Daftar isi
Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh seberapa besar intessitas cahaya yang dapat diterima oleh tanaman. Laju fotosintesis akan meningkat dengan peningkatan intensitas cahaya, sedangkan respon tanaman terhadap tingkatan intensitas cahaya berbeda-beda tergantung pada spesies masing-masing. Berdasarkan hal tersebut, tanaman dikelompokkan dalam dua golongan menurut tingkat kejenuhannya terhadap intensitas cahaya:
- Sun lovy adalah tanaman yang suka sinar matahari penuh , yang mencapai tingkat kejenuhan cahaya +2.500 footcandle. Contoh: bunga matahari, tembakau, kacang-kacangan, tomat, kapas, dll.
- Shade lovy adalah tanaman yang butuh naungan , dengan tingkat kejenuhan+1.000 footcandle. Contoh: Oxalis, kopi, coklat, dll.
Kualitas radiasi ialah spektrum cahaya dari radiasi yang mempunyai panjang gelombang bervariasi. Pada prinsipnya radiasi matahari mempunyai spektrum cahaya yang berbeda pada kisaran panjang gelombang 400 – 700nm. Cahaya yang dapat dimanfaatkan tanaman untuk proses fotosintesis disebut radiasi aktif untuk fotosintesis (Photosynthetic Active Radiation = PAR).
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara ini adalah untuk mempelajari perbedaan pertumbuhan tanaman yang diletakkan di rumah kaca, di bawah naungan dan di tempat terbuka.
B. Tinjauan Pustaka
Klasifikasi tanaman jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminae
Family : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays
Kegiatan pertanian selalu berhubungan dengan fluktuasi unsur-unsur cuaca yang mempengaruhi hasil pertanian baik yang bersifat positif (meningkatkan hasil) maupun negatif (menurunkan hasil) (Chasanah 2010). Tempat penanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari cukup dan jangan terlindungi oleh pohon-pohon atau bangunan. Bila tidak terdapat penyinaran dari matahari hasilnya akan berkurang (Djainuddin 2000).
Sebuah rumah kaca adalah setiap struktur dengan penutup yang digunakan untuk mengontrol suhu dan kelembaban. Desain rumah kaca memungkinkan cahaya dalam, dan ketika cahaya ini diserap oleh benda-benda di dalam rumah kaca dan berubah menjadi energi panas dan bertahan di dalam rumah kaca. Suhu udara dalam rumah kaca akan melebihi temperatur luar (Anonim 2009). Gas CO2 yang dihasilkan rumah kaca merupakan sumber karbon utama bagi pertumbuhan tanaman. Pengaruh fisiologis utama dari kenaikan CO2 adalah meningkatknya laju assimilasi (laju pengikatan CO2 untuk membentuk karbohidrat dan fotosintesis) di dalam daun. Efisiensi penggunaan faktor-faktor pertumbuhan lainnya (seperti radiasi matahari, air dan nutrisi) juga akan ikut meningkat (Anonim 2010).
Hasil tanaman jagung ditentukan oleh bobot segar tongkol pertanaman dan kandungan gulanya. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman jagung manis adalah dengan penambahan pupuk kandang dan pupuk kalium. Secara umum peran kalium terhadap pertumbuhan tanaman untuk meningkatkan proses metabolisme dan fotosintesis. Pupuk kandang bermanfaat untuk perbaikan sifat fisik tanah (menambah agregasi tanah, meningkatkan aerasi tanah, dan memperbaiki sruktur tanah), kimia (penyediaan hara) dan biologi tanah (berperan dalam proses kehidupan jasad renik). Pertumbuhan dan kualitas tongkol, kandungan gula total (sukrosa) dalam biji (Yulianti dan Parbery 2000).
Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, transpirasi dan translokasi unsur hara dan asimilat. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO2 dan air untuk membentuk karbohidrat. Semakin besar jumlah energi yang tersedia akan memperbesar jumlah hasil fotosintesis sampai dengan optimum (Sugito 2003). Energi matahari yang tertangkap oleh tanaman diubah menjadi energi potensial, selanjutnya digunakan untuk :
- Mengabsorpsi unsur hara, mineral dan air
- Mensintesa bahan-bahan organis
- Mengkatalisa bahan-bahan organis yang terbentuk melalui proses respirasi dan transpirasi
- Melaksanakan pertumbuhan dan melengkapi siklus perkembangan (Basri 2002).
