Daftar isi
Reaksi Kimia dan Redoks
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasikan senyawa baru (produk). Dalam kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Adapun beberapa tujuan yang dilakukan dalam percobaan kali ini salah satunya yaitu, dapat mengamati tanda-tanda terjadinya reaksi. Reaksi-reaksi kimia dapat dilihat dari adanya perubahan. Perubahan tersebut diantarnya yaitu, terjadinya perubahan warna, perubahan wujud, timbulnya gas, adanya endapan, dan perubahan suhu.
Perubahan reaksi kimia sangat penting karena merupakan kemampuan dasar untuk praktikum-praktikum selanjutnya. Serta kita dapat mempelajari jenis reaksi kimia diantaranya yaitu, reaksi penggabungan, reaksi penguraian, reaksi penggantian, reaksi penggantian rangkap dan reaksi netralisasi. Pada percobaan kali ini, kita dapat mengamati terjadi nya reaksi ari senyawa dengan cara mereksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan baik perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Dan dapat menuliskan persamaan reaksi dengan cara mereaksikannya.
1.2 Tujuan
1. Dapat Mempelajari jenis reaksi kimia secara sistematis
2. Dapat Mengamati tanda-tanda terjadinya reaksi
3. Dapat Menulis persamaan reaksi dengan benar
4. Dapat Menyelesaikan reaksi redoks dari setiap percobaan
1.3 Pertanyaan Pra Praktek
1. Berikan definisi dari istilah-istilah berikut : katalis, deret elektromatif, reaksi eksotermik, endapan, produk dan pereaksi !
Jawab :
Ø Katalis : adalah suatu zat yang dapat memepercepat laju reaksi, namun zat tersebut tidak ikut bereaksi.
Ø Deret elektromatif : adalah deret yang menyatakan kekuatan untuk mereduksi dari yang paling kuat ke yang paling lemah.
Ø Reaksi eksotermik : adalah reaksi kimia yang melepaskan energi dalam bentuk panas (kalor) ditandai dengan naiknya suhu.
Ø Endapan : adalah zat yang berada di dasar campuran yang merupakan salah satu ciri reaksi kimia.
Ø Produk : adalah hasil dari reaksi kimia
Ø Pereaksi : adalah zat-zat yang bereaksi
2. Terangkanlah arti lambang-lambang berikut : ∆, Wr, (s), (l), (g), dan (aq) !
Jawab :
Ø ∆ : perubahan
Ø Wr : energi rata-rata dalam reaksi kimia
Ø (s) : zat dalam bentuk solid (padat)
Ø (l) : zat dalam bentuk liquid (cairan)
Ø (g) : zat dalam bentuk gas
Ø (aq) : zat dalam bentuk aquos (larutan)
3. Berapa kira-kira volume dalam tabung reaksi yang berisi sepersepuluh bagian?
Jawab : untuk tabung reaksi 250 ml
x 250 ml = 25 ml
4. Apakah warna indikator PP dalam larutan asam?
Jawab :
Tidak berwarna (bening)
5. Hitung massa atom Cu dari data berikut :
Bobot cawan penguap + logam M = 45,82 g
Bobot cawan penguap = 45,361 g
Bobot cawan penguap + logam Cu = 45,781 g
Jawab :
Massa atom Cu = (bobt cawan penguap + Cu) – (bobot cawan)
= 45,781 – 45,361
= 0,42 g
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidasi dan reduksi !
Jawab :
Ø Oksidasi : peristiwa pelepasan elektron dan biloksnya bertambah
Ø Reduksi : peristiwa penangkapan elektron dan biloksnya berkurang
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidator dan reduktor !
Jawab :
Ø Oksidator : zat yang mengalami reduksi
Ø Reduktor : zat yang mengalami oksidasi
II.LANDASAN TEORI
2.1 Reaksi Kimia
Persamaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia prsamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergbung dan secara kuantitatif menyatakan jumlah zat yng bereaksi serta jumlah produk reaksi.
Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
2) Reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan elektron
Contoh reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
Ag+ (l) + NO3– (l) Na+(l) Cl–(l) AgCl (s) + Na+(l) + NO3–(l)
Ag+(l) +Cl–(l) AgCl(s)
Reaksi yang disertai perpindahn elektron dari satu atom ke atom lain dikenal sebagai reaksi oksidasi reduksi (redoks), contoh :
Na * + : .Cl ∷ NaCl
Sebuah atom netral natrium memberikan satu electron ke atom netral kalor hingga terbentuk muatan positif Na+ dan muatan negatif Cl– .
