Makalah Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

3 min read

Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Bab II. Pembahasan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang objek telaahnya adalah alam dengan segala isinya termasuk bumi, tumbuhan, hewan serta manusia.Jika dilihat dari namanya IPA diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab akibat dari kejadian-kejadian yang terjadi dialam ini (Winatapura, 1993).

Menurut Sudjoko (2000), biologi merupakan bagian dari bidang studi Ilmu Pengetahuan alam (IPA). Sebagian dari bidang studi IPA, memiliki ciri atau karakteristik yang jelas yaitu :

  • Objek dan persoalan

Objek dan persoalan (masalah yang menjadi kajian) akan menentukan macam disiplin atau ilmu. Pada biologi objek kajiannya adalah makhluk hidup dan aspek kehidupannya baik dimasa lampau maupun sekarang.

  • Metode keilmuan

Perbedaan objek dan persoalan memberikan konsekuensi cara dan prosedur tentang cara penemuan fakta dan konsep keilmuan ataupun cara mempelajari dan memecahkan persoalan yang dikaji.

  • Kecenderungan perkembangan

Ilmu merupakan hasil budaya manusia dari dan untuk manusia, oleh karena itu kebutuhan-kebutuhan kehidupan manusia sering menyebabkan subjektivitas dalam arahan perkembangan ilmu dari waktu kewaktu, misalnya biologi masa kini menekankan pada persoalan biologi masa depan.

Sedangkan sifat dari biologi sebagai ilmu sebagai berikut:

  1. Memiliki Objek Kajian, Suatu ilmu harus memiliki objek kajian. Contoh  ilmu matematika memiliki objek  kajian berupa angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya. Sedangkan Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup.
  2. Memiliki metode
    Metode artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.  Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan dapat dilakukan oleh siapapun.
  3. Bersifat Sistematis
    Sistimatis artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan, saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Contohnya dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang sel, maka materi yang akan kita pelajari perlu mendapat dukungan materi lain, misalnya tentang jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak bertolak belakang. Sehingga ilmu pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang saling bertolak belakang.
  4. Bersifat Universal
    berlakuk umum artinya pengetahuan ilmiah itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seorang atau oleh beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Contohnya dalam biologi pada reproduksi seksual selalu dimulai dengan adanya pertemuan antara sperma dan sel telur. Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku untuk semua jenis makhluk hidup? Jika benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum atau bersifat universal. Jadi, kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum.
  5. Bersifat Objektif
    Objektif  artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya, kesesuaian itu dapat dibuktikan dengan pengindraan atas dasar empiris (pengalaman). Bagaimana jika ilmu bersifat tidak objektif? Dapatkah ilmu itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi. Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami perkembangan yang luar biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa pada saat terjadi peristiwa bom Bali, untuk mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan dengan menggunakan sidik jari karena tubuh pelaku peledakan bom juga ikut hancur.Untuk mengetahui identitas pelaku hanya dapat digunakan satu cara, yaitu dengan menggunakan tes DNA yang berasal dari serpihan tubuh pelaku peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya.
  6. Bersifat Analitis
    Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempelajari bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan sebagainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian tersebut.
  7.  Bersifat Verifikatif
    Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya, tetapi akhirnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.

·         Karasteristik biologi sebagai ilmu

Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Adapun karakteristik biologi sebagai ilmu yaitu:

  1. Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
    Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata)
  2. Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
  3. Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus.
  4. Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif) Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.
  5. Komponen biologi sebagai ilmu

Biologi merupakan cabang sains yang mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup, dan untuk mempelajari melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi biologi.

KARAKTERISTIK ILMU BIOLOGI

KIB ditentukan oleh objek yang dipelajari & permasalahan yang akan dikaji.
Karakteristik dasar MH terbagi menjadi 6 poin :
1) MH disusun oleh sel, serta dilindungi oleh membran sel.
2) MH mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
3) MH melakukan metabolisme. Di dalam tubuh mc terjadi berbagai rx atau penyusunan dan penguraian senyawa-senyawa dalam keadaan homeostatis.
4) MH memberikan respon terhadap rangsangan.
5) MH melakukan reproduksi.
6) MH mampu beradaptasi dengan lingkungannya
Ket :
~ KIB = Karakteristik Ilmu Biologi
~ MH = Mahluk Hidup
~ mc = manusia
~ rx = reaksi

Diposkan oleh Sri Mukminati Nur

·         Karakteristik Pembelajaran Biologi
Pembelajaran biologi di sekolah dapat dikatakan “unik”, karena baik subjek maupun objek pembelajarannya memiliki karakter yang khas. Objek pembelajaran biologi selain berhubungan dengan alam nyata juga berkaitan dengan proses-proses kehidupan. Agar siswa dapat memahaminya, maka metode dan pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajarannya harus disesuaikan dengan karakteristik objek dan subjek belajarnya. Fenomena yang diajarkan melalui biologi adalah fenomena alam yang mungkin pernah dihadapi siswa. Oleh karena itu, biologi tidak dapat dipahami jika hanya diajarkan secara hafalan. Pemahaman konsep-konsep biologi dapat dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat diamati/dilakukan siswa. (Saptono dalam Sari, 2007).

Hal ini senada dengan Muslich dalam Sari (2007) yang menyebutkan bahwa, jika dalam pembelajaran guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkannya, maka mereka akan mengingat sebanyak 90%. Lebih lanjut dalam penelitiannya diungkapkan bahwa siswa akan mencapai hasil belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, dan 50% dari apa yang dilihat dan didengar. Hal ini berarti bahwa siswa mudah memahami konsep jika disertai dengan contoh-contoh konkret sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang benar-benar nyata.

Laporan Praktikum Kimia Koloid

Praktikum Kimia Koloid A. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah : B. Teori Dasar 1. Pengertian koloid. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya...
Ananda Dwi Putri
7 min read

Laporan Praktikum Entalpi Pelarutan

Praktikum Entalpi Pelarutan Bab I. Pendahulaun A. Latar Belakang Senyawa-senyawa yang terdapat dialam dapat dibagi dua berdasarkan kelarutannya yaitu senyawa yang dapat larut dan...
Ananda Dwi Putri
14 min read

Laporan Praktikum Pembuatan n-Butil Asetat

Praktikum Pembuatan n-Butil Asetat Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Ester merupakan suatu senyawa yang dapat disintesis dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol....
Ananda Dwi Putri
6 min read

Leave a Reply