Laporan Praktikum Uji Ingenhoust Pada Hydrilla

2 min read

Praktikum hydrilla fotosintesis

Praktikum uji ingenhoust Pada Hydrilla bertujuan untuk menguji Teori Ingenhousz dengan melihat proses fotosintesis.

Uji Ingenhoust Pada Hydrilla

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap proses fotosintensis tumbuhan air Hydrilla verticillata?
  2. Bagaimana prinsip kerja enzim katalase?
  3. Bagaimanan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen dengan Teori Ingenhousz?
  4. Mengetahui pengaruh temperatur terhadap proses fotosintesis tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla verticillata)?

Bab II. Kajian Teori

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan.Oleh karena itu proses pengubahan memerlukan energi cahaya, maka asimilasi zat karbon disebut fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pengubahan zat organic H2O  dan COoleh klorofil menjadi  zat organik (karbohidrat) dengan pertolongan cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari.Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum. Masing-masing spektrum  mempunyai panjang gelombang yang berbeda,sehingga pengaruh terhadap proses fotosintesis pada tumbuhan juga berbeda. Selain cahaya yang mempengaruhi fotosintesis terdapat faktor lainnya yaitu ketersediaan air, intensitas cahaya, konsentrasi CO2, serta temperatur terhadap fotosintesis tumbuhan air  Hydrilla.

Pada percobaan ini terdapat dua kegiatan yaitu uji sachs untuk mengetahui apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis, dan ingenhousz untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis.

Teori Sachs (1860), membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian memakai iodine/yodium. Reaksi antara amilum dengan iodine/yodium menghasilkan warna hitam. Ternyata amilum hanya terdapat pada daun-daun yang terkena sinar (Rasidin, 1990).

Serta dengan landasan Teori Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan O2 (oksigen). Hal ini dibuktikan dalam percobaannya menggunakan tanaman air Hydrilla verticylata di dalam bekerglas di bawah corong terbalik yang ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi. Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah penyerapan sinar oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis (Rasidin, 1990).

Oleh karena itu, untuk mengetahui dan memb uktikan bahwa hasil dari proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan amilum atau glukosa (karbohidrat) dan oksigen (O2), maka dilakukanlah percobaan ini.

Bab III. Metode Praktikum

A. Alat dan Bahan

  1. Tabung Reaksi
  2. Tissue
  3. Stopwatch
  4. Tumbuhan Hydrilla
  5. Air

B. Langkah Kerja

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
  2. Cuci hingga bersih Hidrilla yang akan digunakan.
  3. Masukan kedalam wadah glass yang telah diberi air secukupnya
  4. Amati dengan interval waktu 5 menit pertama hingga batas 30 menit pengamatan
  5. Mengamati gelembung udara yang terbentuk.
  6. Mencatat hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan.
  7. Menganalisa dan menyusun tabel hasil pengamatan.
  8. Membuat laporan pengamatan.
  9. Membuat kesimpulan.

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Ingenhousz Pada Hyidrilla                                                         

No.INTERVAL GELEMBUNGPERLAKUAN
TERANGGELAP
1.5 Menit8
2.10 Menit12
3.15 Menit243
4.20 Menit9523
5.25 Menit13655
6.30 Menit19847

*) data didapat dari penelitian langsung dengan menghitung jumlah gelembung kecil permenitnya dari tanaman hidrilla sesuai interval waktunya.

B. Pembahasan

I. Hydrilla + tanpa cahaya (teduh)

Pada percobaan pertama, pengamatan proses fotosintesis Hydrilla ditempat teduh ini, dihasilkan data bahwa pada 5 menit pertama tidak ada gelembung , 5 menit kedua masih belum muncul gelembung, dan 5 menit ketiga juga tidak ada gelembung. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan Hydrilla tidak melakukan proses fotosintesis di tempat yang teduh bahkan tanpa cahaya matahari sehingga tidak dihasilkan gelembung yang banyak, gelembung tersebut berupa oksigen. Karena, semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah pula ATP (energi) yang terbentuk, sehingga memperlambat laju reaksi.Sehingga pada perlakuan pertama tidak dihasilkan satupun gelembung.

II. Hydrilla + cahaya matahari (terang)

Pada percobaan kedua, 5 menit pertama dihasilkan 8 gelembung, 5 menit kedua dihasilkan 12 gelembung, dan saat 5 menit ketiga dihasilkan 243 gelembung. Jumlah gelembung pada menit ke-5 dan menit ke 10 dihasilkan lama dan sedikit, tetapi pada menit ke 15 tiba-tiba banyak sekali gelembung yang muncul , hal tersebut dikarenakan, semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin banyak ATP yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Sehingga gelembung yang dihasilkan semakin banyak.

Bab V. Kesimpulan

A. Kesimpulan

  1. Fotosintesis adalah proses pengubahan zat organic H2O  dan CO2 oleh klorofil menjadi  zat organic (karbohidrat) dengan pertolongan cahaya.
  2. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis pada percobaan ini, adalah (1) Cahaya matahari dan (2) Konsentrasi CO2
  3. Suhu mempengarui fotosintesis karena mempengaruhi kinerja enzim dan membuka atau menutupnya stomata, pada proses fotosintesis suhu optimum 10-38”

B. Saran

  1. Penelitian dilakukan lebih teliti terutama saat mengitung jumlah gelembung yang dihasilkan.
  2. Melakukan pemahaman terhadap teori-teori yang berkaitan dengan fotosintesis sebelum melakukan percobaan.
  3. Sebaiknya pengisian air ke dalam rangkaian alat sebaiknya dilakukan dengan cepat sehingga tidak ada udara di dalam tabung reaksi.
  4. Tanaman hidrilla yang digunakan untuk setiap tabung hendaknya disama ratakan, karena akan mempengaruhi data.
  5. Tabung reaksi untuk mengetahui banyak gelembung sebaiknya di luruskan posisinya untuk memudahkan membedakan banyak sedikitnya gelembung yang dihasilkan.