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara hubungan faktor cahaya dengan pertumbuhan tanaman ini dilaksanakan tanggal 13 April 2013 pada pukul 15.30 – 17.00 bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Polyybag diameter 30cm sebanyak enam buah
2) Lightmeter
3) Gembor
4) Kertas millimeter
5) Timbangan digital
b. Bahan
1) 6 benih jagung
3. Cara Kerja
a. Menyediakan pollybag diameter 30 cm atau polibag sejumlah enam
b. Mengisi pollybag dengan media campuran tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 hingga penuh.
c. Memilih benih jagung yang baik.
d. Menanam dua buah benih jagung pada masing-masing pollybag.
e. Meletakkan masing-masing dua buah pot di rumah kaca, naungan dan tempat terbuka.
f. Menyirami tanaman setiap hari sampai tanaman berumur 8 minggu.
g. Mengamati tinggi tanaman seminggu sekali, sedangkan untuk mengukur intensitas cahaya pada pagi hari (09.00) dan siang hari (11.00) selama pertumbuhan berlangsung dan susun secara sistematis untuk memudahkan untuk analisis. Data yang diperoleh di analisis secara eksplisit.
h. Menghitung panjang, lebar daun, berat daun, berat batang, dan berat akar setelah pengamatan selesai dan dalam keadaan kering konstan. Data yang diperoleh di analisis secara eksplisit.
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Tinggi Tanaman Jagung (Zea mays) dan Rekapan Cuaca
| Minggu ke- | Tinggi Tanaman pada (cm) | IRM (fc) | ||||||
| Rumah Kaca | Tempat Terbuka | Naungan | Rumah Kaca | Tempat Terbuka | Naungan | |||
| 1 | 19.1 | – | – | 30880.84 | 75232.50 | 29648.34 | ||
| 2 | 36 | 37 | – | 22294.00 | 45811.80 | 13384.32 | ||
| 3 | 45 | 45.3 | – | 38769.23 | 50228.70 | 25038.60 | ||
| 4 | 47 | 47.5 | – | 32865.87 | 43281.09 | 2865.87 | ||
| 5 | 69.8 | 59 | – | 32786.00 | 45728.77 | 26946.62 | ||
| 678 | 80.598- | 76.486- | — | 21185.009640.00056467.65 | 77300.007000.0081320.88 | 29400.007920.0040674.22 | ||
Sumber : Hasil Pengamatan
| keteranganJagung1 : Jagung di tempat rumah kacaJagung2 : Jagung di tempat terbukaJagung3 : Jagung di tempat naungan |
Gambar 2.1 Pertumbuhan Jagung dengan Perbedaan Pengaruh Faktor Cahaya
2. Pembahasan
Tanaman Jagung di rumah kaca dapat tumbuh dengan baik karena intensitas cahaya cukup memadai di rumah kaca dan jika sedang hujan, jagung terlindungi sehingga tanah sebagai media tempat tumbuh jagung tidak terlalu basah seperti yang terjadi pada tanaman jagung yang diletakkan di tempat terbuka, tanah sebagai media tempat tumbuh terkadang tergenang air jika hujan karena drainase dalam pollybag buruk.
Hal ini seperti terlihat pada grafik, dimana pertumbuhan tanaman jagung di rumah kaca pada minggu pertama 19.1 cm, minggu kedua 36 cm, minggu ketiga 45 cm, minggu keempat 47 cm, minggu kelima 69.8 cm minggu keenam 80.5 cm, minggu ketujuh 98 cm dan minggu kedelapan tidak dilakukan pengukuran. Pada tanaman jagung di tempat terbuka, tinggi jagung pada minggu pertama tidak tumbuh karena busuk tanaman (tanah kelebihan air), minggu kedua 37 cm, minggu ketiga 4.3 cm, minggu keempat 47.5 cm, minggu kelima 59 cm, minggu keenam 76.4 cm, minggu ketujuh 86 cm dan minggu kedelapan tidak dilakukan pengukuran. pada tanaman jagung di tempat naungan, jagung tidak tumbuh karena terdapatnya hama berupa tikus yang memakan bibit-bibit jagung praktikan, walaupun sudah dilakukan penyulaman beberapa kali, tanaman tidak tumbuh juga.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Cahaya merupakan unsur penting dalam pertumbuhan tanaman karena merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat dan energi yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang. Intensitas cahaya yang cukup akan membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik
2. Saran
Praktikan harus lebih cermat dan teliti dalam melakukan penyiraman agar tidak terjadi kelebihan air pada tanah sebagai media tempat tumbuhnya tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Santoso, Syamsul Bahri, Nur Edy Suminarti. Habitat: Respon tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) terhadap pemupukan kalium dan pengaplikasian pupuk kandan sapi (212-220). Vol XIII No.4 desember 2002. FP Universitas Brawijaya, Malang.
Barchia, Muhammad Faiz. 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Masam. UGM Press: Yogya.
Chasanah, Nur. 2010. Pengenalan Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus Dan Peralatan Pengamatan Cuaca. UGM: Press.
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Yulianti, T. and Parbery, D.G.2000.Effects of The Additon of Animal Manures on Population of Microorganisms in soil. Agrivita 21 (2): 60-64.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.