Laporan Praktikum Pengaruh Faktor Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Pengaruh Faktor Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat berperan baik langsung maupun tidak langsung terhadap organisme hidup. Berperan langsung hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan tersebut, sedangkan peran tidak langsung dengan mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama suplai air. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju kehilangan air dari organisme hidup.

Suhu pada prinsipnya adalah kandungan energi panas pada suatu obyek, dan bersumber dari energi matahari sehingga faktor suhu sangat berkaitan dengan faktor radiasi cahaya matahari. Suhu dipermukaan bumi sangat bervariasi oleh perbedaan tinggi tempat (altitude) dan letak lintang (latitude). Fotosintesis berjalan baik pada suhu sekitar 21˚C dan dalam keadaan demikian proses pembentukan senyawa glukosa relatif lebih lancar sehingga kesempatan untuk mengantarkan fotosintat ke seluruh tubuh tanaman cukup tinggi. Namun demikian, pada suhu yang relatif rendah, kesempatan tersebut terhambat oleh ketersediaan energi karena proses pembakaran atau respirasi pada suhu rendah akan menghasilkan energi yang relatif lebih kecil ini.

Kehidupan di muka bumi berada dalam suatu batas kisaran suhu antara 0ºC sampai 30ºC, dalam kisaran suhu ini individu tumbuhan mempunyai suhu minimum, maksimum, dan optimum yang diperlukan untuk aktivitas metabolismenya. Suhu yang diperlukan organisme hidup dikenal dengan suhu kardinal. Suhu tumbuhan biasanya kurang lebih sama dengan suhu sekitarnya karena adanya pertukaran suhu yang secara terus menerus antara tumbuhan dengan udara sekitarnya. Kisaran toleransi suhu bagi tumbuhan sangat bervariasi, untuk tanaman tropika tidak dapat mentoleransi suhu dibawah 15 – 18ºC. Sebaliknya tanaman konifer masih bisa mentoleransi suhu sampai serendah minus 30ºC, tumbuhan air umumnya mempunyai kisaran toleransi suhu yang lebih sempit bila dibandingkan dengan tumbuhan di daratan. Secara garis besar semua tumbuhan mempunyai kisaran toleransi suhu yang berbeda tergantung pada umumnya, keseimbangan air dan juga keadaan musim. Demikianlah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman.

2.      Tujuan Praktikum

           Tujuan dari praktikum acara ini adalah untuk mempelajari perbedaan tumbuhan  tanaman yang diletakkan di rumah kaca, naungan dan tempat terbuka.

B.     Tinjauan Pustaka

      Suhu mempengaruhi produk sintesa dan metabolisme taanaman. Pada suhu rendah tanaman terangsang untuk membentuk polyisakarida lebih banyak, karena respirasi menurun. Hal ini tentu berkaitan dengan kegiatan fotosintesa sebelumnya. Laju akumulasi karbohidrat akan lebih cepat bila suhu semakin menurun menjelang panen. Tanaman di daerah sedang, suhu optimum untuk fotosintesa lebih rendah dibandingkan dengan suhu optimum untuk respirasi. Fotosintesa tanaman menurun aktivitasnya bila suhu tidak favoraible. Tanaman cepat tua bila suhu berada di atas suhu optimum pada tahap vegetatif, tetapi apabila suhu tinggi pada fase menjelang panen pengaruh suhu tidak kentara. Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa hubungan linear antara suhu dengan beberapa proses fisiologis dan morfologis tanaman hanya sampai batas suhu tertentu, atau hanya sampai batas tercapainya suhu optimum (Anonim 2012).

Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting: bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, kandungan lengas tanah. Suhu udara dapat mempengaruhi iklim mikro tanaman. Suhu akan mengaktifkan proses fisik dan kimia pada tanaman, kecepatan gerakan molekul pada jaringan tanaman ditentukan oleh energi panas yang terserap molekul (Benyamin 2007). Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22-37 ˚C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. Pada suhu minimum pertumbuhan tanaman menjadi lambat bahkan terhenti, karena kegiatan enzimatis dikendalikan oleh suhu. Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur hara terganggu, karena transpirasi meningkat (Imran 2009).

     Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel. Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga tubuhan bertambah besar (Supriono 2010). Di rumah kaca terjadi perbedaan suhu yang amat mencolok. Khususnya intensitas sinar matahari. Sinar matahari merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Sebaiknya tanaman mendapat sinar matahari secara langsung supaya tidak mengurangi produktivitas tanaman tersebut (Hartati 2009).

