kelas dunia melainkan harus rapih,bersih,sesuai dengan situasi dan kondisi. Khusus untuk lingkungan kerja pakaian yang dikenakan lebih mementingkan kualiatas dibandingkan factor fashion-nya, dengan berpatokan pada keserasian pakaian/busana, formalitas acara, dan budaya perusahaan.
Bagaimana cara etika berpakaian/berbusana di kantor yang perlu diperhatikan adalah :
I. Taat Aturan
Mempergunakan busana yang tidak melanggar aturan, norma, kepatutan dalam lingkungan dimana kita berada. (di kantor jangan mempergunakan pakaian yang terbuka/terlihat aurat atau anggota tubuh yang seharusnya ditutupi).
II. Pakaian dalam jangan sampai terlihat
Di tempat kerja, Anda merupakan seorang yang profesional. Jika bra Anda menerawang pada kemeja tipis yang Anda kenakan, tentunya hal ini tidak layak untuk dilihat. Belum lagi, mata pria yang memandang Anda bagaikan ingin menerkam.
Oleh sebab itu, jika baju yang dikenakan terlalu tipis, gunakan tank top sebagai dalaman agar bra tidak langsung terlihat. Jika Anda memakai rok pendek, gunakan bicycle pants (celana ketat) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti, saat sedang menaiki tangga, bisa saja celana dalam Anda terlihat dari bawah.
III. Sesuai Dengan Tujuan dan Situasi
Jika ingin bekerja gunakanlah pakaian seragam untuk bekerja, bukan pakaian untuk tidur (piyama), renang, kerja, dan lain-lain. Apabila suhu di luar rumah sangat dingin, gunakanlah jaket yang tebal, bukan memakai pakaian tipis.
IV. Rapi dan Tepat Ukuran
Pakaian yang dipakai sebaiknya pakaian yang telah dicuci bersih, disetrika rapi dan jika dipakai tidak kebesaran maupun kekecilan. Pakaian yang kotor merupakan sarang penyakit bagi kita diri sendiri maupun kepada oang lain yang ada di sekitarnya. Dan bagi wanita hindari memakai pakaian yang terlalu kekecilan( seksi) karena akan menghambat dalam beraktifitas dan akan menimbulkan efek negative dari rekan kerja khususnya pria.
V. Tidak Mencolok
Pakailah baju-baju yang biasa-biasa saja tidak mengganggu akivitas maupun kenyamanan orang lain. Misalnya menggunakan gaun wanita dengan ekor puluhan meter sangat tidak pantas jika kita gunakan di tempat seperti di bus umum.
Hindari menggunakan pakaian yang terlalu mencolok atau menarik perhatian orang, terutama di tempat umum (misl, dikantor).Hindari aksesoris yang menimbulkan bunyi-bunyi waktu anda bergerak, dan yang mudah tersangkut .
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan
Untuk seorang pekerja kantoran, cara berpakaian itu sangat penting. Karena cara berpakaian seseorang itu mencerminkan dirinya sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan seorang pekerja kantoran dalam berpakaian adalah:
- Hendaklah rapi, bersih dan sederhana.
- Ketika memakai pakaian, hendaklah disesuaikan dengan tempatnya.
- Pakaian yang kita pakai adalah pakaian yang sopan, tidak terlalu sempit dan tidak menunjukkan aurat kita.
B. Saran
Berpakaianlah sesuai aturan dan berpakaian juga harus melihat situasi dan kondis yang ada ( tempat yang dituju) misalnya ketika berada dikantor harus menghindari sesuatu yang terkesan glamor seperti misalnya aksesoris yang bling-bling karena tidak cocok bila dikenakan di area kantor yang banyak aktifitas, aksesoris yang glamoran lebih tepat bila berada di acara pesta.
DAFTAR PUSTAKA
1. Monteiro,Maria. 2010. Buku Ajar Etika Profesi dan Bisnis.Kupang: Politeknik Negeri Kupang
2. organisasi.org/tata-cara-etika-dalam-memakai-pakaian-berpakaian-yang baik dan sopan
3. g-gumilar.blogspot.com/2007/06/etika–berbusana.html