Reaksi kimia adalah proses yang mengonservasi sekelompok zat yang disebut reaktan, menjadi kelompok zat baru yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reasi kimia adalah reaksi yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus, tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur masing-masing mempertahankan komposisi dan zat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita dapat mengatakan bahwa suatu reaksi telah terjadi. Beberapa jenis bukti fisis yang diperlukan ditunjukkan berikut ini :
Ø Perubahan warna
Ø Pembentukan padatan dalam larutan jernih
Ø Evolusi gas
Ø Evolusi atau penyerapan kalor
Meskipun pengmatan seperti ini biasanya menanadakan bahwa reaksi telah terjadi, bukti kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk mengidentifikasi semua zat yang ada.(Petrucci.2007:108).
2.2 Macam-macam Reaksi Kimia
Umumnya reaksi-reaksi kimia digolongkan menurut jenisnya sebagai berikut :
Ø Reaksi penggabungan
Yaitu reaksi di mana dua buah zat bergabung memebentuk zat ketiga. Kasus paling sederhana adalah jika dua unsur bereaksi memebentuk senyawa. Misalnya, logam natrium bereaksi dengan gas klorin memebentuk natrium klorida. Persamaan kimianya:
Na(s) + Cl(g) 2NaCl(s)
Ø Reaksi Penguraian
Yaitu suatu reaksi senyawa tunggal membentuk dua atau lebih zat baru. Biasanya reaksi ini berlangsung dalam suhu tinggi. Beberapa senyawa yang dapat teruraidengan menaikkan suhu misalnya kclo3. senyawa ini jika dipanaska akan terurai menjadi KCl dan gas oksigen. Persamaan kimianya :
KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2 (g)
Ø Reaksi pendesakan atau pergantian
Yaitu suatu reaksi di mana suatu unsur bereaksi dengan suatu senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam senyawa itu. Misalnya, jika logam besi dicelupkan ke dalam larutan tembaga (II) nitrat, akan mengendapka logam tembaga. Persamaan kimianya :
2Fe(s) + Cu (No3)2(aq) CU(s) + Fe(No3)2(aq)
Ø Reaksi metalesis (pembentukan ganda)
Yaitu reaksi yang melibatkan petukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari senyawa. Misalnya larutan kalium iodida yang tidak berwarna. Ion-ion di dalam larutan bereaksi memebentuk endapan berwarna kuning dari senyawa timbal (II) iodida. Persamaan kimianya :
2KCl(aq) + Pb (No3)3(aq) 2KNO3(aq) + Pbl2(s)
Ø Reaksi pembakaran
Yaitu reaksi suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi cepat disertai pelepasan kalor memebentuk nyala.
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan bilangan satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur dioksidas, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif suatu zat pengoksidasi adalah suatu zat yang memeperoleh elektron dan dalam proses tertentu zat tersebut direduksi. Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron atau lebih dari alam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif. Jadi suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron dalam proses itu zat ini dioksidasi (svehia.195:108).
2.3 Reaksi Redoks
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang spontan bisa terjadi.
Dalam reaksi redoks, electron-elektron ditransfer dari satu zat ke zat lain. Reaksi antara logam Mg dan HCl merupakan satu contoh reaksi redoks:
0 +1 +2 0
Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g) (Chang.2002:194)
Menentukan reaksi redoks : dalam mencari bilangan oksidasi semua unsur dalam suatu reaksi, serta dapat mengetahui reaksi tersebut redoks serta menentukan unsur yang teroksidasi dan tereduksi, contoh :
a. 2Na + Cl2 2NaCl , biloks Na = 0 ke +1(oksidasi)
, biloks Cl = 0 ke -1 (reduksi)
b. NaS +CaCl2 CaS + 2HCl , bilangan oksidasi semua unsur tetap.
Jadi reaksi a dan b adalah redoks dan metethesis (Syukri.1999:112).