C.    Metode Praktikum

1.      Waktu dan Tempat Praktikum

           Praktikum acara hubungan faktor suhu dengan pertumbuhan tanaman ini dilaksanakan tanggal 13 April 2013 pada pukul 15.30 – 17.00 bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

2.      Alat dan Bahan

a.       Alat

1)      Pollybag diameter 30cm

2)      Termometer

3)      Meteran

4)      Gembor

b.      Bahan

1)      6 benih kedelai

3.      Cara Kerja            

a.       Menyediakan pollybag diameter 30 cm sejumlah enam buah

b.      Mengisi pollybag dengan media campuran tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 hingga penuh.

c.       Memilih benih kedelai yang baik.

d.      Menanam dua buah benih kedelai pada masing-masing pollybag.

e.       Meletakkan masing-masing dua buah pollybag di rumah kaca, naungan dan tempat terbuka.

f.       Menyirami tanaman setiap hari sampai tanaman berumur 8 minggu.

g.      Mengamati tinggi tanaman seminggu sekali, sedangkan untuk mengukur intensitas cahaya pada pagi hari (09.00) dan siang hari (11.00) selama pertumbuhan berlangsung dan susun secara sistematis untuk memudahkan untuk analisis. Data yang diperoleh di analisis secara eksplisit.

h.      Menghitung panjang, lebar daun, berat daun, berat batang, dan berat akar setelah pengamatan selesai dan dalam keadaan kering konstan. Data yang diperoleh di analisis secara eksplisit.

D.    Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1.      Hasil Pengamatan

Tabel 3.1 Tinggi Tanaman Kedelai (Gylcine max) dan Rekapan suhu

Minggu ke-Tinggi Tanaman pada (cm)IRM (fc)
Rumah KacaTempat TerbukaNaunganRumah KacaTempat TerbukaNaungan
134.6137.7937.79
2115 36.6437.5735.43
337.4236.5037.02
435.7736.7336.48
538.4136.7238.52
67837.5035.0041.3236.5033.0037.2537.5032.0040.57

 Sumber : Hasil Pengamatan

2.      Pembahasan

           Pada praktikum acara tiga mengenai pengaruh faktor suhu terhadap pertumbuhan tanaman ini, tanaman kacang kedelai dapat tumbuh pada minggu kedua setelah dilakukan penyulaman dengan tinggi 1 cm untuk kacang kedelai di rumah kaca dan 15 cm untuk kacang kedelai di naungan, minggu berikutnya kacang kedelai tidak dapat tumbuh meski sudah dilakukan beberapa kali penyulaman. Tanaman kacang kedelai tidak dapat tumbuh dikarenakan karakteristik benih kacang kedelai yang cukup sukar untuk tumbuh, perawatan yang kurang teliti dari praktikan, dan terdapatnya beberapa hama pengganggu seperti tikus dan adanya jamur yang menginfeksi benih sehingga tanaman mengalami busuk kecambah. Melihat karakteristik tanaman kacang kedelai yang tumbuh di lingkungan kering, maka seharusnya tanaman kacang kedelai tumbuh lebih baik dirumah kaca karena faktor cuaca yang cukup memadai dan terlindung dari gangguan hama.

           Desain rumah kaca memungkinkan adanya cahaya dalam, dan ketika cahaya ini diserap oleh benda-benda di dalam rumah kaca dan berubah menjadi energi panas, tidak diizinkan untuk melarikan diri. Suhu udara dalam rumah kaca akan melebihi temperatur luar. maka suhu di dalam rumah kaca relatif tinggi dan sesuai untuk karakteristik pertumbuhan kacang kedelai yang optimal.

E.     Kesimpulan dan Saran

1.      Kesimpulan

           Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh suhu, dimana pengaruh rentang suhu berbeda-beda untuk tiap jenis tanaman, ada yang lebih adaptif terhadap lahan kering dan ada juga yang adaptif terhadap lahan basah. Tanaman kacang kedelai adaptif terhadap lahan kering.

2.      Saran

           Praktikan harus lebih bertangungjawab terhadap kegiatan praktikumnya agar mendapat data yang bisa diobservasi sehingga menimbulkan manfaat dalam melakukan kegiatan praktikum Agroekologi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pengaruh Suhu Optimum Terhadap Pertumbuhan Tanaman.    http:// http://birohmah.unila.ac.id. Diakses pada 30 Juni 2013.

AVRDC.1992. Study of mechanism of resistance in soybean to beanfly.          AVRDC 1991 Progress Report. P 116-119.

Barchia, Muhammad Faiz. 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Masam.           UGM Press: Yogya.

Hartati. 2009.  Agri journal. JemberUniversitas Jember Press.

Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Supriono. 2010. Efek Rumah Kaca. http://bdpunib.org. Diakses pada tanggal    30 Juni 20113

Comments

Leave a Reply

Index