Bilangan oksidasi unsur-unsur yang umum dikenal yaitu yang disusun berdasarkan posisinya dalam tabel periodik :
· Unsur-unsur logam dapat memiliki bilangan oksidasi positif, sedangkan unsur-uunsur nonlogam dapat memiliki bilangan oksidasi positif atau negatif.
· Bilangan oksidasi tertinggi yang dimiliki unsur golongan IA-VIIIA adalah sama dengan bilanganya dalam tabel periodik, sebagai contoh halogen adalah golongan VIIA, sehingga bilangan oksidasi tertinggi yang paling mungkin adalah+7
Logam-logam transisi (golongan IB, IIIB – VIIIB) biasanya memiliki beberapa bilangan oksidasi yang mungkin (Raymond, 2004 : 84).
2.4 Proses Oksidasi dan Reduksi
Oksidasi adalah proses pelepasan elektron (e–) dari suatu zat, sedanggkan reduksi adalah proses penangkapan electron oleh suatu zat. Pada waktu melepaskan e– suatu zat berubah menjadi bentuk teroksidasinya, Karen zat itu bertindak sebagai zat pereduksi. Sebaliknya, zat pegoksidasi adalah zat yang menerima electron dank arena itu zat tersebut mengalami reduksi (Rivan.1994:319).
Dalam mempelajari reaksi oksidasi dan reduksi biasanya reaksi ini dipisahkan mejadi dua bagian misalnya untuk reaksi sebagai berikut:
Zn(s) + Cu(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Dipisahkan menjadi dua setengah reaksi, yaitu:
Oksidasi : Zn(s) Zn2+ + 2e–
Reduksi : Cu2+ + 2e– Cu(s)
Jumlah elektron yang dilepaskan dan jumlah electron yang diterima dapat dijumlahkan untuk memperoleh persamaan reaksi oksidasi reduksi yang sudah setara (Achmad.1999:51).
2.5 Sistem Oksidasi Reduksi
Contoh, bila logam zn dimasukkan kedalm larutan yang berisi Zn+ terdapat beda potensial antara larutan yang berisi ion inerst seperti Pt dimasukkan dalam timbul beda potensial antara larutan dan elektrodenya yang disebut potensial redoks.
Esel = Eosel –
(Sukardjo.1990:264).
III.METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
a) Alat
– Sudip
– Krus
– Pembakar Bunsen
– Tabung raksi
– Pipet tetes
– Lemari asam
b) Bahan
– 0,1 serbuk Mg
– CuSO4.5H2O
– 1 ml AgNO3 0,01 M
– 0,1 g serbuk Cu
– 1 ml HCl 0,01 M
3.2 Prosedur Kerja
A. Reaksi Penggabungan
3.2 Prosedur Kerja
Serbuk Mg |
Masukkan ke dalam krus seujung sudip |
Bakar pada nyala busen |
amati |
Hasil |
B. Reaksi penguraian
Tabung Reaksi |
Masukkan CuSO4∙5H2O |
panaskan dengan busen |
Hasil |
amati |
Tabung reaksi 1 |
C. Reaksi Penggantian Tunggal
Isi dengan 1 ml larutan AgNO3 0,01 M dan masukkan kira-kira 0,1 g serbuk Cu |
Kocok hingga homogen |
Tabung reaksi 2 |
Hasil |
Amati dan catat hasilnya |
Isi dengan 1 ml larutan HCl 0,1 M dan 0,1 g serbuk Mg |
Hasil |
Kocok hingga homogen |
D. Reaksi Penggantian Rangkap
Hasil |
3 tabung reaksi (2) |
Tambahkan masing-masing 1ml larutan Na3PO4 0,1M |
Amati dan catat hasilnya |
Masukkan 1 ml AgNO3 0,01 M pada tabung IV, larutan Hg(NO3)2 0,1M pada tabung V dan larutan Al(NO3)2 0,1M pada tabung VI |
Hasil |
Masukkan 1 ml AgNO3 0,01 M pada tabung I, larutan Hg(NO3)2 0,1M pada tabung II dan larutan Al(NO3)2 0,1M pada tabung III |
Amati dan catat hasilnya |
3 tabung reaksi (1) |
Masing-masing tambahkan 1 ml KI 0,1 M |
CATATAN : khusus untuk tabung reaksi V jangan goyangkan tabung setelah penambahan Na3PO4
3 tabung reaksi |
E. Reaksi Netralisasi
Hasil |
Amati dan catat hasilnya |
Masukkan masing-masing 1 tetes indikator penolftalein |
Tetesi larutan NaOH 0,1M sampai terjadi perubahan warna |
Isi 1ml HNO3 0,1M pada tabung 1, 1ml H2SO4 0,1M pada tabung 2 dan 1ml H3PO4 O,1M pada tabung 3 |
3 tabung reaksi |
f. Reaksi Redoks Serta Perubahan Warna
Hasil |
Tetesi dengan larutan Na2C2O4 0,1M sampai terjadi perubahan warna |
Masukkan 1ml HCl 6M pada tabung reaksi 3dan tambahkan 1g kristal kmno4 panaskan dalam lemari asam, amati apa yang terjadi |
Masukkan 0,5ml larutan H2SO4 6 Mdan 0,5 ml larutan KMNO4 pada tabung 1 |
Teteskan larutan KMnO4 ke tabung 2 dan amati setiap tetes penambahan sampai terjadi perubahan warna yang stabil dan catat jumlah KMnO4 yang terpakai |
Masukkan 3ml larutan NHSO3 0,1M dan 1ml NaOH 0,1M pada tabung 2 sambil dikocok |
tabung reaksi (1) |
G. Beberapa Reaksi Redoks
jelaskan keadaan di atas dengan menggunakan daftar elektrode reduksi |
Catat urutan logam sesuai dengan berkurangnya kereaktifan dan tulis persamaan reaksiny a |
Masukkan FeCl3 0,1M. Tambahkan 10 tetes H2SO4 1M dan 10 tetes KI 0,1M |
perhatikan apa yang terjadi |
tabung reaksi (4) |
panaskan 2 menit, kemudian tambahkan 1 tetes larutan kanji |
Hasil |
tabung reaksi (3) |
Masukkan larutan 5 tetes H2o3 0,1 M dan tambahkan 5 tetes H2SO4 1 M dan 10 tetes KI 0,1 M |
Kemudian tambahkan 1 tetes tepung kanji. Amati perubahan yang terjadi dan catat. |
tabung reaksi (2) |
Lakukan sebaliknya, dengan memasukkan logam Cu ke dalam larutan ZnSO4 0,5M. catat apa yng terjadi |
Masukkan larutan Pb(No3)2 0,5M dan NaNO3 0,5M , masukkan sedikit serbuk Mg |
Catat hasil pengamatan |
Masukkan 5 tetes H2O2 0,1M, tambahkan 5 tetes H2SO4 1M dan 10 tetes KI 0,1 M kemudian tambahkan 1 tetes larutan kanji |
Masukkan 2ml larutan CuSO4 0,5M. tambahkan sepotong logam Zn biarkan beberapa menit. Catat hasilnya |
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
PERSAMAAN REAKSI | BUKTI TERJADINYA REAKSI |
a. Reaksi PenggabunganMg + O2 àMgO2 | – terjadi perubahan warna hitam menjadi abu-abu dan terdapat uap |
b. Reaksi penguraianCuSO4∙5H2OàCuSO4+ 5H2O | – setelah danaskan warna serbuk zat menjadi memudar kemudian menjadi putih dan terbntuk uap air pada dinding tabung |
c. Reaksi Penggantian Tunggal1. Cu + AgNO4 à Cu(NO3)2 + 2Ag2. Mg + HCl àMgCl2 + H2 | -terbentuk endapan-berbuih dan membentuk endapan |
d. Reaksi penggantian rangkap1. AgNO3+KlàAgl + KNO32. Al(NO3) + Kl3. AgNO3 + Na3PO4 à Ag3PO4 +3NaNO4. Al(NO3)+ Na3PO4 à AlPO4 | – berubah warna menjad putih susu- berubah warna dan ada endapan menjadi kuning- terdapat endapan dan berubah warna menjadi kuning bening- terbentuk endapan warnanya menjadi putih susu |
e. Reaksi netralisasi1. HNO3 + NaOH NaNO3 + H2O2. H2SO4 + 2NaOH NaNO3 + H2O3. H3PO4 + 3NaOH Na3PO4 + 3H2O | -terjadi perubahan warna pada tetesan ke dua lalu mulai kembali bening pada tetesan NaOH selanjutnya. |
f. Reaksi redoks1. Na2C2O4 + KMnO4 2NaMnO4 + K2C2O42. NaHSO4 + KMnO4 NaMnO4 +KHSO43. HCl + KMnO4 KCl + HMnO4 |
Untuk percobaan reaksi redok kami tdak melakukan karena bahan yang dibutuhkan tida tersedia
BEBERAPA REAKSI REDOKS
No. | Percobaan | Pengamatan | Reaksi |
1. | CuSO4+Logam ZnZnSO4+Logam CuSerbuk Mg + Pb(NO3)2 | Terbentuk gelembung/gas.– | CuSO4+Zn ZnSO4+Cu– |
2. | Serbuk Mg+NaNO3 | – | – |
3. | H2O2+H2SO4+Kl+kanji | – terdapan endapaan | |
4. | FeCl3+H2SO4+Kl+kanji | -terdapat gelembung gas dan mengepulkan asap, warna menjadi putih dan mengendap dengan warna ungu muda |
Ada beberapa percobaan yang tidak kami lakukan karena bahan yang dibutuhkan tidak tersedia.
4.2Pembahasan
A. Reaksi Penggabungan
Pada percobaan ini langkah awal yang kami lakukan adalah mengambil seujung sudip Mg untuk dimasukkan ke dalam krus selanjutnya dibakar pada nyala bunsen selama dua menit. Bukti terjadinya reaksiyaitu adanya perubahan warna hitam menjdi abu-abu dan terdapat uap. Rumus reaksi, yaitu:
Mg + O2 MgO2
B. Reaksi Penguraian
Pada percobaan ini terlebih dahulu kami menyiapkan tabung reaksi yang telah dibersihkan. Selanjutnya kami mengambil seujung sudip kristal CuSO4∙5H2O lalu dimasukkan pada tabung reaksi,kemudian panaskan dengan bunsen selama dua menit. Berdasarkan pengmatan yang diperoleh terjadi perubahan warna menjadi putih dan terbentuk up air pda dinding tabung. Rumus reaksi, yaitu:.
CuSO4∙5H2O CuSO4 + 5H2O
C. Reaksi Penggantian tunggal
Pada percobaan ini dilakukan dua percobaan.yaitu :
5. Percobaan pertama :
Hal yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan tabung reaksi yang telah dibersihkan. Selanjutnya mengisi tabung reaksi tersebut dengan 1ml larutan AgNO3 0,01M dan kira-kira 0,1g serbuk Cu kemudian dikocok hingga homogen. Hasilnya yaitu larutan AgNO3 dan serbuk Cu menyatu dan terjadi endapan. Reaksinya :
Cu + AgNO3 Cu(NO3)2 + 2Ag
6. Percobaan kedua :
Pada percobaan kedua ini kami memasukkan 1ml larutan HCl 0,1M pada tabung reaksi yang telah dibersihkan dan juga memasukkan kira-kira 0,1g serbuk Mg. Setelah diamati, hasilnya yaitu terdapat endapan dan muncul gas dalam bntuk buih. Reaksinya :
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi reaksi pada larutan tersebut.
D. Reaksi Penggantian Rangkap
· Pada percobaan ini, kami melakukan 6 percobaan untuk mengidentifikasi reaksi pengganti rangkap. Tetapi, dikarenakan tidak ada bahan untuk Hg(NO3)2, maka kami hanya melakukan 4 percobaan. Langkah pertama
Dua tabung reaksi dimasukkan AgNO3 dan Pb(NO3) pada setiap tabung, lalu ditambahkan KI. Pada yang berisi AgNO3 + KI, terjadi perubahan warna, menjadi putih susu. Reaksinya :
AgNO3 + KI KNO3 + AgI
Sedangkan pada tabung yang bereaksi antara Pb(NO3) + KI, terjadi warna, menjadi kuning dan terdapat endapan. Reaksinya :
Pb(NO3) + KI KNO3 + PbI
· Langkah kedua
Untuk langkah yang kedua sama dengan langkah yag pertama, yaitu dengan menyedikan dua tabung reaksi, yang masing-masing tabung berisi AgNO3 dan Pb(NO3). Kemudian disetiap tabung ditambahkan dengan larutan Na3PO4. Pada tabung yang berisi AgNO3 + Na3PO4, terjadi perubahan warna menjadi kuning bening dan terdapat endapan. Reaksinya:
AgNO3 + Na3PO4 NaNO3 + Ag3PO4
Sedangkan untuk tabung yang berisi Pb(NO3) + Na3PO4, terjadi perubahan warna menjadi putih susu dan terbentuk endapn. Reaksinya :
PbNO3 + Na3PO4 NaNO3 + Pb3PO4
E. Reaksi Netralisasi
Pada percobaan ini, kami melakukan 3 percobaan, namun karena bahan HNO3 dan H3PO4 yang tidak tersedia, maka kami hanya melakukan 1 percobaan, yaitu dengan menggunakan bahan H2SO4. Mula-mula larutan H2SO4 dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes indikator PP, lalu tetesi dengan larutan NaOH. Hasil reaksi yang terjadi yaitu anya perubahan warna pada tetesan ke dua kemudian warna kembali kewujud semula pada pemberin NaOH.
Hal di atas menunjukkan bahwa terjadi reaksi pada setiap larutan dengan indikator terjaadinya perubahan warna.
F. Reaksi Redoks Serta Perubahan Warna
Pada percobaan kali ini kami tidak melakukan percobaan, karena bahan yang dibutuhkan tidak memadai
G. Beberapa Reaksi Redoks
Pada percoban ini kami melakukan 4 percobaan, namun karena beberapa bahan yang tidak tersedia, maka kami melakuan 3 percobaan, yaitu kami mencampurkan :
Ø CuSO4 0,5M + sepotong logam Zn, Hasil pengamatan yang kami peroleh adalah sebagai berikut, pada logam Zn terdapat gelembung gas dan terjadi perubahan warna menjadi coklat kemerahan.
Ø H2O2 + H2SO4 + KI + amilum, Hsil pengamatan yang kami peroleh adalah terjadinya endapan.
Ø FeCl3 + H2SO4 + KI + kanji, terdapat gelembung-gelembung gas, mengepulkan asap dan juga berwarna putih, kemudian setelah ditambahkan larutan kanji warna berubah menjadi ungu muda dan terdapat endapan.
V.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ada 5 jenis reaksi kimia :
Ø Reaksi penggabungan : sintesis satu jenis senyawa dari 2 zat atau lebih
A + Z AZ
Ø Reaksi penguraian : terpecahnya satu senyawa menjadi 2 zat atau lebih
AZ A + Z
Ø Reaksi penggantian : satu unsur menggantikan unsur lain dalam senyawa, unsur yang digantikan adlah yang letaknya lebih bawah dalam deret volta.
A + BZ AZ + B
Ø Reaksi penggantian rangkap : dua zat dalam larutan bertukar pasangan
AX + BZ AZ + BX
Ø Reaksi netralisasi : asam dan basa bereaksi memebentuk garam dan air
HX + BOH BX + HOH
7. Tanda- tanda terjadinya reaksi :
Ø Timbulnya gas
Ø Adanya endapan
Ø Terjadi perubahan warna
Ø Terjadinya perubahan suhu
8. Reaksi redoks yaitu reaksi reduksi dan oksidasi.
Ø Reaksi reduksi : peristiwa penangkapan elektron, melepaskan oksigen, mengikat H2 dan bioksnya berkurang.
Ø Reaksi oksidasi : peristiwa pelepasan elektron, penangkapan oksigen, melepaskan H2 dan koefisienya bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1999. KIMIA DASAR 1. Jakarta:UI press
G.svehia . 1985. Reaksi Redoks . Surakarta ; Balaipustaka
Petrucci . 2007 . Kimia Dasar . Jakarta ; Erlangga
Raymond, Chang.2002. KIMIA DASAR. Jakarta: Erlangga
Raymond, Chang . 2004 . Kimia Dasar 1 . Bandung ; Lautan Bariwasa
Rivai, Harrizul.1994.ASAS PEMERIKSAAN KIMIA. Jakarta: UI Press
Sukardjo, H.2008.KIMIA ORGANIK. Jakarta: Yudhistira
Syukri,S . 1999 . Kimia Dasar 1 . Bandung ; ITB
Yayan, Sunarya . 2010 . Kimia Dasar 1 . Bandung ; Yrama Widya